Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEBIDANAN

PADA IBU HAMIL DENGAN KEK & HBsAg


POSITIF
DI TPMB GITA LESTARI FIRDAUS

Disusun Oleh :
Kelompok – 3 Kelas C-2
Program Studi S1 Kebidanan Alih Jenjang
STIKES ABDI NUSANTARA
Anggota kelompok
Afrianti Gita Lestari Fidaus
Anisah Alsamsiyah Hexsa Widia Putri
Annisa Luthfiyah L Kasih Misrini
Ati Desriati Romsiti
Cik Uni Umi Isnaenul Kodriyah
Deni Susilawati Umi Nazilatul Fauziah
Desi Irmawati Wiwi Marwiyah Fajarwati
Eka Damayanti Zulfitria Gusti
Fitri N Hasanah
Latar belakang
Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko kematian ibu mendadak pada masa perinatal atau resiko
melahirkan bayi dengan berat bayi lahir rendah (BBLR). Berdasarkan data Departemen Kesehatan RI tahun 2013,
sekitar 146.000 bayi usia 0 – 1 tahun dan 86.000 bayi baru lahir (0 – 28 hari) meninggal setiap tahun di Indonesia.
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah 32 per 1000 Kelahiran Hidup, lima puluh empat persen penyebab kematian bayi
adalah latar belakang gizi (Depkes, 2015).
Selain itu Hepatitis juga banyak menjangkiti ibu hamil. Efek negatif dari HBsAg akan bisa diketahui pada bayi
baru lahir pada saat proses persalinan, seperti terjadinya asfiksia pada bayi selain itu, HBsAg pada Ibu hamil dapat
menyebabkan terjadinya berat badan lahir rendah (BBLR) (Susanti et al.,2017). prevalensi infeksi virus Hepatitis B
(VHB) di Indonesia berkisar 8,5% sampai 36%. Pada tahun 2018 hasil penelitian dari pemeriksaan HBsAg ditemukan
13% sampel yang positif Hepatitis B dan pemeriksaan Anti-HBs menemukan 15% sempel positif memiliki antibodi
terhadap Hepatitis B. (Sinaga et al., 2018).
3
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian dalam latar belakang dapat dirumuskan permasalahan yaitu “Bagaimana
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan HBsAG Positif di
TPMB Gita Leestari Firdaus ”.

TUJUAN
Untuk melaksanakan asuhan kebidan komprehensif pada ibu hamil dengan KEK dan HBsAG Positif di
TPMB Gita Lestari Firdaus
1. Untuk mengetahui penyebab terjadinya kasus pada ibu hamil dengan KEK dan HBsAG Positif
2. Untuk mengetahui penatalaksanaan kasus pada ibu hamil dengan KEK dan HBsAG Positif

4
1
Tinjauan Teori
Sekilas tentang Kekurangan
Energi Kronik (KEK) Identifikasi KEK :
✗ LILAnya < 23,5 cm
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah salah
✗ BB ibu sebelum hamil < 42 kg
satu keadaan malnutrisi. Dimana keadaan ibu menderita ✗ TB ibu < 145 cm
kekurangan makanan yang berlangsung menahun atau ✗ BB ibu pada kehamilan TM III
kronik yang mengakibatkan timbulnya gangguan < 45 kg
kesehatan pada ibu secara relative atau absolut satu atau ✗ Indeks masa tubuh (IMT)
lebih zat gizi. Seseorang dikatakan menderita resiko
sebelum hamil < 17,00,
✗ Ibu menderita anemia (Hb < 11
Kekurangan Energi Kronik apabila LiLA (Lingkar
gr %)
Lengan Atas) kurang dari 23,5 cm. (Helena, 2013).

6
Penyebab kek
• Asupan Gizi yang Kurang
• Penyakit/Infeksi
• Beban kerja/aktifitas berat
• Usia ibu hamil
• Paritas
• Pengetahuan ibu tentang Gizi
• Status ekonomi

7
Hepatitis B.
✗ Hepatitis B adalah virus yang ditularkan melalui
darah yang menyebabkan inflamasi hepar.
✗ Penularan hepatitis ini dapat terjadi karena paparan
darah terinfeksi seperti pada gangguan obat IV atau
transfusi darah.
✗ Salah satu penyakit yang berbahaya dalam kehamilandan
beresiko menularkan infkesi ke bayi

8
VIRUS HEPATITIS B dalam
kehamilan
✗ Virus hepatitis B adalah virus yang berukuran besar dan tidak
dapat melewati plasenta sehingga tidak menginfeksi janin
kecuali jika telah ada kerusakan atau kelainan pada barier
maternal-fetal seperti pada amniosintesis.
✗ Namun wanita hamil yang terinfeksi VHB tetap dapat
menularkan penyakit kepada bayinya saat proses kelahiran.
Bila tidak divaksinasi saat lahir akan banyak bayi yang
seumur hidup terinfeksi VHB dan banyak yang berkembang
menjadi kegagalan hati dan kanker hati di masa mendatang.

9
Faktor penyebab
✗ Kontak seksual
✗ Kontak darah atau cairan tubuh penderita hepatitis B
✗ Penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi virus
hepatitis B
✗ Penggunaan alat2 yang terkontaminasi virus
hepatitis B (Mis: sikat gigi, alat cukur dll)
✗ Transfusi darah yang tidak mendapatkan skrining
Hepatitis B secara ketat

10
Tanda dan gejala hepatitis B
✗ Kuning pda kulit dan sklera mata
✗ Mual muntah
✗ Demam
✗ Nyeri perut dan kembung
✗ Lemas
✗ Perut bengkak
✗ Warna urine seperti air teh

11
✗ Adapun beberapa tanda gejala diatas
harus ditegakan dengan ditegakkan
dengan rangkaian pemeriksaan
darah spesifik (HbsAg, Anti HbsAg)
dan fungsi hati

12
Diagnosis hepatitis B
Diagnosis infeksi hepatitis B kronis didasarkan
pada pemeriksaan laboratorium padaVHB yang
terdiri dari :
✗ Pemeriksaan Biokimia
✗ Pemeriksaan Serologis
✗ Pemeriksaan Molekuler

13
Ibu hamil sangat penting untuk melakukan pemeriksaan
laboratorim khususnya pemeriksaan HBsAg di awal ANC
(Ante Natal Care) yang bertujuan untuk mempromosikan
dan menjaga kesehatan ibu baik fisik maupun mental,
mendeteksi dan menatalaksanakan komplikasi medis
selama kehamilan, mengembangkan 6 persiapan persalinan
dan kesiapan menghadapi komplikasi yang terjadi, dan
membantu menyiapkan ibu untuk menjalani nifas, serta
dapat melakukan penanganan terhadap ibu yang mengidap
HBsAg positif

14
Pada wanita hamil yang didiagnosis mengidap infeksi
hepatitis B kronik pada awal kehamilan keputusan untuk
memulai terapi harus mempertimbangkan antara risiko dan
keutungan pengobatan. Pengobatan biasanya dimulai pada
pasien dengan fibrosis hepatik atau dengan risiko
dekompensasi. Terapi hepatitis B pada wanita hamil biasanya
ditunda sampai dengan trimester 3 untuk menghindari
transmisi perinatal

15
STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA
IBU HAMIL
DI TPMB GITA LESTARI FIRDAUS
Seorang perempuan (Ny. A ) berusia 28 tahun G2P0A0 Hamil 24 minggu datang ke PMB
kunjungan pertama mengatakan tidak nafsu makan, terus menerus merasakan kelelahan
Ny. A merasa khawatir dengan keadaanya.

 Hasil anamnesa quick chek dalam batas normal, HPHT tidak tahu, HPL 23/11/2021, pasti,
ibu mengatakan Pola Makan Sebelum hamil : Makan 2-3x / hari (nasi, lauk, sayur-
sayuran) porsi sedang,
Minum air putih 6-8 gelas/hari., Selama hamil : Makan 2x / hari porsi sedang,
(nasi, lauk-pauk, sayur sayuran,) tetapi terkadang malas makan nasi dan memilih cemilan
saja, Minum air putih + 8 – 9 gelas/hari,

16
STUDI KASUS
Hasil Pemeriksaan Umum, Keadaan umum : baik , kesadaran : composmentis, TD : 110/80 mmH.
Pemeriksaan Antropometri BB sebelum hamil : 46 kg, BB setelah hamil : 48 kg, TB : 160 cm, Lila : 22, Wajah :
Tidak pucat, Mata : Konjungtiva tidak pucat/ merah muda, sklera tidak ikterik

Pada pemeriksaan abdomen didapat hasil :


TFU : 19 cm

Palpasi Leopold

Leopold I : Teraba bulat, keras, tidak melenting (bokong)

Leopold II : Bagian kanan teraba keras, memanjang seperti papan dan bagian kiri teraba bagian terkecil janin

Leopold III : Teraba bulat, keras, dan melenting (Kepala)

Leopold IV :-

DJJ : 148 x/menit

 
17
Assasment :
Ny. A usia 28 Tahun G2P0A0 Hamil 24 minggu dengan Kekurangan Energi Kronik dan
HbsAg +

Asuhan kebidanan yang diberikan adalah sebagai berikut :

18
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ukuran lengan lila ibu kurang dari angka

normal yaitu 22 cm.Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan


2. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan USG dan pemeriksaan triple eliminasi
bahwa kondisi Janin ibu baik sesuai dengan usia kandungan, serta hasil HbsAg
positif. Ibu mengerti

3. Menganjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti sayuran hijau,


daging, telur, ikan, tahu, tempe, buah-buahan dan susu. Ibu mengerti

4. Menganjurkan ibu untuk selalu mengkonsumsi tablet Fe setiap malam 1x1 30 menit
sebelum tidur. Ibu mengerti

19
5. Memberitahu ibu bahaya dari kekurangan energi kronis seperti keguguran, bayi berat lahir

rendah, prematur, kematian bayi dan anemia. Ibu mengerti

6. Memberitahu ibu untuk meningkatkan asupan makanan dengan gizi yang seimbang agar

ukuran lila ibu bertambah. Ibu mengerti

7. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup. Ibu mengerti

8. Memberitahu ibu untuk mengurangi pekerjaan yang membuat ibu cepat Lelah. Ibu

mengerti

9. Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan laboratorium. Ibu mengerti dan akan

segera melakukan pemeriksaan laboratorium


20
10. Menganjurkan ibu untuk selalu membaca pengetahuan mengenai ibu hamil

di buku KIA sehingga dapat menambah pengetahuan ibu dan suami. ibu

mengerti dan akan membaca

11. Memberikan PMT biskuit pada ibu. Ibu mau memakan biskuitnya

12. Memberikan ibu terapi kalk 2x1, dan vitamin C 1x1 dilanjutkan. Ibu mengerti

dan akan meminumnya setiap hari

13. Menjadwalkan ibu untuk pemeriksaan darah ulang 2 mgg pada tanggal

29/5/2022. Ibu mengerti

14. Melakukan pendokumentasian. Sudah dilakukan


21
Thank you

Anda mungkin juga menyukai