HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Disusun Oleh:
Risa Qohardita 201810401011070
Pembimbing :
dr. Dwinanto Ananda M, Sp.OG.
2
Etiologi
Etiologi dari HEG masih menjadi teka-teki dan multifaktorial.
3
Endokrin
1. Human Chorionic Gonadotropin (HCG)
Peningkatan signifikan dari HCG pada ibu dengan hiperemesi gravidarum
merangsang proses sekresi saluran pencernaan atas
2. Progesteron
3. Estrogen
Estrogen ↑ mengakibatkan delayed gastric emptying dan menigkatkan intestinal
transite time yang dapat menyebabkan perubahan pH pada GIT dapat
meningkatkan risiko infeksi H. Pylori sehingga dapat mengakibatkan munculnya
gejala GIT.
4.Thyroid Hormone
5.Leptin
6.Adrenal Cortex
7.Growth hormone dan prolactin 4
Imunologi
Pada ibu hamil terjadi perubahan sistem humoral maupun
mediated, kemungkinan untuk melindungi janin dari sistem imun
ibu. HG dikatakan timbul akibat dari overaktivasi dari sistem imun
yang berhubungan dengan sintesis hormon kehamilan.
5
Gastrointestinal
1. Tekanan spingter bawah esophagus → gejala gastrointestinal
reflux selama hamil. (yang diakibatkan karena meningkatnya
estrogen dan progesteron)
2. Sekresi cairan di GIT
HG kemungkinan muncul akibat distensi dari GIT bagian atas
karena peningkatan sekresi dan akumulasi cairan dalam lumen
lambung. Peningkatan sekresi cairan merupakan hal yang fisiologis
pada ibu hamil, karena berhubungan dengan sekresi cairan amnion.
6
Etiologi
Etiologi yang terakhir adalah Psikologi
7
Etiologi
8
Klasifikasi
I : Muntah, Intoleransi makanan, nyeri epigastric, nadi > 100,
Sistole menurun, mata cowong, lidah kering, urin sedikit tapi dbn
II : Gejala lebih berat, haus hebat, subfebris, nadi 100-140, sistolik
< 80, apatis, kulit pucat, ikterus, bilirubinuria, BB turun.
III : gangguan kesadaran, muntah berkurang/berhenti, kterus,
sianosis, nistagmus, gangguan jantung, bilirubin, dan proteinuria
dalam urin
9
Anamnesis
kehamilan, yang disertai muntah hebat, trimester 1+TRIAD
Amenorea, tanda kehamilan muda, mual, dan muntah.seperti
stres, lingkungan sosial pasien, asupan nutrisi dan riwayat
penyakit sebelumnya (hipertiroid, gastritis, penyakit hati, diabetes
mellitus, dan tumor serebri).
Perkembangan janin
10
Pemeriksaan Fisik
KU, TTV, Tanda Dehidrasi, UK
11
Pemeriksaan Penunjang
DL, UL, GDA, SE, USG, LVT, RVT.
1. Hipertiroid dapat dilakukan pemeriksaan fungsi tiroid “TSH dan T4”.
2.infeksi gastrointestinal dapat dilakukan pemeriksaan antibodi Helicobacter
pylori.
Analisa gas darah (asidosis metabolik)
USG penting dilakukan untuk mendeteksi adanya kehamilan ganda ataupun
mola hidatidosa.
Keton : muntah → Berkurangnya cadangan energi → glukoneogenesis
dengan mengoksidasi asam lemak.
12
Manajemen
Antiemetik dan vitamin
Psikologik, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi
pekerjaan serta menghilangkan masalah dan konflik, yang kiranya
dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
Bila selama 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan umum
bertambah baik dapat dicoba untuk diberikan minuman, dan
lambat laun minuman dapat ditambah dengan makanan yang
tidak cair.
13
Manajemen
Hiperemesis gravidarum tingkat II dan III harus dirawat inap di
rumah sakit.
1.Semua yang dimakan dan diminum dimuntahkan, apalagi bila
telah berlangsung lama
2.Berat badan turun lebih dari 1/10 dari berat badan normal
3.Dehidrasi, yang ditandai dengan turgor yang kurang dan lidah
kering
4.Adanya aseton dalam urine.
14
Penghentian kehamilan. Delirium, kebutaan, takikardi, ikterus,
anuria dan perdarahan.
Abortus terapeutikus:
Ikterus
Delirium atau koma
Nadi yang naik berangsur-angsur sampai di atas 130 kali/menit
Suhu meningkat di atas 38 oC
Perdarahan dalam retina
Uremi, proteinuri, silinder yang merupakan tanda-tanda
intoksikasi
15
Differential Diagnosis
16
Diet
17
Komplikasi
Maternal : akibat defisiensi tiamin (B1) akan menyebabkan teradinya
diplopia, palsi nervus ke-6, ataksia, dan kejang. Jika hal ini tidak segera
ditangani akan terjadi psikosis korsakoff (amnesia, menurunnya kemampuan
untuk beraktivitas), ataupun kematian. Komplikasi yang perlu diperhatikan
adalah Ensephalopati Wernicke. Gejala yang timbul dikenal sebagai trias
klasik yaitu paralisis otot-otot ekstrinsik bola mata (oftalmoplegia), gerakan
yang tidak teratur (ataksia), dan bingung.
Fetal : penurunan berat badan yang kronis akan meningkatkan kejadian
gangguan pertumbuhan janin dalam rahim (IUGR).
18
Komplikasi
19
Prognosis
Hyperemesis gravidarum merupakan self-limited
Baik jika ditangani secara benar
Fatal jika tidak ditangani secara benar → Komplikasi
20
Identitas Pasien
Nama : Ny. R. W
Umur : 20 Tahun
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status : Menikah
Alamat : Surabaya
MRS : 23-06-2019 / 15:00 WIB
21
Anamnesis
Keluhan Utama : Mual-muntah
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien hamil datang ke PONEK RSU Haji Surabaya diantar oleh keluarganya
pada tanggal 23/06/2019 pukul 15.10 dengan keluhan mual dan muntah terus
menerus sejak 4 hari yang lalu, Pasien mengeluhkan muntah kurang lebih 20 kali hari
ini, muntah warna kuning, muntahan ampas makanan dan cairan, darah (-). Pasien
tidak bisa makan dan minum karena semua yang dimakan dan diminum langsung
dimuntahkan, sehingga tidak ada makanan dan minuman yang masuk sama sekali.
Setiap kali muntah kurang lebih 1/2 gelas air mineral. muntah setelah makan pisang
goreng
Pasien juga mengeluh lemas badan, nyeri ulu hati. dan BAK terakhir warna kencing
kuning pekat, darah pada air kencing (-), BAB (+). panas badan (-) sakit kepala (-),
diare (-), Diare (-), sembelit (+), pusing (+) berputar,pasien merasa haus. Terakhir
makan 06.00 dan terakhir minum 15.00 sebelum ke IGD. BAK 3x/hari dan BAB 1x/ 22
3
hari.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
Hipertensi : disangkal
Diabetes mellitus : disangkal
Asma : disangkal
Alergi : disangkal
Maag / gastritis : (+), sejak SMA
Pasien sudah 3x MRS dengan keluhan yang sama
23
Anamnesis
Riwayat Penyakit Keluarga
Hipertensi : disangkal
Diabetes mellitus : disangkal
Asma : disangkal
Alergi : Ranitidine dan Primperan.
Riwayat Psikososial (RPSos)
Pasien sehari-hari menghabiskan waktunya di dalam rumah bersama mertua
pasien, pasien tidak merokok dan tidak minum alkohol, saat ini suami pasien sedang
menempuh pendidikan di universitas di surabaya. pasien juga tidak stress.
24
Anamnesis
Riwayat Haid
Menarche : 16 tahun
Siklus : ± 30 hari, teratur
Lama : 5 hari
Dismenorhea : (+), Hari pertama
HPHT : 14-03-2019
TP : 21-12-2019
UK : 13-15 minggu
25
Anamnesis
Riwayat Perkawinan
Menikah : 1 Kali
Lama menikah : 1,5 Tahun
Riwayat Kehamilan dan Persalinan
1. Hamil ini
Riwayat KB : -
26
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Tampak lemah
Kesadaran : Compos Mentis. GCS : 456
Tinggi badan : 157 cm
Berat badan : 45 kg
BMI : 18,5
Vital Sign
Tekanan darah : 108 / 80 mmHg
Nadi : 102 x / menit
Suhu (axiller) : 36,9°C
RR : 21 x / menit
Sp02 : 98%
27
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis. Kulit pucat
Kepala : A / I / C / D : - / - / - / -, Mata cowong (+), Bibir kering (+), Lidah kering (+)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Bentuk normal, gerak simetris
Pulmo : Suara nafas vesikuler, Rh - / - , Wh - / -
Cor : S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : I = Flat , jejas (-), strie (-)
A = BU (+) normal
P = nyeri tekan epigastrium (+), turgor dbn, NKCVA (-/-), Mc Burney (-)
P = timpani
TFU : 3 jari diatas simfisis, teraba massa (-)
Ekstremitas : akral hangat + + oedem - -
28
kering pucat - - - -
Resume
Ny. R.W, 20 thn
G1 P0000 A0000 UK 13-15 Minggu
Nausea dan Vomiting
Intoleransi makanan dan minuman
Lemas badan dan kulit pucat
Nyeri epigastrik
HPHT : 14-03-2019
TP : 27-12-2019
UK : 13-15 minggu
Tensi 108/80 mmHg, Nadi 102x/menit, Mata cowong, Bibir kering, dan Lidah
kering.
29
Assesment
GI P0000 A000 UK 13-15 minggu T/H/IU + HEG grade II + Dehidrasi ringan-
sedang
30
Planning
Diagnosis → DL, UL, SE, RFT, GDA, USG.
Terapi
- MRS dan Bed rest
- Infus RL I Grojok
- Infus D5 : RL = 3:2
- Inj. Ondancetron 3x1 ampul
- Inj. Lansoprazole 2x1 ampul
- Konsul ahli gizi untuk diet hiperemesis grade II
Monitoring
– Vital Sign (Tensi, Nadi, RR, suhu)
– Keluhan Pasien
– Urine Output
31
– Tanda-tanda dehidrasi
Pemeriksaan penunjang
Darah Lengkap
UL Sedimen uri:
Hb : 13.2 g/dl
BJ : 1.015 Ery : 0-1
Leukosit : 13.770 / mm3
pH : 8.0 Leko : 0-1
Trombosit : 221.000/mm3
Nitrit : (-) Cylind :0
Hct : 38.3%
Protein : (-) Ephytel : 0-1
BJ Plasma : 1.023
Glukosa : (-) Bact :-
Kimia Klinik
Keton : 150 mg/dl (+4) Cryst :-
GDA : 77 mg/dl
Urobilin : dbn
Albumin : 4.1 g/dl
Bilirubin : (-)
K/Na/Cl
K : 3.7 mmol / L
Na : 146 mmol /L
Cl : 105 mmol/L
32
Edukasi
Memberitahukan kepada ibu dan keluarga mengenai kondisi kehamilan ibu merupakan
suatu hal yang wajar dan sering dialami oleh ibu-ibu hamil usia muda lainnya dan akan
hilang dengan sendirinya seiring bertambah usia kehamilan
Menjelaskan kepada pasien untuk melakukan pemeriksaan tambahan untuk memastikan
diagnosis dan menyingkirkan kemungkinan penyebab lainnya
Menjelaskan kepada pasien tentang efek samping obat yang diberikan
Memberitahukan kepada pasien untuk melakukan pemeriksaan tambahan untuk
memastikan diagnosis
Menjelaskan kepada pasien untuk mengikuti diet makanan selama keluhan masih ada
(Makan sedikit –sedikit tapi sering).
Prognosis = Dubia et Bonam
33
DAFTAR PUSTAKA
1.Prawirohardjo S,Wiknjosastro H. 2016. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hal 814-818.
2.Mochtar, R., Sofian, A. 2012. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC. Hal 141-142.
3.Tim Obsgin RSUD Ulin- FK UNLAM. 2008. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Kegawatdaruratan Obstetri dan Ginekologi. Banjarmasin: Bagian/SMF Obstetri dan
Ginekologi RSUD ULIN – FK UNLAM Banjarmasin. Hal 51-52.
4.Dotun, Ogunyemi DA. Hyperemesis Gravidarum. Emedicine. Available from: http://www.emedicine.com (Accesed : 22 Mei 2019).
5.Verberg MFG, Gillott DJ dan Grudzinskas JG. 2005. Hyperemesis Gravidarum, a literature review. Human Reproduction Update.vol 11. No.5. pp. 527-539.
6.Khan Feras H, MD. 2016. Hyperemesis Gravidarum in Emergency Medicine. Medscape Jan 08 2016. Medscape Refference Available from URL :
http://emedicine.medscape.com/article/796564-overview.
7.Goldberg D, Szilagyi A, Graves L: Hyperemesis gravidarum and Helicobacter pylori infection: a systematic review. Obstet Gynecol 2007, 110:695-703.
8.Wibowo B, Soejoenoes A. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Wiknjosastro H. Ilmu Kebidanan. Edisi ketiga. Cetakan ketujuh. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. 2005. hal 275-279
9.Mansjoer A. Kapita Selekta Kedokteran Jilid Pertama. Edisi ketiga. Jakarta: Media Aesculapius FKUI. 2001. hal 259-260
10.Sastrawinata S, Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF. Ilmu Kesehatan Reproduksi: Obstetri Patologi. Edisi kedua. Jakarta: EGC. 2004. hal 64-67
Moeloek FA. Hiperemesis Gravidarum. Standar Pelayanan Medik: Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia. 2006. hal 21-22.
11. Castillo MJ, 2015, Hyperemesis Gravidarum : A Holistic Overview and Approach to Clinical Assessment and Management.
Continuing Education. J Perinat Neonat Nurs VOl 29 number 1, 12-22. Wolters Kluwe Health.
34