Hiperemesis Gravidarum
\
Oleh:
Nuryandi Khairunanda
Pembimbing
dr. Sudewa, Sp. OG
1
BAB I
PENDAHULUAN
Kehamilan biasanya ditandai dengan adanya riwayat terlambat haid dan keluhan
mual muntah. Mual dan muntah dalam kehamilan dikenal dengan morning sickness,
dialami 80% wanita hamil. Mual dan muntah adalah gejala yang umum dan wajar
terjadi pada usia kehamilan trimester I . Mual biasanya terjadi pada pagi hari, dapat
juga timbul setiap saat dan pada malam hari. Gejala ini biasanya terjadi 6 minggu
setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung ± 10 minggu. Derajat beratnya mual
dan muntah yang terjadi pada kebanyakan kehamilan sampai dengan gangguan yang
sampai umur kehamilan 20 minggu. Keluhan muntah kadang begitu hebatnya sehingga
segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga dapat mempengaruhi
keadaan umum dan mengganggu pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi
perempuan mampu mempertahankan kebutuhan cairan dan nutrisi dengan diet dan
simptom akan teratasi hingga akhir trimester I. Etiologinya belum diketahui secara
pasti, tetapi adal beberapa ahli yang menyatakan bahwa erat hubungannya dengan
90% dari kehamilan. Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60%
1
2
multi gravida. Menurut WHO sebagai badan PBB yang menangani masalah bidang
Sementara itu, kejadian Hiperemesis Gravidarum juga banyak terjadi terjadi di Asia
contohnya di Pakistan, Turki dan Malaysia. Sementara itu, angka kejadian Hiperemesis
Republik Indonesia (2009), menjelaskan bahwa lebih dari 80% wanita hamil di
TINJAUAN PUSTAKA
sampai umur kehamilan 20 minggu. Keluhan muntah kadang begitu hebatnya sehingga
segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga dapat mempengaruhi
keadaan umum dan mengganggu pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi
2.2. Etiologi
Penyebab mual dan muntah disebabkan oleh pengaktivan pusat muntah di otak.
Muntah merupakan cara dramatis tubuh untuk mengeluarkan zat yang merugikan.
Muntah dapat disebabkan karena makan atau menelan zat iritatif atau zat beracun atau
makanan yang sudah rusak. Beberapa orang menjadi mual dan mungkin muntah karena
mengendarai perahu, mobil atau pesawat terbang. Muntah bisa terjadi selama
kehamilan, terutama pada mingu-mingu pertama dan pada pagi hari. Banyak obat-
obatan, termasuk obat anti kanker dan pereda nyeri golongan opiat seperti morfin,
dapat menyebabkan mual dan muntah. Penyumbatan mekanis pada usus akan
menyebabkan muntah karena makanan dan cairan berbalik arah dari sumbatan tersebut.
Iritasi atau peradangan lambung, usus atau kandung empedu, juga dapat menyebabkan
muntah. Masalah psikis juga dapat menyebabkan mual dan muntah (muntah
psikogenik).1
3
4
perempuan mampu mempertahankan kebutuhan cairan dan nutrisi dengan diet dan
simptom akan teratasi hingga akhir trimester pertama. Etiologinya belum diketahui
secara pasti, tetapi adal beberapa ahli yang menyatakan bahwa erat hubungannya
diantaranya:2,3
1. Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa, diabetes dan hehamilan ganda
2. Faktor organik : masuknya vili khoriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan
metabolik.
sebagainya.
2.3. Patologi
1. Hepar: pada tingkat ringan hanya ditemukan degenerasi lemak sentilobuler tanpa
nekrosis.
2. Jantung: jantung atrofi, kecil dari biasa. Kadang dijumpai perdarahan sub-
endokardial.
2.4. Klasifikasi
1. Tingkat I : muntah yang terus menerus, timbul intoleransi terhadap makanan dan
makanan, lendir dan sedikit cairan empedu, dan yang terakhir keluar darah. Nadi
meningkat sampai 100x/ menit dan tekanan darah sistolik menurun. Mata cekung
dan lidah kering, turgor kulit berkurang dan urin sedikit tetapi masih normal.
2. Tingkat II : gejala lebih berat, segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan,
haus hebat, subfebril, nadi cepat dan lebih dari 100 – 140x/ menit,tekanan darah
sistolik kurang dari 80 mmHg, apatis, kulit pucat, lidah kotor, kadang ikterus,
atau berhenti, tetapi dapat terjadi ikterus, sianosis, nistagmus, gangguan jantung,
2.5. Diagnosis
2. Tanda vital: nadi meningkat 100 x / menit, tekanan darah menurun pada keadaan
3. Fisik: dehidrasi, kulit pucat, ikterus, sianosis, berat badan menurun, pada vaginal
pemeriksaan inspekulo seviks berwarna biru. Nyeri tekan perut sedikit bahkan
tidak ada.
Mulai terjadi pada trimester pertama. Gejala klinik yang sering dijumpai adalah
nausea, muntah, penurunan berat badan, ptialism (saliva yang berlebihan), tanda-tanda
muntah-muntah yang hebat harus dipikirkan. Beberapa penyakit tersebut antara lain:
1. Appendisitis akut.
Pada pasien hamil dengan appendicitis akut keluhan nyeri tekan perut sangat
menonjol sedangkan pada pasien hamil tanpa appendicitis akut keluhan tersebut
sedikit bahkan tidak ada. Tanda-tanda defance musculare juga bisa dijadikan
petunjuk membedakan hamil dengan appendictis akut dan tanpa appendicitis akut.
2. Ketoasidosis diabetes.
riwayat diabetes atau diketahui pertama kali saat hamil apalagi disertai dengan
7
Pasien dicurigai menderita gastritis dan ulkus peptikum jika pasien mempunyai
riwayat makan yang tidak teratur, dan sering menggunakan NSAID. Keluhan nyeri
epigastrium tidak terlalu dapat membedakan dengan wanita hamil yang tanpa
dengan diare. Pasien hiperemesis gravidarum yang murni karena hormon jarang
disertai diare.
4. Hepatitis.
Pasien hepatitis yang menunjukkan gejala mual-muntah yang hebat biasanya sudah
menderita hepatitis.
5. Pankreatitis akut
Gejala klinis yang dijumpai berupa nyeri epigastrium, kadang-kadang agak ke kiri
6. Tumor serebri.
Pasien dengan tumor serebri biasanya selain gejala mual-muntah yang hebat juga
disertai keluhan lain seperti sakit kepala berat yang terjadi hampir setiap hari,
kepala pada wanita hamil sebaiknya dihindari karena berbahaya bagi janin.
2.8. Komplikasi
janin.1 Oleh karena itu, pada pemeriksaan fisik harus dicari apakah terdapat
abnormalitas tanda-tanda vital, seperti peningkatan frekuensi nadi (lebih dari100 kali
per menit), penurunan tekanan darah, kondisi subfebris, dan penurunan kesadaran.
Selanjutnya dalam pemeriksaan fisis lengkap dapat dicari tanda-tanda dehidrasi, kulit
keseimbangan elektrolit seperti penurunan kadar natrium, klor dan kalium, sehingga
hipokalemia. Muntah yang belebihan akan menyebabkan tubuh kehilangan HCL dan
elektrolit terutama kalium sehingga pada saat akut tubuh dalam kondisi alkalosis dan
intra sel untuk mengatasi kondisi alkalosis, disamping itu glukoneogenesis akan terjadi
9
dimana hasil sampingnya adalah asam laktat dan benda keton sehingga terdapat benda
keton pada urine dan terjadi kondisi asidosis. Hiperemesis gravidarum yang berat juga
dapat membuat pasien tidak dapat makan atau minum sama sekali, sehingga cadangan
karbohidrat dalam tubuh ibu akan habis terpakai untuk pemenuhan kebutuhan energi
jaringan. Akibatnya, lemak akan dioksidasi. Namun, lemak tidak dapat dioksidasi
dan aseton, sehingga menyebabkan ketosis. Salah satu gejalanya adalah bau aseton
2.9. Pencegahan
jalan memberikan penerangan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses
merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah
dalam jumlah kecil, tetapi lebih sering. Makanan yang berminyak dan berbau lemak
1. Obat-obatan.
yaitu vitamin B1 dan B6, antihistamin juga dianjurkan. Pada keadaan lebih berat
B6.
2. Isolasi.
Dilakukan dalam kamar yang tenang, batasi pengunjung / tamu, hanya dokter dan
perawat yang boleh keluar masuk kamar sampai muntah berhenti dan pasien mau
makan. Catat cairan yang masuk dan keluar dan tidak diberikan makan dan minum
3. Terapi psikologik
rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalah
dan konflik, yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
4. Cairan parenteral
Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan
glukosa 5% dalam cairan fisiologis sebanyak 2-3 liter sehari. Bila perlu dapat ditambah
kalium dan vitamin, khususnya vitamin B komplek dan vitamin C dan bila ada
kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secara intra vena.
Dibuat daftar kontrol cairan yang masuk dan yang dikeluarkan. urin perlu
diperiksa sehari-hari terhadap protein, aseton, khlorida dan bilirubin. Suhu dan nadi
diperiksa setiap 4 jam dan tekanan darah 3 kali sehari. Dilakukan pemeriksaan
11
hematokrit pada permulaan dan seterusnya menurut keperluan. Bila selama 24 jam
penderita tidak muntah dan keadaan umum bertambah baik dapat dicoba untuk
diberikan minuman, dan lambat laun minuman dapat ditambah dengan makanan yang
tidak cair.
5. Terminasi Kehamilan
klinis berupa:
Ensephalopati Wernick.
c. Gangguan faal : hati dalam bentuk ikterus, ginjal dalam bentuk anuria, jantung dan
pembuluh darah dalam bentuk nadi meningkat dan tekanan darah menurun
BAB III
LAPORAN KASUS
Nama : Ny. TM
Umur : 23 tahun
Agama : Islam
Alamat : Marimpiau
No. CM : 135920
3.2. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama :
Pasien datang ke RSUD Datu Sanggul dengan keluhan mual dan muntah.
Pasien datang ke IGD dengan keluhan mual dan muntah sejak kemarin 15
hari yang lalu. Mual muntah terjadi setelah makan dan minum, namun
muntah yang dialami lebih dari 5 kali per hari dengan volume ¼ - ¾ gelas.
12
13
muntah semakin bertambah berat bila setelah makan dan minum, dan
berkurang saat istirahat. Selain itu pasien juga mengeluh badan terasa lemas
terasa kering, tidak ada keinginan untk makan karena pasien takut muntah.
Pasien tidak ada BAB. Pasien juga mengeluh nyeri ulu hati dan berat badan
Riwayat Haid :
Menarche : 12 tahun
Haid : teratur
Siklus : 28 hari
Riwayat Nikah :
Merupakan pernikahan yang pertama dan sudah sudah berjalan 1,5 tahun.
Riwayat Obstetri :
1. Hamil ini.
pedagang.
Status internus
Kesadaran : composmentis
Tanda Vital :
Suhu : 36,2 0C
Thorak :
Ekstremitas :
Superior Inferior
Status obstertri
Abdomen : Distensi (-), bising usus (+) normal, nyeri tekan (-), TFU 1 jari d atas
simpisis.
16
APCD normal
1. Darah rutin
HbSAg -
B20 -
2. Urine lengkap
Pemeriksaan Hasil
Protein +1
Leukosit 5-10
17
Bakteri +
Keton +3
18
3. USG
CRL 8,05 cm ~ 15 W 2 D
EDD : 4/9/2017
3.6. PENATALAKSANAAN
3.7. PROGNOSIS
3.8. FOLLOW UP
Hari Hp 1 Hp 2
Muntah(-) Muntah(-)
N : 88 N : 80
BU + normal BU + normal
+ ISK + ISK
Pronavit 1x1
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada laporan kasus ini akan dibahas pasien Ny. TM usia 23 tahun, G1P0A0,
hamil 15-16 minggu dengan hiperemesis gravidarum. Pasien datang ke IGD RSUD
Datu Sanggul dengan keluhan mual dan muntah sejak kemarin 15 hari yang lalu. Mual
muntah terjadi setelah makan dan minum, namun Muntah yang dialami lebih dari 5
kali per hari dengan volume ¼ - ¾ gelas. Isi yang dimuntahkan berupa makanan dan
minuman yang dikonsumsi sebelumnya, pada muntahan tidak terdapat darah. Keluhan
mual dan muntah semakin bertambah berat bila setelah makan dan minum. Selain itu
pasien juga mengeluh badan terasa lemas sehingga tak mampu melakukan aktivitas
sehari-hari seperti biasanya, bibir terasa kering, Pasien tidak makan karena pasien takut
muntah. Pasien tidak BAB. Pasien juga mengeluh nyeri ulu hati dan berat badan
menurun. Pasien mengaku tidak ada permasalahan dalam kehidupan rumah tangganya
Riwayat haid pasien: menarche pada usia 12 tahun, haid teratur dengan siklus
28 hari, lama haid ± 5-7 hari, HPHT 29-11-2016 sehingga HPL 5-8-2017. Riwayat
pernikahan: berumah tangga selama 1,5 tahun, merupakan pernikahan yang pertama.
Riwayat Obstetri : G1P000. Riwayat KB: ibu tidak memakai KB. Pasien ANC di bidan
1 kali.
berdasarkan anamnesis pada pasien ini ditemukan adanya gejala mual dan muntah,
20
21
yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan keadaan umum tampak lemas, tekanan darah 110 / 80 mmHg, nadi 120 x /
menit, frekuensi pernapasan 22x / menit, teratur, suhu 36,2 0C, mata cekung (+/+),
hebatnya sehingga segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga dapat
Tingkat I : Muntah yang terus menerus, timbul intoleransi terhadap makanan dan
minuman, berat badan menurun, nyeri epigastrium, muntah pertama keluar makanan,
lender dan sedikit cairan empedu, dan yang terakhir keluar darah. Nadi meningkat
sampai 100x/ menit dan tekanan darah sistolik menurun. Mata cekung dan lidah kering,
turgor kulit berkurang dan urin sedikit tetapi masih normal. Tingkat II : Gejala lebih
berat, segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan, haus hebat, subfebril, nadi
cepat dan lebih dari 100 – 140x/ menit,tekanan darah sistolik kurang dari 80 mmHg,
apatis, kulit pucat, lidah kotor, kadang ikterus, aseton, bilirubin dalam urin, dan berat
muntah berkurang atau berhenti, tetapi dapat terjadi ikterus, sianosis, nistagmus,
Tanda kehamilan yang didapat pada anamnesis penderita ini adalah adanya
riwayat telat haid sejak tanggal 29 Desember 2016, pasien sudah melakukan tes
yang terus menerus, pasien tidak bisa makan karena takut muntah, berat badan
menurun, nyeri epigastrium, muntah pertama keluar makanan, frekuensi nadi cepat,
mata cekung dan bibir kering serta terdapat benda keton di urine. Terdapat
trombositopenia serta GDS 94 pada pemerikasaan darah rutin. Pada urine ditemukan
bakteri dan leukosit 5-10, yang menunjukkan pasien menderita ISK asimptomatik
karena tidak menimbulkan gejala. Pada pasien juga ditemukan keton +3 dimana hal itu
terjadi karena ketogenesis yang disebabkan tubuh kekurangan glukosa. Muntah yang
belebihan akan menyebabkan tubuh kehilangan HCL dan elektrolit terutama kalium
sehingga pada saat akut tubuh dalam kondisi alkalosis dan hipokalemi sehingga tubuh
akan melakukan kompensasi dengan mengeluarkan ion H+ intra sel untuk mengatasi
kondisi alkalosis, disamping itu glukoneogenesis akan terjadi dimana hasil sampingnya
adalah asam laktat dan benda keton sehingga pada orang HEG benda keton (+) dan
terjadi kondisi asidosis. Pada pemerikasaan USG tidak ditemukan tanda-tanda gemeli
koreksi elektrolit, isolasi, terapi nutrisi, terapi dengan obat-obatan, dan psikoterapi.
Terapi cairan dilakukan untuk mengatasi dehidrasi dengan pemberian cairan rehidrasi.
Umumnya kehilangan air dan elektrolit diganti dengan cairan isotonik, misalnya Ringer
Laktat, ringer asetat atau normal salin. Cairan yang digunakan untuk memperbaiki
keadaan pasien ini adalah kristaloid yaitu Ringer Laktat, dengan pertimbangan bahwa
23
pada pasien terjadi penurunan volume cairan intravaskuler dan kecenderungan defisit
cairan intraseluler dan interstisial. Resusitasi dikatakan adekuat bila terdapat parameter
seperti tekanan darah arteri rata-rata 70-80 mmHg, denyut jantung kurang dari 100x per
menit, ekstremitas hangat dengan pengisian kapiler baik, susunan saraf pusat baik,
Pada pasien ini diberikan terapi obat-obatan antara lain rehidrasi 600 cc / 2 jam
pertama, infus RL : D10 (3:1) 28 tpm, injeksi Ondansetron 3 x 8mg, ranitidin 3x1
amp, antasid 3 x 1 cth, promavit 1x1, serta cefixim 3x100 untuk pengobatan ISK nya.
DAFTAR PUSTAKA
24