Anda di halaman 1dari 9

NEFROLOGI JANIN

FUNGSI GINJAL INTRAUTERIN


1. Galuh Popy Y.S P1337424821008
2. Eka Muallimah P1337424821089
3. Nur Rizka U P1337424821135
4. Tri Wiji Lestari
P1337424821114
5 Puji Suryaningsih P1337424821012
6 Yacinta Puji K P1337424821117
7 Astuti P1337424821082
Pemaparan materi

Sejak jaman Hippocrates, telah diketahui


bahwa janin memproduksi urin. Secara
umum diketahui bahwa, paling tidak
pada akhir kehamilan, sebagian besar
cairan ketuban diatur oleh produksi urin
ginjal janin.
Maturasi ginjal
Sistem ekskresi ginjal pada manusia melewati 3 tahap
perkembangan morfogenik.
1. munculnya tubulus pada minggu ke -5
2. perkembangan mesonefros pada minggu ke 11-12
3. kematangan ginjal pada minggu ke-36
Aliran darah ginjal
Ginjal pada bayi baru lahir mendapat darah sekitar 15 sampai 18 %
dari cardiac output, sedangkan ginjal janin hanya mendapat 2 sampai 4
% dari output darah ventrikel selama trimester terakhir kehamilan.
Ginjal menempati persentase berat badan lebih besar pada janin
dibanding dengan masa kehidupan selanjutnya. Pada ginjal domba,
aliran darah ginjal (RBF) berkisar sekitar 1,5 sampai dengan 2,0
ml/menit/g berat ginjal. Aliran darah ginjal (RBF) yang relatif rendah ini
berhubungan dengan resistensi vaskular ginjal yang tinggi dan fraksi
filtrasi yang rendah dibandingkan dengan makhluk hidup lain.
Faktor-faktor yang mengatur hemodinamik
ginjal
1. Sistem renin-angiotensin : Peranan sistem renin-angiotensin dalam mengatur
sirkulasi janin dan hemodinamik ginjal telah dipelajari pada beberapa
laboratorium.
2. Sistem persarafan simpatis ginjal : Sistem saraf simpatis mungkin ikut berperan
dalam mengatur hemodinamik ginjal janin.
3. Prostaglandin : Penghambatan sintesis prostaglandin oleh indometasin atau
meklofenamat menyebabkan peningkatan bermakna pada resistensi vaskuler
ginjal janin, penurunan RBF, peningkatan tekanan darah sistemik dan
penurunan aktifitas plasma ginjal
4. Sistem kallikrein kinin : Ekskresi kallikrein urin meningkat secara bermakna
selama maturasi janin hingga lahir, bahkan jika diadakan koreksi terhadap berat
ginjal maupun GFR.
Lanjutan...
5. Faktor natriuretik atrium : Faktor natriuretik atrium (ANF) adalah hormon yang
bersirkulasi selama kehidupan janin, dan kadar plasma janin lebih tinggi
dibanding dengan kadar plasma maternal
6. Kalium : Ekskresi kalium tergantung pada (1) reabsorpsi tubular setelah filtrasi
yang melalui membrana glomerulus, dan (2) sekresi.
7. Homeostasis asam basa : Ginjal dewasa memegang peranan penting dalam
pengaturan keseimbangan asam-basa.
8. Fosfat : Konsentrasi fosfat anorganik pada plasma janin (1) lebih besar
dibanding plasma ibu (2) berhubungan terbalik dengan usia kehamilan dan (3)
ditranspor melewati plasenta dari ibu ke fetus melawan derajat konsentrasi.
9. Kapasitas konsentrasi ginjal janin : Urin janin biasanya hipoosmotik dibanding
dengan plasma janin, dan kateterisasi kronis pada janin domba terdapat
osmolalitas urin bervariasi antara 100 hingga 250 mOsm/kg H2O.
Faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi tubulus
1. Aldosteron : Aldosteron, suatu hormon steroid yang dapat meretensi air yang dihasilkan oleh
korteks adrenal dapat melewati plasenta secara mudah dari sirkulasi maternal.
2. Sistem renin-angiotensin : Sistem renin-angiotensin juga mempengaruhi fungsi ginjal janin.
Dengan pada pola yang sama dengan dewasa, terdapat korelasi yang terbalik antara aktifitas
renin plasma dengan ekskresi natrium urin
3. Sistem kallikrein-kinin : Terdapat hubungan terbalik antara ekskresi kallikrein urin dengan
ekskresi natrium selama perkembangan
4. Prostaglandin : Ekskresi prostaglandin meningkat selama kehidupan janin dan menurun
setelah lahir
5. Faktor natriuretik atrium : Pemberian ANF sistemik pada janin domba meningkatkan ekskresi
kalium, klorida, dan kalsium dan klirens air bebas dan meningkatkan ekskresi natrium dengan
menekan reabsorpsi natrium proksimal.
6. Kortisol : Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pemberian kortisol pada janin domba (umur
126 sampai 135 hari) berhubungan dengan peningkatan GFR dan menurunkan reabsorpsi
fosfat dari 84 menjadi 48 % dari beban filtrasi.
lanjutan...
1. Fungsi tubulus : Terdapat GFR yang rendah selama kehidupan janin, dan meningkat
seiring dengan peningkatan usia kehamilan. Tetapi GFR tetap stabil pada periode
terakhir kehamilan jika dilakukan koreksi terhadap berat ginjal atau berat badan
janin
2. Natrium : Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi urin pada ginjal janin telah
diteliti pada janin domba yang dianestesi lebih dari 30 tahun lalu.
3. Asam dan basa organik : Pada orang dewasa, lebih dari 99% filtrasi natrium
direabsorpsi oleh tubulus ginjal. Selama kehidupan janin reabsorpsi natrium adalah
rendah, jadi jumlah natrium diekskresikan pada periode ini adalah lebih besar
dibandingkan dengan kehidupan selanjutnya. Pada janin domba, reabsorpsi natrium
berkisar antara 85 sampai 95% dan terus meningkat dengan meningkatnya usia
kehamilan
4. Glukosa : Kapasitas reabsorpsi glukosa yang tinggi terdapat pada janin marmut, janin
domba, dan anak anjing yang baru lahir, dibandingkan dengan yang dewasa.
5. Asam dan basa organik : Klirens plasma asam organik para-aminohippura yang rendah
pada janin dan neonatus menunjukkan bahwa jalur sekresi tubulus adalah imatur
selama perkembangannya.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH
semoga materi yang kita sampaikan bermanfaat
bagi kita semua....

masuk bersama
berjuang bersama
berproses bersama
wisuda bersama

Anda mungkin juga menyukai