Sistem ekskresi ginjal pada manusia melewati 3 tahap perkembangan morfogenik.Tahap pertama
ditandai dengan munculnya sepasang tubulus yang membentuk pronefros,suatu organ
nonfungsional yang muncul sekitar minggu ketiga kehamilan dan mengalami involusi sempurna
dalam waktu 2 minggu. Tahap kedua adalah perkembangan mesonefros, yang timbul lebih distal
sepanjang nefrotom dan mengandung sekitar 20 pasang glomerulus dan dinding tubulus yang
tebal.
Pada minggu kelima kehamilan,ginjal mesonefrik sudah dapat membentuk urin. Mesonefros
mengalami degenerasi pada minggu ke 11 hingga minggu ke 12 kehamilan yang diikuti
pembentukan tunas ureterik Tahap ketiga dan fase terakhir perkembangan ginjal adalah timbulnya
metanefros, atau ginjal metanefrik yang matang. Perkembangan tahap terakhir ini tergantung pada
interaksi antara tunas ureterik dengan massa sel mesenkim yang tidak berdiferensiasi yang
mengandung blastema nefrogenik.
Fungsi tubulus ginjal dimulai pada ginjal metanefrik manusia antara minggu
ke 9 dan 12 kehamilan, dan pada minggu ke 14, saluran Henle berfungsi dan
terjadi reabsorpsi tubulus. Nefron-nefron baru dibentuk sampai minggu ke
tiga puluh enam kehamilan pada janin manusia. Nefrogenesis telah
terbentuk secara sempurna pada saat kelahiran bayi cukup bulan, tetapi
pembentukan nefron terus berlanjut setelah kelahiran pada bayi kurang
bulan. Keadaan ini juga terjadi pada perkembangan nefron, dimana terjadi
perpanjangan saluran Henle dan pembentukan lekukan pada tubulus
proksimal.
Aliran darah ginjal
Sistem renin-angiotensin
istem renin - angiotensin memegang
peranan penting pada respons
terhadap perdarahan. Pengurangan
volume darah janin secara cepat
sekitar 3% menyebabkan peningkatan
bermakna pada kadar renin dan AII
pada janin binatang, demikian juga
pada hipoksia fetus.
Respons kardiovaskular dan endokrin janin tampaknya lebih kecil pada perdarahan yang
kronik / lama dibandingkan dengan perdarahan yang terjadi secara cepat, dan
penurunan RBF setelah pengeluaran 20% volume darah fetoplasenta dapat ditiadakan
dengan pemberian kaptopril, suatu enzim inhibitor konverting angiotensin I yang kuat.
Sebaliknya, Iwamoto dan Rudolph melaporkan bahwa penurunan RBF akibat
perdarahan janin terus berlanjut setelah pemberian infus saralasin, antagonis AII.
Perbedaan ini menunjukkan bahwa kaptopril yang menghambat penghancuran
bradikinin, bukan saralasin. Peningkatan bradikinin selanjutnya pada sirkulasi dapat
menutupi efek perdarahan pada RBF.
Sistem persarafan simpatis ginjal
Fungsi sinaptik ternyata telah bekerja pada usia gestasi 8 minggu, terbukti dari fleksi
leher dan tubuh. (Temiras dkk 1968). Pada akhir trimester pertama sudah dapat dilihat
pergerakan janin secara ultrasonografi dan ternyata pada stimulasi in vitro dapat terlihat
mulut membuka, penutupan tangan, fleksi plantar ; sedangkan pengepalan dapat dilihat
pada usia gestasi 16 minggu, menelan pada 14-16 minggu dan menghisap pada 24 minggu
(Lebenthal dan Lee, 1983).
Pada trimester ketiga integrasi otot dan syaraf makin cepat terbentuk, sehingga janin
bila lahir setelah saat itu akan dapat hidup lebih mudah. Pada usia gestasi 28 minggu, mata
janin sudah dapat menerima rangsang cahaya, namun persepsi bentuk dan warna baru
beberapa saat setelah lahir. Janin agaknya sudah dapat mendengar pada 16 minggu .
Sedangkan ujung syaraf perasa pada lidah dapat ditemukan pada usia 3 bulan; barulah pada
28 minggu diperkirakan janin dapat mengecap rasa.
SISTEM PERNAFASAN
JANIN
Sistem Paru-Pernapasan Janin
Maturitas paru-pernapasan janin sangat penting diketahui oleh karena sangat berkaitan
dengan:
1. Morfologi anatomi maturitas paru
2. Fungsi paru segera setelah lahir
Keduanya penting diketahui agar kita dapat memberikan pengobatan paru dan
maturitas paru dapat dipercepat dengan pengobatan. Secara anatomis pertumbuhan
paru janin terdiri daritiga fase, yaitu:
1. Fase pseudoglandular:
c. Bronkiolus terbentuk pada setiap bronkus dan selanjutnya terbagi lagi menjadi kantong
saluran multiple.
Fase akhir pembentukan paru:
Terbentuk alveoli primitif yang disebut terminal sac (kantong akhir), yaitu alveoli
Terbentuk matriks ekstrasel mulai dari proksimal sampai segmen akhir paru
Terbentuk susunan kapiler paru dan pembuluh limfenya
Terbentuk surfaktan
Saat lahir, baru sekitar 15% sistem paru dewasa yang terbentuk dan selanjutnya paru
bertumbuh-kembang sampai usia 8 tahun.Gangguan pertumbuhan dapat terjadi setiap
saat dari ketiga fase pertumbuhan paru. Gangguan ginjal yang menyebab- kan tidak
terdapatnya cukup air ketuban, dapat mengganggu tumbuh-kembang paru sehingga
proses kanalisasi terhambat.