Anda di halaman 1dari 5

EMBRIOGENESIS SISTEM ENDOKRIN

Pematangan janin dan kelangsungan hidup neonatus diatur oleh berbagai


jenis hormon. Tujuan dari pengaturan hormon ini adalah agar seorang bayi
dapat bertahan hidup baik di dalam rahim maupun di luar rahim. Salah satu
hormon yang berperan adalah hormon-hormon yang dihasilkan dari kelenjar
endokrin.
PERKEMBANGAN DAN PERSIAPAN SISTEM ENDOKRIN PADA KEHIDUPAN
NEONATUS
A. SISTEM ENDOKRIN NEONATUS
Kelenjar-Kelenjar Endokrin
1. Hipofisis Anterior
Mulchahey dan kawan-kawan (1987), dalam suatu tinjauan yang bagus sekali
tentang ontogenesis fungsi dan regulasi kelenjar hipofisis janin,
mengetengahkan suatu pandangan yang menarik dan patut diacungi jempol.
Pertama, mereka mengabaikan validitas konsep bahwa pengendalian sekresi
hipofisis anterior janin tergantung pada pematangan system saraf pusat.
Kedua, mereka menyebutkan bahwa sistem endokrin janin berfungsi selama
beberpa waktu sebelum sistem saraf pusat melengkapi sinaptogenesisnya
dan sistem-sistem integrative lainnya telah mencapai status maturitas,
sehingga mampu melaksanakan banyak tugas yang berkaitan dengan
homeostasis. Ketiga, mereka melanjutkan dengan mengusulkan bahwa
sistem endokrin janin tidak perlu menyerupai sistem endokrin dewasa, tetapi
dapat merupakan satu dari sistem homeostasik pertama kali yang
dikembangkan.
Akhirnya, hipofisis anterior janin berdiferensiasi menjadi lima tipe sel, yang
mensekresi enam hormon protein:
1. Laktotrop memproduksi prolaktin (PRL)
2. Somatotrop, memproduksi hormon pertumbuhan (GH)
3. Kortikotrop, memproduksi kortikotropin (ACTH)
4. Tirotrop, memproduksi thyroid-stimulating horomone (TSH)
5. Gonadotrop, memproduksi luteinizing hormone (LH) dan folliclestimulating hormone (FSH).
ACTH pertama kali dideteksi pada hipofisis janin pada minggu ke-7
kehamilan dan sebelum akhir minggu ke-17, hipofisis janin mampu
mensintesis dan menyimpan semua hormon hipofisis. GH, ACTH dan LH telah
diidentifikasi pada hipofisis janin manusia pada kehamilan 13 minggu. Lebih
jauh, hipofisis janin responsif terhadap hormon-hormon hipofisiotropik dan
mampu mensekresi hormon-hormon ini sejak kehamilan dini.
Kadar hormon pertumbuhan hipofisis agak tinggi pada darah tali pusat,
meskipun peranan untuk hormon tersebut dalam pertumbuhan dan

perkembangan janin tidak jelas. Dekapitasi in utero tidak banyak


mengganggu pertumbuhan sisa lainnya pada janin binatang, seperti yang
diperlihatkan oleh Bearn (1967) dan lainnya. Lagipula, janin-janin anensefalik
manusia dengan jaringan hipofisis kecil tidak banyak berbeda dari janin-janin
normal.
Hipofisis janin menghasilakn dan melepaskan endorfin- dengan cara yang
berbeda dari kadar plasma ibunya. Lagipula, kadar endorfin- dan lipotrofin darah tali pusat ditemukan menurun sesuai dengan menurunnya pH janin,
tetapi berkorelasi dengan cara yang positif dengan PCO2 janin.
2. Neurohipofisis
Neurohipofisis janin berkembang dengan baik pada kehamilan 10 sampai 12
minggu dan sudah dapat ditemukan oksitosin dan arginin vasopresin (AVP).
Di samping itu, hormon vasotosin (AVT) terdapat di hipofisis janin dan
kelenjar pineal. AVT hanya terdapat pada kehidupan janin manusia. Pada
binatang-binatang dewasa, infus AVT meningkatkan tidur dan merangsang
pelepasan prolaktin.
Ada kemungkinan oksitosin dan AVP berfungsi pada janin untuk menghemat
air tetapi aksi-kasi ini sebagian besar pada tingkat paru dan plasenta
dibandingkan pada tingkat ginjal. Pembentukan PGE2 di dalam ginjal janin
dapat melemahkan kerja AVP di organ ini.
Beberapa peneliti telah menemukan bahwa kadar AVP di plasma tali pusat
meningkat secara menyolok dibandingkan dengan kadar yang ditemukan
dalam plasma ibu. Di samping itu, AVP dalam darah tali pusat dan darah
janin tampak meninggi pada stress janin.
3. Hipofisis Intermedia Janin
Ada lobus intermedie hipofisis yang berkembang baik pada janin manusia.
Sel-sel dalam struktur ini mulai menghilang sebelum cukup bulan dan tidak
ada lagi pada hipofisis dewasa. Produk sekresi utaria dari sel-sel lobus
intermedia adalah hormon stimulasi -melanosit (-MSH) dan -endorfin.
Kadar -MSH janin menurun secara progesif sesuai dengan umur kehamilan.
4. Tiroid
Sistem hipofisis-tiroid mampu berfungsi pada akhir tri trimester pertama
(lihat tabel). Tetapi sampai tengah-tengah kehamilan, sekresi thyroidstimulating hormone dan hormon tiroid masih rendah. Ada peningkatan yang
lumayan besar setelah waktu ini. Mungkin sangat sedikit tirotropin melintasi
plasenta dari ibu ke janin sementara stimulator-stimulator. Tiroid berjangka
panjang LATS dan LATS-protektor demikian juga, bila terdapat dalam
konsentrasi tinggi pada ibunya. Juga, antibody-antibaodi IgG ibu terhadap
thyroid-stimulating hormon (TSH) juga dapat melintasi plasenta sehingga
mengakibatkan kadar TSH tinggi palsu pada neonatus.
Tabel fase-fase pematangan tiroid pada janin dan neonatus manusia
Fase Peristiwa Umur Kehamilan
I Embriogenesis sumbu hipofisis-tiroid 2 sampai 12 minggu
II Pematangan hypothalamus 10 sampai 35 minggu

III Perkembangan pengendalian neuroendorin 20 minggu sampai 4 minggu


setelah lahir
IV Pematangan system monodeyodinasi perifer 30 monggu sampai 4 minggu
setelah lahir
Dari Fisher: Ross Conference on Obstetrical Decisions and Neonatal outcome,
San Diego, Mei 1979.
Plasenta manusia secara aktif mengkonsentrasikan yodida pada sisi janin
dan sepanjng trimester kedua dan ketiga kehamilan, tiroid janin
mengkonsentrasikan yodida lebih kuat daripada tiroid ibu. Karena itu,
pemberian raip-yodida atau jumlah yodida yang lebih banyak dari biasa,
jelas berbahaya bagi janin.
Hormon tiroid yang berasal dari ibu melintasi plasenta pada tingkat yang
sangat terbatas dengan triyodotironin lebih mudah lewat darpada tiroksin.
Ada aksi terbatas hormon tiroid selama kehidupan janin. Janin manusia yang
atiroid tumbuh secara normal pada waktu lahir. Hanya jaringan-jaringan
tertentu yang mungkin responsive terhadap hormon tiroid, yaitu otak dan
paru.
5. Kelenjar Paratiroid
Ada bukti yang baik bahwa paratiroid menguraikan parathormon pada akhir
trimester pertama dan kelenjar tersebut tampaknya memberi respon in utero
terhadap stimulasi pengaturan. Neonatus dari ibu-ibu dengan
hiperparatiroidisme, misalnya dapat menderita tetani hipokalsemik. Kadar
kalsium plasma dalam janin, 11 sampai 12 mg per dL, dipertahankan oleh
transpor aktif dari darah ibu. Kadar paratiroid dalam darah janin relatif
rendah dan kadar kalsitonin tinggi. Pada biri-biri, paratiroidektomi janin
menyebabkan turunnya konsentrasi kalsium plasma janin. Nefrektomi juga
menyebabkan turunnya kalsium dan 1-hidroksilasi dari 25-OH-kolekalsiferol
terjadi di ginjal janin.
6. Kelenjar Adrenal
Adrenal janin manusia disbanding dengan ukuran badan totalnya jauh lebih
besar daripada perbandingan ukuran tersebut pada orang dewasa, seluruh
pembesaran tersebut merupakan bagian dalamnya atau yang disebut zone
janin korteks adrenal. Zone janin yang normalnya mengalami hipertrofi
tersebut, mengalami involusio dengan cepat setelah lahir. Zone janin
tersebut tidak ada dalam kejadian yang jarang, dimana hipofisis janin secara
kongenital tidak ada.
Adrenal janin juga mensintesis aldosteron. Pada satu penelitian, kadar
aldosteron di plasma tali pusat mendekati cukup bulan, melebihi kadarnya di
plasma ibu, seperti juga rennin dan substrat rennin. Tubulus-tubulus ginjal
bayi baru lahir dan barangkali juga janin tampak relatif tidak sensitif
terhadap aldosteron.
Perkembangan Adrenal Janin Awal
Pada awal kehidupan embrional, adrenal janin tersusun dari sel-sel yang
mirip dengan sel-sel zona fetal korteks adrenal janin, sel-sel ini dengan cepat

muncul dan berproliferasi sebelum waktu vaskularisasi hipofisis oleh


hipotalamus sempurna. Hal ini memberi kesan bahwa perkembangan awal
adrenal janin berada di bawah pengaruh-pengaruh trofik yang mungkin tidak
sepenuhnya sesuai dengan pengaruh trofik pada orang dewasa.
Kemungkinan, ACTH disekresi oleh hipofisis janin tanpa adanya factor
corticotropin-releasing factor (CRF) atau ACTH (atau CRF) lain yang timbul
dari suatu sumber selain hipofisis janin, misalnya dari ACTH (atau CRF)
korionik yang disintesis oleh trofoblas. ACTH tidak menyebrangi plasenta.
Tetapi ada kemungkinan lain, ini mencakup kemungkinan bahwa ada suatu
agen selain ACTH yang meningkatkan replikasi sel-sel adrenal zona fetal.
Korteks adrenal fetus normal terus menerus berkembang sepanjang
kehamilan dan selama 5 sampai 6 minggu kehamilan terakhir, terjadi
kenaikan cepat ukuran adrenal fetus manusia. Jelas bahwa laju pertumbuhan
adrenal fetus dan sekresi steroid tidak dikendalikan oleh rangsang trofik
tunggal (ACTH), tetapi lebih diatur oleh lebih dari satu jenis agen yang
menunjang pertumbuhan.
7. Gonad
Siiteri dan Wilson (1974) mendemontrasikan sintesis testosteron oleh testis
janin dari progesterone dan pregnenolon pada kehamilan 10 minggu. Lebih
lanjut, Leinonen dan Jaffe ( 1985) menemukan bahwa sel-sel Leydig testis
janin luput dari desensitisasi yang khas pada testis dewasa, yang diberi
tantangan-tantangan hCG berulang. Fenomena dalam testis janin ini
mungkin disebabkan oleh:
1. Tidak adanya reseptor estrogen di dalam testis janin
2. Stimulasi prolaktin pada reseptor-reseptor hCG/LH pada testis janin
Karena itu, ada hubungan yang erat antara gambaran perkembangan sel-sel
Leydig dalam testis janin dan kadar hCG, pembentukan testosteron testis
dan kadar hCG, konsentrasi reseptor untuk kadar LH/hCG dan tidak adanya
regulasi penurunan reseptor LH/hCG dan sekresi testosteron testikuler janin
yang terus menerus pada waktu kadar hCG tinggi. Pembentukan estrogen di
ovarium janin telah didemonstrasikan tetapi pembentukan estrogen di
ovarium tidak diperlukan untuk perkembangan fenotip perempuan.
Plasenta Sebagai Organ Endokrin
Perubahan-perubahan endokrin yang menyertai kehamilan manusia mungkin
adalah yang paling unik dan paling mengherankan yang dicatat pada
fisiologi atau patofisiologi mamalia. Kalau diteliti niali-nilai ini, jelas bahwa
perubahan-perubahan endokrin pada kehamilan merupakan fenomena. Di
samping peningkatan pembentukan hormon steroid seks dan
mineralkortikoid ini, juga ada peningkatan menyolok kadar rennin,
angiotensinogen dan angiotensin II plasma, bersamaan dengan produksi
harian 1 g laktogen plasenta manusia (hPL) dan jumlah gonadotropin
koroinik manusia (hCG) dalam jumlah banyak.
Plasenta juga memproduksi adrenokortikotropin (ACTH) korionik dan produkproduk lain dari pro-opiomelanokortik, human korionik tirotropin (hCT) dan
juga hypothalamic-like releasing dan inhibiting hormon, yaitu thyrotropinreleasing hormone (TRH), gonadotropin-releasing hormone (GnRH) atau

luteinizing hormon-releasing hormone (LHRH), corticotropin-releasing factor


(CRF) dan somatostatin serta inhibin dan berbagai macam protein yang unik
untuk kehamilan (spesifik-kehamilan) atau proses-proses neoplastik.
Hormon-Hormon Protein Plasenta
1. Gonadotropin korionik
2. Adrenokortikotropin dan tirotropin korionik
3. Hormon-hormon hypothalamic like-releasing dari plasenta
4. Inhibin
B. SISTEM ENDOKRIN EKSTRA UTERIN
Sistem endokrin pada neonatus ekstra uterin jelas berbeda daripada ketika
berada dalam kandungan. Ketika janin berada dalam kandungan maka masih
mendapatkan segala kebutuhannya dari ibu melalui plasenta meskipun
dalam perkembangan di dalam kandungan mulai terbentuk organ-organ bagi
aktivitas hidup. Bnamun, organ-organ tersebut, misalnya system endokrin
masih belum sempurna sempurna untuk dapat hidup mandiri. Setelah janin
lahir barulah system endokrin dapat bekerja sehingga bayi dapat hidup
diluar rahim ibunya kerena hilangnya ketergantungan dari plasenta dan ibu.
Setelah lahir ada beberapa kelenjar yangmengalami daptasi agar mampu
bekerja misalnya :
Kelenjar Tiroid
Segera setelah lahir, kelenjar tiroid mngalami perubahan-perubahan besar
funsi dan metabolisnya. Pendinginan atmosfer membangkitkan peningkatan
mendadak dan jelas sekresi tirotropsin, yang selanjutnya menyebabkan
peningkatan progresif kadar tiroksin serum maksimal 24-26 minggu setelah
lahir. Ada peningkatan kadar tryiyodotironin serum yang terjadi hampir
bersamaan.
Kelenjar Timus
Pada bayi baru lahir ukurannya masih sangat kecil dan beratnya kira-kira 10
gram atau sedikit ukurannya ertambah dan pada masa remaja beratnya
meningkat 30-40 gram kemudian mengerut lagi.

Anda mungkin juga menyukai