Anda di halaman 1dari 13

REFERAT INISIASI PERSALINAN

Perseptor :
dr. Marzuqi Sayuti, SpOG
dr. Zulfadli, SpOG
Penyaji :
Fabbela Khoiria
1118011037

Opponent :
Aini Putri
Giok Pemula
Jihan Nurlela

Persalinan ialah serangkaian kejadian


yang berakhir dengan pengeluaran
bayi yang cukup bulan atau hampir
cukup bulan, disusul dengan
pengeluaran plasenta dan selaput
janin dari tubuh ibu.
FK UNPAD,
1983

Beberapa teori perslinan :


1. Penurunan kadar progesteron
Progesteron menimbulkan relaksasi otot
rahim, sebaliknya esterogen meninggikan
kerentanan otot rahim. Selama kehamilan
terdapat keseimbangan antara kadar
progesteron dan esterogen di dalam darah,
tetapi pada akhir kehamilan kadar
progesteron menurun sehingga timbul his.

2. Teori oxytocin
Pada akhir kehamilan kadar oxytosin
bertamabah. Oleh karena itu timbul
kontraksi otot-otot rahim.

3. Keregangan otot-otot
Seperti halnya dengan kandung kencing
dan lambung, bila dindingnya teregang
oleh karena isinya bertambah maka
timbul kontraksi untuk mengeluarkan
isinya. Demikian pula degan rahim,
maka dengan majunya kehamilan makin
teregang otot-otot dan otot-otot makin
rentan

4. Pengaruh janin
Hypofisis dan kelenjar suprarenal janin
rupa-rupanya juga memegang peranan
oleh karena pada anencephalus kehamilan
sering lebih lama dari biasa.

5. Teori prostagladin
Prostagladin yang dihasilkan oleh decidua,
disangka menjadi salah satu sebab
permulaan persalinan. Hal ini juga disokong
dengan adanya kadar prostagladin yang
tinggi baik dalam air ketuban maupun
darah perifer pada ibu-ibu hamil sebelum
melahirkan atau selama persalinan.

Dua teori onset dari parturisi manusia


A.Corticotropin-releasing hormone yang
diproduksi oleh plasenta disekresikan
kedalam sirkulasi janin yang menstimulasi
sekresi kortikotropin dari hipofisis anterior
janin. CRH plasenta, melalui ACTH janin
menstimulasi adrenal janin untuk
memproduksi kortisol, yang berikatan dengan
reseptor glukokortikoid plasenta untuk
memblokade efek inhibisi dari progesteron
mengakibatkan stimulasi produksi CRH
dengan cara stimulasi.

Adrenal Janin Cortisol Maturasi paru janin

Positif
Menghambat efek inhibisi
Feedback
Progesterone pada gen CRH
Plasenta

CRH plasenta

Cortison janin

DHEAS adrenal janin

Persalinan
Estrogen

prostaglandin, oksitosin, reseptor oksitosin, gap


junction

B.Aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal janin diam


selama paruh pertama kehamilan karena
supresi dari influx kortisol maternal, tetapi
pada paruh kedua kehamilan, peningkatan
kadar estrogen meningkatkan enzim plasenta
11b-hydroxisteroid dehydrogenase,
menyebabkan kortisol dikonversikan menjadi
metabolit tidak aktif yaitu kortison. Hasil
negatif feedback glukokortikoud pada kelenjar
hipofisis janin (berkurangnya aliran kortisol
dari ibu ke janin) akan mengakibatkan
peningkatan sekresi ACTH janin, kortisol dan
DHEA sulfat, menyebabkan maturitas janin
dan stimulasi parturisi.

11 HOD
Cortisol

Positif
Cortison
Feedback

Kortisol maternal pada janin

Negatif feedback pada kelenjar hipofise

Cortison janin

DHEAS adrenal janin


Persalinan

Estrogen

prostaglandin, oksitosin, reseptor oksitosin, gap


junction

Anda mungkin juga menyukai