Anda di halaman 1dari 95

Adaptasi

Anatomi
&
Fisiologi
Ibu
Hamil
V-tr@

Introduction
ADAPTASI

ANATOMI

FISIOLOGI

Kemampuan tubuh untuk menyesuaikan


diri terhadap perubahan yang terjadi ,
sebagai upaya untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya
Bentuk, letak, ukuran, struktur, dan
hubungan dari seluruh struktur

Fisiologi adalah proses dasar yang


mendasari berfungsinya suatu spesies
atau kelas organisme ataupun salah satu
dari bagian prosesnya.

Introduction
Pada masa kehamilan terjadi adaptasi anatomi, fisiologi
(serta biokimia)
Efek adaptasi pada kehamilan adalah terjadinya suatu
perubahan yang kadang kala dianggap tidak normal
pada kondisi tidak hamil.

Adaptasi fisiologi kehamilan


dianggap penyakit

Perhatikan batasan
normal toleransi
terhadap setiap
respon perubahan

Introduction
Adaptasi fisiologi
mayor pada tubuh ibu
hamil terjadi untuk
mencukupi kebutuhan
peningkatan
metabolisme yang
dibutuhkan oleh janin,
dan berbagai
perubahan lain yang
terjadi akibat
kehamilan, serta
persiapan persalinan

Komponen
Perubahan:

Sistem
Endokrin

Sistem Endokrin

Hormon Plasenta

Hormon Plasenta
HCG
Human Chorionic Gonadotropin (hCG) merupakan hormon
glikoprotein yang memiliki kandungan karbohidrat tinggi
dengan berat molekul 36-40 kDa
dihasilkan oleh trofoblas sejak hari ke 7 setelah terjadiya
fertilisasi terdeteksi di dalam sirkulasi darah maternal
pada hari ke 10
Terdiri atas sub unit (produksi di cytotrofoblas) dan sub
unit (produksi di cyncytiotrophoblas)
sub-unit memiliki struktur yang identik dengan hormon
glikoprotein lainnya yaitu luteinizing hormone (LH), Follicle
Stimulating Hormone (FSH), dan Thyroidstimulating
Hormone (TSH).

Hormon Plasenta
HCG
Keberadaan hCG pada awal kehamilan berperan dalam
mempertahankan korpus luteum tidak terjadi atresia tetap
hasilkan progesteron.
Dalam kondisi normal, produksi hCG mencapai puncaknya pada
usia kehamilan 8-10 minggu, kemudian berangsur-angsur
menurun dan tetap dalam jumlah yang rendah selama kehamilan
Keberadaan hCG yang memanjang biasanya terjadi pada
kehamilan mola, karena sel-sel mola juga mampu menghasilkan
hCG.
Pada kondisi hCG tetap rendah (tidak mencapai puncak), maka
hCG dapat dihubungkan dengan pertumbuhan plasenta yang
abnormal, biasa terjadi pada kehamilan ektopik.

Hormon Plasenta
Progesteron
Pada awal kehamilan, progesteron (17hydroxyprogesteron)
diproduksi oleh corpus luteum, kemudian produksi ini
menurun pada minggu ke-6 hingga ke-9. Dengan adanya
kehamilan, progesteron disintesis di dalam sinsitiotrofoblas

luteoplacental shift.
Berperan dalam:
stimulasi sistem pernafasan
relaksasi otot polos (yang ada di dalam pembuluh darah, uterus dan
usus)
peningkatan suhu tubuh
peningkatan pengeluaran sodium dan klorida
imunosupresan plasenta

Hormon Plasenta
Estrogen
Pada awal kehamilan terjadi peningkatan level oestrone dan
oestradiol, sedangkan oestriol mulai meningkat pada usia
kehamilan 9 minggu, yaitu seiring dengan sintesis
dehydroepiandrosterone sulphate (DHEAS) oleh kelenjar adrenal
fetus.
Level oetrone dan oetradiol meningkat sekitar 100 kali, sedangkan
level oestradiol meningkat 1000 kali selama kehamilan
peningkatan yang terjadi yaitu 5635 pg/100 ml pada saat sebelum
hamil menjadi 675820 pg/100 ml
Pengukuran kadar oestriol digunakan untuk deteksi fetal disstres
dan Barts (triple) test untuk mendeteksi Down Syndrome.

Hormon Plasenta
Estrogen
Peran penting keberadaan estrogen dalam kehamilan ini
adalah:
meningkatkan perkembangan endometrium dan
payudara,
meningkatkan aktivitas miometrium,
meningkatkan sensitivitas karbon dioksida,
meningkatkan sekresi prolaktin
meningkatkan vasodilatasi miometrium,
menstimulasi retensi cairan dan meningkatkan
sensitifitas uterus terhadap progesteron pada akhir
masa kehamilan

Hormon Plasenta
hPL (hormon Placental Lactogen)
hPL biasa juga disebut dengan human chorionic
somatomammotropin, diproduksi oleh sinsitiotrofoblas.
Sekresi hPL meningkat setelah penurunan level hCG.
Menjelang usia kehamilan aterm produksi hPL adalah 13 g/ hari
hPL bersifat lactogenik, meningkat saat level HCG telah
menurun
hPL bersifat antagonis terhadap insulin ibu DM, bayi
makrosomia

Hormon Plasenta
hPL (hormon Placental Lactogen)
Keberadaan hPL ini juga mencegah terjadinya penolakan
janin oleh tubuh maternal.
Level hPL yang rendah berhubungan dengan kegagalan
kehamilan dan terjadinya abortus spontan, terjadinya
preeklamsi, kehamilan mola (molahidatidosa),
koriomkarsinoma dan insufisiensi plasenta.
Sedangkan level hPL yang terlalu tinggi berhubungan
dengan kehamilan multipel, tumor plasenta, intact molar
pregnancy, diabetes dan inkontabilitas resus.

Hormon Plasenta
PGH (Placental Growth Hormon)
Hormon pertumbuhan/PGH disekresi oleh kelenjar
hipofisis pada awal kehamilan, dan akan menurun secara
bertahap.
Pada usia kehamilan 8 minggu hormon pertumbuhan
telah dapat dideteksi
Pada 17 minggu produksi di plasenta (sinsitiotrofoblas)
PGH memiliki sifat high sommatogenic activity dan low
lactogenic activit
Puncak kadar hormon pertumbuhan dalam cairan amnion
yaitu pada usia kehamilan 1415 minggu kemudian
menurun perlahan untuk mencapai nilai basal setelah usia
kehamilan 36 minggu.

Hormon Plasenta
PGH (Placental Growth Hormon)
Dalam keadaan tidak hamil kisarannya yaitu 0,5 7,5
mg/mL, pada kehamilan normal di trimester pertama
antara 5 7,5 mg/mL, trimester kedua 3,5 mg/mL, dan
trimester ketiga 14 mg/mL.
Defisiensi hPL saja tidak berpengaruh pada pertumbuhan
janin, sedangkan kekurangan hPL dan PGH dapat
menyebabkan pertumbuhan janin terhambat

Hormon Plasenta
Relaxin
Relaxin diproduksi oleh corpus luteum dan level relaxin
tertinggi terjadi pada trimester I.
Relaxin berperan dalam pelunakan ligamen tulang
panggul (stretching ligament)
Relaxin secara klinis dapat digunakan untuk menstimulasi
pematangan serviks pada persalinan dengan induksi
Membantu diferensiasi endometrium pada periode
implantasi bersamaan dengan progesteron menjaga
uterus tetap dalam keadaan tenang.

Relaxin berperan dalam


pelunakan ligamen tulang
panggul (stretching
ligament)
mempermudah
pergerakan janin dan
memfasilitasi
pembesaran uterus di
rongga abdomen

Gift of the pelvis

Hormon Adrenal
Kortisol
Kadar kortikotropin (ACTH) darah sangat menurun pada
awal kehamilan dan akan terus meningkat seiring dengan
perkembangan kehamilan.
Peningkatan terjadi pada kehamilan 12 minggu hingga
cukup bulan disertai peningkatan konsentrasi serum
kortisol bebas yang bersirkulasi.
Kortisol (++) peningkatan resistensi insulin maternal
janin besar

Hormon Adrenal
Aldosteron
Kadar aldosteron meningkat pada usia kehamilan 15
minggu, pada trimester III sekresi aldosteron sekitar 1
mg/hari.
Aldosteron (++) kadar renin-angiotensin (++)
meningkatnya aliran glomerolus.

Hormon Adrenal
Deoksikortikosteron
Kadar deoksikortikosteron darah janin > darah ibu
keseimbangan tubuh ibu
Jumlah meningkat selama kehamilan mendekati 1500
pg/mL.
Pada aterm, peningkatan ini bukan berasal dari sekresi
adrenal tetapi mencerminkan peningkatan produksi oleh
ginjal akibat stimulasi estrogen.

Hormon Adrenal
Androstenedion dan Testosteron
Kadar androstenedion dan testosteron selama kehamilan
meningkat kemungkinan berasal dari ovarium
tidak ada atau sedikit yang mengalir ke darah janin
sehingga itu tidak dijumpai dalam darah janin atau
konsentrasinya rendah.

Hormon Pituitari/ Hipofisis


Kelenjar hipofisis berperan dalam pengeluaran hormon
yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan
dalam uterus
Dalam kehamilan normal, kelenjar hipofisis membesar
sekitar 135% penekanan pada kiasma optik dan
mempersempit kemampuan penglihatan
Tingginya level estrogen pada saat hamil menghambat
pengeluaran FSH dan LH, oleh karenanya hampir tidak
ditemukan FSH dan LH pada saat hamil.
Produksi ACTH juga meningkat sebagai akibat
meningkatnya aktivitas adrenal peningkatan aktivitas
miometrium
Terjadi peningkatan hormon lainnya yaitu MSH
hiperpigmentasi pada kehamilan.

Hormon Pituitari/ Hipofisis


kadar prolaktin meningkat 10 sampai 20 kali seiring
dengan peningkatan estrogen dan sekresi progesteron
Prolaktin menstimulasi produksi sel baru
(neurogenesis) pada otak maternal ini dapat
memicu perubahan perilaku pasca melahirkan
(perubahan mood)
Prolaktin menekan ovulasi kadar (++) yang tinggi
menyebabkan infertilitas

....Review...
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Mengapa terjadi cloasma gravidarum pada ibu hamil??


Mengapa ibu hamil sering mengalami keluhan pandangan kabur??
Mengapa ibu hamil pengalami peningkatan berkemih??
Kapan ASI mulai diproduksi dan mengapa produksinya baru dimulai
pada periode tersebut??
Hormon yang mempengaruhi perubahan mood pada ibu
menyusui??
Hormon kehamilan apakah yang dapat memperberat kejadian
makrosomia janin pada ibu hamil dengan DM??
Peran relaxin dalam kehamilan ??
Mengapa luteoplacental shift berpengaruh terhadap
keberlangsungan kehamilan berikutnya??
Mengapa ibu menyusui secara eksklusif dapat menunda
kembalinya kesuburan??

...ReCall....

Ny S usia 25 tahun G1P0A0 dengan usia kehamilan 4 minggu


mengeluhkan merasa kram perut. Ibu mengatakan tidak terdapat
pengeluaran pervaginam apapun.
Pada usia kehamilan 8 minggu ibu mengatakan mulai
mengeluhkan mual dan kadang muntah. Kram perut sudah tidak
terasa

1. Jelaskan kasus tersebut


berdasarkan fenomena
hormonal ibu hamil
(berdasar grafik di
samping)!
2. Apa yang anda lakukan
sebagai seorang Bidan?

Sistem
Reproduksi

Uterus:
Perubahan Uterus

Tidak Hamil

Hamil

Ukuran

7,5 x 5 x 2,5 cm

35 x 25 x 20 cm

Berat

50-70 g

1000 g

Bentuk

Pyriform

Globular (8-16 minggu)


Pyriform (16 minggu
aterm)

Posisi

Anteverted, anteflexed

Dextrorotation,
dextrodeviation

Konsistensi

Padat (firm)

(progressively softer)

Kapasitas

4-10 ml

4000-5000 ml

Uterus:
Sistem Vaskularisasi Uteroplasenta
Vaskularisasi uteroplasenta
berperan penting dalam mencukupi
kebutuhan metabolisme dan
pertumbuhan janin, serta
pengeluaran hasil metabolisme dari
tubuh janin
Aliran darah ke uterus pada usia
kehamilan aterm 450-650 ml/menit

Uterus:

Terjadi remodelling vaskuler suatu


proses adaptif sebagai respon
terhadap perubahan kronik pada
kondisi hemodinamik atau faktor
hormonal

Insufficient uteroplacental interaction characterized by shallow


trophoblastic invasion and incomplete transformation of spiral
arteries is a common feature of preeclampsia and intrauterine
growth restriction (IUGR)

Serviks:
Komponen serviks otot
polos, kolagen,
fibronektin dan elastin
Remodelling serviks:
awal kehamilan
kolagen (+++) aterm
kolagen (+)

Vagina

Vaskularisasi
Ketebalan mukosa vagina
Hipertrofi otot polos
Sekresi vagina
pH (3,5 6) mekanisme
aksi lactobacillus
acidophilus

Mengakomodasi
kehamilan &
persiapan
persalinan

Perubahan khas utero-vagina:

Mucosa cervicovaginal
tampak warna ungu
kebiruan
Disebut dengan Chadwicks
sign (Jacquimers sign)
Terjadi pada minggu ke 4
Disebabkan penambahan
vaskularisasi edema
pada serviks; hipertrofi dan
hiperplasia pada kelenjar
serviks

Istmus menjadi
lebih lunak
Terjadi pada
minggu ke 6-12
Biasa dikenal
dengan tanda
Hegar

Terdapat titik teraba


lunak (soft spot)
pada bagian tengah
uterus depan
Biasa dikenal
dengan tanda ladin
Ladins sign

A tumorlike,
asymmetric
enlargement at the
site of implantation

Piscasecks sign

5. Pada usia 6 minggu serviks teraba lunak (Goodells sign)


6. Terjadi peningkatan pulsasi pada forniks lateral (Osianders
sign)
7. Fundus teraba lunak pada minggu ke-4 dan ke-5 (Von
Fernwalds sign)
8. Teraba kontraksi uterus saat dilakukan pemeriksaan
bimanual. Terjadi pada usia kehamilan 4-8 minggu.
(Palmers sign)
9. Teraba lunak dan tampak menonjol pada sisi implantasi
plasenta (Braun von Fernwalds sign)
10. Uterus lunak dan fleksibel untuk digerakkan ke arah serviks
(McDonalds sign). Terjadi pada minggu ke-7 dan ke-8

Tanda tidak
pasti
kehamilan

Pembesaran
abdomen dapat
mengestimasikan
usia kehamilan

Perubahan Payudara:
Montgomeri Teuberclas

Ukuran meningkat 2 cup

- areola meluas
- terjadi Hiperpigmentasi

Perubahan berat badan

Note:
1 lb(pounds) = 453.592 gram
BMI= BB(kg)/TB (m)2

Faktor yang mempengaruhi kenaikan berat badan


selama hamil adalah:

BMI sebelum hamil


Status sosio-ekonomi
Genetik
Paritas
Nutrisi maternal
Kesehatan maternal

Sistem
Muskuloskelatal

Lordosis
Nyeri
Punggung(8)

Waddling gait

Nyeri punggung merupakan salah satu


ketidaknyamanan yang terjadi pada periode
kehamilan.
Pada penelitian di Australia dengan responden
96 ibu hamil trimester III dengan kebangsaan
yang variatif, didapatkan bahwa 71%
mengeluhkan mengalami nyeri punggung

Nyeri punggung dikelompokkan menjadi 3, yaitu


Low back pain (LBP), Pelvic girdle pain (PGP)
dan gabungan LBP dan PGP.
Penelitian penelitian menunjukkan bahwa 17%
ibu hamil mengalami LBP, 33% mengalami PGP
dan 50% gabungan keduanya (LBP+PGP).

LBP nyeri yang


terjadi ada di sekitar
vertebre lumbar 5 (L5)

spineuniverse.com

PGP nyeri di sekitar


illiac crest (SIAS-SIPS)

en.wikipedia.org

Gabungan LBP+PGP

Persepsi nyeri yang terjadi pada perut bawah, panggul


bawah hingga sekitar vagina disebabkan karena over
stretching ligamen ligamen menahan masa rahim
dalam melawan gaya grafitasi
Nyeri punggung tidak sepenuhnya diterima sebagai
suatu kenormalan selama kehamilan. Sejumlah 4 dari 5
ibu hamil yang mengalami nyeri punggung melaporkan
bahwa mengalami gangguan kehidupan sehari-hari
akibat nyeri midwifery care

Sistem
Gastrointestinal

Kehamilan menyebabkan penurunan


motilitas GI tract dan melemahnya fungsi
spinkter Gastric emptying time ++
Pembesaran uterus menyebabkan gaster
& intestine terdorong

Ketidaknyamanan sistem pencernakan dlm


kehamilan

Pelebaran otot abdomen


diastasis rekti

Sistem Integumen
(Kulit)

MSH Hiperpigmentasi

Peningkatan
perfusi kulit sejak
usia ke 18-20
minggu,
peningkatan
maksimal pada
20-30 minggu
dan akan berakhir
pada 1 minggu
post partum

Tujuan

Menjaga kehangatan
tubuh janin

Dampak

Ibu hamil merasa


gerah, mudah haus,
berkeringat
terutama di hidung
(stuffy nose)

Estrogen hipervaskularisasi

Palmar erithema

Vasculer spider

Sistem
Cardiovaskuler

Perubahan sistem
cardiovaskuler terjadi sejak
awal minggu ke 8 kehamilan
Peningkatan Cardiac Output
(CO) 30-50%
10% CO digunakan untuk
memenuhi kebutuhan utero
plasenta
CO akan mengalami
penurunan 30% jika ibu
dalam posisi supinasi

CO akan mengalami penurunan 30% jika ibu dalam posisi


supinasi SHS

Nadi meningkat sebesar 14% (10 x/menit)

Jika tidak terjadi penurunan tekanan darah pada


midtrimester, maka potensial untuk terjadi hipertensi
gestasional ataupun preeklampsia pada usia kehamilan
lanjut

Tekanan diafragma ke
cavum thoraks
menyebabkan apeks
jantung meluas ke arah kiri
pseudocardiomegali

Sistem Respirasi

Pembesaran uterus
diafragma terdorong ke
rongga dada sejauh 4 cm
penurunan volume
residu
Mukosa nasopharing
mengalami peningkatan
mukus congesti &
epistaksis
Pembengkakan mukosa
larink sulit dilakukan
intubasi

Non Pregnant

Pregnant

Sistem
Urinari

Peningkatan frekuensi
berkemih
GFR dan RPF meningkat 50%
Penurunan pengeluaran
kreatinin 30%
Peningkatan ekskresi glukosa
(glycosuria)
Tidak terjadi peningkatan
pengeluaran protein

Metabolisme

Peningkatan cairan tubuh


total 6,5 8,5 liter, yang
terdiri atas:
Cairan dari fetus/
plasenta/ cairan amnion
3,5 liter
Peningkatan volume
darah ibu 3 liter
Sebagian kecil
peningkatan cairan
ekstravaskuler

fungsi

Keseimbangan sirkulasi
cairan fetomaternal
Memenuhi kebutuhan
nutrisi dan berbagai
elemen pendukung
perkembangan
plasenta dan uterus
Memenuhi
keseimbangan cairan di
dalam tubuh ibu
Mencegah terjadinya
kehilangan darah
maupun efek yang
ditimbulkan akibat
perdarahan saat
persalinan.

Konsekuensi peningkatan volume tubuh ibu:


Kenaikan berat badan ibu
Terjadinya anemia gravidarum
Peningkatan Cardiac Output
Rawan terjadinya edema dalam
kehamilan

Metabolisme Protein
Konsentrasi asam amino pada janin > asam amino
ibu
Protein total dalam tubuh meningkat 180-230 gram
Peningkatan konsentrasi protein selama hamil
banyak diatur oleh plasenta.
Peningkatan protein saat hamil berfungsi untuk:
Meningkatkan kontraktilitas uterus
Perkembangan kelenjar payudara
Memenuhi kebutuhan perubahan darah maternal, sebagai
hemoglobin dan protein plasma

Metabolisme Protein
Keseimbangan protein dalam tubuh ibu
hamil meningkat sesuai usia kehamilan
dan pemenuhan suplementasi protein
selama hamil
Kebutuhan suplementasi protein ibu hamil
dalam sehari adalah 51 gram

Metabolisme Karbohidrat
Sensitifitas
terhadap insulin
turun 45-75%
hiperglikemia

Resistensi insulin
meningkat

hiperinsulinemi

Metabolisme Lemak
Kehamilan merupakan periode penyimpanan lemak dalam jumlah
yang banyak 4 kg lemak pd UK 30 mgg
Tersimpan di dinding abdomen, back, paha dan payudara
Pada saat hamil, terjadi peralihan sumber energi dari glukosa
lemak, menyebabkan terjadinya accelerated starvation
Siklus kadar lemak:
TM III:

Rata-rata total serum cholesterol 267 30 mg/dL


LDL-C 136 33 mg/dL
HDL-C 81 17 mg/dL
Level triglyceride rata-rata 245 73 mg/dL

Setelah persalinan kadar lemak segera menurun


Kecepatan laktasi mempengaruhi kecepatan kadar lemak dalam
tubuh
(Darmady JM, Postle AD: Lipid metabolism in pregnancy. Br J Obstet Gynaecol 89:211, 1982)

Sistem
Hematologi

Peningkatan volume darah total 45-50%


Peningkatan volume darah mulai pada
minggu ke 6 8, dan mencapai puncak
pada minggu ke 32 - 34
Peningkatan RBC <20% Peningkatan
plasma (+++) hemodilusi

ESR (erythrocyte
sedimentation rate)
meningkat
Alpha beta globulin
meningkat
Fibrinogen meningkat
60%
Faktor koagulasi VII,
VIII, IX, X meningkat

Hipercoagulation
periode

Terjadi penurunan platelet saat hamil, yaitu


213,000/L pada wanita hamil, sedangkan pada
wanita yg tdk hamil 250,000/L
Terdapat penurunan lebih dari 2.5th percentile
(116,000/mL) gestational trombositopeni
Boehlen and associates (2000)

Selama kehamilan,
jumlah leukosit
meningkat mjd 5000
12.000/l
Mencapai puncak
pada saat persalinan
dan nifas, yaitu ratarata 14.000
16.000/l

Sistem
Imunologi

Terjadi peningkatan
IL-6 ( 11pg/ml) dan
funisitis (+)

Sel Th2 meningkatkan produksi


IL-4, IL-6, and IL-13
Dalam cervical mucus diketahui
terdapat peningkatan
immunoglobulins A and G (IgA
and IgG)
Dalam cervical mucus juga
diketahui terdapat peningkatan
interleukin-1hampir 10 kali
dibandingkan dalm keadaan tdk
hamil
Wanita hamil tidak mengalami
imunodefisiensi. Jika terjadi
immune supression pre
eklampsia

Referensi
1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Andrew w Horne, dkk. Attenuated Sex Steroid Receptor Expression in Fallopian tube of
Women with Ectopic Pregnancy. J Clin Endocrinol Metab. 2009 December: 5146-5154
Virkut, Ajit. Practical Obstetry and Ginekologi, 4th ed. APC Publishers. 2000.
Annette Kurre, dkk. Gender Difference in Patients with Dizziness and Unsteadiness Regarding
Self-Peceived Disabilitty, Anxiety, depression, and its Associations. Biomedicalcentre. 2012;
1472-6815
Archana dixit, dkk. Headache in Pregnancy: A Nuisance or a New Sense? Hindawi Publishing
Corporation. 2012
Christopher F Ciliberto, Gertie F Marx, Darryl Johnston. Physiological Changes Associated with
Pregnancy. Edition 9. 1998.
Cunningham G, Lenevo KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY. Obstetri Williams. 23
ed: The McGrow-Hill Companies; 2013.
Lakshmanan Suresh, BDS, and Lida Radfar, DDS, MS, Buffalo, NY. Pregnancy and Lactation.
Vol 97. 2004
Mesiano S. The Endocrinology of Human Pregnancy and Fetoplacental Neuroendocrine
Development. 2012;249-281.
Sichel D, Driscoll aJW. Womans Moods: What every Woman Must Know about Hormones, the
Brain and Emotional Health. Postpartum Depression and Anxiety. 1999.
Prawiroharjo, S. Ilmu Kebidanan. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: 2008

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai