Anda di halaman 1dari 41

Deteksi Dini dan Asuhan

Komplikasi Masa Nifas


Perdarahan Postpartum
Definisi

Perdarahan pervaginam lebih dari 500 cc setelah melahirkan


• Perdarahan sering dianggap ringan karena sulit diukur
secara visual
• Darah bercampur dengan cairan lainnya (cairan ketuban,
cairan kemih) dan karena itulah diremehkan
• Anemia berat akan meningkatkan resiko kematian ibu,
Evaluasi dan Penatalaksanaan
Awal
 Lakukan evaluasi pasien dengan cepat apakah dalam keadaan
syok dan evaluasi jumlah darah yang hilang
 Lakukan masase pada uterus untuk mengeluarkan bekuan darah
dan untuk meraba apakah ada kontraksi – periksa kembali secara
berkala
 Berikan oksitosin 10 unit IM
Evaluasi dan Penatalaksanaan
Awal (lanjutan)
 Mulai infus IV dengan menggunakan jarum berlobang besar (16)
dan alirkan cairan infus IV dengan cepat
 Pastikan kandung kemih kosong - kateterisasi bila perlu
 Periksa apakah plasenta telah keluar – teliti apakah sudah lengkap
 Periksa serviks dan perineum apakah ada robekan
Diagnosa Banding untuk
Perdarahan Pasca Persalinan
 Atonia uteri
 Perlukaan jalan lahir
 Retensio plasenta
 Sisa plasenta
 Ruptura uteri
 Inversio uteri
DIAGNOSIS
Strategi Pencegahan
 Kesiapan melahirkan Penatalaksanaan aktif persalinan
 Penolong yang terampil pada kala tiga:
kelahiran  Oksitosin 10 u IM dalam waktu
 Pengobatan anemia 2 menit setelah bayi lahir
 Penegangan tali pusat
 Penatalaksanaan aktif
persalinan kala tiga terkendali
 Masase fundus setelah
 Hindari prosedur yang tidak
perlu (misalnya, episiotomi) kelahiran plasenta
Masalah-Masalah Kritis
Mengenai Persalinan Kala Tiga
 Penatalaksanaan Aktif vs. fisiologis
• Resiko Potensial dari masing-masing
 Terhambatnya pengeluaran plasenta
 Putusnya tali pusat
 Inversio Uterus
 Pilihan zat-zat oksitosika
• Stabilitas, keamanan dan efek samping oksitosika
Penatalaksanaan Aktif:
Keuntungan dan Kerugian
 Keuntungan
• Memperpendek lamanya kala tiga
• Mengurangi resiko perdarahan pasca persalinan (PPH)
 Kerugian
• Memerlukan oksitosika dan bahan-bahan yang
diperlukan untuk injeksi
• Memerlukan seorang penolong persalinan yang
terampil dalam :
 Pengamatan/observasi
 Memberikaninjeksi
 Penegangan tali pusat terkendali
Langkah-langkah
penatalaksanaan Aktif Kala Tiga
 Oksitosin
• Dalam waktu 2 menit setelah lahir, palpasi abdomen untuk
mengesampingkan kemungkinan adanya bayi kedua
• Beri oksitosin 10 unit IM
 Penegangan tali pusat terkendali
• Tunggu hingga ada kontraksi uterus yang kuat (2-3 menit)
• Lakukan penegangan tali pusat terkendali sementara
melakukan counter-traksi diatas pubis
• Jika plasenta tidak turun, hentikan penegangan dan tunggu
kontraksi berikutnya
Atonia Uteri: Penatalaksanaan

• Lanjutkan pemberian cairan IV Bersamaan dengan itu :


• Lanjutkan masase uterus • Transfusikan darah
• Lanjutkan obat oksitosika seperlunya
• Lakukan kompresi bimanual • Pertimbangkan
• Lakukan kompresi aorta diagnosa-diagnosa
• Pertimbangkan untuk melakukan lainnya
ligasi arteri uterina atau arteri • Jangan lakukan
utero-ovarina atau histerektomi
tampon uterus
BENGKAK PADA EKSTREMITAS
DAN WAJAH
1.BENGKAK PADA WAJAH dan
EKSTREMITAS
oedema adalah tertimbunnya cairan dalam jaringan ,
akibat adanya gannguan keseimbangan.
oeema dapat terjadi oleh :
• Adanya tekanan hidrostatik yang sangat tinggi
pada pembuluh kapiler seperti misalnya bila aliran
darah vena tersumbat
• Tekanan osmotik terlalu rendah, karena kadar
protein plasma, terutama albumin sangat rendah
• Sumbatan pada aliran limfe
• Kerusakan dinding kapiler sehingga plasma dapat
merembes keluar dan masuk ke dalam jaringan
serta menimbulkan tekanan osmotik yang melawan
tekanan osmotik protein dalam aliran darah
BENGKAK PADA WAJAH dan EKSTREMITAS…

Keadaan pembengkakan wajah dan


ekstremitas, sering menyertai kelainan –
kelainan pada masa nifas, sebagai berikut

1. Eklampsi
2.Syndrom Nefrotik
EKLAMPSI POSTPARTUM
Gejala :
– Peningkatan tekanan darah
– Oluguria
– Peningkatan jumlah proteinuri
( karena vasospasme akut )
– Sakit kepala berat dan persisten
– Rasa mengantuk
– Penglihatan kabur
– Nyeri epigastrik
– Hiperefleksi
FAKTOR RESIKO
– Primigravida
– Wanita dengan hipertensi esensial
– Wanita dengan kehamilan kembar
– Wanita dengan diabetes, mola hidatidosa,
polihidramnion
– Wanita dengan riwayat eklamsia atau
preeklamsia pada kehamilan sebelumnya
– Riwayat keluarga eklamsi
PERAN BIDAN
– Mendeteksi terjadinya eklamsi
– Mencegah terjadinya eklamsi
– berkolaborasi dengan dokter untuk
penanganan kasus eklamsia
– Memberikan penanganan awal
sebelum merujuk pada kasus
eklamsi
SYNDROM NEFROTIK
• Syndrom nefrotik adalah suatu spektrum
penyakit ginjal yang penyebabnya
beragam. Pada gambaran mikroskopis
ginjal, terdapat kelainan pada sawar
dinding kapiler glomerulus, yang
menyebabkan filtrasi protein plasma yang
berlebihan.
GEJALA
– Proteinuria > 3 gr/hari
– Hipoalbuminemia
– Hiperlipidemia
INFEKSI SALURAN KEMIH

• 1. SISTITIS, Sistitis adalah peradangan


kandung kemih tanpa disertai
peradangan bagian atas saluran kemih.

• 2. PIELONEFRITIS, Pielonefritis adalah


infeksi pada ginjal yang biasanya
disebabkan oleh bakteri yang naik dari
saluran kemih bawah
SISTITIS

• Faktor predisposisi :
– Uretra wanita yang pendek
– Sistokel
– Sisa air kemih yang tertinggal
– Penggunaan kateter
Sistitis…
Tanda dan gejala :
– Rasa sakit waktu berkemih
– Meningkatnya frekuensi berkemih
– Pada penekanan suprasimpisis, akan terasa
nyeri lokal yang juga menyebar ke daerah
lipat paha, prosedur pemeriksaan ini juga
menyebabkan pasien ingin berkemih
– Pada pemeriksaan laboratorium, ditemukan
lekosit dan eritrosit dan kadang – kadang
ditemukan bakteri
– Kadang – kadang terdapat hematuria
PIELONEFRITIS
Pyelonefritis terjadi akibat perubahan fisiologis
dan anatomi yang diasosiasikan dengan
kehamilan. Perubahan tersebut diantaranya :
– Penekanan ureter pada pinggir pelvik oleh
uterus
– Penurunan kondisi kandung kemih saat
nifas
– Dilatasi dan penurunan kondisi ureter
akibat efek hormonal
PIELONEFRITIS…

Gejala dan tanda ;


– Disuria
– Demam tinggi
– Sering kencing
– Nyeri perut
– Nyeri suprapubik
– Nyeri pinggang/KOSTOVERTEBRAL
– Nyeri dada belakang
– Anoreksia
– Mual/muntah
Peran bidan :
1.Melakukan deteksi dini pada kasus
infeksi saluran kemih
2.Mencegah terjadinya infeksi saluran
kemih
3.Melakukan perawatan dengan
segera dan melakukan kolaborasi
dengan dokter dalam penanganan
kasus infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih…
 Asuhan bidan :
•Menganjurkan ibu untuk berkemih setiap 2 – 4 jam,
•Ibu sebaiknya sedikitnya minum 8 gelas cairan
khususnya air setiap hari
Menganjurkan ibu untuk menjaga personal higiene
•Kaji bila terdapat rasa sakit menyengat dan rasa
panas pada saat berkemih
Kaji bila ada keluhan ketidaknyaman pada area
suprapubik atau abdomen bagian bawah, nyeri
punggung bagian bawah atau nyeri berat pada
panggul.
Kaji tanda – tanda vital 4 jam dan bila ada
pengaruh pada tanda sistemik
3.Rasa sakit, merah, lunak
dan bengkak di kaki
Faktor – faktor pembekuan dan fibrinogen biasanya
meningkat selama kehamilan dan tetap meningkat
pada awal puerperium. Keadaan hiperkoagulasi
ini, yang bisa diiringi dengan kerusakan pembuluh
darah dan imobilitas, meningkatkan resiko
tromboembolisme
TROMBOFLEBITIS
 Tromboflebitis adalah perluasan atau
invasi mikroorganisme patogen yang
mengikuti aliran darah sepanjang vena
dan cabang – cabangnya . disebabkan
oleh adanya trombosis atau embolus
karena adanya perubahan atau
kerusakan pada pembuluh darah,
perubahan pada susunan darah, laju
peredaran darah, atau karena pengaruh
infeksi atau venaseksi.
A.Pelviotromboflebitis/trombosis
vena dalam
 Mengenai vena – vena dinding uterus dan
ligamentum latum, yaitu vena ovarika, vena
uterina dan vena hipogastrika.
 Tanda dan gejala :
• Nyeri, yang terdapat pada perut bagian
bawah dan atau perut bagian samping,
timbul pada hari 2-3 masa nifas dengan atau
tanpa panas
• Penderita tampak sakit berat
• Gangguan darah :
 Terdapat leukositosis

• Pada periksa dalam, hampir tidak ditemukan


apa – apa karena yang paling banyak
terkena adalah vena ovarika yang sukar
dicapai pada pemeriksaan.
B.Tromboflebitis Superfisial/Trombosis
Vena Dalam
Mengenai vena – vena pada tungkai, misalnya vena
femoralis, vena poplitea dan vena safena.

Tanda dan Gejala :


– Keadaan umum tetap baik, suhu badan subfebris
selama 7 – 10 hari kemudian suhu mendadak naik
– Pada salah satu kaki yang terkena, memberikan tanda
– tanda sebagai berikut :
• Kaki sedikit dalam keadaan fleksi dan rotasi ke luar
serta sukar bergerak lebih panas dibanding kaki
lainnya
• Seluruh bagian dari salah satu vena pada kaki
terasa tegang dan keras pada lipat paha bagian
atas
Lanjutan…
• Nyeri hebat pada lipat paha dan daerah paha.
• Reflektorik akan terjadi spasmus arteria sehingga
kaki menjadi bengkak, tegang, putih, nyeri dan
dingin, pulsasi menurun
• Edema kadang – kadang terjadi sebelum atau
setelah nyeri dan pada umumnya terdapat pada
paha bagian atas, tetapi lebih sering dimulai dari
jari – jari kaki dan pergelangan kaki, kemudian
meluas dari bawah ke atas
• Nyeri pada betis, yang akan terjadi spontan atau
dengan memijat betis atau dengan meregangkan
tendo Achilles ( Tanda Homan )
Tromboflebitis…
• Peran Bidan :
– Melakukan deteksi dini pada kasus
tromboflebitis
– Melakukan perawatan dengan segera dan
melakukan kolaborasi dengan dokter dalam
penanganan kasus tromboflebitis
Tromboflebitis…

• Asuhan bidan :
– Pantau tanda – tanda vital.
– Inspeksi dan palpasi panas, warna, nyeri tekan dan
nadi perifer dan tanda Homan positif
– Bantu ibu untuk istirahat di tempat tidur dengan
posisi kaki ditinggikan total di atas bantal.
– Pakai kompres basah, yang hangat untuk kaki yang
terkena
– Mulailah mobilisasi yang progresif setelah radang
akut hilang
Lanjutan…

– Pakailah stoking penyokong


– Pantau dan laporkan adanya tanda emboli
paru.
– Anjurkan ibu mengikuti langkah – langkah
berikut untuk mencegah vena statis
• Hindari menyilangkan kaki di dengkul saat duduk
• Tinggikan kaki saat duduk, ketika memungkinkan
• Hindari berdiri dalam waktu yang lama
• Lakukan mobilisasi berkala sepanjang hari
EPIGASTRIUM
SISTOKEL
KOSTOVERTEBRAL
TROMBOFLEBITIS

Anda mungkin juga menyukai