Anda di halaman 1dari 32

KEGAWATDARURATAN

NEONATUS, BAYI, ANAK BALITA


DAN ANAK PRA SEKOLAH
DENGAN PENYAKIT YANG
LAZIM TERJADI

By
Ainun Hanifa, S.Si.T, MPH
DEFINISI
KEGAWATDARURATAN

Adalah kejadian yang tidak diduga/ terjadi secara tiba-tiba, seringkali


kejadian yang berbahaya dan membutuhkan tindakan segera guna
menyelamtkan jiwa/ nyawa (Dorlan, 2011, Campbell S, Lee C, 2000)

Kegawatdaruratan
Kegawatdaruratan
obstetri (saat kehamilan
neonatal (bayi baru
atau selama dan
lahir yang sakit kritis ( ≤
sesudah persalinan dan
usia 28 hari) )
kelahiran)
MACAM KEGAWATDARURATAN
NEONATAL

Hipothermia

hiperthermia

Hiperglikemia

Tetanus neonatorum
1. HIPOTHERMIA

Bayi Hipotermi adalah


Hipotermia adalah bayi dengan suhu
suatu kondisi di mana badan di bawah
mekanisme tubuh normal. Adapun suhu
mengatasi tekanan normal bayi adalah
suhu dingin (Rukiyah 36,5-37,5 ºC (Suhu
dkk, 2010:283 ). axila) (Sarwono, 2006
: 288).
Gejala
Gejala awal hipotermi
apabila suhu awal 36-
36,5ºC atau kedua
• Hipothermi
kaki dan tangan teraba ringan
dingin

Bila seluruh tubuh bayi


terasa dingin (suhu 32-
• Hipothermi
36ºC) sedang

Bila suhu <32 ºC,


diperlukan termometer
ukuran rendah (low • Hipothermi
reading thermometer ) berat
yang dapat mengukur
sampai 25 ºC.
Hipotermia dapat terjadi
dengan cepat pada bayi
yang sangat kecil atau
bayi yang diresusitasi
atau dipisahkan dari ibu,
dalam kasus-kasus ini
suhu dapat cepat turun
<35˚C (Sarwono, 2006 :
288).
Hipotermi dapat terjadi
setiap saat apabila suhu
disekelilingi bayi rendah dan
upaya mempertahankan
suhu tubuh tidak di terapkan
secara tepat,terutama pada
masa stabilisasi yaitu:6-12
jam pertama setelah lahir.
PROSES KEHILANGAN
PANAS
EVAPORASI KONDUKSI KONVEKSI RADIASI

Transfer panas
Kehilangan panas
Panas terbuang terjadi secara
terjadi saat terjadi
akibat penguapan, sederhana dari Perpindahan suhu
kontak langsung
melalui permukaan selisih suhu antara dari suatu objek
antara kulit BBL
kulit dan traktus permukaankulit yang dingin,
dengan permukaan
repiratoris. bayi dan aliran
yang lebih dingin.
udara yang dingin.

Contoh ; bayi
dengan suhu yang
Contoh ; BBL yang
Contoh : Contoh : inkubator hangat dikelilingi
basah setelah
penimbangan bayi dengan jendela lingkungan yang
lahir,atau pada
tanpa alas yang terbuka lebih dingin atau
waktu dimandikan.
suhu inkubator
yang dingin.
KOMPLIKASI
 Hipoglikemia-sidosis metabolik
 Karena vasokontriksi perifer dengan metabolisme anaerob
 Kebutuhan oksigen yang meningkat
 Metabolisme meningkat sehingga metabolisme terganggu
 Gangguan pembekuan darah sehingga meningkatkan
pulmonal yang menyertai hipotermi berat
 Shock
 Apnea
 Perdarahan Intra Ventrikuler
 Hipoksemia, dan berlanjut dengan kematian
PENANGANAN HIPOTHERMI
SEC. UMUM
Mengeringkan bayi segera setelah lahir

Segera dibungkus dengan selimut,diberi tutup kepala,kaos tangan dan kaki.


Selanjutnya bayi diletakkan telungkup di atas dada ibu untuk mendapatkan
kehangatan
Memberi ASI sedini mungkin

Mempertahankan bayi tetap hangat selama dalam perjalanan


pada waktu merujuk.
Memberikan penghangatan pada bayi baru lahir secara
mandiri
Melatih semua orang yang terlibat dalam pertolongan
persalinan
Menunda memandikan bayi baru lahir sampai suhu tubuh
bayi stabil
2. HIPERTHERMI

Hipertermi pada
bayi baru lahir Hipertermi adalah
adalah suatu suhu tubuh yang
kondisi dimana Hipertermi pada
tinggi dan bukan
suhu Inti Tubuh neonatus jika
disebabkan oleh
Bayi beradaTerus suhu tubuh
mekanisme
Menerus diatas >37,5°C per
pengaturan panas
axila (Rukiyah dan
37,8°C per oral hipotalamus
Lia, 2010)
atau 38,8°C per (Maryati, Sujiarti
rektal (Saputra, dan Budiarti, 2010)
2014)
Etiologi

Hipertermi pada bayi baru lahir dapat


disebabkan oleh meningkatnya produksi
panas , pengurangan kehilangan panas,
atau terpajan lama pada lingkungan
bersuhu tinggi (sangat panas) (Maryati,
Sujiarti dan Budiarti, 2010)
TAHAP TERJADINYA
HIPERTHERMI
Tahap II :
Tahap III :
Tahap I : awal proses
pemulihan
demam
Peningkatan denyut jantung Tubuh teraba hangat/panas
Kulit tampak merah dan hangat
Peningkatan laju dan Peningkatan nadi dan laju
kedalaman pernapasan pernapasan

Kulit pucat dan dingin Dehidrasi ringan sampai berat Berkeringat

Dasar kuku mengalami sianosis Mengantuk, kejang akibat iritasi


karena vasokonstriksi sel saraf

Rambut kulit berdiri Mulut kering Menggigil ringan

Pengeluaran keringat berlebih Bayi tidak mau minum


Kemungkinan mengalami
Peningkatan suhu tubuh Lemas dehidrasi
FAKTOR PENYEBAB
Dehidarsi

Infeksi atau trauma lahir

Terpajan pada lingkungan yang


panas (jangka panjang)

Aktivitas yang berlebihan


(Saputra, 2014)
KOMPLIKASI

Kejang/syok
(Maryati,
Sujiarti dan
Budiarti,
2010)
PENATALAKSANAAN
Setelah bayi normal
Letakkan bayi di lakukan perawatan
Bila suhu normal dan
ruangan dengan suhu lanjutan, pantau selama
tidak ada masalah lain,
lingkungan normal (25 12 jam berikutnya,
bayi dapat dipulangkan
ºC-28 ºC) periksa suhu badan
setiap 3

Memberi nasehat ibu


Yakinkan bayi mendapat
cara menghangatkan
Lepaskan sebagian atau asupan cukup cairan,
bayi di rumah dan
seluruh pakaian bayi bila dengan menganjurkan ibu
melindungi panas
perlu untuk menyusui/ beri ASI
berlebihan (Maryati,
peras/ PASI
Sujiarti dan Budiarti, 2010)

Bila suhu sangat tinggi


Periksa suhu aksila (lebih dari 39 ºC), bayi
setiap jam sampai dikompres dengan air
tercapai suhu dalam yang suhunya 4ºC lebih
batas normal rendah dari suhu tubuh
bayi.
3. HIPERGLIKEMIA

Hiperglikemia pada bayi


barulahir lebih jarang terjadi,
Hiperglikemia adalah kadar
gula yang diberikan melalui
gula darah (glukosa) yang
infus bisa menyebabkan
tinggi.
peningkatankadar gula darah
yang berlebihan.
Etiologi
Hormon yang berperan penting dalam mengatur gula darah di
dalam tubuh adalah insulin.

Pada bayi yang tidak sehat, insulin tidak berfungsi dengan baik
atau terdapat dalam jumlah yang rendah, sehingga menyebabkan
gangguan dalam mengendalikan kadar gula darah.
Akibatnya, kadar gula darah bisa menjadi tinggi (hiperglikemia)

Misalnya pada BBL yang mengalami stres berat atau menderita


infeksi yang berat (sepsis).

Pada kasus yang jarang, bayi juga mungkin memiliki diabetes,


dengan kadar insulin yang rendah, sehingga menyebabkan
tingginya kadar gula darah.
Gejala
Bayi dengan kadar gula darah yang tinggi (hiperglikemia)
seringkali tidak memiliki gejala.

Terkadang, bayi dengan kadar gula darah yang tinggi akan


menghasilkan jumlah air kencing yang banyak dan bisa
mengalami dehidrasi.

Tingginya kadar gula darah bisa merupakan suatu tanda bahwa


bayi memiliki stress pada tubuh akibat adanya gangguan
tertentu, misalnya infeksi, gangguan nafas, atau gagal jantung.
Diagnosa
Diagnosa
dipastikan
dengan
memeriksa
kadar gula
darah bayi.
PENGOBATAN
Untuk bayi yang memerlukan glukosa tambahan, maka
pemberian glukosa pada bayi dapat diturunkan.

Pada bayi dengan diabetes transient, hiperglikemia


hanya berlangsung sementara dan akan membaik
dengan sendirinya.

Hidrasi tubuh bayi yang mengalami hiperglikemia juga


harus diperhatikan agar bayi tidak mengalami
dehidrasi.

Setiap cairan dan elektrolit yang hilang pada bayi harus


diganti. Tetapi, jika terjadi hiperglikemia menetap, maka
perlu dilakukan penanganan lebih lanjut.
4. TETANUS
NEONATORUM
DEFINISI

Sebagian besar
WHO
Tetanus neonatorum kasus bayi dengan
memperkirakan
merupakan masalah tetanus neonatorum
terjadi 500.000
kesehatan terjadi karena
kematian setiap
diberbagai negara persalinan di luar
tahunnya dinegara
berkembang, rmah sakit atau oleh
bekembang.
dukun bayi trdisional.
ETIOLOGI
 Penyakit ini disebabkan oleh bakteri clostradium tetani yang
merupakan bakteri gram-positif
 Pada lingkungan yang tidak kondusif bakteri akan
membentuk spora yang tahan terhadap panas, termasuk
perebusan (tetapi hancur pada pemanasan dengan otoklaf),
kekeringan, dan berbagai disinfektan.
 Spora dapat bertahan hidup hingga bertahun-tahun dan
berada dimana saja seperti di tanah, debu, serbuk antiseptik,
bahkan pada peralatan oprasi.
 Bakteri hidup dalam habitat utamanya, yaitu tanah yang
mengandung kotoran ternak, kuda, dan hewan lainnya
sehingga daerah peternakan atau pertanian berisiko tinggi
terhadap penyebaran ini.
PENULARAN

Tetanus masuk ke dalam tubuh


manusia biasanya melalui luka yang
dalam dengan suasana anaerob (tanpa
oksigen), sebagian akibat dari:
90% kasus tetanus neonatorum
• Kecelakaan disebabkan karena persalinan oleh
• Luka tusuk
tenaga nonmedis.
• Luka operasi
• Karies gigi
• Radang telinga tengah
• Pemotongan tali pusat
GEJALA DAN TANDA
Gejala awal Sulit menelan, gelisah, mudah terkena rangsang
yang
muncul
adalah Kekakuan otot wajah
kekakuan
otot rahang
untuk
mengunyah Kekakuan otot tubuh (punggung, leher, dan badan)
(trismus). sehingga tubuh dapat melengkukung seperti busur

Kekakuan otot perut

Kejang-kejang
DIAGNOSIS

Bayi berusia kurang dari satu bulan

Bayi lahir dalam keadaan hidup, meningitis,


dan bisa menyusu normal paling sedikt 2 hari

Adanya kekakuan dan atau kejang otot

Munculnya gejala sulit menyusu dikemudian


hari
PENGOBATAN
Pemberian antibiotik
untuk membunuh bakteri,
biasanya dengan penisilin
atau tetrasiklin

Pemberian antitetanus
Pemberian anti kejang
serum (ATS).

Perawatan luka atau


penyakit penyebab infeksi
PENCEGAHAN
Imunisasi aktif dengan toksoid.
Perawatan luka. dilakukan dengan
pemberian hidrogen peroksida untuk
oksigenasi luka di jaringan tubuh
Persalinan yang bersih, persalinan dengan
3 bersih (yaitu bersih tempat, alat, dan
tangan penolong persalinan) dengan
perhatian pada pemotongan tali pusat.

Anda mungkin juga menyukai