Anda di halaman 1dari 15

Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologi Pada Ibu

Hamil Trimester I,II,dan III


Posted on 20 Oktober 2014 by agierlina87

PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGI

PADA IBU HAMIL TRIMESTER I, II DAN III

1. Deskripsi Singkat

Materi ini memberikan kemampuan kepada peserta didik untuk dapat menjelaskan perubahan
anatomi dan adaptasi fisiologi yang dialami oleh ibu hamil setiap minggunya baik pada
trimester I, trimester II maupun trimester III.

1. Relevansi Sub Bab

Bab ini dapat dipelajari setelah peserta didik memperoleh materi tentang:

1. Konsep Dasar Proses Kehamilan Mulai dari Konsepsi Sampai Akhir Kehamilan

2. Konsep Dasar Asuhan Meliputi Filosofi, Etika Dalam Asuhan Kehamilan, Standar
Pelayanan Asuhan Kehamilan, Manajemen Kebidanan Dalam Kehamilan

1. Kompetensi Dasar

1. Memahami Perubahan Sistem Reproduksi Pada Ibu Hamil

2. Memahami Perubahan Payudara Pada Ibu Hamil

3. Memahami Perubahan Sistem Endokrin Pada Ibu Hamil

4. Memahami Perubahan Sistem Kekebalan Pada Ibu Hamil


5. Memahami Perubahan Sistem Perkemihan Pada Ibu Hamil

6. Memahami Perubahan Sistem Pencernaan Pada Ibu Hamil

7. Memahami Perubahan Sistem Muskuloskeletal Pada Ibu Hamil

8. Memahami Perubahan Sistem Kardiovaskuler Pada Ibu Hamil

9. Memahami Perubahan Sistem Integumen Pada Ibu Hamil

10. Memahami Perubahan Berat Badan dan Indeks Massa Tubuh (IMT) Pada Ibu
Hamil

11. Memahami Perubahan Darah dan Pembekuan Darah Pada Ibu Hamil

12. Memahami Perubahan Sistem Pernafasan Pada Ibu Hamil

13. Memahami Perubahan Sistem Persarafan Pada Ibu Hamil

1. SISTEM REPRODUKSI

1. Uterus

Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di bawah pengaruh estrogen dan
progesteron.

Pembesaran disebabkan oleh:

1. Peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah,

2. Hiperplasia dan hipertrofi,

3. Perkembangan desidua.
Uterus bertambah berat sekitar 70-1100 gram selama kehamilan. Ukuran uterus mencapai
umur kehamilan aterm adalah 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas > 4000 cc. Perubahan bentuk
dan posisi uterus antara lain: bulan pertama uterus berbentuk seperti alpukat, 4 bulan
berbentuk bulat, akhir kehamilan berbentuk bujur telur. Rahim yang tidak hamil/ rahim
normal sebesar telur ayam, pada umur 2 bulan kehamilan sebesar telur bebek dan umur 3
bulan kehamilan sebesar telur angsa.

Selama kehamilan, dinding-dinding otot rahim menjadi kuat dan elastis. Fundus pada servik
mudah fleksi disebut tanda Mc Donald. Korpus uteri dan servik melunak dan membesar
pasca umur kehailan minggu ke 8 yang disebut tanda Hegar. Sedangkan posisi rahim pada
awal kehamilan adalah antefleksi atau retrofleksi, pada umur kehamilan 4 bulan kehamilan
rahim berada dalam rongga pelvis dan setelahnya memasuki rongga perut.

Uterus Normal Uterus hamil

Berat : 30 gr

Berat : pd 40
minggu menjadi
1000gr

Ukuran : 7-7,5
cm x 5,2 cmx 2,5
cm

Ukuran : 20 cm x
5,2 cm x 2,5 cm

Bentuk: alfokat

Bentuk : 4 bln =>


bulat akhir hamil
=> lonjong telur

Besar : telur
ayam

Besar : 8 minggu
=>telur bebek.

12 minggu : telur
angsa (FUT
teraba diatas
simfisis) tanda
hegar : ismus
panjang dan
lebih lunak.

16 minggu :
sebesar kepala
bayi atau tinju
orang dewasa

Tinggi (cm) Fundus uteri (TFU)


16 pusat SOP
20 dibawah pinggir pust
24 pinggir pusat atas
28 3 jari atas pusat
32 pusat proc. Xiphoideus
36 1 jari dibawah proc. Xiphoideus
40 3 jari dibawah proc. Xiphoideus
2. Serviks Uteri

Jaringan ikat pada servik (banyak mengandung kolagen) lebih banyak dari jaringan otot yang
hanya 10 %. Estrogen meningkat, bertambah hipervaskularisasi serta meningkatnya suplai
darah maka konsistensi servik menjadi lunak atau disebut tanda Goodell. Peningkatan aliran
darah uterus dan limpe mengakibatkan kongesti panggul dan oedema. Sehingga uterus ,
servik dan ithmus melunak secara progressif dan servik menjadi kebiruan. Pada post partum
servik menjadi berlipat-lipat dan tidak menutup.

3. Vagina dan vulva

Hipervaskularisasi pada vagina dann vulva mengakibatkan lebih merah, kebiru-biruan


(livide) yang disebut tanda Chadwick. Warna portio tampak livide. Selama hamil pH sekresi
vagina menjadi lebih asam, keasaman berubah dari 4 menjadi 6,5. Rentan terhadap infeksi
jamur.

4. Ovarium

Sampai kehamilan 16 mg masih terdapat korpus luteum graviditas dengan diameter 3 cm


yang memproduksi estrogen & progesteron. Lebih dari 16 mg plasenta sudah terbentuk dan
korpus luteum mengecil, sehingga produksi estrogen dan progesteron digantikan oleh
plasenta.

2. PAYUDARA
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon somatomamotropin, estrogen dan
progesteron tapi belum mengeluarkan ASI. Sommatomamotropin mempengaruhi sel-sel
asinus dan menimbulkan perubahan dalam sel-sel sehingga terjadi pembuatan kasein,
laktalbumun, dan laktoglobulin sehingga mammae dipersiapkan untuk laktasi.
Hiperpigmentasi pada areolla (menjadi lebih hitam dan tegang). Terdapat tuberkel
montgomery (hipertropi kelenjar sebasea/lemak yang muncul di areola primer. Peningkatan
suplai darah membuat pembuluh darah di bawah kulit berdilatasi.

3. SISTEM ENDOKRIN

1. Kelenjar Hipofisis (master of gland)

Suatu kelenjar endokrin yang terletak didasar tengkorak atau berada di os sphenoidalis.yang
memegang peranan penting dalam sekresi hormon dari semua organ-organ endokrin.
Dapat dikatakan sebagai kelenjar pemimpin sebab hornon-hormon yang dihasilkannya dapat
mempengaruhi pekerjaan kelenjar lainnya. Kelenjar hipofise terdiri dari 2 lobus.

1. Lobus anterior (adenohipofise). Menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja sebagai


zat pengendali produksi semua organ endokrin yang lain.

Hormon somatotropik, mengendalikan pertumbuhan tubuh. Hormon ini terus


meningkat seiring dengan pertumbuhan plasenta selama kehamilan. Hormon ini
mempunyai efek laktogenik dan antagonis insulin

Hormon tirotropik, mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam menghasilkan


hormon tiroksin.

Hormon adrenokortikotropik (ACTH), mengendalikan kelenjar suprarenal dalam


menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks keler jar suprarenal.

Hormon gonadotropik berasal dari Follicle Stimulating Hormone (FSH) yang


merangsang perkembangan folikel degraf dalam ovarium dan pembentukan sper-
matozoa dalam testis.

Luteinizing Hormone (LH), mengendalikan sekresi estrogen dan progesteron dalam


ovarium dan testosteron dalam testis. Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH).

1. Lobus posterior disebut juga Neurohipofise. Mengeluarkan 2 jenis hormon;

Hormon anti diuretik (ADH), mengatur jumlah air yang keluar melalui ginjal
membuat kontraksi otot polos ADH disebut juga hormon pituitrin.

Hormon oksitoksin merangsang dan menguatkan kontraksi uterus sewaktu melahirkan


dan mengeluarkan air susu sewaktu menyusui. Kelenjar hipofise terletak di dasar
tengkorak, di dalam foss hipofise tulang spenoid.

2. Kelenjar Tiroid/Gondok

Terdiri atas 2 buah lobus yang terletak disebelah kanan dari trakea diikat bersama oleh
jaringan tiroid dan yang melintasi trakea di sebelah depan. Merupakan kelenjar yang terdapat
di dalam leher bagian depan bawah, melekat pada dinding Taring. Atas pengaruh hormon
yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise lobus anterior, kelenjar tiroid ini dapat memproduksi
hormon tiroksin.

Adapun fungsi dari hormon tiroksin; mengatur pertukaran zat/metabolisme dalam tubuh dan
mengatur pertumbuhan jasmani dan rohani.
Kelenjar tiroid selama kehamilan tidak mengalami perubahan ukuran, tetapi terdapat
peningkatan terhadap peningkatan terhadap kadar globulin pengikat tiroid, hormone tiroksin
(T4), dan triidotironin (T3). Kadar hormone ini mencapai puncak pada usia kehamilan 12
minggu. Konsentrasi kadar T3 dan T4 yang tidak aktif (tidak terikat) tidak mengalami
perubahan. Kadar TSH juga tidak berubah. Oleh karena itu peningkatan basal metabolisme
rate (BMR), peningkatan suhu tubuh, peningkatan frekuensi jantung bukan karena pengaruh
tiroid. Peningkatan konsumsi oksigen yang tinggi disebabkan aktivitas metabolic janin.

Struktur kelenjar tiroid terdiri atas sejumlah besar vesikel-vesikel yang dibatasi oleh
epitelium silinder, disatukan oleh jaringan ikat. Sel-selnya mengeluarkan sera, cairan yang
bersifat lekat yaitu; Koloidae tiroid yang mengandung zat senyawa yodium dan dinamakan
hormon tiroksin. Sekret ini mengisi vesikel dan dari sini berjalan ke aliran darah baik
langsung maupun melalui saluran limfe.

Fungsi kelenjar tiroid, terdiri dari:

1. Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi.

2. Mengatur penggunaan oksidasi.

3. Mengatur pengeluaran karbondioksida.

4. Metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan.

5. Pada anak mempengaruhi perkembangan fisik dan mental.

3. Kelejar Paratiroid

Terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher, kelenjar ini berjumlah 4
buah yang tersusun berpasangan yang menghasilkan parathormon atau hormon para tiroksin.
Kelenjar paratiroid berjumlah 4 buah.

Masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid


menghasilkan hormon parathormon yang berfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor di
dalam tubuh. Dengan demikian pada kehamilan kebutuhan janin terhadap kalsium terjadi
peningkatan, juga penyerapan kalsium oleh ibu untuk mengatasi hal ini.

4. Kelenjar Timus/Kacang
Terletak di dalarn mediastinum di belakang os sternum, kelenjar timus hanya dijumpai pada
anak-anak di bawah 18 tahun.

Kelenjar timus terletak di dalam toraks kira-kira setinggi bifurkasi trakea, warnanya kemerah-
merahan dan terdiri atas 2 lobus. Pada bayi baru lahir sangat kecil danberatnya kira-kira
10grarn atau lebih sedikit. Ukurannya bertambah pada masa remaja dari 30-40 gram
kemudian berkerut lagi.

Adapun hormon yang dihasilkan kelenjar timus yaitu hormon thymosin yang berfungsi
sebagai berikut;

1. Mengaktifkan pertumbuhan badan

2. Mengurangi aktifitas kelenjar kelamin.

5. Kelenjar Supra Renalis/Adrenal

Ukurannya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5-9 gram. Kelenjar suprarenal ini terbagi atas 2
bagian yaitu:

1. Bagian luar yang berwarna kekuningan yang menghasilkan kortisol yang disebut
korteks.

2. Bagian medula yang menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan nor adrenalin (nor
epinefrin).

Zat-zat tadi disekresikan dibawah pengendalian sistem persarafan simpatis. Selcresinya


bertambah dalam keadaan emosi seperti marah dan takut Berta dalam keadaan asfiksia dan
kelaparan. Pengeluaran yang bertambah itu menaikkan tekanan darah guna melawan shok.

Noradrenalin menaikan tekanan darah dengan jalan meranigsang serabut otot didalam
dinding pembuluh darah untuk berkontraksi, adrenalin membantu metabolisme karbohidrat
dengan jalan menambah pengeluaran glukosa dari hati.

Beberapa hormon terpenting yang disekresikan oleh korteks adrenal adalah; Hidrokortison,
aldosteron dan kortikosteron. Semuanya bertalian erat dengan metabolisme, pertumbuhan
fungsi ginjal dan kondisi otot. Metabolisme karbohidrat mengalami perubahan selama
kehamilan, tetapi tampaknya interaksi janin ibu berkaitan dengan metabolisme karbohidrat
diperantarai oleh kerja hormon lain.
Pada usia kehamilan 15 minggu sampai trimester ketiga Hormon aldosteron hampir
semuanya dihasilkan oleh kelenjar adrenal ibu. Terjadi peningkatan jumlah yang dihasilkan
selama kehamilan. Berperan dalam mendukung retensi natrium dan air.

Fungsi kelenjar supra renalis bagian korteks terdiri dari ;

1. Mengatur keseimbangan air, elektrolit dan garam.

2. Mengatur/mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang dan protein.

3. Mempengaruhi aktifitas jaringan limfoid.

Hipofungsi, menyebabkan penyakit addison. Hiperfungsi, kelainan-kelainan yang timbul


akibat hiperfungsi mirip dengan tumor suprarenal bagian korteks dengan gejala-gejala pada
wanita biasa, terjadinya gangguan pertumbuhan seks sekunder.

Fungsi kelenjar suprarenalis bagian medula terdiri dari:

1. Vaso konstriksi pembuluh darah perifer.

2. Relaksasi bronkus.

3. Kontraksi selaput lendir dan arteriole pada kulit sehingga berguna untuk mengurangi
perdarahan pada operasi kecil.

6. Kelenjar Pienalis (Epifise)

Kelenjar ini terdapat di dalam otak, di dalam ventrikel berbentuk kecil merah seperti sebuah
Gemara. Terletak dekat korpus.

Fungsinya belum diketahui dengan jelas, kelenjar ini menghasilkan sekresi interns dalam
membantu pankreas dan kelenjar kelamin.

7. Kelenjar Pankreas

Terdapat pada belakang lambung di depan vertebra lumbalis I dan II terdiri dari sel-sel alpa
dan beta. Sel alpa menghasilkan hormon glukagon sedangkan sel-sel beta menghasilkan
hormon insulin.
Hormon yang diberikan untuk pengobatan diabetes, insulin merupakan sebuah protein yang
dapat turut dicernakan oleh enzim-enzim pencernaan protein.

Fungsi hormon insulin, yaitu mengendalikan kadar glukosa dan bila digunakan sebagai
pengobatan, memperbaiki kemampuan sel tubuh untuk mengobservasi dan menggunakan
glukosa dan lemak.

Pulau-pulau langerhans berbentuk oval tersebar di seluruh pankreas dan terbanyak pada
bagian kedua pankreas.

Dalam tubuh manusia terdapat 1-2 juta pulau-pulau langerhans, sel dalam pulau ini dapat
dibedakan atas dasar granulasi dan pewarnaannya separuh dari sel ini mensekresi insulin,
yang lainnya menghasilkan polipeptida dari pankreas diturunkan pada bagian eksokrin
pankreas.

Fungsi kepulauan langerhans; Sebagai unit sekresi dalam pengeluaran homeostatik nutrisi,
rnenghambat sekresi insulin, glikogen dan polipeptida pankreas serta mengnambat sekresi
glikogen.

8. Kelenjar Gonad/Kelamin

Kelenjar ovarika terdapat pada wanita, terletak pada ovarium di samping kiri dan kanan
uterus.

Menghasilkan hormon progesteron clan estrogen, hormon ini dapat mempengaruhi pekerjaan
uterus serta memberikan sifat kewanitaan, misalnya pinggul yang besar, bahu sempit dan
lain-lain.

Pada saat hamil perubahan progesterone adalah pada awal kehamilan dihasilkan oleh corpus
luteum dan setelah itu secara bertahap dihasilkan oleh plasenta. Kadar hormon ini meningkat
selama kehamilan dan menjelang persalinan mengalami penurunan. Produksi maksimum
diperkirakan 250 mg/hari.
Aktivitas progesteron yang diperkirakan :

1. Menurunkan tonus otot polos :


motilitas lambung terhambat sehingga terjadi mual

aktivitas kolon menurun pengosongan berjalan lambat reabsorbsi air meningkat


konstipasi

tonus uterus menurun aktivitas uterus menurun

tonus vesica urinaria dan ureter menurun stasis urine

1. Menurunkan tonus vaskular : tekanan diastolik menurun sehingga terjadi dilatasi vena

2. Meningkatkan suhu tubuh

3. Meningkatkan cadangan lemak

4. Memicu over breathing tekanan CO2 (Pa CO2) arterial dan alveolar menurun

5. Memicu perkembangan payudara

6. Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi

7. Menambah jumlah sel asinus.

Perubahan Estrogen adalah pada awal kehamilan sumber utama estrogen adalah ovarium.
Selanjutnya estrone dan estradiol dihasilkan oleh plasenta dan kadarnya meningkat beratus
kali lipat. Output estrogen maksimum adalah 30-40 mg / hari dan diantaranya 85% terdiri
dari estriol. Kadar terus meningkat menjelang aterm.
Aktivitas estrogen yang diperkirakan :

1. Memicu pertumbuhan dan pengendalian fungsi uterus

2. Menimbulkan hipertrofi system payudara

3. Menimbulkan pertumbuhan lemak dan air serta garam, sehingga payudara tampak
makin besar.

4. Merubah konsitusi kimiawi jaringan ikat sehingga lebih lentur dan menyebabkan
servik yang elastis, kapsul persendian melunak, mobilitas persendian meningkat

5. Retensi air

6. Menurunkan sekresi natrium


4. SISTEM KEKEBALAN

Kadar imunoglobulin tidak berubah pada kehamilan. Kadar anti bodi IgG ibu spesifik
memiliki kepentingan khusus krn kemampuan melintasi plasenta. IgG adalah komponen
utama dari imunoglobulin janin in utero & periode neonatal dini. IgG adlh satu-satunya
imunoglobulin yang menembus plasenta. Sistem imun janin timbul secara dini. Limfosit
muncul pd minggu ke-7 dan pengenalan antigen terlihat pada minggu ke-12. Produksi
imunoglobulin bersifat progresif selama kehamilan.

https://agierlina.wordpress.com/2014/10/20/9/

http://bhelladessyfatimah.blogspot.co.id/2014/06/perubahan-anatomi-dan-
adaptasi.html

LATAR BELAKANG Proses kehamilan sampai kelahiran merupakan rangkaian


dalam satu kesatuan yang dimulai dari konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi ibu
terhadap nidasi, pemeliharaan kehamilan, perubahan endokrin sebagai
persiapan menyongsong kelahiran bayi dan persalinan dengan kesiapan untuk
memelihara bayi. Dalam menjalani proses kehamilan tersebut, ibu hamil
mengalami perubahanperubahan anatomi pada tubuhnya sesuai dengan usia
kehamilannya. Mulai dari trimester I, sampai dengan trimester III
kehamilan.Perubahan-perubahan anatomi tersebut meliputi perubahan sistem
pencernaan, perubahan sistem perkemihan, dan perubahan sistem
muskuloskeletal. Perubahan pada sistem pencernaan seperti sembelit, mual atau
nause, perut kembung akibat makanan yang tertahan dalam lambug. Perubahan
pada sistem perkemihan seperti ibu hamil sering buang air kesil karena adanya
desakan oleh fetus yang semakin besar dalam uterus. Perubahan pada sistem
muskuloskeletal seperti postur tubuh ibu yang berubah, membuatnya tak
nyaman untuk bergerak. Adanya kram kaki yang sering terjadi pada ibu.
Memang adakalanya perubahan yang terjadi tak begitu nyaman dirasakan.
Namun demikian, selama sifatnya masih fisiologis atau memang normal terjadi
dalam proses kehamilan berlangsung ringan dan tak mengganggu aktivitas,
dianggap normal. Sebaliknya bila gejala-gejala tersebut mulai berlebihan dan
menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengganggu
aktivitas dan bahkan sampai dehidrasi tentu bukan hal yang normal lagi.

B. TUJUAN PENULISAN 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perubahan anatomi


dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil trimester I, II, dan III. 2. Tujuan khusus
Untuk mengetahui perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil
trimester I, II, dan III, yaitu : a. Perubahan sistem pencernaan

http://dokumen.tips/documents/makalah-perubahan-anatomi-dan-adaptasi-
fisiologi-pada-ibu-hamil-trimester-i.html

A. Latar Belakang
Proses kehamilan sampai kelahiran merupakan rangkaian yang
menjadi satu kesatuan. Dalam menjalani proses kehamilan tersebut,
ibu hamil mengalami perubahan-perubahan anatomi pada tubuhnya
sesuai dengan usia kehamilannya. Mulai dari trimester I, sampai
dengan trimester III kehamilan. Perubahan-perubahan anatomi
tersebut meliputi perubahan sistem pencernaan, payudara, system
endokrin, system kekebalan, system perkemihan.
Memang adakalanya perubahan yang terjadi tak begitu nyaman
dirasakan. Namun demikian, selama sifatnya masih fisiologis atau
memang normal terjadi dalam proses kehamilan berlangsung ringan
dan tak mengganggu aktivitas, dianggap normal.
Perubahan anatomi dan adaptasi pada perempuan hamil sebagian
besar sudah terjadi segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut
selama kehamilan. Kebanyakan perubahan ini merupakan respon
terhadap janin. Satu hal yang menakjubkan adalah bahwa hampir
semua perubahan ini akan kembali seperti keadaan sebelum hamil
setelah proses persalinan dan menyusui selesai. Oleh karena itu,
penukis membuat makalah dengan judul Perubahan Anatomi Dan
Adaptasi Fisiologi Ibu Hamil Yang Meliputi Sistem Reproduksi,
Payudara, Sistem Endokrin, Sistem Kekebalan, Dan Sistem
Perkemihan.
B. Rumusan Masalah
Apa saja perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil
meliputi sistem reproduksi, payudara, sistem endokrin, sistem
kekebalan dan sistem perkemihan?
C. Tujuan
Mengetahui perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu
hamil meliputi sistem reproduksi, payudara, sistem endokrin, sistem
kekebalan dan sistem perkemihan.
http://anysws.blogspot.co.id/2013/11/makalah-perubahan-anatomi-
dan-adaptasi.html

A. Kesimpulan
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil
sebagian besar sudah terjadi segera setelah fertilisasi dan
terus berlanjut selama kehamilan. Kebanyakan perubahan ini
merupakan respon terhadap janin. Ibu hamil mengalami
perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi, pada tubuhnya
sesuai dengan usia kehamilannya. Mulai dari trimester I,
sampai dengan trimester III kehamilan. Perubahan-perubahan
anatomi tersebut meliputi perubahan sistem reproduksi,
payudara, system endokrin, system kekebalan, dan system
perkemihan. Perubahan yang terjadi selama kehamilan
tersebut akan kembali seperti ke keadaan sebelum hamil,
setelah proses persalinan dan menyusui selesai.
B. Saran
1. Bidan
Seorang bidan sebaiknya mengetahui perubahan anatomi
dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil.
2. Ibu
Perubahan yang terjadi pada diri ibu merupakan hal yang
wajar karena didalam tubuh ibu terdapat kehidupan lain
selain kehidupannya, sehingga tubuh perlu menyesuaikan diri
dengan suasana baru tersebut, jadi sebaiknya ibu tidak perlu
takut dengan perubahan yang terjadi.
B.

Anda mungkin juga menyukai