Anda di halaman 1dari 28

Fisiologi

Neonatus
Oleh :

Ni Putu Frida Baskarani P


170070201011074

Pembimbing :

dr. Rudy Vitraludyono, SpAn


Latar Belakang

– Neonatus didefinisikan sebagai bayi


baru lahir dengan rentang usia 0-28 hari

– Dalam periode ini, neonatus akan


mengalami adaptasi baik anatomi
maupun fisiologi sebagai bentuk
adanya perubahan dari kehidupan
intrauterine ke ekstrauterine.
– Beberapa system dalam tubuh neonates yang sebelumnya
inaktif kemudian akan menjadi aktif setelah lepas dari
kehidupan intrauterine, dimana bayi tidak lagi bergantung
pada placenta dan mulai melakukan metabolisme nya
secara mandiri. Sehingga, perlu adanya adaptasi yang
adekuat begitu bayi lahir. Adaptasi ini dipengaruhi oleh
berbagai faktor yang menimbulkan perubahan pada tubuh
neonatus.
Definisi Neonatus

– Neonatus didefinisikan sebagai bayi yang berusia


0 hari hingga 28 hari.

– Neonatus dapat dibagi menjadi neonates dini yaitu


saat bayi berusia 0-7 hari dan neonates lanjut
berusia 7-28 hari

– Bayi baru lahir yang normal adalah bayi dengan


usia gestasi 37 minggu sampai dengan 42 minggu
dengan berat badan lahir antara 2500 garam
sampai dengan 4000 gram dengan panjang badan
lahir 48-52 cm, dengan lingkar dada 30-38 cm,
lingkar kepala 33- 35 cm.
Fisiologi Neonatus
1. Sistem Respirasi

a. Sistem Respirasi Fetus

Pada saat masa kehamilan, paru bayi dalam keadaan tidak berfungsi karena tidak adanya udara yang
masuk ke dalam paru. Paru pada fetus mulai berkembang usia 3 minggu gestasi dan senmpurna pada
usia 16 minggu. Hingga akhir kehidupan fetus, paru akan colaps. Hal ini bertujuan untuk mencegah
masuknya cairan maupun meconium kedalam paru.

b. Sistem Respirasi Neonatus

Dalam beberapa menit setelah lahir, sistem pernapasan harus mampu memberikan oksigen dan mengeliminasi
karbondioksida. Aerasi paru-paru neonatus bukan inflasi dari suatu struktur yang kolaps, melainkan pergantian
cepat cairan bronkhial dan alveoli dengan udara. Tekanan negatif yang tinggi pada rongga dada diperlukan untuk
menghasilkan suplai udara pertama kali ke dalam alveoli yang terisi cairan. Normalnya, dari pernapasan pertama
setelah lahir ini, secara progesif lebih banyak udara residual berkumpul di dalam paru-paru, dan setiap
pernapasan berikutnya, diperlukan tekanan pembukaan paru-paru, yang lebih rendah
- Surfaktan
Surfaktan paru merupakan kompleks lipoprotein yang bersifat surface-active yang disintesis
oleh sel alveolar tipe II. Protein dan lipid yang terkandung dalam surfaktan juga memiliki bagian
hidrofilik dan hidrofobik. Alveoli digambarkan sebagai bidang berbentuk bola dimana surfaktan
berfungsi untuk mempertahankan ukurannya. Untuk mempertahankan stabilitas alveoli
surfaktan harus merubah tegangan permukaan sesuai dengan perubahan ukuran alveoli pada
saat ekspirasi dan inspirasi.
2. Sistem Kardiovaskular

a. Sistem Kardiovaskular Fetus

Vena Ductus Atrium


Placenta Umbilikalis Venosus Kanan

Ventrikel Foramen
Sistemik Atrium Kiri
Kiri Ovale

Ventrikel Arteri Ductus Aorta Arteri


Kanan Pulmonalis Arteriosus Descenden Umbilikalis
b. Sistem Kardiovaskular Neonatus

Dengan inflasi paru dan peningkatan tekanan oksigen arterial saat lahir, terdapat
penurunan dari resisten vaskuler pulmonal secara drastis dan peningkatan aliran darah
pulmoner.
Sirkulasi plasental tergantikan dengan penutupan dari duktus venosus, konstriksi dari
duktus arteriosus, dan pengembalian tekanan gradien pada atrium kiri dan kanan,
dimana mengakibatkan penutupan secara fungsional foramen ovale.
1. Perubahan sistem kardiovaskuler yang terjadi tiga tahap yaitu pertama penutupan
foramen ovale, dengan proses pemotongan tali pusat yang menyebabkan terjadinya
penurunan sirkulasi darah. Hal ini merangsan timbulnya pernapasan pertama kali dan
menyebabkan paru berkembang

2. Kedua penutupan duktus arteriosus botali, ini merupakan pembuluh darah yang
menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta. Pada proses pernapasan terjadi
perubahan tekanan pada atriun kanan karena foramen ovale telah menutup, darah
akan dialirkan melalui arteri pulmonalis menuju paru proses ini berfungsi setelah janin
lahir

3. ketiga yaitu vena dan arteri umbilikalis, duktus venosus dan arteri hipogastrika dari
talipusat menutup secara fungsional dalam beberpa menit setelah lahir dan setelah tali
pusat di klem.
Inflasi
paru
Resistensi Peningkata
vaskular n aliran
paru  darah paru
Peningkatan
oksigen
arterial

Tekanan Tekanan Foramen


Atrium Atrium ovale tutup
Kanan  Kiri 

Untuk mencegah aliran


darah dari atrium kiri ke
atrium kanan
Peningkatan Tekanan
TD Sistemik aorta 
Sehingga darah
mengalir balik dari
aorta ke arteri
Resistensi Tekanan pulmonalis
Paru  arteri
pulmonalis

Dalam 1-4 bulan, Dalam beberapa jam,


duktus arteriosus duktus arteriosus
menutup secara mengalami penutupan
anatomis fungsional
Aliran darah 1-3 jam kelahiran,
Dari vena umbilikalis dinding otot duktus
berhenti venosus berkontraksi

Ductus venosus Tekanan vena


tertutup porta meningkat

Darah mengalir
masuk ke sirkulasi hepar
Faktor yang mendukung
perubahan fisiologis

– Tekanan 02 yang normal


– Ekspansi Paru
– pH normal
– Nitric Oxide
– Prostasiklin
Faktor yang tidak mendukung
perubahan fisiologis
– Tekanan 02 rendah
– Asidosis
– Kolaps paru
– Mediator inflamasi -> pada kondisi sepsis
3. Sistem Renal

– Perkembangan ginjal yang permanen dimulai pada awal minggu ke-5 fetal

– Perkembangan nephron dimulai sekitar minggu ke-8. Ini terjadi dengan pola
sentrifugal dengan nefron kortikal yang terbentuk setelah juxta medullary. Tingkat
perkembangan meningkat secara cepat setelah usia kehamilan 18 minggu dan komplit
setelah 34-36 minggu, dengan setiap ginjal memiliki antara 800.000 – 1 juta nefron

– Proporsi curah jantung yang didistribusikan ke ginjal adalah 2 - 3% pada janin, 4 - 6%


dalam 12 jam pertama kehidupan dan 8 - 10% selama 1 minggu
– Kapasitas konsentrasi dari ginjal neonates adalah setengah dari kapasitas konsentrasi
dari ginjal orang dewasa, dimana ginjal neonates sekitar 600 mOsm/kg dan dewasa
1200-400 mOsm/kg. GFR neonates juga dipengaruhi oleh masa gestasional. GFR
akan menurun dengan meningkatnya prematuritas. Usia gestatasi 41 minggu
didapatkan GFR 1,5 ml / kg / menit meningkat ke tingkat dewasa 2,0 ml / kg / menit
dalam usia 2 tahun

– Kecepatan asupan dan ekskresi cairan pada bayi baru lahir adalah tujuh kali lebih
besar dari orang dewasa dibandingkan dengan berat badannya. Laju metabolisme
pada bayi juga dua kali lebih besar dari orang dewasa dibandingkan dengan masaa
tubuh, yang berarti bahwa biasanya dibentuk asam dua kali lebih banyak,yang berarti
kecenderungan mengarah ke asidosis pada bayi
4. Sistem Hepar

– Beberapa proses pembentukan enzyme mulai terlihat pada neonates, namun inaktif
saat lahir dan kemudian mulai aktif penuh pada usia 3 bulan
– Konjugasi pathway dari bilirubin mulai berjalan dengan sempurna pada usia bayi 2
minggu
– Kadar bilirubin yang tidak terkonjugasi meningkat pada 48 jam pertama karena adanya
peningkatan dari pemecahan HbF dan rendahnya kemampuan hepar dalam
mengkonjugasikan bilirubin
– Hepar neonates belum dapat membentuk protein plasma dengan sempurna, sehingga
konsentrasi protein plasma turun menjadi 15 sampai dengan 20 persen lebih rendah
dari konsentrasi pada anak
5. Sistem Saraf

– System saraf awalnya belum matur ketika lahir, namun setelah kelahiran
system saraf akan berkembang untuk mencapai system kortikal dan sell
brainstem yang sempurna saat usia 1 tahun

– Ukuran dari otak neonates akan meningkat tiga kali lipat pada 1 tahun
kehidupan pertama dan akibat dari peningkatan ukuran otak ini maka
dibutuhkan metabolisme lebih tinggi

– Myelinisasi dan organisasi dari system saraf akan terus berkembang selama
bayi sampai anak anak dan diikuti dengan menurunnya reflex primitive.

– Blood brain barrier masih belum matur pada periode neonatal. Sehingga
adanya peningkatan permeabilitas terhadap molekul yang fat soluble
6. Sistem Thermoregulasi

a. Heat Loss
– Neonatus memiliki resiko tinggi terjadinya heat loss dan selanjutnya terjadi hipotermia
– Neonatus memiliki area permukaan 2.5-3.0 kali lebih besar per berat badan dibandingkan
dengan orang dewasa. Sehingga sangat besar kemungkinan terjadi heat loss daru permukaan
tubuh neonates
– Panas pada bayi dapat hilang dengan mekanisme radiasi, konveksi, evaporasi dan konduksi.
b. Mekanisme dari Termogenesis
– Neonatus dapat memproduksi panas dengan pergerakan
tungkai dan stimuslasi dari lemak cokelat
– Lemak cokelat merupakan bagian dari 6% total berat badan
dan ditemukan pada region interscapular, mediastinum,
axilla, dan pembuluh darah sekitar leher
Kesimpulan

– Neonatus merupakan istilah untuk bayi baru lahir dengan usia 0-28 hari.
Neonatus dapat dibedakan menjadi neonates dini yaitu neonates
dengan usia 0-7 hari dan nonatus lanjut yaitu neonates dengan usia 7-
28hari.

– Periode neonates merupakan periode dimana bayi baru lahir melakukan


adaptasi fisiologis maupun anatomis untuk menyesuaikan kehidupan
dari intrauterine ke ekstrauterine.

– Sistem respirasi tidak berlangsung selama kehidupan fetus karena tidak


ada udara yang masuk ke dalam kantong amnion. Paru akan
mengempis hingga akhir kehidupan fetus untuk mencegah terisinya paru
dengan cairan ataupun meconium.
– Setelah melalui proses persalinan, neonates akan mulai bernafas dalam beberapa detik,
sehingga dapat dikatakan bahwa pernapasan neonates juga dapat dipicu oleh paparan
tiba tiba dunia luar yang mungkin disebabkan oleh 2 faktor :

a. Keadaan asfiksia ringan pada proses kelahiran

b. Impuls sensoris yang timbul karena suhu yang berubah secara tiba tiba

– Surfaktan paru merupakan kompleks lipoprotein yang bersifat surface-active yang


disintesis oleh sel alveolar tipe II.. Pada saat area permukaan alveoli mengecil, maka
molekul-molekul surfaktan akan merapat dan menjadi lebih padat, ini akan menimbulkan
efek yang lebih besar terhadap tegangan permukaan berupa penurunan tegangan
permukaan. Surfaktan juga menjaga saluran pernapasan agar tidak terisi oleh cairan,
sehingga mengakibatkan obstruksi lumen.
– Pada periode fetus, karena paru belum berfungsi dengan maksimal, darah yang

dialirkan melewati paru sangat sedikit oleh jantung. Namun, jantung fetus memompa

lebih banyak darah menuju placenta dan mendapatkan banyak aliran darah dari

placenta.

– Anatomi pada jantung fetus akan berbeda dengan anatomi pada jantung bayi, hal ini

disebabkan adanya fisiologi pengembangan paru pada neonates dan adanya

peningkatan resistensi paru dan resistensi sistemik, yang kemudian akan

menyebabkan ada penutupan ductus arteriosus, foramen ovale, dan ductus venosus

yang pada periode fetus membantu dalam sisrkulasi sistemik.

– Perkembangan ginjal yang permanen dimulai pada awal minggu ke-5 fetal.

Perkembangan nephron dimulai sekitar minggu ke-8. Tingkat perkembangan

meningkat secara cepat setelah usia kehamilan 18 minggu dan komplit setelah 34-36

minggu, dengan setiap ginjal memiliki antara 800.000 – 1 juta nefron


– Konjugasi pathway dari bilirubin mulai berjalan dengan sempurna pada usia
bayi 2 minggu. Sehingga pada beberapa hari setelah bayi lahir, hanya di
produksi sedikit bilirubin. Hepar neonates belum dapat membentuk protein
plasma dengan sempurna, sehingga konsentrasi protein plasma turun
menjadi 15 sampai dengan 20 persen lebih rendah dari konsentrasi pada
anak yang lebih tua selama berminggu minggu kehidupan.

– Sistem saraf neonatus awalnya belum matur, dan mulai berkembang sampai
usia 1 tahun. Ukuran otak neonatus akan mulai meningkat pada 1 tahun
kehidupan pertama. Organisasi system saraf perlahan lahan mulai
berkembang dengan mulai menurunnya reflex primitive. Blood brain barrier
mulai matur saat neonatus mencapai usia 6 bulan.
– Neonatus memiliki resiko tinggi terjadinya heat loss dan selanjutnya
terjadi hipotermia karena neonatus memiliki area permukaan 2.5-3.0
kali lebih besar per berat badan dibandingkan dengan orang dewasa.
Mekanisme kehilangan panas pada neonatus dapat melalu
radiasi,konveksi,evaporasi dan konduksi. Neonatus memproduksi
panas dengan pergerakan tungkai dan stimulasi dari lemak cokelat. .
Penutupan
Ductus Venosus
Penutupan
Sistem Respirasi Foramen Ovale
Kardiovaskular
Respirasi Neonatus Neonatus

Kardiovaskular
Penutupan Fetus
Respirasi Ductus
Sistem
Arteriosus
Fetus Kardiovaskular

Fisiologi Pengertian
Sistem Saraf
Kesimpulan
Sistem Hepar Neonatus Neonatus

Sistem Sistem
Renal Termoregulasi

Mekanisme
Sistem Renal Sistem Heat Loss Thermogen
Renal esis

Anda mungkin juga menyukai