Judul
Skizofrenia pada Laki-Laki Usia 30 Tahun dengan Faktor Predisposisi Kesulitan
dalam Bersosialisasi saat SMP dengan Faktor Presipitasi berupa Gangguan
Psikologis dan Gangguan Sosial
Pembimbing:
dr. Arief Alamsyah, MARS
Penguji :
Malang
2019
HALAMAN PERSETUJUAN
Oleh:
Ni Putu Frida Baskarani
NIM. 170070201011074
Identitas Pasien:
Nama : Tn. Solehudin
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Alamat : Jl.KH Malik gg VI
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Status perkawinan : Belum Menikah
Sistem : KMS
pembayaran
Anamnesis:
Auto-Anamnesis / Hetero-Anamnesis (coret salah satu yang sesuai)
Keluhan Utama / Alasan Kedatangan:
Sering berbicara ngelantur
RIWAYAT PREMORBID
Riwayat Pribadi
1. RIWAYAT KELAHIRAN:
Pasien lahir normal
2. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG:
Tidak ada kelainan atau keterlambatan tumbuh kembang pada pasien.
3. RIWAYAT PENDIDIKAN:
Pendidikan terakhir pasien adalah SMP kelas 2
4. RIWAYAT KEAGAMAAN:
Pasien beragama Islam, dan tidak pernah sholat semenjak keluhan
dirasakan
Riwayat psikososial
Pasien merupakan anak yang pendiam. Pasien memiliki riwayat berganti ganti sekolah
karena merasa tidak nyaman dengan lingkungan sekolahnya sehingga pasien tidak memiliki
teman dekat. Semenjak pasien menderita keluhan ini, pasien jarang berinteraksi dengan
lingkungan sekitar karena keluarga khawatir dengan keadaan pasien. Pasien memiliki riwayat
tidak bisa pulang kerumah jika sudah pergi dari rumah dan menurut keluarga pasien, jika
pasien diminta untuk merokok atau melakukan hal hal berbahaya, pasien akan melakukannya.
Sehingga keluarga menempatkan pasien pada kamar dan pintunya di gembok.
Riwayat keturunan
Pasien merupakan anak ke 3 dari lima bersaudara, Kakak kedua pasien meninggal
di usia 30 hari karena kejang, dan adik terakhir pasien meninggal di usia 20 tahun
karena kejang dan infeksi otak. Namun tidak ada keluarga yang memiliki keluhan
Menurut keluarga, pasien merupakan pribadi yang diam dan tertutup. Pasien
cenderung sulit berkomunikasi dengan orang lain dan susah untuk mengungkapkan
perasaan. Jika ada masalah, pasien cenderung kurang terbuka. Sehingga pasien
cenderung memendam masalahnya sendiri dan tidak ada yang mengetahui masalah
pasien.
Faktor Pencetus
Faktor pencetus dari pasien tidak diketahui dengan jelas. Menurut keluarga
Riwayat Pengobatan
Pasien tidak pernah mengkonsumsi obat obatan untuk keluhan yang dialaminya
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum dan Tanda Vital dan Status Gizi
Kesadaran : Compos mentis
Status gizi : Kesan cukup
BB : 50 kg
TB : 170 cm
BMI : 17.3 kg/m2
TD : 110/70 mmHg
N :90x/menit,regular,kuat
RR : 18 x/menit, regular, spontan
Tax : 36.7°C
Status Generalis
KEPALA
Inspeksi Konjungtiva anemis (-); Sklera ikterik (-);
pupil bulat isokor (3 mm/3 mm), reflek
cahaya (+)/(+), mukosa mulut kering (-)
LEHER
Inspeksi Simetris, Edema (-), Massa (-), Inflamasi (-)
Palpasi Pembesaran kelenjar limfe (-)/(-)
THORAX
a. Pulmo
Inspeksi : Gerakan statis & dinamis D=S
Palpasi: Stem Fremitus D=S
Status Psikiatri
Keadaan Umum Laki laki, 30 tahun, hygiene buruk, pakaian rapi, kurang kooperative
Kontak Verbal (-), non verbal (-)
Mood Hipothym
Afek Menyempit
Kesesuaian afek Sesuai
Proses berpikir Otistik, logorea
Persepsi Halusinasi auditorik (+) halusinasi visual (+)
Kesadaran Compos mentis, GCS 456
Orientasi Tempat : tidak bisa mendeskripsikan tempat
waktu : tidak bisa mendeskripsikan waktu,
orang : tidak bias mendeskripsikan orang
Daya ingat Kurang
Intelegensi Kurang
Kemauan Sangat Kurang
Pengendalian Impuls Kurang
Tilikan Tilikan derajat 1
Psikomotor Kurang
Konsentrasi Kurang
Perhatian Kurang
Baca tulis Sangat Kurang
Visuospasial Kurang
Pikiran abstrak Kurang
Analisis yang mendasari penegakan diagnosis aksis 2
(berisi analisis dari temuan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan
penunjang pasien yang dirujukkan pada dasar teori sehingga anda menegakkan
diagnosis klinisnya. Bukan copy paste dari referensi atau guideline!)
Untuk menegakkan diagnosis skizofrenia, harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini
yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam
atau kurang jelas):
a.Thought echo, thought insertion or withdrawal, thought broadcasting
b.Delusion of control, delusion of influence, delusion of passivity, delusion perception
c. Halusional Auditorik ;
d. Waham-waham menetap jenis lainnya
Atau paling sedikitnya dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas:
e. Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja
f. Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation)
g. Perilaku katatonik
h. Gejala negatif
Untuk mendiagnosis Paranoid :
1. Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
2. Sebagai tambahan :
Halusinasi dan/atau waham harus menonjol;
a) Suara – suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah,
atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling),
mendengung (humming), atau bunyi tawa (laughing);
b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual, atau lain –
lain perasaan tubuh; halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol;
c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan (delusion
of control), dipengaruhi (deusion of influence), atau “passivity” (delusion of
passivity), dan keyakinan dikejar – kejar beraneka ragam, adalah yang paling
khas;
Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala katatonik
secara relatif tidak nyata/tidak menonjol.
Pada pasien ini terjadi halusinasi auditorik, dimana pasien mendengar suara
suara yang seakan akan mengajak pasien berkomunikasi. Pasien juga mengalami
halusinasi visual dimana pasien terkadang melihat bayangan bayangan yang tidak
dilihat oleh anggota keluarga lain. Pasien memiliki gangguan pada proses pikirnya,
dimana pasien cenderung melamun dan berada dalam pikirannya sendiri, pasien tidak
bisa berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Pasien tidak memperdulikan lingkungan
sekitarnya, ditandai dengan pasien tidak akan makan jika tidak disuapi, pasien tidak
akan mandi jika tidak dimandikan dana pasien sering BAB disembarang tempat.
Pasien hanya terfokus pada suara suara dan bayangan bayangan yang ada didalam
pikirannya sendiri. Jika berkomunikasi, pasien hanya mengucapkan kata kata yang
tidak ada artinya dan tidak dipahami oleh orang lain, kadang pasien hanya merespon
dengan tertawa dan masuk dalam keadaan logorea.
Pasien juga mengalami gangguan orientasi, dimana pasien sama sekali tidak
bisa mendeskripsikan tempat, waktu maupun orang. Jika pasien pergi dari rumah,
maka pasien tidak akan bisa kembali pulang, hal ini masuk dalam gangguan orientasi
tempat. Pasien tidak dapat mendeskripsikan namanya sendiri maupun siapa keluarga
yang ada didepannya, ini masuk dalam gangguan orientasi orang.
Pada kasus ini, skizofrenia yang diderita pasien masih belum bisa diidentifikasi
karena gejala pasien tidak masuk dalam kriteria skizofrenia paranoid, skizofrenia
herbefernik, skizofrenia simpleks, skizofrenia katatonik maupun skizofrenia residual
Karena gejala pasien tidak spesifik pada satu jenis skizofrenia.
Diagnosis Holistik
Aksis 1 - Aspek Personal :
berdiam diri
spesialis kejiwaan.
Orang tua pasien sudah tidak bekerja dan ayah pasien mengalami stroke,
Derajat 5
Intervensi Komprehensif
Keluarga Bapak Y
Tn. Y Ny. S
67 thn 50 thn
Stroke
Ny. F Px
An. S
34 thn 30 thn
30bln
Kejang Ny. Y Sdr B
27 thn 20 thn
Radang
Otak
An. M An. S
An. T An. L
9 thn 5 thn
7 thn 14 bln
Keterangan :
: Laki-Laki : Pasien
Life Style
- Pasien sulit tidur
- Pasien BAB tidak di toilet
Family
Intervensi yang telah dilakukan pada kunjungan rumah kedua (Kamis,18 April
2019)
Dx Subyektif Obyektif Planning / Intervensi
Holistik
Dengan 1 lantai
Ventilasi
Kelembapan rumah: lembab
Bantuan ventilasi di dalam rumah: jendela jarang dibuka sehingga ventilasi cukup,
Tata letak Barang dalam rumah: Tata letak tidak tersusun rapi
Sumber air
air minum dari: air yang direbus sendiri
air cuci dan masak dari: PDAM
Jarak sumber air dari septic tank: 5 m
Kamar Mandi Keluarga: ada dalam rumah jumlah 1 buah, ukuran 1,5x2 m2
Jamban: Ada
Bentuk jamban: jongkok
Kendaraan: -
Denah Rumah Pasien
Kamar Keterangan :
Pasien
: Pintu
Dapur Luar
: Jendela
Ruang
Kamar 3 Tengah Dapur + KM
Kamar 2 Gudang
Kamar 1
Dokumentasi
DAFTAR PUSTAKA
Maslim, R. 2013. Buku saku Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-