KASUS
Penyusun:
Jessica Filbertine 2015-061-205
Juliana Rajagukguk 2015-061-206
Bernard Budianto 2015-061-207
Jesslyn Bernadette 2016-061-017
Riyanti Teresa Arifin 2016-061-023
Fidel Corona 2016-061-025
Jessica Novia 2016-061-030
Ardelia Yardhika 2016-061-032
Lisca Namretta 2016-061-092
Ferry Hidayat 2016-061-094
Kezia Christy 2016-061-095
Keluhan tambahan : -
Riwayat psikiatri
Isi pikiran
Preokupasi pikiran : tidak ada
Waham : tidak ada
Obsesif kompulsif : tidak ada
Fobia : tidak ada
Ide referensi : tidak ada
Ide bunuh diri : tidak ada
HASIL PEMERIKSAAN PSIKIATRI
Kognisi
Kesiagaan dan taraf kesadaran
Kesadaran neurologis : compos mentis (GCS: E4M6V5)
Kesadaran psikiatri : tidak terganggu
Orientasi
Waktu : tidak terganggu
Tempat : tidak terganggu
Orang : tidak terganggu
Situasi : tidak terganggu
HASIL PEMERIKSAAN PSIKIATRI
Ingatan
Ingatan jangka panjang : tidak terganggu
Ingatan jangka menengah : tidak terganggu
Ingatan jangka pendek : tidak terganggu
Ingatan segera : tidak terganggu
Konsentrasi dan perhatian : tidak terganggu
Kemampuan membaca dan menulis : tidak terganggu
Kemampuan visuospasial : tidak terganggu
Pikiran abstrak : tidak terganggu
Intelegensi dan daya informasi : tidak terganggu
HASIL PEMERIKSAAN PSIKIATRI
Pengendalian impuls: tidak ada gangguan
Judgement dan tilikan
Judgement : tidak terganggu
Tilikan : derajat V (pasien sadar dirinya pengguna NAPZA,
namun pasien tidak mau berobat. Pasien dipaksa oleh keluarga
untuk berobat)
Daya nilai
Normal sosial : tidak terganggu
Uji daya nilai : tidak terganggu
Penilaian realitas : tidak terganggu
Taraf dapat dipercaya : kurang dapat dipercaya
HASIL PEMERIKSAAN PSIKIATRI
HASIL PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS
Afek : terbatas dan sesuai
Persepsi : Tidak terganggu
Isi Pikir : Koheren
RIWAYAT PERAWATAN/PENGOBATAN/REHABILITASI SEBELUMNYA
Pernah menjalani detoksifikasi: tahun 2012 akibat penggunaan MDMA
Pernah menjalani rawat jalan: disangkal
Pernah menjalani rawat inap: disangkal
Pernah menjalani detoksifikasi cepat : disangkal
Pernah menjalani rehabilitasi: tahun 2012 selama 10 bulan akibat penggunaan MDMA
Pernah menjalani program rumatan : disangkal
HASIL PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : baik, tampak tenang
Kesadaran : compos mentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Laju nadi : 108x/menit
Laju napas : 16x/menit
Suhu : 36.5 oC
HASIL PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik Umum
Kepala dan wajah : Normosefali, deformitas -
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor
3mm/3mm, refleks cahaya langsung & tidak langsung +/+
Hidung : sekret -, deviasi septum -/-
Telinga : sekret -/-, membran timpani intak, hiperemis -/-
Mulut : bibir kering, mukosa oral basah, faring hiperemis –
Leher : pembesaran KGB -, deviasi trakea -, pembesaran tiroid -
Kulit : needle track -, tattoo -, lesi -
HASIL PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik Paru
Inspeksi : gerak napas tampak simetris
Palpasi : fremitus taktil simetris kanan dan kiri
Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru, BPH di
ICS V linea midklavikularis dekstra, peranjakan 1
ICS
Auskultasi : bunyi napas vesikuler +/+ seluruh
lapang paru, rhonki -/-, wheezing -/-
HASIL PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V
Perkusi :
Batas atas : ICS III
Batas kanan : ICS IV linea sternalis dekstra
Batas kiri : ICS V linea midklavikularis sinistra
Auskultasi : bunyi jantung regular, takikardi, murmur -,
gallop –
HASIL PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik Abdomen
Inspeksi : tampak cembung
Palpasi : supel, nyeri tekan -, hepar tidak teraba,
lien tidak teraba
Perkusi : timpani pada seluruh regio abdomen
Auskultasi : bising usus (+) 8x/ menit
HASIL PEMERIKSAAN FISIK
Status neurologis
GCS : E4 M6 V5
Kaku kuduk : negatif
Saraf kranial I : tidak diperiksa
Saraf kranial II : refleks cahaya baik
Saraf kranial III, IV, VI : gerakan bola mata baik ke segala arah, kedudukan bola mata di
tengah, diplopia -
Saraf kranial V : membuka mulut, mengunyah, menggunyah/menggigit normal, sensorik raba,
suhu, dan nyeri normal
Saraf kranial VII : raut wajah simetris, mengerutkan dahi, mengangkat alis, ,
menggembungkan pipi, mencucurkan bibir, dan senyum simetris, menutup mata rapat kuat.
Saraf kranial VIII : keseimbangan baik, dapat mendengar gesekan rambut dan jari +/+
Saraf kranial IX-X : suara normal, refleks menelan normal, arkus faring simetris
Saraf kranial XI : kekuatan otot leher dan angkat bahu +/+
Saraf kranial XII : gerakan dan kekuatan lidah normal
HASIL PEMERIKSAAN FISIK
Refleks fisiologis :
Bisep : ++/++
Trisep : ++/++
Patella : ++/++
Achilles : ++/++
Refleks patologis : negatif
Kekuatan motorik
Ekstremitas atas : +5/+5
Ekstremitas bawah : +5/+5
Tonus : normotonus
Sensibilitas : rangsang raba dan nyeri +/+
Sistem saraf otonom : miksi, defekasi, sekresi keringat normal
Fungsi luhur : afasia motorik (-), afasia sensorik (-), menghitung baik dan benar
PEMERIKSAAN ZAT SPESIFIK
RESUME
Anamnesis
●
Perempuan, 36 tahun
●
Zat psikoatif dan adiktif yang digunakan :
●
MDMA : 2010 – 2012
●
Amfetamin : 2012 – 2017
●
Tembakau (rokok) : 1998 – 2017
●
Alcohol : 1998 – 2017
●
Umum : dalam batas normal
●
Tattoo & Needle Track : (-)
●
Neurologis : dalam batas normal
●
Laboratorium : SGPT & SGOT meningkat
Status mentalis
●
Status mentalis : terdapat gangguan persepsi yakni halusinasi berupa pendengaran berupa teman-`temannya berkata buruk
tentangnya yang menimbulkan gangguan fungsi pekerjaan
DIAGNOSIS (Evaluasi Multiaksial)
AXIS I F15.00 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan
●
AXIS II ●
Z03.2 Tidak ada diagnosis
AXIS III ●
K76.9 Gangguan fungsi hati tidak spesifik
AXIS IV ●
Tierdapat masalah berkaitan dengan pekerjaan
AXIS V GAF 80-71 Gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam
●
Meningkatkan kewaspadaan,
konsentrasi, energi, dan dalam dosis
Digunakan segala umur, "obat klub“
tinggi, dapat menyebabkan euforia,
(saat berpesta di klub malam)
meningkatkan harga diri, dan
meningkatkan libido.
Metamfetamin disintesis secara tidak sah dan kemudian dijual dalam bentuk kristal yang
menyerupai pecahan kecil yang tidak berbau, kristal rasa pahit; Yang mengarah ke nama
panggilan sehari-hari "crystal meth".
Setelah periode penggunaan berat juga dikenal sebagai "bingeing", yang biasanya berlangsung
beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu, sindrom penarikan yang parah berlangsung hingga
sepuluh hari bisa terjadi, terutama terdiri dari depresi, kelelahan, tidur berlebihan dan nafsu
makan meningkat.
Kronis penyalahgunaan methamphetamine dapat menyebabkan gangguan kejiwaan
berkepanjangan, gangguan kognitif, dan juga meningkatkan risiko terkena penyakit Parkinson.
Sebagai akibat dari neurotoksisitas akibat methamphetamine terhadap neuron dopaminergik,
penyalahgunaan kronis juga dapat menyebabkan gejala yang bertahan di luar periode penarikan
selama berbulan-bulan, dan bahkan sampai satu tahun.
Penelitian telah menemukan bahwa 20% pecandu metamfetamin
Menelan (pil)
●
Istilah "methamphetamine" berasal dari unsur struktur kimia yang baru dari
senyawa ini: metil alfa-methylphenylethylamine.
●
Pada tahun 1919, metamfetamin kristal disintesis oleh Akira Ogata dengan cara
mereduksi efedrin menggunakan fosfor merah dan yodium.
●
Pada tahun 1943, Abbott Laboratories meminta persetujuan dari A.S. Food and Drug Administration (FDA) untuk
pengobatan narkolepsi, depresi ringan, parkinson post-ensefalitik, alkoholisme kronis, arteriosklerosis serebral, dan
demam. Disetujui untuk semua indikasi ini pada bulan Desember 1944.
●
Semua persetujuan akhirnya dihapus, hanya dua indikasi yang disetujui: untuk Attention-deficit hyperactivity disorder
(ADHD) dan pengelolaan obesitas eksogen jangka pendek, walaupun obat ini secara klinis ditetapkan efektif dalam
Anggota keluarga phenethylamines, methamphetamine adalah kiral, dengan dua isomer, levorotary dan
yang digunakan pada inhaler. Untuk decongestion hidung, levomethamphetamine tidak memiliki
Metamfetamin adalah stimulan sistem saraf pusat yang kuat yang mempengaruhi mekanisme
neurokimia yang bertanggung jawab untuk mengatur denyut jantung, suhu tubuh, tekanan darah, nafsu
makan, perhatian, mood dan respon emosional terkait dengan kewaspadaan atau kondisi yang
mengkhawatirkan.
Efek fisik akut obat sangat mirip dengan efek fisiologis dan
psikologis dari respons fight-or-flight yang dipicu oleh
epinefrin
Peningkatan
takikardi tekanan darah
Vasokonstr Bronkodil
Kelompok metil bertanggung jawab atas potentiasi efek dibandingkan dengan senyawa
amfetamin terkait, rendering zat di satu sisi lebih larut lipid, meningkatkan transportasi
melintasi sawar darah-otak, dan di sisi lain lebih stabil terhadap degradasi enzimatik
Inversi ini menyebabkan pelepasan pemancar ini dari vesikula ke sitoplasma dan dari
sitoplasma ke Sinaps (melepaskan monoamina pada tikus dengan rasio sekitar NE: DA
tersebut mengurangi produksi dopamin atau menghalangi pelepasan dopamine mengurangi efek toksik dari administrasi
methamphetamine.
Saat dopamin dipecah, menghasilkan spesies oksigen reaktif seperti hidrogen peroksida.
Kemungkinan kenaikan kira-kira dua belas kali lipat tingkat dopamin dan stres oksidatif berikutnya yang terjadi setelah
Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Journal of Pharmacology And Experimental Therapeutics (2007)
menunjukkan bahwa metamfetamin mengikat dan mengaktifkan reseptor protein G yang disebut TAAR1. TAAR adalah
keluarga reseptor yang baru ditemukan yang anggotanya diaktifkan oleh sejumlah molekul mirip amfetamin disebut jejak
amina, tirronamin, dan beberapa wangi-wangian yang tidak stabil. Telah ditunjukkan bahwa suhu lingkungan yang tinggi