Anda di halaman 1dari 51

DOKUMENTASI

FORENSIK:
FOTOGRAFI & DESKRIPSI LUKA
Tjiang Sari Lestari

DEPARTEMEN FORENSIK & MEDIKOLEGAL


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
TRAUMATOLOGI
Trauma

Trauma Trauma
Trauma fisik
mekanik kimiawi

Trauma Trauma Trauma Trauma Trauma Trauma


Trauma suhu
tumpul tajam senjata api listrik/ petir tekanan asam

Luka lecet Luka iris Suhu tinggi Trauma basa

Luka memar Luka tusuk Suhu rendah

Luka robek Luka bacok

Fraktur
TRAUMA MEKANIK:
MANIFESTASI PADA KULIT

Pembagian secara teori: Kasus di lapangan:

• Luka lecet
Trauma • Luka memar Luka
• Luka lecet
• Luka memar
tumpul • Luka robek tertutu
p
• Luka iris
Trauma • Luka tusuk
tajam • Luka bacok • Luka robek

Trauma • Luka tembak


Luka • Luka
• Luka
iris
tusuk
senjata terbuka • Luka
• Luka
bacok
tembak
api
DOKUMENTASI FOTO
(FOTOGRAFI FORENSIK)
PERLENGKAPAN FOTO FORENSIK

Kamera (8MP) Label identitas Alat pengukur Hanschoen


SYARAT FOTO FORENSIK

LABEL + SKALA UKUR

 Label identitas dan skala


pengukuran diletakkan sebidang
dengan objek

 Tujuan:
 Identitas foto
 Ukuran luka
LABEL IDENTITAS

No. Surat Permintaan Visum


No. registrasi kasus
Identitas pasien
Dokter pemeriksa
Hari, tanggal pemeriksaan
Waktu pemeriksaan
SYARAT FOTO FORENSIK

SUDUT PENGAMBILAN FOTO

 Sudut pengambilan foto 90°


terhadap titik pusat objek yang
akan difoto

 Tujuan:
 Identifikasi objek
SYARAT FOTO FORENSIK

PENCAHAYAAN

 Pencahayaan baik, tergantung


kondisi ruangan

 Tujuan:
 Melihat karakteristik objek dengan
jelas
SYARAT FOTO FORENSIK

SKALA FOTO

 Tidak ada distorsi ukuran foto

 Tujuan:
 Ukuran/dimensi objek yang difoto
Jenis-Jenis Foto Forensik

Whole body Regional

Close up
WHOLE BODY
(SELURUH TUBUH)
Cakupan • Foto memuat dari ujung kepala hingga
seluruh ujung kaki
• Pasien posisi anatomis
tubuh
Foto diambil dari depan (wajah)
Identitas •
• Pasien tetap mengenakan pakaian
pasien (kecuali alas kaki)

• Perkiraan tinggi/panjang badan


Kondisi • Berdiri/berbaring
pasien • Gambaran umum kelainan/luka
  FOTO WHOLE BODY NO. __________ YA TIDAK
1 Ada label identitas    
2 Ada standar pengukuran universal    
Standar pengukuran diletakkan sebidang dengan tubuh
3    
pasien
4 Foto diambil dari sisi depan    
5 Cakupan ujung kepala sampai ujung kaki    
Sudut pengambilan tegak lurus terhadap pusar
6    
(umbilikus)
Pencahayaan cukup, tidak terlalu gelap dan tidak terlalu
7    
terang
8 Tidak ada distorsi ukuran foto    
9 Wajah pasien dapat diidentifikasi    
10 Pakaian pasien dapat diidentifikasi    
11 Tinggi/panjang badan pasien dapat diidentifikasi    
12 Kondisi umum pasien dapat dinilai    
REGIONAL

Cakupan • Foto memuat regio anatomis


regio tertentu
anatomis

• Harus ada marker/penanda


Identifikas anatomis
i regio • Harus jelas atas-bawah,
kanan-kiri, depan-belakang
  FOTO REGIONAL NO. __________ YA TIDAK

1 Ada label identitas    


2 Ada standar pengukuran universal    
Standar pengukuran diletakkan sebidang dengan regio
3    
anatomis
Regio anatomis dapat diidentifikasi (ada penanda
4    
anatomis)
Sudut pengambilan tegak lurus terhadap titik pusat regio
5    
anatomis
Pencahayaan cukup, tidak terlalu gelap dan tidak terlalu
6    
terang
7 Tidak ada distorsi ukuran foto    
CLOSE UP

Cakupan • Foto memuat


luka keseluruhan luka

Identifikasi • Karakteristik luka


luka dapat terlihat jelas
  FOTO CLOSE UP NO. __________ YA TIDAK
1 Ada label identitas    
2 Ada standar pengukuran universal    
3 Standar pengukuran diletakkan sebidang dengan luka    
4 Label maupun standar pengukuran tidak menutupi luka    
Foto memuat gambaran keseluruhan luka (tanpa
5    
terpotong)
6 Sudut pengambilan tegak lurus terhadap titik pusat luka    
Pencahayaan cukup, tidak terlalu gelap dan tidak terlalu
7    
terang
8 Tidak ada distorsi ukuran foto    
9 Ukuran luka dapat diidentifikasi    
10 Karakteristik/sifat luka dapat dinilai    
  FOTO DOKUMEN NO. __________ YA TIDAK

1 Foto memuat keseluruhan dokumen (tanpa terpotong)    


Sudut pengambilan tegak lurus terhadap titik pusat
2    
dokumen
Pencahayaan cukup, tidak terlalu gelap dan tidak
3    
terlalu terang
4 Tidak ada distorsi ukuran foto    

5 Tulisan pada dokumen dapat terbaca jelas    

6 Gambar pada dokumen dapat terlihat jelas    


BODY CHART

 Gambarkan luka sesuai dengan


hasil pemeriksaan
 Arsir sesuai legenda
 Tuliskan ukuran luka (panjang,
lebar luka)
 Gambarkan garis patokan absis &
ordinat
 Tuliskan koordinat luka (absis,
ordinat luka)
 Beri keterangan (jika ada)
DESKRIPSI LUKA
POIN-POIN YANG PERLU DIDESKRIPSIKAN

Karakteri
Jumlah & Regio Koordinat Ukuran
stik/ sifat
jenis luka anatomis luka luka
luka
JUMLAH & JENIS LUKA

 Jumlah: satu buah, dua buah, lima buah


 Jenis luka:
 Tidak melewati dermis:
Luka tertutup: lecet, memar
 Melewati lapisan dermis:
Luka terbuka.
REGIO ANATOMIS

 Jumlah dan jenis luka dijabarkan per regio anatomis


 Jenis luka: tertutup (tidak melewati dermis) atau terbuka (melewati dermis)

Wajah:

• Tampak dua buah luka tertutup pada pipi kanan.


• Luka pertama… [deskripsi luka pertama]. Luka kedua… [deskripsi luka kedua].

Anggota gerak atas:

• Tampak satu buah luka tertutup dan dua buah luka terbuka pada lengan kiri atas sisi luar.
• Luka tertutup… [deskripsi luka tertutup]. Luka terbuka pertama… [deskripsi]. Luka terbuka
kedua… [deskripsi].
BENTUK & UKURAN LUKA
• Panjang
Lonjong
• Lebar
Tidak beraturan • Kedalaman  ?

• Diameter
Bundar • Kedalaman  ?

• Panjang
Celah  garis • Kedalaman  ?
UKURAN LUKA

d
l
p

l p
p
Koordinat Luka

 Absis = x
 Manusia = simetris bilateral  garis pertengahan tubuh:
depan/belakang.
 … cm di sebelah kanan/kiri dari ….

 Ordinat = y
 Garis khayal mendatar yang menghubungkan dua titik  titik-titik
anatomis yang letaknya tetap.
 … cm di atas/bawah dari ….
Garis tengah tubuh

… cm di kanan … … cm di kiri …
Y = ordinat
X = absis

… cm di atas ….

Garis khayal mendatar


… cm di bawah …
PENGUKURAN ABSIS & ORDINAT LUKA

Luka yang Luka yang


memiliki titik memiliki ujung
tengah luka

Luka yang
ukuran luasnya
bermakna
KARAKTERISTIK/ SIFAT LUKA

Garis batas luka

Daerah di dalam
garis batas luka

Daerah di
sekitar (sebelah
luar) luka
KARAKTERISTIK/ SIFAT LUKA

Aspek Luka Tertutup Luka Terbuka


Garis batas luka Batas luka Tegas/ tidak tegas Tepi luka Rata/ tidak rata
Daerah di dalam Warna Merah, ungu, dsb Tebing luka Terdiri dari
luka jaringan …, …, …

Permukaan luka Kulit utuh, Dasar luka Terdiri dari


pengelupasan kulit jaringan …
ari, terdapat
serum, darah, dsb Jembatan jaringan Ada/ tidak ada
Ujung luka Tajam/ tumpul
Perdarahan aktif Ada/ tidak ada
Daerah di sekitar Kelainan tertentu Ada/ tidak ada Kelainan tertentu Ada/ tidak ada
luka
Batas luka
Warna, bengkak,
permukaan luka

Batas luka
Permukaan luka
Tepi
luka
Ujung tumpul

Tebing
luka Jembatan
jaringan
Ujung tajam
Dasar luka
KESIMPULAN HASIL PEMERIKSAAN

DIAGNOSIS LUKA
PENYEBAB LUKA PROGNOSIS PASIEN
(Jumlah, diagnosis,
(Jenis trauma) (Penilaian medis)
region anatomis)
CONTOH
Terdapat satu buah luka tertutup
di lengan kiri bawah sisi depan.
Luka berbentuk tidak beraturan
dengan panjang … cm dan lebar …
cm.
Luka terletak … cm di bawah lipat
siku kiri.
Luka berbatas tegas, berwarna
merah keunguan, bengkak ada.
Permukaan luka terdiri dari kulit
yang masih utuh. Daerah sekitar
luka tidak ditemukan kelainan.

Terdapat satu buah luka tertutup


di lengan kiri atas sisi depan.
Luka berbentuk tidak beraturan
dengan panjang … cm dan lebar …
cm.
Regio: lengan kiri atas dan bawah. Luka terletak … cm di atas lipat
siku kiri.
Luka berbatas tegas, berwarna
merah keunguan, bengkak ada.
Kesimpulan: satu buah luka memar pada lengan kiri
Permukaan luka terdiri dari kulit
atas sisi depan dan satu buah luka memar pada lengan
yang masih utuh. Daerah sekitar
kiri bawah sisi depan akibat trauma tumpul.
luka tidak ditemukan kelainan.
Terdapat satu buah luka
tertutup di … (regio)
Luka berbentuk tidak
beraturan dengan ukuran
panjang … cm dan lebar
… cm.
Luka terletak pada (absis)
dan (ordinat).
Luka tidak berbatas tegas,
berwarna coklat
kekuningan, tidak
bengkak. Permukaan
luka terdiri dari kulit
yang masih utuh. Daerah
Regio: ???
di sekitar luka tidak
ditemukan kelainan.

Kesimpulan: satu buah luka memar di … (regio) akibat


trauma tumpul.
Terdapat dua buah luka
tertutup pada punggung
tangan kanan.

Luka pertama berbentuk


garis dengan panjang …
cm.
Ujung luka pertama
terletak … cm di bawah
pergelangan tangan kanan,
ujung luka kedua terletak
… cm di bawah pergelangan
tangan kanan.
Luka berbatas tegas,
berwarna merah, tidak
bengkak. Pada permukaan
luka terdapat darah yang
Regio: punggung tangan kanan. telah mengering. Daerah
sekitar luka tidak ada
kelainan.

Kesimpulan: dua buah luka lecet gores pada punggung Luka kedua … [lanjutkan]
tangan kanan akibat trauma tumpul.
Terdapat satu buah luka
terbuka pada lutut kanan
(tidak perlu ordinat).
Luka berbentuk celah yang
menganga. Setelah
dirapatkan, panjang luka
… cm.
Tepi luka tidak rata.
Tebing luka terdiri dari
jaringan kulit, lemak, dan
otot, dasar luka terdiri dari
jaringan otot. Jembatan
jaringan ada. Kedua
ujung luka tajam.
Perdarahan aktif tidak
Regio: lutut kanan.
ada. Daerah sekitar luka
tidak ada kelainan.

Kesimpulan: satu buah luka robek pada lutut kanan


akibat trauma tumpul.
Terdapat satu buah luka
terbuka pada pipi kiri.
Luka berbentuk celah yang
menganga. Setelah dirapatkan,
panjang luka 2 cm.
Ujung luka pertama terletak …
cm di sebelah kiri garis
pertengahan tubuh bagian depan
dan tepat di garis mendatar yang
melewati kedua ujung bibir.
Ujung luka kedua terletak …
cm di sebelah kiri garis
pertengahan tubuh bagian depan
dan tepat di garis mendatar yang
melewati kedua ujung bibir.
Tepi luka rata. Tebing luka
terdiri dari jaringan kulit, lemak,
dan otot, dasar luka terdiri dari
jaringan otot. Jembatan
Regio: pipi kiri. jaringan tidak ada. Ujung luka
pertama tumpul dan ujung luka
kedua tajam. Perdarahan aktif
tidak ada. Daerah sekitar luka
Kesimpulan: satu buah luka tusuk oleh benda tajam tidak ada kelainan.
bermata satu pada pipi kiri akibat trauma tajam.
Terdapat satu buah luka
terbuka pada … (regio)
Luka berbentuk bundar dengan
diameter lubang luka 0,2 cm.
Luka dikelilingi kelim lecet
berbentuk lonjong; ukuran
kelim lecet terpanjang pada
arah jam 4-5 yaitu 0,3 cm dan
terpendek pada arah jam 10-11
yaitu 0 cm.
Luka terletak pada (absis) dan
(ordinat).
Tepi luka rata. Tebing dan
dasar luka sulit dinilai.
Jembatan jaringan tidak ada.
Perdarahan aktif tidak ada.
Daerah sekitar luka terdapat
kelim jelaga berwarna hitam
dengan ukuran … cm, kelim
Regio: ??? tato berwarna kehitaman
dengan ukuran … cm.

Kesimpulan: luka tembak


Kesimpulan: satu buah luka tembak masuk jarak sangat masuk jarak sangat dekat.
dekat pada … (regio) akibat trauma senjata api.
Terdapat satu buah luka
yang telah terjahit pada
daerah … (regio)
Luka berbentuk garis
dengan panjang … cm.
Luka terletak pada (absis)
dan (ordinat).
Luka terjahit dengan 5
buah jahitan interuptus
menggunakan benang …
(silk, catgut chromic, dll).
Tepi luka, tebing luka,
dasar luka, jembatan
jaringan sulit dinilai.
Perdarahan aktif tidak
Regio: ???
ada. Daerah sekitar luka
tidak ditemukan kelainan.

Kesimpulan: satu buah luka yang telah terjahit pada …


(regio).
Terdapat satu buah
bekas luka pada
daerah dahi.
Bekas luka berbentuk
… dengan ukuran …
Bekas luka terletak
pada …
Bekas luka berbatas
tegas, berwarna
kemerahan, tidak
bengkak. Daerah
sekitar bekas luka
Regio: dahi. tidak ditemukan
kelainan.

Kesimpulan: satu buah bekas luka pada dahi.


PROGNOSIS PASIEN
PASAL 351 KUHP

1) Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun


delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah,

2) Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang


bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun.
3) Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh
tahun.

4) Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan.


5) Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.
PASAL 352 KUHP

1) Kecuali yang tersebut dalam pasal 353 dan 356, maka penganiayaan yang
tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk
menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian,
diancam, sebagai penganiayaan ringan, dengan pidana penjara
paling lama tiga bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus
rupiah. Pidana dapat ditambah sepertiga bagi orang yang melakukan
kejahatan itu terhadap orang yang bekerja padanya, atau menjadi
bawahannya.
2) Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.
PASAL 90 KUHP

Luka berat berarti:


 jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama
sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut;
 tidak mampu terus-menerus untuk menjalankan tugas
jabatan atau pekerjaan pencarian;
 kehilangan salah satu pancaindera;
 mendapat cacat berat;
 menderita sakit lumpuh;
 terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih;
 gugur atau matinya kandungan seorang perempuan.
DERAJAT PERLUKAAN MENURUT HUKUM

 Luka derajat ringan / I


 Luka derajat sedang / II
 Luka derajat berat / III

 Istilah ini merupakan istilah hukum dan dinilai berdasarkan


jabatan/pekerjaan/profesi pasien  luka yang sama bisa saja derajatnya
berbeda untuk pasien dengan profesi yang berbeda.
 Oleh karena itu, sebaiknya dokter/dokter gigi menghindari menuliskan
derajat perlukaan pada laporan visum et repertum, karena selain penilaian
keparahan berdasarkan jabatan bukanlah kompetensi medis, juga untuk
menjaga imparsialitas terhadap pasien.
PENULISAN PROGNOSIS DALAM VER

 Meskipun demikian, perlu dipahami mengenai kategori masing-masing derajat


perlukaan guna memenuhi tujuan pembuatan SK VER yakni membuat terang
suatu perkara.
 Yang sebaiknya dituliskan di bagian kesimpulan SK VER adalah prognosis
pasien yang memang dapat dinilai secara medis, misalnya:
 “luka dapat sembuh tanpa memerlukan perawatan khusus”, atau
 “luka memerlukan penanganan berupa tindakan penjahitan luka”,
 dan sebagainya.
TERIMA KASIH
Last update 2018/05/22
tjiang.sarilestari@gmail.com
+62-813-5474-2680

Anda mungkin juga menyukai