TINEA
CRURIS
Pembimbing : dr. Andri Catur Jatmiko, Sp.KK
Oleh :
Keky Afrians
201920401011173
عقْ َد ًة ِم ْن ْ
ُل ل احو ي ر م َ
ْ اش َر ْحلِي َص ْد ِري َويَ ِ ّس ْر لِي أ
ْ ب
ُ ْ َ ِ ِّ ر
يَفْقَ ُهوا ق َْولِي لِ َسا ِني
T I N J A U A N P U S TA K A
1.1 PENDAHULUAN
10 6 1
57% 20% % % %
T. Korporis T. Unguinum
T. T. Tipe
Kruris Barbae lainnya
DEFINISI
Tinea kruris merupakan dermatofitosis yang pada kulit lipat paha, genitalia, daerah
pubis, perineum dan perianal
Pria : wanita
Dewasa > anak-anak
3:1
Indonesia
Terbanyak : T. Corporis & dermatofitosis
cruris
52% dari seluruh
dermatomikosis
ETIOLOGI
Trichophyton
Epidermophyto Trichophyton Trichophyton
mentagrophyte
n floccosum rubrum verrucosum
s
Dermatophyte Gambaran klinis
kronis
lama
lama
inguinal
PATHOGENESIS
Adherence
Invasion
Antropofili
k Geofilik
Infeksi
Zoofilik Dermatofita
Click icon to add picture
PATHOGENESIS
GEJALA KLINIS
S Y M P TO M S SIGNS
Tampak lesi
hiperpigmentasi berbatas
tegas, dengan tepi aktif
FAKTOR RISIKO
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
ANAMENSIS
Wood’s lamp
1. Kandidiasis intertrigenosa
2. Eritrasma
3. Psoriasis vulgaris
Kandidiasis Intertrigenosa
• Didaerah lipatan : lipatan axilla, inframamae, intergluteal, antara jari tangan
kaki.
• Efflor : Lesi bercak merah eritema, berbatas tegas, dikelilingi lesi satelit
(pustul vesikel)
Eritrasma
• Di daerah lipat axilla dan inguinal
• Efflor : lesi merah kecoklatan, tidak timbul, berskuama halus, tidak tampak
vesikulasi
Psoriasis
• Di daerah : skalp, perbatasan dengan muka, daerah yg mudah trauma (siku,
lutut), lumbosakral
• Efflor : eritama berbatas tegas dengan skuama yang kasar, berlapis dan
transparan, disertai fenomena titisan lilin, auspitz, dan koebner
Eritrasma
Candidiasis Intertrigenosa
Psoriasis vulgaris
PENATALAKSANAAN
2. Terapi topikal :
• Salep Whitefield sehari 2 kali. Yang terdiri dari Acidum salicylcum 3% dan acidum
benzoic 6% atau Acidum salicylcum 6% dan acidum benzoic 12%.
3. Terapi oral
DOSIS
NAMA OBAT
ANAK DEWASA
4. Mencuci dan merendam pakaian dan handuk yang telah digunakan oleh penderita
dengan air hangat
Pruritus yang dialami pada penderita tinea cruris dapat menyebabkan likenifikasi,
infeksi bakterial sekunder, dan iritasi serta dermatitis kontak alergi yang disebabkan oleh
pengobatan topikal
PROGNOSIS
Prognosis bagus jika diagnosis tepat dan pengobatan yang teratur. Rekurensi dapat
terjadi apabila di daerah predileksi kelembapannya tidak terjaga.
BAB 2
Dengan gambaran
effloresensi terbanyak
central healing , diikuti
dengan gambaran makula
eritema, hiperpigmentasi,
papula dan skuama.
Click icon to add picture
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. MR Pendidikan : MTS
60
ANAMNESIS
Keluhan Utama
61
ANAMNESIS
• Pasien datang ke Poli Kulit dan Kelamin RSUD Jombang dengan keluhan gatal pada
sela paha kanan dan kiri serta diatas kemaluan sejak 4 hari yang lalu. Pertama muncul di
sela paha kanan, lalu menyebar ke sela paha kiri serta diatas kemaluan. Gatal dirasakan
muncul terutama saaat berkeringat. Muncul seperti bintil bintil pada daerah yang gatal,
setelah dugaruk jadi berair. Pasien belum pernah berobat kemanapun.
62
ANAMNESIS
63
ANAMNESIS
• Pasien datang sendiri dengan biaya sendiri, kesan status ekonomi cukup. Pasien
adalah seorang siswa MTS, yang bersekolah di Pondok Pesantren Tebuireng
Jombang. Dimana lingkungan pondok tidak cukup bersih, sanitasi air baik,
anggotanya padat. Temannya ada yang memiliki keluhan gatal serupa tapi dibadan.
Pasien mandi sehari 2-3 kali, setiap mandi rutin ganti pakaian dan pakaian dalam.
Tidak ada riwayat bertukar pakaian atau handuk dengan teman. Sehari-hari pasien
sering menggunakan celana jeans ketat, setiap sekolah kaos kaki diganti ¾ hari sekali.
64
ANAMNESIS
Riwayat Alergi
• Pasien mengaku tidak memiliki alergi baik makanan atau obat-obatan
65
PEMERIKSAAN FISIK
67
S TAT U S
D E R M AT O L O G I
S
Macula hiperpigmentasi
dengan batas tegas,
berbentuk polisilkik dan
berukuran luas, dengan tepi
aktif, central healing (+),
disertai papul, pustula,
erosi dan ditutupi skuama
tipis di atasnya et inguinal
dekstra sinistra dan pubis.
Click icon to add picture
S TAT U S
D E R M AT O L O G I
S
Macula hiperpigmentasi
dengan batas tegas,
berbentuk polisilkik dan
berukuran luas, dengan tepi
aktif, central healing (+),
disertai papul, pustula,
erosi dan ditutupi skuama
tipis di atasnya et inguinal
dekstra sinistra dan pubis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemberian Anti Fungal per oral berupa Ketoconazole 200 mg, sehari 1 kali.
• Pemberian Anti Histamin berupa Loratadine 10 mg, sehari 1 kali.
• Pemberian Anti Fungal topikal berupa Ketoconazole cream 2% 2 kali sehari
• Pemberian Antibiotik per oral berupa cefadroxil capsul 500 mg sehari 2 kali
TERAPI - NON MEDIKAMENTOSA
• Menjaga higiene dan sanitasi tubuh dengan baik, terutama hindari keadaan lembab
pada daerah yang gatal, dan hindari penggunaan peralatan mandi seperti handuk,
dan pakaian bersama-sama orang lain.
• Hindari penggunaan celana jeans yang ketat untuk mencegah keadaan lembab.
• Hindari untuk menggaruk daerah gatal
• Sebaiknya semua pakaian, handuk, sprei dan barang lain yang digunakan pasien,
dicuci kemudian direndam dengan air hangat untuk mematikan jamur penyebab
lainnya.
• Planning monitoring : keluhan pasien, Sifat effloresensi
EDUKASI
PEMBAHASAN
IDENTITAS TEORI PENELITIAN
Tinea Cruris lebih Yuwita, Ramali, dan
An. MR
sering mengenai pria Miliawati (2016)
Laki-laki dibanding wanita Wanita lebih banyak
dengan perbandingan dibanding pria, dengan
Usia : 15 tahun
3:1 rentang usia terbanyak 45-
Alamat : desa kedali, RT Kebanyakan terjadi 64 thn. Sedangkan
pada golongan umur menurut Wahdini, Ramli,
5, pucuk, lamongan. Di
dewasa daripada dan Miliawati (2015)
Jombang tinggal di golongan umur anak- wanita lebih banyak
anak dengan rentang usia
pondok.
Faktor berperan dalam terbanyak 25-44 thn.
penyebaran tinea Yuwita, Ramali, dan
kruris : kondisi Miliawati (2016) dan
kebersihan lingkungan Wahdini, Ramli, dan
yang buruk, daerah Miliawati (2015)
pedesaan yang padat, menyatakan keluarga yang
dan kebiasaan tinggal serumah dengan
menggunakan pakaian keluhan serupa merupakan
yang ketat atau lembab sumber penularan
terbanyak.
KELUHAN TEORI PENELITIAN
Gatal di kedua Dengan gejala klinis Yuwita, Ramali, dan
sela paha dan pubis gatal pada lipat paha, Miliawati (2016)
daerah perineum dan Semua penderita
sekitar anus datang dengan keluhan
utama gatal
Wahdini, Ramli, dan
Miliawati (2015)
penderita mengatakan
25 orang gatal saat
berkeringat, dan 11
orang gatal terus
menerus.
RPSos TEORI PENELITIAN
Faktor berperan dalam Yuwita, Ramali, dan
Pasien tinggal di
penyebaran tinea Miliawati (2016) dan
pondok pesantren, kruris : kondisi Wahdini, Ramli, dan
kebersihan lingkungan Miliawati (2015)
lingkungan padat (4-5
yang buruk, daerah menyatakan keluarga yang
orang per kamar) pedesaan yang padat, tinggal serumah dengan
dan kebiasaan keluhan serupa merupakan
Teman ada riwayat
menggunakan pakaian sumber penularan
serupa tapi dibadan yang ketat atau lembab terbanyak.
Anthropofilik
Sehari hari sering
transmisi dari manusia
menggunakan celana jeans ke manusia, ditularkan
baik secara langsung
maupun tidak langsung
Kulit di lipat paha yang
basah dan tertutup
menyebabkan terjadinya
peningkatan suhu dan
kelembaban kulit
sehingga memudahkan
infeksi.
PEMERIKSAAN FISIK TEORI PENELITIAN
KESIMPULAN
KESIMPULAN
• Tinea Kruris adalah infeksi jamur dermatofita pada daerah lipat paha, daerah perineum
dan sekitar anus
• Karakteristik Effloresensi yang dapat ditemui berupa makula eritematosa numular
sampai geografis, berbatas tegas dengan tepi lebih aktif terdiri dari papula atau pustul.
Jika kronik macula menjadi hiperpigmentasi dengan skuama diatasnya.
• Terapi topikal dapat membasmi area yang lebih kecil dari infeksi, tetapi terapi oral
diperlukan di mana wilayah infeksi yang lebih luas yang terlibat atau di mana infeksi
kronis atau berulang.
• Prognosis bagus jika diagnosis tepat dan pengobatan yang teratur.
• Rekurensi dapat terjadi apabila di daerah predileksi kelembapannya tidak terjaga.
DOA SELESAI BELAJAR
ُ اعه َ َ ـب ّ ِ
ت ا اَ ن ْ قزُ ار و اً ّ ق ح َ
ق ّ ْح ل ا اَ ن ر
ِ َ أ م َ َ
ّ ُ ّ ا َلل
ه
ْ َ َ َ
اب ُه ن ِ
ت اج
َ َ ْ َ ُْ َ ا نْ ق ز ار و ً ال ِ
اط ب
َ َ
ل ِ
اط ْب
َ ل ا ا َ
َ ِ َوأ
نر
Allahumma arinal haqqo haqqon warzuqnat tibaa’ahu
wa arinal baathila baa-thilan warzuqnaj tinaabahu