Anda di halaman 1dari 1

Terapi Farmakologi

1. Acetazolamide

 Indikasi : Sebagai diuretik (mengurangi penumpukan cairan), mencegah dan mengobati penyakit
ketinggian (altitude sickness), mengatasi penyakit glaukoma dan mengontrol kejang pada
penderita epilepsi

 Mekanisme :

 Menghambat aktivitas enzim karbonic anhidrase. Kemampuannya itu membuatnya efektif


dalam mengendalikan sekresi ion hidrogen pada tubulus ginjal sehingga meningkatkan
sekresi ion natrium, kalium, karbonat dan air. Akibatnya terjadi efek diuretik atau
pengeluaran air lebih dan biasanya melalui urin.

 penghambatan enzim karbonic anhidrase oleh Acetazolamide di susunan saraf pusat juga
akan mengurangi kelebihan karbon dioksida dalam alveoli paru-paru. Sehingga
meningkatakan tekanan oksigen arteri dan mengurangi efek kejang pada penderita epilepsi.

 Kontraindikasi : Orang yang memiliki riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap acetazolamide dan


sulfonamides, Penderita penurunan jumlah natrium dan kalium tubuh, Penderita asidosis
hiperkloremik, gangguan kelenjar suprarenal, sirosis hati, Menderita glaukoma sudut tertutup
non-kongestif kronis, Penderita gangguan fungsi hati dan gagal ginjal.

 Dosis Acetazolamide untuk penyakit ketinggian

- Dosis dewasa:

- Immediate release : 500 – 1.000 mg per hari dibagi dalam beberap dosis tiap 8-12 jam

- Extended release : 500 - 1000 mg per oral tiap 12-24 jam

- pertimbangan dosis : Dimulai digunakan 24-48 jam sebelum pendakian dan dilanjutkan 48 jam
kemudian jika pendakian masih berlangsung atau sesuai kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai