Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENYULUHAN KATARAK

JL. DANAU TOBA 7 BLOK 5 NO.184 RT 04 RW 02


KELURAHAN TEGAL GEDE KECAMATAN SUMBERSARI
KABUPATEN JEMBER
Makalah Ini Disusun Dalam Rangka Mata Ajar: Keperawatan Medikal
Bedah III

Dosen Pengampu: Ns. Ginanjar Sasmito Adi, M.Kep.,Sp.Kep.M.B

Disusun oleh :
Kelompok 1
Essha Amanda Yudhistira 1711011048
Liara Ayu Rahma Dania 1711011053
Nur Fatima Fit Asma 1711011056
Ratna Dwie Wulandarie 1711011058
Jihan Dwi Agatha Ali 1711011061
Irega Dwi Satria 1711011062
Desi Indah Lestari 1711011069
Edo Tri Handoko 1711011073
Ilyas Raif Muyassar 1711011081
Jefri sianduri 1711011089

S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan “Laporan Hasil Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan
Penyakit katarak ” ini untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh
dosen pengampu Keperawatan MEDIKAL BEDAH III Bapak Ns. Ginanjar
Sasmito Adi, M.Kep.,Sp.Kep.M.B. Meskipun banyak hambatan yang penulis
alami dalam proses pengerjaannya, tetapi penulis berhasil menyelesaikan Laporan
ini tepat pada waktunya. Tidak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada dosen
pembimbing mata kuliah Keperawatan MEDIKAL BEDAH III yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan Laporan yang disusun. Serta rekan-
rekan mahasiswa yang telah membantu mendukung terselesainya Laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam membuat Laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna sempurnanya Laporan ini. Penulis berharap semoga
Laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.

Jember, 22 desember 2019

Penulis

2
BAB l

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang mengakibatkan pandangan kabur.
Pada keadaan normal, lensa yang jernih berfungsi meneruskan cahaya ke dalam mata
agar mata dapat memfokuskan benda dari jarak yang berbeda-beda. Seseorang yang
menderita katarak akan melihat benda seperti ditutupi kabut. Penderita katarak akan
melihat seakan-akan melalui kaca mobil dengan banyak butiran air hujan sehingga
berada tidak terlihat jelas, melainkan berkabut (Gindjing, 2006).
Masih banyak orang yang menyangka, bahwa katarak merupakan selapis selaput kulit
yang terletak di depan mata. Hal ini tidak benar, karena yang keruh adalah lensa mata.
Kelainan ini juga bukan merupakan pertumbuhan jaringan maupun tumor, melainkan
berupa kondisi lensa yang menjadi berkabut (Gindjing, 2006).
Kekeruhan pada lensa yang kecil tidak banyak menggangu penglihatan. Namun bila
kekeruhannya tebal, penglihatan akan sangat terganggu sehingga perlu dilakukan
tindakan pada lensa yang keruh tersebut. Biasanya katarak yang mengakibatkan
penglihatan kabur dapat mengganggu, dapat sampai berkabut sekali, atau bahkan
tidak melihat (Gindjing, 2006).
Kekeruhan ini dapat mengganggu jalannya cahaya yang melewati lensa sehingga
pandangan dapat menjadi kabur hingga hilang sama sekali. Penyebab utama katarak
adalah usia, tetapi banyak hal lain yang dapat terlibat seperti trauma, toksin, penyakit
sistemik (seperti diabetes), merokok dan herediter (Vaughan & Asbury, 2007).
Pada banyak kasus penyakit katarak sering tidak diketahui penyebabnya. Penyakit
katarak biasanya terjadi pada usia lanjut, tetapi bisa juga menimpa pada usia muda
dan bisa bersifat menurun. Katarak senilis merupakan proses kemunduran fungsi
lensa mata secara bertahap. Gejalanya berupa pandangan kabur secara bertahap
dikarenakan kekeruhan lensa mata. Apabila katarak ini masih muda yaitu kurang dari
35% masih bisa diobati dengan pengobatan tradisional. Namun, bila tingkat
keparahannya lebih dari 40% sebaiknya pengobatan dilakukan dengan operasi.
Kebanyakan lensa mata agak keruh ketika mencapai usia diatas 60 tahun. Sebagian
besar penderita mengalami perubahan yang serupa pada kedua matanya, meskipun
perubahan pada salah satu mata lebih buruk daripada mata yang lainnya. Banyak

3
penderita katarak yang hanya mengalami gangguan penglihatan yang ringan dan tidak
sadar bahwa mereka telah mengalami katarak (Gindjing, 2006).
Katarak merupakan penyebab paling utama bagi kebutaan, tidak hanya di Indonesia
tetapi juga di negara berkembang lain di dunia. Lebih dari separuh kasus kebutaan di
Indonesia disebabkan oleh katarak. Jumlah katarak yang tak mampu dioperasikan
oleh para dokter ahli mata terus menumpuk dari tahun ke tahun (Gindjing, 2006).
Menurut WHO, angka kebutaan di Indonesia 1,5% dari jumlah penduduk di Indonesia
atau sekitar 20 juta orang. Angka kejadian buta katarak diperkirakan 0,1% atau sekita
210.000 orang per tahun. Tetapi kemampuan operasi katarak hanya 80.000 orang per
tahun sehingga tiap tahun terjadi penumpukan sekitar 130.000 orang penderita
(Gindjing, 2006).
Berdasarkan studi potong lintang prevalensi katarak pada usia 65 tahun adalah 50%
dan prevalensi ini meningkat hingga 70% pada usia lebih dari 75 tahun (Vaughan &
Asbury, 2007). Katarak merupakan masalah penglihatan yang serius karena katarak
dapat mengakibatkan kebutaan. Menurut WHO pada tahun 2002 katarak merupakan
penyebab kebutaan yang paling utama di dunia sebesar 48% dari seluruh kebutaan di
dunia. Setidaknya terdapat 18 juta orang di dunia menderita kebutaan akibat katarak.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Menjelaskan pengertian tentang katarak pada ibu-ibu perkumpulan arisan di Jl.
Danau Toba 7 Blok 5 No.184 Rt 04 Rw 02 Kelurahan Tegal Gede Kecamatan
Sumbersari Kabupaten Jember dalam upaya pencegahan penyakit katarak
Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.
2. Tujuan Khusus
a) Mendeskripsikan tingkat pengetahuan ibu-ibu rumah tangga Jl. Basuki
Rahmat Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember sesudah diberikan penyuluhan
kesehatan tentang pencegahan penyakit katarak di Kecamatan Sumbersari
Kabupaten Jember.
b) Mendeskripsikan pengetahuan ibu-ibu Jl. Danau Toba 7 Blok 5 No.184 Rt 04
Rw 02 Kelurahan Tegal Gede Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember
sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan tentang pencegahan
penyakit katarak di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.
c) Menjelaskan penerapan sikap yang benar dalam kehidupan sehari-hari dalam
mencegah penyakit katarak di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.

4
BAB ll
LAPORAN PELAKSANAAN

A. Sebelum Pelaksanaan
Sebelum pelaksanaan penyuluhan, kami bermusyawarah untuk menetapkan dimana
tempat untuk melaksanakan Penyuluhan Katarak. Setelah bermusyawarah, kami
menyepakati tempat penyuluhan di Jl. Danau Toba 7 Blok 5 No.184 Rt 04 Rw 02
Kelurahan Tegal Gede Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember sebagai lokasi
penyuluhan karena daerah tersebut sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai ibu
rumah tangga. Setelah menetapkan tempat, kami menyusun SAP (Satuan Acara
Penyuluhan), dan leaflet untuk dibagikan ke sasaran.
B. Saat Pelaksanaan
Penyuluhan dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 21 Desember 2019, kami sampai di
tempat jam 16.00 WIB. Kami disambut dengan sangat baik disana oleh warga setempat
yang sangat ramah. Lalu kami dipersilahkan untuk menunggu, karena masih ada kendala
dengan kehadiran peserta. Sekitar 15 menit kami menunggu, peserta sudah mulai
berdatangan. Sebelumnya kami membuat kesepakatan dengan tuan rumah dan warga
setempat agar acara segera dimulai.
Kami mengawali penyuluhan dengan perkenalan setiap anggota dari kelompok kami,
setelah itu kami membagikan leaflet untuk dibaca dan dipahami sebelum kami memulai
presentasi, kami memberikan beberapa pertanyaan mengenai penyakit katarak, setelah
itu kami melakukan penyuluhan sekitar kurang lebih 30 menit, lalu kami memberi
kesempatan bagi peserta untuk bertanya.
C. Sesudah Pelaksanaan
Kegiatan penyuluhan berlangsung lancer dengan adanya beberapa materi dari
kelompok kami. Kegiatan penyuluhan berakhir pada jam 16.45 WIB, dan tidak lupa
kami melakukan sesi foto bersama dengan ibu-ibu arisan Di Jl. Danau Toba 7 Blok 5
No.184 Rt 04 Rw 02 Kelurahan Tegal Gede Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember
serta memberi kenang-kenangan kepada ibu ibu arisan pelaksana acara penyuluhan.
Harapan kami semoga dengan diadakannya penyuluhan ini bisa menambah pengetahuan
dan wawasan kepada ibu-ibu rumah arisan tentang pencegahan dan penerapan sikap yang
benar dalam kehidupan sehari-hari dalam mencegah penyakit Katarak di Jl. Danau Toba

5
7 Blok 5 No.184 Rt 04 Rw 02 Kelurahan Tegal Gede Kecamatan Sumbersari Kabupaten
Jember

C. Pokok Materi

1. Pengertian Penyakit Katarak


2. Penyebab Penyakit Katarak
3. Gejala Penyakit Katarak
4. Pengobatan Penyakit Katarak
5. Pencegahan Penyakit Katarak

D. Metode
1. Presentasi
2. Tanya Jawab
E. Media
Leafleat
F. Sasaran
Ibu-Ibu Arisan
G. Waktu
Hari/Tanggal : Sabtu, 21 desember 2019
Jam : 16.00 – selesai
H. Rencana Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Pada waktu sebelum diadakannya penyuluhan terkait Penyakit Katarak.
Diharapkan sasaran mengerti terkait Pengertian Penyakit Katarak, Penyebab
Penyakit Katarak, Gejala Penyakit Katarak, Pengobatan Penyakit Katarak,
Pencegahan Penyakit Katarak. Dengan begitu sasaran akan antusias untuk
memperhatikan penyampaian materi.
Susunan anggota kelompok :
1. Pemateri : 1. Desi Indah Lestari
2. Liara Ayu Rahma Dania
3. Jihan Dwi Agatha Ali
2. Moderator : 1. Ratna Dwie Wulandarie
2.Tafrihatal Wildania

6
3. Nur Fatimah
3. Fasilitator : 1. Esa Amanda
2. Irega Dwi
3. Ilyas
4. Edo
5. Jefri
2. Evaluasi Proses
Pada saat penyuluhan dan penyampaian materi berlangsung diharapkan sasaran
memperhatikan setiap informasi yang di sampaikan oleh pemateri.

3. Evaluasi Hasil
Setelah selesainya penyampaian materi diharapkan sasaran antusias bertanya akan
sesuatu hal terkait penyakit Katarak yang masih belum dimengerti. Serta mampu
menerapkan informasi yang didapat saat penyuluhan di kehidupan sehari-harinya.

7
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penyakit Katarak


Katarak adalah penyakit mata yang ditandai dengan kaburnya penglihatan karena
adanya pengeruhan pada lensa mata. Katarak sering dikaitkan dengan pertambahan
usia karena biasanya terjadi pada lansia atau orang yang berusia diatas 60 tahun,
tetapi katarak mungkin saja menyerang orang yang masih berusia muda. Katarak
dapat menyebabkan kebutaan. Namun pada dasarnya katarak bukanlah penyakit
menular dan dapat disembuhkan dengan cara operasi.
Ada beberapa jenis katarak menurut WebMD, yaitu katarak nuklear, katarak kortikal,
katarak subkapsular posterior, katarak subkapsular anterior, katarak kongenital,
katarak traumatik, katarak sekunder, katarak radiasi, katarak lamelar atau zonular,
katarak polar posterior, katarak polar anterior, katarak pasca-vitrektomi, katarak
pohon natal, katarak brunescent, dan katarak diabetik yang tampak seperti kepingan
salju.
Menurut data terakhir dari WHO, katarak menyebabkan 51% dari kebutaan
penduduk dunia, yang mewakili sekitar 20 juta orang (2010). Jumlah orang yang
mengidap katarak diperkirakan semakin bertumbuh dari waktu ke waktu. Katarak
merupakan penyebab penting dari lemahnya penglihatan baik di negara maju maupun
negara berkembang. Di Indonesia, seperti dilansir dalam situs resmi Departemen
Kesehatan, diperkirakan setiap tahun kasus katarak bertambah sekitar 250.000
orang/tahun.
B. Penyebab Penyakit Katarak
Penyebab paling sering pada katarak yaitu penuaan atau trauma yang menyebabkan
perubahan pada jaringan mata. Katarak akibat penuaan dapat terjadi melalui 2 hal,
yaitu:
1. Protein menggumpal pada lensa mata. Hal ini menyebabkan benda terlihat kurang
jelas dan kurang tajam.
2. Lensa yang jernih secara perlahan berubah warna menjadi kuning-kecoklatan.
Inilah membuat mata menjadi berwarna kuning kecoklatan.
Sebagian besar lensa mata terdiri dari air dan protein. Dengan bertambahnya usia,
lensa menjadi semakin tebal dan tidak fleksibel. Hal ini menyebabkan gumpalan

8
protein dan mengurangi cahaya yang masuk ke retina, sebuah lapisan yang sensitif
terhadap cahaya yang terletak di belakang dalam mata Anda. Inilah yang
menyebabkan pandangan kabur dan tidak tajam. Perubahan lensa diawali dengan
warna kuning kecoklatan ringan namun semakin memburuk dengan bertambahnya
waktu. Anda mulai sulit membedakan warna biru atau ungu.
C. Gejala Penyakit Katarak
Beberapa tanda dan gejala katarak, antara lain:
a. Pandangan kabur seperti berkabut.
b. Melihat lingkaran di sekeliling cahaya.
c. Pandangan ganda.
d. Penurunan penglihatan pada malam hari.
e. Rasa silau saat melihat lampu mobil, matahari, atau lampu.
f. Sering mengganti ukuran kacamata.
g. Warna di sekitar terlihat memudar

C. Pengobatan Penyakit Katarak

Biasanya tidak diperlukan terapi jika penglihatan Anda tidak terganggu. Jika
penglihatan Anda semakin memburuk dan Anda mulai sulit menjalani aktivitas
harian Anda, pilihan terapinya hanyalah operasi.

Operasi katarak pada umumnya aman dan tidak membutuhkan rawat inap. Ada 2
jenis operasi untuk meringankan gejala katarak, yaitu:
1. Small incision cataract surgery (phacoeulsification). Operasi ini dilakukan dengan
melakukan insisi kecil pada tepi kornea. Dokter menyinarkan gelombang ultrasound
untuk menghancurkan lensa lalu diambil menggunakan penghisap
2. Extracapsular surgery yang membutuhkan insisi yang lebih lebar untuk
mengeluarkan inti lensa yang berkabut. Sisa lensa dikeluarkan dengan menggunakan
penghisap
Selama proses kedua operasi, lensa buatan yang disebut juga lensa intraokular
dimasukan untuk menggantikan lensa asli. Operasi ini membutuhkan waktu sekitar 1
jam dan tanpa rasa nyeri. Dokter mungkin akan menggunakan tetes mata untuk
membuat mata menjadi baal dan Anda tetap sadar atau menggunakan anestesi umum
yang membuat Anda tidak sadar.

9
D. Pencegahan Penyakit Katarak
Mengkonsumsi suplemen sebelum terjadi katarak dapat menunda pembentukan atau
mencegah katarak. Sedangkan pada tahap awal katarak suplemen
dapatmemperlambat pertumbuhannya. Pada tahap berat tindakan hanya bisa diatasi
dengan operasi. Berikut ini beberapa suplemen yang jika dikonsumsi dapat mencegah
terjadinya katarak:
 Vitamin C dan E, melindungi lensa mata dari kerusakan akibat asap rokok dan

sunar ultra violet. Minum vitamin C 250 mg 4 kali sehari, kurangi dosis jika

mengalami diare. Vitamin E 200 IU dua kali sehari.

 Selenium, membantu menetralisasi radikal bebas, 200 mcg 2 kali sehari.

 Billberry, membantu membuang racun dari lensa mata dan retina. Kombinasi

billbery dan vitamin E sudah terbukti dapat menghentikan pertumbuhan

katarak pada 48 dari 50 orang yang diteliti. Dosis yang tepat adalah 80 mg dan

dikosumsi 3 kali sehari.

 Alpha-lipoic acid, meningkatkan efektifitas vitamin C dan E, 150 mg sehari

(pafi sebelum makan).

 Ekstrak biji anggur (grape seed), menguatkan pembuluh darah halus di bagian

mata, 100 mg 2 kali sehari.

10
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
a. Secara umum kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan lancar dengan bantuan
berbagai pihak.
b. Kegiatan penyuluhan di Jl. Danau Toba 7 Blok 5 No.184 Rt 04 Rw 02 Kelurahan
Tegal Gede Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember Jawa Timur Mendapat
sambutan yang baik dari pihak Tuan Rumah, diwujudkan dengan dukungan,
penyediaan tempaat dan antusias ibu ibu arisan.
c. Beberapa dari audience telah memahami pencegahan penyakit sias ibu ibu arisan.
d. Beberapa dari audience telah memahami penyakit katarak dilihat dari bagaimana
audience menjawab pertanyaan dari pemateri. Setelah penyuluhan, audience dapat
meemahami tentang penyakit katarak.

B. Saran
Agar katarak tidak dapat menyerang kita, maka pencegahan utama penyakit katarak
dilakukan dengan mengontrol penyebab yang berhubungan dengan katarak dan
menghindari faktor-faktor yang mempercepat terbentuknya katarak. Cara pencegahan
yang dapat dilakukan dengan menggunakan kacamata hitam ketika berada di luar
ruangan pada siang hari. cara ini dapat mengurangi sinar UV yang masuk ke dalam
mata. Selain itu berhenti merokok juga bisa mengurangi resiko terjadinya katarak
(Gindjing, 2006)
Selain itu, cara pencegahan katarak yang terbaik adalah mengurangi atau
mengendalikan faktor-faktor risiko terjadinya katarak. Faktor-faktor risiko katarak itu
ada yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik meliputi faktor umur,
gender dan genetik, pengaruh faktor ini tidak mungkin dimanipulasi. Sedangkan
faktor ekstrinsik meliputi penyakit, penggunaan obat tertentu, paparan sinar matahari,
merokok, minuman beralkohol, ketidakseimbangan nutrisi dan adanya ruda paksa
pada bola mata. Faktor-faktor ini masih dapat dikendalikan seperti mengonsumsi
cukup protein dan vitamin, menghentikan kebiasaan merokok atau minum minuman
beralkohol, memakai pelindung mata atau kacamata dan lain-lain

11
LAMPIRAN 1 SAP

No. Tahap Waktu Kegiatan Audience


1. Pembukaan 10 a) Perkenalan. a) Menjawab salam.
menit b) Membuka acara dengan b) Mendengarkan
mengucapkan salam penyuluh
kepada sasaran. menyampaikan topik
c) Menyampaikan topik dan tujuan.
dan tujuan kepada c) Menyetujui
sasaran. kesepakatan waktu
d) Kontrak waktu untuk pelaksanaan.
kesepakatan
pelaksanaan dengan
sasaran.
e) Mengkaji ulang
pengetahuan sasaran
tentang materi
penyuluhan.
2. Inti 15 a) Menjelaskan materi a) Menyampaikan
menit penyuluhan kepada pengetahuannya
sasaran dengan tentang materi
menggunakan power penyuluhan.
point. b) Mendengarkan
b) Memberikan penyuluh
kesempatan kepada menyampaikan materi.
sasaran untuk c) Menanyakan hal -hal
menanyakan hal – hal yang tidak dimengerti
yang belum dimengerti dari materi
dari materi yang penyuluhan.
dijelaskan penyuluh.
3. Penutup 5 menit a) Memberikan pertanyaan a) Menjawab pertanyaan
kepada sasaran tentang dan menjawab salam.
materi yang sudah
disampaikan penyuluh.
b) Menyimpulkan materi
penyuluhan yang telah
disampaikan kepada
sasaran.
c) Menutup acara dengan
mengucapkan salam
serta terimakasih kepada
sasaran.

12
LAMPIRAN 2 DOKUMEN

13
14

Anda mungkin juga menyukai