FIBROADENOMAMAE
Oleh:
2019
DAFTAR ISI
A. Definisi ........................................................................................................... 8
B. Etiologi ........................................................................................................... 9
C. Epidemiologi .................................................................................................. 9
D. Patologi .......................................................................................................... 9
G. Penatalaksanaan ........................................................................................... 17
H. Prognosis ...................................................................................................... 17
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Pada beberapa tahun terakhir ini, karsinoma atau kanker telah menjadi salah satu
penyebab tersering kematian, tidak hanya di negara-negara berkembang tetapi juga di
negara-negara yang telah maju. Beberapa di antaranya berawal dari sebuah benjolan
yang kecil dan tampak tak berbahaya, atau disebut sebagai tumor. Bagi para penderita
tumor, tak ada sesuatu yang lebih baik selain diagnosis bahwa tumor yang diderita
merupakan tumor jinak. Namun, dalam kasus tumor ganas (kanker), diagnosis sedini
mungkin merupakan langkah yang dapat meningkatkan harapan untuk sembuh pada
pasien.
Bagi para wanita, kanker payudara (selain kanker serviks) merupakan kanker yang
sangat ditakuti. Data dari American Cancer Society menyebutkan bahwa meskipun
telah ada perbaikan dalam hal diagnosis dini dan penatalaksanaan, hampir seperempat
perempuan yang mengidap kanker ini dapat meninggal akibat penyakit tersebut. Oleh
karena itu, banyak penelitian intensif dilakukan untuk mengetahui penyebab kanker ini
serta berbagai penanganannya.
Fibroadenoma mammae (FAM), umumnya menyerang para remaja dan wanita
dengan usia di bawah 30 tahun. Adanya fibroadenoma atau yang biasa dikenal dengan
tumor payudara membuat kaum wanita selalu cemas tentang keadaan pada dirinya.
Terkadang mereka beranggapan bahwa tumor ini adalah sama dengan kanker. Yang
perlu ditekankan adalah kecil kemungkinan dari fibroadenoma ini untuk menjadi
kanker yang ganas. Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang sering terjadi
dipayudara. Benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan jaringan
glanduler (epitel) yang berada di payudara, sehingga tumor ini disebut sebagai tumor
campur (mix tumor), tumor tersebut dapat berbentuk bulat atau oval, bertekstur kenyal
atau padat, dan biasanya nyeri. Fibroadenoma ini dapat kita gerakkan dengan mudah
karena pada tumor ini terbentuk kapsul sehingga dapat mobile, oleh sebab itu sering
disebut sebagai ”breast mouse”.
BAB II
LAPORAN KASUS
A. Identifikasi
Nama : Ny. S
Umur : 30 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Alamat : Lahat
MRS :
NO RM :
B. Anamnesis
C. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compus mentis
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 80 kali/menit, isi dan tegangan cukup
Pernapasan : 20 kali/menit
Suhu : 37,8° C
Kulit
Turgor baik, anemia (-), ikterus tidak ada, sianosis tidak ada.
Kepala
Bentuk : bulat, simetris.
Rambut : hitam, tidak mudah dicabut
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik, refleks cahaya
(+/+) normal, pupil bulat, isokor 2 mm
Hidung : sekret tidak ada
Telinga : sekret tidak ada
Mulut : bibir kering tidak ada, stomatitis angularis tidak ada, atrofi
papil lidah tidak ada
Tenggorokan : tonsil T1-T1, faring hiperemis (-)
Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening, tekanan
vena jugularis tidak meningkat
Thoraks
Paru-paru
Inspeksi : statis dinamis simetris, retraksi (-)
Palpasi : stemfremitus kiri sama dengan kanan
Perkusi : sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi : vesikuler (+) normal, ronki (-/-), wheezing tidak ada
Jantung
Inspeksi : pulsasi, iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : thrill tidak teraba
Perkusi : batas kanan linea midsternalis, batas kiri linea
midclavicularis sinistra
Auskultasi : HR 80 x/menit, irama reguler, murmur dan gallop tidak ada
Abdomen
Inspeksi : datar
Palpasi : lemas, hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus (+) normal
Lipat paha dan genitalia
Pembesaran kelenjar getah bening tidak ada
Ekstremitas
Akral dingin (-/-), edema tidak ada, sianosis (-/-)
Status Lokalis
Pemeriksaan/regio Mammae dekstra Mammae sinistra
D. Diagnosis Kerja
Fibroadenoma Mammae (FAM) Sinistra
E.Pemeriksaan Penunjang
Darah rutin
Hb : 11,8 g/dl
Hct : 41 %
PLT : 320.000 /mm³
WBC : 8.000 /mm³
CT : 12’
BT : 3’
Golongan darah :O
F. Penatalaksanaan
Pro- eksisi
G. Prognosis
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Fibroadenoma adalah tumor jinak dan berbatas tegas dengan konsistensi padat
kenyal. Neoplasma payudara jinak ini umum yang terjadi pada semua usia, dengan
insidensi tertinggi pada wanita muda. Fibroadenoma muncul sebagai nodul padat
pada payudara yang berbatas tegas dan dapat digerakkan dengan bebas.
Tumor ini terdiri dari gabungan antara kelenjar glandula dan fibrosa.
Secara histologi:
- Intracanalicular fibroadenoma; fibroadenoma pada payudara yang secara tidak
teratur dibentuk dari pemecahan antara stroma fibrosa yang mengandung serat
jaringan epitel.
- Pericanalicular fibroadenoma; fibroadenoma pada payudara yang menyerupai
kelenjar atau kista yang dilingkari oleh jaringan epitel pada satu atau banyak
lapisan. Tumor ini dibatasi letaknya dengan jaringan mammae oleh suatu
jaringan penghubung.
- Fibroadenoma yang sering ditemukan berbentuk bundar atau oval, tunggal,
relative mobile, dan tidak nyeri. Massa berukuran diameter 1-5cm. Biasanya
ditemukan secara tidak sengaja
Fibroadenoma multiple terjadi pada 10% kasus. Umumnya, fibroadenoma
terbungkus di dalam kapsul, teraba padat, dan seluruhnya rata berwarna putih
keabuan. Fibroadenoma biasanya berdiameter 1-5 cm, tetapi dapat juga lebih besar
(“fibroadenoma raksasa”).
B. Etiologi
Penelitian saat ini belum dapat mengungkap secara pasti apa penyebab
sesungguhnya dari fibroadenoma mammae, namun diketahui bahwa pengaruh
hormonal sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dari fibroadenomamammae,
hal ini diketahui karena ukuran fibroadenoma dapat berubah pada siklus menstruasi
atau pada saat kehamilan. Perlu diingat bahwa tumor ini adalah tumor jinak, dan
fibroadenoma ini sangat jarang atau bahkan sama sekali tidak dapat menjadi kanker
atau tumor ganas.
C. Epidemiologi
Fibroadenoma adalah tumor jinak tersering pada payudara perempuan yang
biasanya terjadi pada wanita usia muda, yaitu pada usia sekitar remaja atau sekitar
20 tahun. Berdasarkan laporan dari NSW Breats Cancer Institute, fibroadenoma
umumnya terjadi pada wanita dengan usia 21-25 tahun, kurang dari 5% terjadi pada
usia di atas 50, sedangkan prevalensinya lebih dari 9% populasi wanita terkena
fibroadenoma. Sedangkan laporan dari Western Breast Services Alliance,
fibroadenoma terjadi pada wanita dengan umur antara 15 dan 25 tahun, dan lebih
dari satu dari enam (15%) wanita mengalami fibroadenoma dalam hidupnya.
Namun, kejadian fibroadenoma dapat terjadi pula wanita dengan usia yang lebih
tua atau bahkan setelah menopause, tentunya dengan jumlah kejadian yang lebih
kecil dibanding pada usia muda.
D. Patologi
Pemeriksaan histologik menunjukkan proliferasi unsure glandula maupun
unsure stroma. Jumlah relative masing-masing komponen bervariasi dari kasus ke
kasus. Bila komponen glandula mendominasi, digunakan istilah “adenoma tubular”
atau “fibroadenomaperikanalikular”; bila stroma mendominasi, digunakan istilah
“fibroadenoma intrakanalikular”.
- Makroskopi: tampak bulat, elastis dan nodular, permukaan berwarna putih
keabuan.
- Mikroskopi: epitel proliferasi tampak seperti kelenjar yang dikelilingi oleh
stroma fibroblastic yang khas (intracanalicular fibroadenoma dan
pericanalicular fibroadenoma). Intracanalicular fibroadenoma, yaitu
fibroadenoma pada payudara yang secara tidak teratur dibentuk dari pemecahan
antara stroma fibrosa yang mengandung serat jaringan epitel. Pericanalicular
fibroadenoma, yaitu fibroadenoma pada payudara yang menyerupai kelenjar
atau kista yang dilingkari oleh jaringan epitel pada satu atau banyak lapisan.
E. Manifestasi Klinis
Fibroadenoma sering ditemukan secara kebetulan ketika dilakukan
pemeriksaan medis atau ketika pemeriksaan yang dilakukan sendiri. Fibroadenoma
biasanya berupa massa berukuran 1-5 cm yang berbentuk bulat atau oval, elastis,
diskret, relatif mudah digerakkan dan tidak nyeri. Diagnosis klinis pada pasien
muda umumnya tidak sulit. Pada wanita berusia > 30 tahun, fibrokistik maupun
karsinoma pada payudara harus dipertimbangkan.
Walaupun fibroadenoma dapat ditemukan pada seluruh kuadran payudara,
namun lebih sering ditemukan pada kuadran atas lateral. Beberapa lesi di payudara
memiliki karakteristik yang sama dan pemeriksaan fisik dapat dilakukan untuk
diagnosis yang akurat pada setengah sampai dua per tiga kasus. Walaupun
demikian, hasil pemeriksaan palpasi dari massa tersebut dapat juga merupakan
tumor jinak payudara yang lainnya seperti fibrosis kistik.
F. Penegakan Diagnosis
Umum
- Umur
- Menarche
- menikah / kawin atau tidak
- laktasi (laktasi lama, insidennya lebih kecil)
- KB
- Keluhan-keluhan metastasis jauh
H. Prognosis
Fibroadenoma mamma dapat terulang hingga 20% pada perempuan. Sebuah
jumlah kecil dapat hilang dengan sendirinya
BAB IV
ANALISIS KASUS
Pasien datang dengan keluhan muncul benjolan pada payudara kirinya yang
muncul sejak sekitar 2 bulan yang lalu. Benjolan tersebut dirasakan semakin lama
semakin membesar, mula-mula diameter lebih kurang 1 cm yang kemudian
membesar sebesar kelereng hingga sekarang dirasakan pasien sebesar telur puyuh.
Namun, pasien tidak mengeluhkan adanya nyeri atau keluhan lain.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum dan tanda-tanda vital pasien
dalam batas normal dengan status lokalis pada payudara kiri secara palpasi teraba
benjolan di kuadran superolateral, berbentuk bulat dengan diameter ± 3 cm,
permukaannya licin, konsistensi lunak kenyal, mobile, berbatas jelas, nyeri tekan
tidak ada. Papilla mamae elastis, pengeluaran discharge tidak ada. Pembesaran KGB
aksila tidak ada.
Berdasarkan keluhan utama pasien yang datang dengan adanya benjolan di
payudaranya tersebut maka perlu dibedakan benjolan tersebut apakah disebabkan
oleh neoplasma atau benjolan yang bukan disebabkan oleh neoplasma. Untuk
keadaan dimana terdapat benjolan di payudara non-neoplasma dapat dipikirkan
adanya galaktokel dan abses payudara.
Kemungkinan benjolan tersebut galaktokel dapat disingkirkan sebab secara
klinis galaktokel akan menampilan konsistensi keras, nyeri tekan, dan terdapat kista.
Sedangkan kemungkinan abses payudara juga dapat disingkirkan dengan tidak
adanya gambaran benjolan yang nyeri, merah, suhu lokal panas, fisura/luka pada
puting, abses (nanah), demam, dan pembesaran limfonodus.
Setelah menyingkirkan kedua diagnosis banding tersebut, maka selanjutnya
dapat dipikirkan bahwa benjolan tersebut disebabkan oleh neoplasma yaitu
neoplasma ganas atau neoplasma jinak. Neoplasma atau sering dikenal dengan tumor
didefinisikan sebagai setiap pertumbuhan baru yang abnormal khususnya dimana
multiplikasi selnya bersifat tidak terkontrol dan progresif. Berdasarkan anamnesis
dan hasil pemeriksaan fisik, maka diagnosis mengarah pada Fibroadenoma
Mammae (FAM) yang merupakan tumor jinak. Tanda-tanda adanya keganasan tidak
ditemukan. Namun, FAM juga harus dibedakan dengan tumor ganas stadium awal.
Untuk mendapatkan diagnosis pasti hanya dapat dilakukan dengan melakukan
pemeriksaan tambahan. Pemeriksaan tambahan dapat yang dilalukan antara lain:
radiologi diagnosis dengan mammografi, USG, Rontgen Thorax, CT Scan, Fine
Needle Aspiration Biopsy.
Dilakukan terapi dengan eksisi pada benjolan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA