BAB I
JENIS DAN KARAKTERISTIK PRODUK MAKANAN TAMBAHAN
b. Karakteristik Produk
• Bentuk :
biskuit yang pada permukaan atasnya tercantum tulisan “MT Balita”
• Tekstur/Konsistensi :
renyah, bila dicampur dengan cairan menjadi lembut.
• Berat :
berat rata-rata 10 gram/keping.
• Warna :
sesuai dengan hasil proses pengolahan yang normal (tidak gosong).
• Rasa : Manis.
• Mutu dan keamanan :
produk makanan tambahan balita memenuhi persyaratan mutu dan keamanan
sesuai untuk bayi dan anak balita.
• Masa kedaluwarsa :
waktu antara selesai diproduksi sampai batas akhir masih layak dikonsumsi,
produk MT mempunyai masa kedaluwarsa 24 bulan.
c. Kemasan
• Setiap 4 (empat) keping biskuit dikemas dalam 1 (satu) kemasan primer (berat 40
gram).
• Setiap 21 (dua puluh satu) kemasan primer dikemas dalam 1 (satu) kotak kemasan
sekunder (berat 840 gram).
• Setiap 4 (empat) kemasan sekunder dikemas dalam 1 (satu) kemasan tersier.
Pengadaan MT oleh Direktorat Gizi Masyarakat tahun 2017 dilakukan untuk dikirim
ke daerah (MT Balita dan MT Ibu Hamil) dan stock pusat (MT Balita, MT Ibu Hamil dan
MT Anak Sekolah). Pengiriman MT ke daerah melalui pranko provinsi, dan disediakan
dana sewa gudang dan distribusi sampai puskesmas melalui dana dekonsentrasi pembinaan
gizi masyarakat tahun 2017.
Pengadaan MT stok pusat untuk memenuhi kebutuhan permintaan dari daerah dalam
rangka penanggulangan kekurangan gizi, mengantisipasi kedaruratan gizi di daerah rawan
bencana seperti bencana asap, gunung meletus, banjir dan bencana lainnya serta sebagai
bahan kontak bantuan Kementerian Kesehatan untuk kunjungan Pejabat Negara.
Dalam rangka penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi pada lingkup
pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) pemberian MT merupakan
upaya yang dapat dilakukan sejalan dengan kegiatan germas lainnya.
Mekanisme Pengiriman MT Balita dan MT Ibu Hamil dari Pusat ke Provinsi (pranko
Provinsi) sebagai berikut :
Persyaratan tempat dan cara penyimpanan merupakan salah satu bagian penting dalam
prosedur pengelolaan MT sehingga perlu dipersiapkan dengan baik agar kualitas MT dapat
tetap terjaga sampai kepada sasaran. Adapun persyaratan gudang/tempat penyimpanan MT
adalah sebagai berikut :
1. Di Gudang Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota
a. Gudang penyimpanan harus selalu higienis, tidak berdebu dan bebas dari tikus,
kecoa dan binatang pengerat lainnya;
b. Ruang gudang tidak bocor dan lembab, ruangan mempunyai ventilasi dan
pencahayaan yang baik;
c. Bangunan dan pekarangan sekitar gudang harus selalu bersih, bebas kotoran dan
sampah;
d. Pintu gudang dapat dibuka dan ditutup dengan rapat pada saat keluar masuk
makanan tambahan;
e. Makanan tambahan diletakkan di alas/rak/palet yang kuat minimal 30 cm dari
dinding;
f. Penyusunan peletakan/penumpukan makanan tambahan sedemikian rupa sehingga
barang tetap dalam kondisi baik. Batas maksimum tumpukan adalah 12 karton untuk
MT Balita maupun MT Ibu Hamil. Contoh perhitungan luas gudang penyimpanan
(lihat lampiran 14).
g. Penyusunan karton makanan tambahan dalam gudang harus menggunakan
alas/rak/palet dan dilarang menginjak tumpukan karton;
h. Makanan tambahan yang masuk ke gudang lebih awal dikeluarkan terlebih dahulu
(First In First Out = FIFO);
i. Penyimpanan makanan tambahan tidak dicampur dengan bahan pangan lain dan
bahan bukan pangan;
Makanan tambahan yang rusak selama penyimpanan, diambil dan dipisahkan dari
makanan tambahan yang masih baik;
Makanan tambahan yang telah dinyatakan rusak perlu dibuatkan Berita Acara
Penghapusan oleh Kepala Puskesmas setempat;
Makanan tambahan dinyatakan rusak apabila kemasan berlubang, robek, pecah, kempes
dan teksturnya berubah.
MT biskuit dinyatakan rusak apabila bungkus berlubang, sobek, pecah, atau biskuit tidak
renyah.
3. Di Rumah Tangga/Keluarga
Makanan Tambahan yang diterima harus disimpan pada tempat yang kering, bersih dan
tertutup agar terhindar dari bahan cemaran dan binatang pengganggu.
Pemberian Makanan Tambahan kepada sasaran perlu dilakukan secara benar sesuai
aturan konsumsi yang dianjurkan. Pemberian makanan tambahan yang tidak tepat sasaran, tidak
sesuai aturan konsumsi, akan menjadi tidak efektif dalam upaya pemulihan status gizi sasaran
serta dapat menimbulkan permasalahan gizi.
Makanan tambahan diberikan sebagai :
a. Makanan Tambahan Penyuluhan adalah makanan tambahan yang diberikan untuk
mencegah terjadinya masalah gizi.
b. Makanan Tambahan Pemulihan adalah makanan tambahan yang diberikan
untuk mengatasi terjadinya masalah gizi yang diberikan selama 90 hari makan
Berikut standar pemberian makanan tambahan dalam bentuk biskuit untuk tiap kelompok
sasaran
b. Ketentuan Pemberian :
1. MT diberikan pada balita 6-59 bulan dengan kategori kurus yang memiliki status
gizi berdasarkan indeks BB/PB atau BB/TB dibawah -2 Sd
2. Tiap bungkus MT Balita berisi 4 keping biskuit (40 gram)
3. Usia 6 -11 bulan diberikan 8 keping (2 bungkus) per hari
4. Usia 12-59 bulan diberikan 12 keping (3 bungkus) per hari
5. Pemantauan pertambahan berat badan dilakukan tiap bulan di Posyandu
6. Bila sudah mencapai status gizi baik, pemberian MT pemulihan pada Balita
dihentikan. Selanjutnya mengonsumsi makanan keluarga gizi seimbang
7. Dilakukan pemantauan tiap bulan untuk mempertahankan status gizi baik
8. Biskuit dapat langsung dikonsumsi atau terlebih dahulu ditambah air matang dalam
mangkok bersih sehingga dapat dikonsumsi dengan menggunakan sendok
9. Setiap pemberian MT harus dihabiskan
b. Ketentuan Pemberian :
1. MT diberikan pada ibu hamil KEK yaitu ibu hamil yang memiliki ukuran Lingkar
Lengan Atas (LiLA) dibawah 23,5 cm
2. Pemberian MT pada ibu hamil terintegrasi dengan pelayanan Antenatal Care (ANC)
3. Tiap bungkus MT ibu hamil berisi 3 keping biskuit lapis (60 gram)
4. Pada kehamilan trimester I diberikan 2 keping per hari hingga ibu hamil tidak lagi
berada dalam kategori Kurang Energi Kronis (KEK) sesuai dengan pemeriksaan
Lingkar Lengan Atas (LiLA)
5. Pada kehamilan trimester II dan III diberikan 3 keping per hari hingga ibu hamil tidak
lagi berada dalam kategori Kurang Energi Kronis (KEK) sesuai dengan pemeriksaan
Lingkar Lengan Atas (LiLA)
6. Pemantauan pertambahan berat badan sesuai standar kenaikan berat badan ibu hamil.
Apabila berat badan sudah sesuai standar kenaikan berat badan selanjutnya
mengonsumsi makanan keluarga gizi seimbang.
BAB IV
A. Pemantauan
1. Pemantauan Distribusi
2
1
Pemantauan Penyimpanan dan pendistribusian MT di tingkat
Kabupaten/Kota
Pemantauan dilaksanakan oleh petugas Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan
melakukan pengamatan terhadap:
• Kondisi fisik gudang meliputi: kapasitas gudang, ventilasi, kelembaban,
kebersihan, lingkungan, atap bocor/tidak.
• Cara penyimpanan meliputi: penggunaan palet, tata letak, bebas binatang
pengganggu, tidak disatukan dengan bahan pangan dan non-pangan lainnya.
• Catatan dan laporan administrasi gudang meliputi MT masuk, keluar, sisa
dan jumlah MT yang rusak.
• Rencana pendistribusian MT dari Provinsi ke Puskesmas (alokasi rencana
pendistribusian dan pemberitahuan ke Puskesmas).
• Pelaksanaan pendistribusian (jumlah dan jenis MT yang telah
didistribusikan, cara pendistribusian, dan jumlah yang rusak).
Dalam melakukan pemantauan petugas menggunakan Lampiran 2 (Formulir
Pemantauan Penyimpanan dan Pendistribusian MT di Tingkat Kabupaten/Kota)
2
2
• Keluhan sasaran terhadap MT
Dalam melakukan pemantauan petugas menggunakan Lampiran 4 dan 5 (Formulir
Pemantauan Pemanfaatan MT Balita dan Ibu Hamil)
• Laporan hasil pemantauan distribusi MT yang mencakup data kualitatif dan kuantitatif
dilakukan pada di setiap jenjang.
• Distribusi MT (stok opname) dari tingkat Pusat sampai Puskesmas direkam dalam
aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) pada menu
Distribusi MT. Aplikasi ini juga dapat menghasilkan format BAST untuk keperluan
administrasi.
• Formulir bantu manual stock opname seperti pada lampiran 9-11
• Formulir BAST seperti pada lampiran 13
3. Pemantauan Konsumsi
Pencatatan dan pelaporan konsumsi MT juga dilakukan dalam bentuk elektronik melalui
aplikasi e-PPGBM yang merupakan bagian dari sistem informasi gizi terpadu untuk
mencatat data sasaran individu baik data penimbangan, pengukuran maupun pelayanan
lainnya dan dapat diakses melalui http: //sigiziterpadu.gizi.kemkes.go.id. Aplikasi ini
dapat memberikan umpan balik secara langsung berdasarkan status gizi sasaran. Menu entri
Konsumsi MT, berguna untuk merekam jumlah dan jenis MT yang diterima serta
menyajikan informasi berupa grafik perubahan berat badan.
2
3
d. Pusat
- Data sasaran balita dan ibu hamil penerima MT yang sudah dientri oleh puskesmas
ke dalam aplikasi ePPGBM dapat amati dan dianalisis oleh pusat online melalui menu
konsumsi PMT
- Umpan balik dapat dilakukan setiap saat secara berjenjang
B. Evaluasi
Kegiatan evaluasi bertujuan untuk menilai hasil kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai
tujuan yang diharapkan dan mengkaji masalah-masalah yang ada untuk perbaikan program
selanjutnya. Evaluasi yang perlu dilakukan mencakup aspek kegiatan maupun hasil kegiatan
untuk dapat menjawab apakah kegiatan pemberian MT telah berjalan dengan baik dan dapat
meningkatkan status gizi sasaran sesuai yang diharapkan.
PENUTUP
Pemberian makanan tambahan kepada kelompok rawan gizi pada dasarnya bertujuan
untuk meningkatkan asupan gizi yang pada akhirnya dapat meningkatkan status gizi
sasaran. Peran serta semua pihak sangat diharapkan dalam mendukung keberhasilan
kegiatan pemberian MT kepada sasaran.
Dalam kegiatan pemberian makanan tambahan disertai dengan kegiatan konseling dan
pendidikan gizi masyarakat untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya gizi bagi
kesehatan dan upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam rangka pencegahan dan
penanggulangan masalah gizi yang terjadi di masyarakat sebagai bagian dari pembangunan
sumberdaya manusia.
Buku petunjuk teknis ini dapat menjadi panduan bagi petugas kesehatan maupun pihak
terkait lainnya dalam melaksanakan kegiatan pemberian makanan tambahan agar mencapai
tujuan yang diharapkan secara efektif dan efisien.
Lampiran 4
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Apakah anak ibu mendapat PMT Jelas
2. Jenis PMT apa yang anak ibu terima Jelas
Petugas Pemantau:
BDD/Kader Puskesmas
………………………………. ………………………………..
32
Lampiran
5
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Apakah ibu mendapat PMT Jelas
2. Jenis PMT apa yang ibu terima Jelas
Petugas Pemantau:
BDD/Kader Puskesmas
………………………………. ……………………………….
3
3
20
19