Disusun oleh :
Abdi Ridha
1102012002
Pembimbing :
dr.Yedi Fourdiana, Sp.OG
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
limpahan kenikmatan kesehatan jasmani maupun rohani sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan tugas laporan kasus yang berjudul “G1P0A0 Hamil
7-8 Minggu dengan Hiperemesis Gravidarum”. Penulis menyadari bahwa
laporan kasus ini masih jauh dari kata sempurna, namun sekiranya apa yang
penulis lampirkan pada presentasi kasus ini adalah sebagaimana adanya. Penulis
bermaksud mengucapkan terima kasih kepada:
3. Semua teman coass, staff, perawat dan bidan bagian SMF Ilmu Obstetri dan
Ginekologi RSUD Kabupaten bekasi, terima kasih atas bimbingan dan arahannya.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan kasus ini, oleh karena
itu, penulis mengharapkan berbagai kritik dan saran dalam laporan kasus ini.
Akhir kata semoga laporan kasus ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pihak- pihak yang membutuhkan.
Abdi Ridha
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Hiperemesis Gravidarum
a) Tingkat I : muntah yang terus menerus, timbul intoleransi terhadap makanan dan
minuman, berat badan menurun, nyeri epigastrium, muntah pertama keluar
makanan, lendir dan sedikit cairan empedu, dan yang terakhir keluar darah. Nadi
meningkat sampai 100x/ menit dan tekanan darah sistolik menurun. Mata cekung
dan lidah kering, turgor kulit berkurang dan urin sedikit tetapi masih normal.
b) Tingkat II : gejala lebih berat, segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan,
haus hebat, subfebril, nadi cepat dan > 100 – 140x/ menit,tekanan darah sistolik <
80 mmHg, apatis, kulit pucat, lidah kotor, kadang ikterus, aseton, bilirubin dalam
urin, dan berat badan cepat menurun.
c) Tingkat III : terjadi gangguan kesadaran (delirium-koma), muntah berkurang
atau berhenti, tetapi dapat terjadi ikterus, sianosis, nistagmus, gangguan jantung,
bilirubin, dan proteinuria.
2.5. Patofisiologi Hiperemesis Gravidarum
Muntah adalah suatu cara dimana saluran cerna bagian atas membuang isinya
bila terjadi iritasi, rangsangan atau tegangan yang berlebihan pada usus. Muntah
merupakan refleks terintegrasi yang kompleks terdiri atas tiga komponen utama
yaitu detektor muntah, mekanisme integratif dan efektor yang bersifat otonom
somatik. Rangsangan pada saluran cerna dihantarkan melalui saraf vagus dan
aferen simpatis menuju pusat muntah, pusat muntah juga menerima rangsangan
dari pusat-pusat yang lebih tinggi pada sereberal, dari chemoreceptor trigger zone
(CTZ) pada area postrema dan dari aparatus vestibular via serebelum. Beberapa
signal perifer mem-bypass trigger zone mencapai pusat muntah melalui nukleus
traktus solitarius. Pusat muntah ini berdekatan dengan pernapasan dan pusat
vasomotor. Rangsang aferen dari pusat muntah dihantarkan melalui saraf kranial
V, VII, X, XII ke saluran cerna bagian atas dan melalui saraf spinal ke diapragma,
otot iga dan otot abdomen.4
Patofisiologi hiperemisis gravidarum dapat disebabkan karena peningkatan
Hormone Chorionic Gonodhotropin (HCG) dapat menjadi faktor mual dan
muntah. Peningkatan kadar hormon progesteron menyebabkan otot polos pada
sistem gastrointestinal mengalami relaksasi sehingga motilitas menurun dan
lambung menjadi kosong. 4,7
Pada hiperemesis gravidarum terjadi mual, muntah dan penolakan semua
makanan dan minuman yang masuk. Sehingga apabila terus-menerus dapat
menyebabkan dehidrasi, tidak imbangnya kadar elektrolit dalam darah, dengan
alkalosis hipokloremik. Selain itu hiperemesis gravidarum mengakibatkan
cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi karena
energi yang didapat dari makanan tidak cukup, lalu karena oksidasi lemak yang
tidak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam
hidroksik butirik dan aseton dalam darah sehingga menimbulkan asidosis.
Selanjutnya, dehidrasi yang telah terjadi menyebabkan aliran darah ke jaringan
berkurang, hal tersebut menyebabkan pasokan zat makanan dan oksigen
berkurang dan juga mengakibatkan penimbunan zat metabolik yang bersifat
toksik didalam darah. Kemudian hiperemesis gravidarum juga dapat
menyebabkan kekurangan kalium akibat dari muntah dan ekskresi lewat ginjal.
Yang menambah frekuensi muntah yang lebih banyak7.
2.6. Manifestasi Klinis Hiperemesis Gravidarum
Gejala klinis mulai terjadi pada trimester pertama,yang sering dijumpai
adalah nausea, muntah, penurunan berat badan, ptialism (saliva yang berlebihan),
tanda-tanda dehidrasi, hipotensi dan takikardi. Pemeriksaan laboratorium dapat
dijumpai hiponatremi, hipokalemia, dan peningkatan hematokrit.1