Anda di halaman 1dari 14

Kebijakan Pelayanan

Kesehatan Reproduksi
Dalam Situasi Darurat Bencana

Lailiyana, SKM, M.K.M.


1. Latar Belakang
Dasar Hukum (1)


 UU RI No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana

perlindungan terhadap kelompok rentan termasuk dalam


Penyelenggaraan Tanggap Darurat (ps 48e), prioritas untuk
mendapatkan penyelamatan, evakuasi, pengamanan,
pelayanan kesehatan, dan psikososial (ps 55)
Kelompok rentan:
 Bayi, balita, dan anak-anak
 Ibu hamil
 Ibu menyusui
 Penyandang cacat;
 Orang lanjut usia
Dasar Hukum (2)


 Kepmenkes No 145/MENKES/SK/I/2007 tentang
Pedoman Penanggulangan Bencana Bidang
Kesehatan  sdg direvisi menjadi Permenkes
(Kespro darurat termasuk ke dalamnya)
Kesehatan Reproduksi
Definisi:
 Keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang menyeluruh
dan tidak tidak semata-mata terbebas dari penyakit atau
kecacatan dan- dalam semua hal berhubungan dengan
sistem reproduksi dan fungsi serta prosesnya
(Cairo, ICPD Programme of Action, paragraph 7.2)
 Keadaan sehat secara fisik, mental dan sosial secara utuh,
tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang
berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi
pada laki-laki dan perempuan
(UU RI No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 71
ayat 1)
Ruang Lingkup
Pelayanan
Kesehatan
Reproduksi T
Esensial E
(PKRE) : R
P
 KIA
A
 Kespro Remaja
D
 KB
U
PP-IMS-ISR,
HIV/AIDS

MINIMAL
HAK REPRODUKSI

• Setiap orang berhak • Perempuan berhak memperoleh


memperoleh standar yankespro yankes yang dibutuhkan 
yang terbaik sehat/selamat menjalani kehamilan/
• Perempuan & laki-laki berhak persalinan  bayi sehat
memperoleh informasi lengkap • Hubungan suami-istri saling
tentang seksualitas, kespro, menghargai, tanpa paksaan,
manfaat serta efek samping ancaman dan kekerasan
obat/alat/tindakan medis yang • Remaja (laki/perempuan) berhak
digunakan memperoleh informasi tepat/benar
• Memperoleh pelayanan KB yang tentang reproduksi remaja
aman, efektif, terjangkau, dapat • Laki/perempuan berhak
diterima, sesuai dengan pilihan, memperoleh informasi yang mudah
tanpa paksaan, tidak melawan diperoleh tentang IMS, termasuk
hukum HIV/AIDS
Kesehatan Reproduksi dalam Situasi
Bencana (1)

 Indonesia merupakan daerah rawan bencana


 Banyak usaha sudah dilakukan untuk
mengatasinya, namun masih sedikit perhatian yang
diberikan untuk kesehatan reproduksi pada situasi
bencana
 Memastikan tersedianya layanan kesehatan
reproduksi dalam situasi darurat bencana adalah
sangat penting karena merupakan hak asasi
manusia
Kesehatan Reproduksi dalam
Situasi Bencana (2)
 Dalam situasi normalpun sudah banyak
permasalahan di bidang kesehatan
reproduksi dan kondisi ini akan menjadi
lebih buruk dalam situasi darurat bencana

 Kebutuhan akan kesehatan reproduksi akan


tetap ada dan kenyataannya justru
meningkat di saat bencana
Yankespro pada Situasi Bencana

Ibu hamil Ibu bersalin Ibu dengan PUS Perempuan /


komplikasi Anak
maternal perempuan

Situasi Bencana
• Ibu hamil  butuh pelayanan ANC
• Ibu bersalin  dapat terjadi sewaktu waktu dan kelahiran dapat terjadi selama
perpindahan populasi
• Ibu hamil,bersalin,nifas dapat sewaktu2 mengalami komplikasi maternal
• PUS  butuh kontrasepsi (KTD)
• Perempuan/anak perempuan berisiko mengalami kekerasan seksual, yang
dapat meningkat selama ketidakstabilan sosial
• Setiap individu  berisiko tertular IMS/HIV pada pelayanan yang tidak sesuai
standar dan adanya risiko penularan meningkat pada populasi padat

Paket Pelayanan Awal Minimum Kesehatan Reproduksi


(PPAM Kespro)
Fakta

Dalam kondisi darurat tetap ada kebutuhan


akan layanan kesehatan reproduksi: ibu
melahirkan, komplikasi kehamilan, layanan
KB dll
Kebutuhan akan perlindungan saat
menstruasi: pembalut, higiene kit
Kebutuhan untuk melanjutkan kebutuhan
seksual dll
Kebijakan

1. Pelayanan Kesehatan Reproduksi dalam Situasi


Darurat Bencana dilaksanakan melalui Paket
Pelayanan Awal Minimum (PPAM) pada saat awal
bencana
2. Pelayanan kesehatan reproduksi komprehensif
diintegrasikan pada pelayanan kesehatan dasar
segera setelah stabil
3. Respon terhadap situasi darurat bencana, perlu
dilakukan secara terkoordinir dengan LP/LS, OP
dan LSM terkait
Strategi
1. PPAM Kesehatan Reproduksi merupakan bagian
dari pelaksanaan penanggulangan krisis
kesehatan akibat bencana
2. Penentuan focal point kesehatan reproduksi dalam
situasi darurat bencana di setiap tingkatan
3. Penyusunan Rencana Kesiapsiagaan bidang
kespro di setiap tingkatan
4. Advokasi dan sosialisasi di semua tingkatan
5. Peningkatan kapasitas SDM
6. Penyediaan logistik

Anda mungkin juga menyukai