BENCANA
PERTEMUAN 3
Jenis-jenis Perencanaan dalam
Penanggulangan Bencana
3. Pada Saat Tangap Darurat dilakukan Rencana Operasi (Operational Plan) yang merupakan
operasionalisasi/aktivasi dari Rencana Kedaruratan atau Rencana Kontinjensi yang telah disusun
sebelumnya.
4. Pada Tahap Pemulihan dilakukan Penyusunan Rencana Pemulihan (Recovery Plan) yang meliputi
rencana rehabilitasi dan rekonstruksi yang dilakukan pada pasca bencana. Sedangkan jika bencana
belum terjadi, maka untuk mengantisipasi kejadian bencana dimasa mendatang dilakukan
penyusunan petunjuk /pedoman mekanisme penanggulangan pasca bencana.
Mitigation Plan
• Rencana Kontingensi :
Suatu proses identifikasi dan penyusunan rencana yang didasarkan
pada keadaan kontinjensi (tidak menentu). Tujuannya untuk
mencegah, atau menanggulangi secara lebih baik dalam situasi
darurat atau kritis . Suatu rencana kontinjensi mungkin tidak selalu
pernah diaktifkan, jika keadaan yang diperkirakan tidak terjadi
Kedudukan Rencana Kontingensi dalam
Penanggulangan Darurat Bencana
3. Pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi atau
menghilangkan resiko bencana, baik melalui pengurangan ancaman bencana maupun
kerentanan pihak yang terancam bencana.
4. Kesiapsiagaan adalah serangkaian yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui
pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna. 2014, No.1088 18
5. Peringatan dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin kepada
masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang
berwenang.
6. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik
maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
7.Resiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah dan
kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman,
mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat.
8. Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan
segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang
ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta
benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi,
penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.
9. Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik
atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pasca bencana
dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua
aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pascabencana.
10.Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana,
kelembagaan pada wilayah pascabencana, baik pada tingkat pemerintahan
maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan
perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan
bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat
pada wilayah pascabencana.
STUDI KASUS
• Desa Tambakrejo di Kecamatan Sumbermanjing Kabupaten Malang merupakan salah satu desa
yang rentan terhadap bencana alam karena lokasi dipesisir yang berbatasan langsung dengan
Samudra Indonesia, Desa Tambakrejo pernah mengalami bencana alam berupa Tsunami,
Gempa dan Gelombang Pasang. Oleh karena itu Kabupaten Malang sebagai pembuat kebijakan
harus memiliki perencanaan dalam kesiapsiagaan terhadap bencana alam di wilayah pesisir.
Perencanaan skenario dengan menggunakan metode TAIDA merupakan cara untuk mencapai
kesiapsiagaan terhadap bencana alam di wilayah pesisir kabupaten Malang.
• Pada tahap awal Tracking melihat masalah utama yang pernah terjadi saat terjadi bencana,
tahap kedua analysis merupakan analisis resiko terbaik dan resiko terburuk terhadap pengaruh
aspek sosial, politik, lingkungan, teknologi dan ekonomi, tahap ketiga yaitu imaging yang
merupakan analisis terhadap Visi Kabupaten Malang, tahap keempat yaitu deciding yaitu
analisis misi untuk mentukan kebijakan dalam melakukan tindakan, tahap terakhir action yang
merupakan tindakan atau sebagai program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten
Malang dalam kesiapsiagaan terhadap bencana alam
“Mandiri, Agamis, Demokratis, Produktif, Siaga, Maju,
Aman, Tertib dan Berdaya Saing “