Anda di halaman 1dari 18

PENCEGAHAN DAN PROMOSI KESEHATAN

TENTANG HIV/AIDS PADA KPKIA


(Kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anak)

Oleh :
Ns. RAJUNITRIGO, S.Kep, M.Epid
KP-KIA
Suatu kelompok yang mempunyai kegiatan belajar
tentang kesehatan ibu dan anak, yang beranggotakan semua
ibu hamil dan menyusui yang ada di wilayah desa.
Kegiatan ini dibimbing oleh kader posyandu setempat.
Kegiatan ini dilaksanakan di luar jadwal posyandu.
Tujuan KP-KIA
Agar ibu hamil dan menyusui mengetahui:
1. Cara menjaga kesehatan sendiri dan anaknya yang
baik.
2. Pentingnya melakukan pemeriksaan ke
puskesmas dan posyandu sejak hamil dan setelah
melahirkan.
3. mengetahui dan mempergunakan kontrasepsi
yang efektif dan tepat.
Pelaksana KP-KIA
1. Utama : Dokter Puskesmas, Pengelola KP-
KIA Kecamatan, Kader, ibu hamil dan
menyusui.
2. Pendukung : Camat, Kepala Desa, LKMD,
tokoh masyarakat.
3. Pembina : Seksi KIA Dinkes Provinsi/
Kab/Kota.
Program KP-KIA
Kegiatan KP-KIA adalah kegiatan yang bersifat
pencegahan dan penyuluhan kesehatan.
Contoh materi:
1. ASI eksklusif
2. Cara pemeliharaan payudara
3. Pemeliharaan dan kebersihan jalan lain
4. Alat Kontrasepsi Mantap (Kontap)
Pencegahan Penularan HIV
Pencegahan penularan HIV meliputi upaya:
a. Pencegahan penularan HIV melalui hubungan
seksual;
b. Pencegahan penularan HIV melalui hubungan non
seksual; dan
c. Pencegahan penularan HIV dari ibu ke anaknya;

Sumber: Permenkes No 21 Tahun 2013 tentang Penanggulangan HIVAIDS


a. Pencegahan Penularan HIV Melalui Hubungan Seksual

EMPAT kegiatan Pencegahan HIV terintegrasi:


a) Peningkatan peran pemangku kepentingan; ditujukan untuk
menciptakan tatanan sosial di lingkungan populasi kunci yang kondusif.
b) Intervensi perubahan perilaku; untuk memberi pemahaman dan
mengubah perilaku kelompok secara kolektif dan perilaku setiap
individu dalam kelompok sehingga kerentanan terhadap HIV berkurang.
c) Manajemen pasokan perbekalan kesehatan pencegahan;
d) Penatalaksanaan IMS.
Upaya Pencegahan Penularan HIV melalui Hubungan
Seksual
a. Abstinensia; ditujukan bagi orang yang belum menikah
b. Be Faithful; hanya berhubungan seksual dengan pasangan tetap
yang diketahui tidak terinfeksi HIV.
c. Condom use; selalu menggunakan kondom bila terpaksa
berhubungan seksual pada penyimpangan ATAU hubungan seks
dengan pasangan yang telah terinfeksi HIV dan/atau IMS
d. No Drug;
e. Education;
f. Melakukan pencegahan lain, antara lain melalui sirkumsisi
b. Pencegahan Penularan HIV melalui Hubungan NON Seksual

Tujuan: Untuk mencegah penularan HIV melalui darah.


Terdiri atas :
a. Uji saring darah pendonor;
b. Pencegahan infeksi HIV pada tindakan medis dan non medis yang
melukai tubuh; dilakukan dengan penggunaan peralatan steril dan
mematuhi standar prosedur operasional serta memperhatikan universal
precaution.
c. Pengurangan dampak buruk pada pengguna napza suntik, SEPERTI:
Pengurangan Dampak Buruk pada Penasun

- Program layanan alat suntik steril dengan konseling perubahan


perilaku serta dukungan psikososial;
- Mendorong pengguna napza suntik khususnya pecandu opiat
menjalani program terapi rumatan;
- Mendorong pengguna napza suntik untuk melakukan
pencegahan penularan seksual; dan
- Layanan konseling dan tes HIV serta pencegahan/imunisasi
hepatitis.
c. Pencegahan penularan HIV dari ibu ke anaknya

a. Pencegahan penularan HIV pada perempuan usia reproduktif;


b. Pencegahan kehamilan yang tidak direncanakan pada perempuan
dengan HIV
c. Pencegahan penularan HIV dari ibu hamil dengan HIV ke bayi
yang dikandungnya
d. Pemberian dukungan psikologis, sosial dan perawatan kepada ibu
dengan HIV beserta anak dan keluarganya.
Tujuan Promosi
Kesehatan
Memberikan informasi yang pada tingkatan lebih lanjut dapat
memicu kesadaran masyarakat mengenai program
atau gerakan yang tengah dicanangkan oleh pemerintah.
MEDIA PROMKES HIV/AIDS
1. Media Poster 3. Media video

2. Media Leaflet 4. media audio visual


PROMOSI KESEHATAN
HIV/AIDS
Contoh Promkes oleh Pemerintah:
- Iklan layanan masyarakat
- Kampanye penggunaan kondom pada setiap hubungan
seks berisiko
- Promosi kesehatan bagi remaja dan dewasa muda
- Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dan tenaga non-
kesehatan terlatih dalam promosi pencegahan
penyalahgunaan zat dan penularan HIV.
PROMOSI KESEHATAN HIV/AIDS
Contoh Promkes oleh Masyarakat:
- Mempromosikan perilaku hidup sehat
- Meningkatkan ketahanan keluarga
- Mencegah terjadinya stigma dan diskriminasi
terhadap orang terinfeksi HIV maupun komunitas
populasi kunci.
- Lingkungan warga dapat membentuk dan
mengembangkan Warga Peduli AIDS dan mendorong
warga masyarakat yang berisiko untuk memeriksakan
diri ke pelayanan konseling dan tes HIV sukarela.
EDUKASI PASIEN HIV/AIDS

- Setelah terkonfirmasi HIV positif, pasien diberikan konseling


pasca diagnosis mengenai pencegahan, pengobatan dan
pelayanan infeksi HIV.
- Pasien perlu diedukasi untuk mencegah transmisi HIV dengan
menggunakan kondom secara benar dan konsisten,
menggunakan alat suntik steril sekali pakai, serta tidak menjadi
donor darah maupun produk darah atau organ dan jaringan
tubuh lainnya.
EDUKASI PASIEN HIV/AIDS

- Pasien juga perlu diedukasi bahwa obat ARV harus diminum seumur
hidup dengan tingkat kepatuhan yang tinggi dan harus diikuti dengan
pengurangan perilaku berisiko dalam upaya pencegahan transmisi HIV.
- Petugas kesehatan perlu membantu pasien agar patuh minum obat, yaitu
dengan konseling dan motivasi terus menerus.
- Petugas kesehatan perlu menawarkan pemeriksaan HIV kepada
pasangan seksual pasien.
- Anak yang lahir dari ibu HIV positif perlu ditawarkan pemeriksaan
HIV, demikian pula orang tua dari bayi atau anak yang terdiagnosis
THANK YOU !

Anda mungkin juga menyukai