Oleh:
NAMA:Lilis Suprihatiningsih,S.ST
NPM:19210200113
Menyetujui
Pembimbing Klinik
(Bdn Komalasari.S.Tr.Keb)
Mengetahui,
2022
(Milka Anggreni K S.ST.M.Kes)
ii
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui
Pembimbing Klinik
(Bdn Komalasari,S.Tr.Keb)
(Hidayani,Am.Keb,SKM,MKM)
2022
iii
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Keluarga Binaan dengan judul “Asuhan Kebidanan
Laporan Keluarga Binaan ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
Dalam penyusunan Laporan Keluarga Binaan ini penulis banyak mendapatkan bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak,baik dari institusi, tempat penelitian, keluarga dan
teman-teman terdekat lainnya. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
Maju.(UIMA)
Maju.(UIMA)
7. Hedy Hardiana, S.Kep.,M.Kes Selaku Wakil Dekan Fakultas Vokasi Universitas Indonesia
Maju..(UIMA)
Indonesia Maju.(UIMA)
iv
9. Milka Anggreni.K.S.ST.M.Kes Selaku Pembimbing Stase 7 Universitas Indonesia Maju.
(UIMA)
12. Seluruh dosen dan staf pengajar Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program
Profesi Departemen Kebidanan Universitas Indonesia Maju (UIMA) yang telah memberikan
ilmu pengetahuan, mengarahkan dan membimbing penulis selama mengikuti proses
pendidikan.
13.Teman-teman seperjuangan Profesi Bidan yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang
telah memberikan semangat pada penulis.
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Individu Keluarga
Binnan ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan penelitian selanjutnya dan mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua.
Pandeglang,Juli 2022
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN.
KATA PENGANTAR
...iv
DAFTAR ISI.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang.......
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
35
5.2 Saran 36
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
BABI
PENDAHULUAN
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan
aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing -masing yang merupakan bagian
keluarga. Seorang peremupuan adalah dua sosok yang tidak pernah lepas dari kehidupan kita.
Tanpa sosok Ibu kita tidak akan pernah ada di dunia ini. Bahkan banyak orang-orang hebat yang
tidak akan pernah bisa menjadi hebat tanpa didukung dengan sosok wanita hebat di
Kontrasepsi adalah cara menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat
pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma. Kontrasepsi terdiri dari kontrasepsi
hormonal (Pil, suntik kombinasi,suntik progesteron, implant) dan non hormonal (kondom, IUD
Data WHO menunjukan bahwa pengguna alat kontrasepsi Implant di seluruh dunia masih di
bawah alat kontrasepsi suntik, pil, kondom dan IUD,terutama di Negara berkembang. Presentasi
penggunaan alat kontrasepsi suntik yaitu 35,3%,pil 30,5%, IUD 15,2%, sedangkan Implant
dibawah 10% yaitu 7,3%, dan alat kontrasepsi lainnya sebesar 11,7%.3
1
117.606 Jiwa(0,55%),MOW 556.447 Jiwa(2,61%) dan Implan 1.808.093 Jiwa(8,49%).
Kontrasepsi paling terbanyak ialah alat kontrasepi suntik dengan jumlah 12.658.568
Jiwa (72,94%).4
Berdasarkan data jumlah peserta aktif KB menurut jenis alat kontrasepsi di Kabupaten
KB aktif dari 4.803 pasangan usia subur dengan pengguna Suntik sebanyak 1.260 (38,41%), pil
288(8,78).6
Salah satu jenis kontrasepsi efektif yang menjadi pilihan kaum ibu adalah KB suntik,
ini disebabkan karena aman, efektif, sederhana dan murah. Metode kontrasepsi suntik
progestin memiliki efek samping gangguan haid seperti siklus haid yang memanjang
(oligomenorea) dan memendek (polimenorea), perdarahan tidak teratur atau
perdarahan bercak (spotting), perdarahan banyak (hipermenorea) atau sedikit
(hipomenorea), tidak haid sama sekali (amenorea), sakit kepala, penururnan
libido,jerawat.7
2
mentruasi pada suntik KB 3 bulan. pada Ny. D Usia 24 tahun dengan
melakukan kunjungan rumah sebanyak tiga di Kp. Cadasari RT 01 RW 02
Desa Cadasari Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten Tahun 2022.
2.Bagi Penulis
3
a. Menambah pengetahuan dan pengalaman institusi pendidikan dalam pelaksanaan
praktik kebidanan komunitas bagi mahasiswa.
Sebagai bahan masukan dan dapat menjadi suatu pengetahuan bagi keluarga Ny.D
dalam menjalankan program yang telah disusun secara bersama dan terus
dikembangkan guna mewujudkan keluarga yang sehat, sejahtera dan terwujudnya
keluarga yang sehat dan lingkungan sehat dan nyaman.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan
kebersamaan dan ikatan emosional dan mengidentifikasian diri mereka sebagai
bagian dari keluarga. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah satu atap dalam keadaan saling kebergantungan.8
Jadi, dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah dua orang atau lebih yang
disatukan oleh ikatan perkawinan, kelahiran, adopsi dan boleh jadi tidak diikat oleh
hubungan darah dan hukum yang tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dengan
keadaan saling ketergantungan dan memiliki kedekatan emosional yang memiliki
tujuan mempertahankan budaya, meingkatkan pertumbuhan fisik, mental, emosional
serta sosial sehingga menganggap diri mereka sebagai suatu keluarga.
5
4. Fungsi ekonomi; keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarga dan
kepentingan di masyarakat.
1.Mengenal masalah kesehatan Orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan dan
perubahanperubahan yang dialami anggota keluarga.Dan sejauh mana keluarga
mengenal dan mengetahui fakta-fakta dari masalah kesehatan yang meliputi
pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan yang mempengaruhinya, serta
persepsi keluarga terhadap masalah kesehatan.
2. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat Hal ini meliputi sejauh mana
kemampuan keluarga mengenal sifat dan luasnya masalah. Apakah keluarga
merasakan adanya masalah kesehatan, menyerah terhadap masalah yang dialami,
adakah perasaan takut akan akibat penyakit, adalah sikap negatif terhadap masalah
15 kesehatan, apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada,
kepercayaan keluarga terhadap tenaga kesehatan, dan apakah keluarga mendapat
informasi yang benar atau salah dalam tindakan mengatasi masalah kesehatan.
6
memodifikasi lingkungan atau menciptakan suasana rumah yang sehat yaitu
sumbersumber keluarga yang dimiliki, manfaat dan keuntungan memelihara
lingkungan, pentingnya dan sikap keluarga terhadap hygiene sanitasi, upaya
pencegahan penyakit.
5. Merujuk pada fasilitas kesehatan masyarakat Hal-hal yang harus diketahui keluarga
untuk merujuk anggota keluarga ke fasilitas kesehatan yaitu keberadaan
fasilitas keluarga, keuntungankeuntungan yang dapat diperoleh dari
fasilitas kesehatan, tingkat kepercayaan keluarga dan adanya pengalaman yang
kurang baik terhadap petugas dan fasilitas kesehatan, fasilitas yang ada terjangkau
oleh keluarga.
2.2.1 Pengertian
Kontrasepsi adalah segala macam alat atau cara yang digunakan oleh satu pihak atau
kedua belah pihak untuk menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat
pertemuan sel sperma dan sel telur (ovum) yang sudah matang. Manfaatnya yaitu mencegah
terjadinya kematian, mengurangi angka kesakitan ibu dan anak, mengatur kelahiran anak sesuai
yang diinginkan dan dapat menghindari terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan. 11
Secara umum (KB) dapat diartikan sebagai suatu usaha yang mengatur
banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi,ayah
serta keluarga yang bersangkutan dan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai
akibat langsung dari kehamilan tersebut. Diharapkan dengan adanya perencanaan
keluarga yang matang kehamilan menjadi suatu hal yang sangat diharapkan sehingga
akan terhindar dari perbuatan untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi.1
7
pada tujuan penggunaan kontrasepsi, yaitu 12:
2) Fase Menjarangkan kehamilan (mengatur kesuburan) Masa saat istri berusia 20-30
tahun adalah masa usia yang paling baik untuk melahirkan 2 anakdengan jarak 3-4
tahun.
3) Fase Mengakhiri kesuburan (tidak ingin hamil lagi) Saat usia istri diatas 30 tahun,
secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa makanan tambahan makanan atau
Method (LAM) dapat dikatakan sebagai metode keluarga berencana alamiah apabila tidak
1) Metode Lendir Serviks atau lebih dikenal dengan Metode Ovulasi Billings
(MOB), dilakukan dengan wanita memantau lendir serviksnya setiap hari. Lendir
berfariasi selama siklus, mungkin tidak ada lendir atau mungkin terlihat lengket
dan jika direntangkan diantara kedua jari, akan putus lendir tersebut dikenal
dengan lendir tidak.
2) Metode Kalender atau Pantang Berkala, yaitu senggama dihindari pada masa
subur, yaitu dekat dengan pertengahan siklus haid atau terdapat tanda-tanda
adanya lendir encer dari liang vagina. Untuk perhitungan masa subur dipakai
rumus siklus terpanjang dikurangi 11, siklus terpendek dikurangi 18.
8
Antara kedua waktu senggama dihindari.
3) Metode Suhu Basal, ibu dapat mengenali masa subur ibu dengan mengukur
suhu badan secara teliti dengan thermometer khusus yang bisa mencatat
perubahan suhu sampai 0,1° C untuk mendeteksi, bahkan suatu perubahan kecil
suhu tubuh anda.
c. Metode Barrier
9
2) Kondom Wanita, alat ini merupakan plastik polyuterhane yang luntur berbentuk tabung
dengan panjang kira-kira 15 cm dan diameter 7 cm, salahsatu ujungnya tertutup, ujung
bawah yang terbuka dilingkari cincin lunak.
3) Diafragma, adalah kap berbentuk bulat cembung,terbuat dari lateks (karet) yang
diinsersikan kedalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks.
d. Spermisida, adalah bahan kimia (biasanya non oksinol-9) digunakan untuk menonaktifkan
atau membunuh sperma. Dikemas dalam bentuk aerosol (busa),tablet vagina, suppositoria
atau dissolvable film dan krim.
e. Kontrasepsi Hormonal 14
Adapun pengertian kontrasepsi hormonal adalah alat atau obat kontrasepsi yang bertujuan
untuk mencegah terjadinya kehamilan dimana bahan bakunya mengandung preparat estrogen dan
progesteron. Berdasarkan jenis dan cara pemakainnya dikenal tiga macam kontrasepsi hormonal
1) Kontrasepsi Suntikan
2) Kontrasepsi Oral
10
4)Kontrasepsi Implan
Kontrasepsi implan adalah alat kontrasepsi bawah kulit. Implant adalah suatu
alat kontrasepsi yang mengandung levonorgestrel yang dibungkus dalam kapsul
silastic silicon polidymetri dan disusukkan dibawah kulit.
AKDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang bentuknya
bermacam-macam, terdiri dari plastik (polyethylene).Ada yang dililit tembaga (Cu), ada
pula yang tidak, ada pula yang dililit tembaga bercampur perak (Ag).Selain itu ada pula
g. Kontrasepsi Mantap
1)Tubektomi
Tubektomi adalah metode kontrasepsi untuk perempuan yang tidak ingin anak lagi.
Perlu prosedur bedah untuk melakukan tubektomi sehingga diperlukan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan tambahan lainnya untuk memastikan apakah seorang klien sesuai untuk
2) Vasektomi
Vasektomi adalah metode kontrasepsi untuk lelaki yang tidak ingin anak
11
2.3 Tinjauan Umum Kontrasepsi Suntikan DMPA 15
2.3.1 Pengertian
a. Mencegah ovulasi.
a. Indikasi
12
6) Setelah abortus atau keguguran.
11) Anemia defisiensi besi yaitu berkurangnya penyediaan besi untuk eritropoesis,
karena cadangan besi kosong yang mengakibatkan pembentukan hemoglobin berkurang.
b. Kontra-indikasi
1) Hamil atau dicurigai hamil (risiko cacat pada janin 7 per 100.000 kelahiran).
1) Sangat efektif.
13
1) Sering ditemukan gangguan haid seperti: siklus haid memendek atau
memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit, perdarahan tidak teratur atau perdarahan
bercak
13
13
(spotting), tidak haid sama sekali.
2)Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali
untuk suntikan).
a. Gangguan haid
14
terjadilah hiperplasia endometriumatau endometrium yang terus menebal
sehingga terjadi perdarahan yang berlebihan diluar siklus haid. Pada umumnya
akseptor KB suntikan depo progestin akan mengalami hal ini pada awal
pemakaian, hal tersebut merupakan mekanisme penyesuaian diri terhadap
hormone.
suntikKB DMPA.
Kelebihan zat-zat gizi oleh hormon progesteron dirubah menjadi lemak dan
disimpan di bawah kulit. Perubahan berat badan ini akibat adanya penumpukan lemak
yang berlebih hasil sintesa dari karbohidrat menjadi lemak.
15
makan.Salah satu studi menemukan peningkatan nafsu makan yang dilaporkan
sendiri oleh wanita yang menggunakan kontrasepsi DMPA setelah 6 bulan. Hal ini
dapat dihubungkan dengan kandungan pada DMPA yaitu hormon progesteron, ya
ng dapat merangsang pusat pengendalian nafsu makan di hipotalamus sehingga
menyebabkan terjadinya peningkatan nafsu makan.
1.Hematoma: warna biru dan rasa nyeri pada daerah suntikan akibat
perdarahan dibawah kulit.
2. Infeksi dan Abses: rasa sakit dan bengkak di daerah suntikan. Bila terdapat
abses teraba adanya benjolan yang nyeri di daerah suntikan dan adanya
demam.
b. Penanggulangan
16
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Kunjungan ke 1
FORMAT DOKUMENTASI
:
Waktu Pengkajian
:23 Juni 2022
Tempat Pengkajian
:09.00 WIB
Pengkaji
:Kp.Cadasari RT.01/02 Ds.Cadasari
A.Data Subjektif
1.Identitas
Nama Ibu:Ny.D
Nama Ayah :Tn.A
Umur
:24th Umur :30th
Agama
:Islam Agama :Islam
Suku
:Sunda Suku :Sunda
Pendidikan:SLTP
Pendidikan :SLTP
Pekerjaan:IRT
Pekerjaan :Buruh
16
Alamat
:Kp.Cadasari RT.01/02 Alamat :Kp.Cadasari RT.01/02
17
16
2.Keluhan utama
Ibu mengeluh jadwal haid nya tidak teratur, saat ini sedang haid sudah 3
minggu sedikit/flek. Ibu cemas akan keadaannya
3.Riwayat Reproduksi
Riwayat Menstruasi
Ibu mendapatkan haid pertama atau menarche pada usia 13 tahun, siklus
haid ibu teratur, lamanya sekitar 5-7 hari, ibu tidak pernah mengalami
nyeri yang hebat saat haid (Disminorhea), ibu mempunyai 1 anak dan
tidak pernah mengalami keguguran.
-ke (gr)
4. Riwayat ginekologi
5. Riwayat kesehatan
Tidak ada riwayat penyakit menular, tidak ada riwayat penyakit menurun.
7. Riwayat KB
9. Diet/makan
Makan
a. Frekuensi :3x/hari
Minum
a.Frekuensi :8x/hari
b.Jenis
:air putih,susu,teh
c.Keluhan
:Tidak ada
10.Pola Eliminasi
BAB
:1x sehari BAK:1x sehari
Konsistensi:Lembek
Konsistensi:lembek
Warna
:kekuningan Warna:Jernih
11.Aktifitas sehari-hari
Seksualitas
:1 x dalam seminggu
Mandi
:2 kali sehari
Sikat gigi
:2 kali sehari
Keramas
:3 hari sekali
1. Pemeriksaan Umum
19
18
Kesadaran
:Compos mentis
2. Pemeriksaan Umum
Denyut nadi
:80 kali/menit
Suhu tubuh
:36,8 ℃
3. Pemeriksaan Antropometri
Berat badan
:59 kg
Tinggi badan :153 cm
LILA :24 cm
:25,2 kg/㎡
IMT
4. Pemeriksaan Fisik
Wajah:Oval
jugularis
Dada :Bentuk simetris
Abdomen
:Tidak ada luka bekas operasi
Anogenitalia
:Tidak dilakukan
C. Analisis Data
18
Ny D 24 tahun Akseptor Kb Suntik
20
18
D.Penatalaksanaan
3. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan pada ibu bahwa Keadaan umum baik,
Tanda-tanda vital: Tekanan darah 120/80 mmHg,Denyut nadi 80x/mnt,Suhu tubuh
36.8°C,pernafasan:28x/mnt
Evaluasi : Pemeriksaan fisik dalam batas normal, ibu mengerti dengan apa
yang dijelaskan.
4. Memberitahu ibu bahwa gangguan siklus haid yang ibu alami merupakan hal
normal untuk akseptor KB suntik 3 bulan ibu tidak perlu merasa cemas dan
khawatir,
5. Memberitahu ibu jika ada keluhaan yang menggangu aktivitas atau kenyaman
ibu, sebaiknya ibu kontrol dan akan dilakukan kunjungan rumah kembali tanggal
30 Juni 2022 .
6. Melakukan dokumentasi
Pengkaji
Lilis Suprihatiningsih
21
3.2 Kunjungan Ke II
FORMAT DOKUMENTASI
Waktu Pengkajian :
Identitas
Nama Ibu:Ny.D
Nama Ayah :Tn.A
Umur :24 th
Umur :30 th
Agama
:Islam Agama :Islam
Suku
:Sunda Suku :Sunda
Pendidikan:SLTP
Pendidikan :SLTP
Pekerjaan:IRT Pekerjaan :Buruh
Alamat
:Kp.Cadasari RT.01/02 Alamat :Kp.Cadasari RT.01/02
2. Keluhan utama
3. Riwayat Reproduksi
21
·Riwayat Menstruasi
Ibu mendapatkan haid pertama atau menarche pada usia 13 tahun, siklus haid
ibu teratur, lamanya sekitar 5-7 hari,ibu
22
21
tidak pernah mengalami nyeri yang hebat saat haid (Disminorhea),
ibu mempunyai 1 anak dan tidak pernah mengalami keguguran.
-ke (gr)
4. Riwayat ginekologi
5. Riwayat kesehatan
Tidak ada riwayat penyakit menular, tidak ada riwayat penyakit menurun.
7. Riwayat KB
Ibu menikah 1 kali, lama perkawinan 3 tahun. Ibu belum ada rencana
untuk hamil lagi, ibu dan suaminya bersama dalam mengambil keputusan
untuk berKB, ibu berkeyakinan bahwa tidak ada larangan dalam agama
untuk berKB, ibu menjalankan shalat 5 waktu sehari.
23
9. Diet/makan
Makan
c.Frekuensi :3x/hari
d.Jenis
:nasi dan lauk pauk
Minum
d.Frekuensi :8x/hari
10.Pola Eliminasi
BAB
:1x sehari BAK:1 x sehari
Konsistensi:Lembek
Konsistensi:lembek
Warna
:kekuningan Warna:Jernih
11.Aktifitas sehari-hari
Seksualitas
:1 x dalam seminggu
Mandi
: 2 kali sehari
Sikat gigi
:2 kali sehari
Keramas
:3 hari sekali
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran
:Compos mentis
23
2. Pemeriksaan Umum
Denyut nadi
:80 kali/menit
24
23
Suhu tubuh
:36,8 ℃
3. Pemeriksaan Antropometri
Berat badan
:59 kg
LILA :24 cm
:25,2 kg/㎡
IMT
4. Pemeriksaan Fisik
Wajah:Oval
jugularis
Abdomen
:Tidak ada luka bekas operasi
Anogenitalia
:Tidak dilakukan
C.Analisis Data
D.Penatalaksanaan
23
1. Memakai APD, untuk menerapkan protokol kesehatan Evaluasi:ibu memahami dan mau
menerapkan protoko kesehatan.
3. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan pada ibu bahwa Keadaan umum baik, Tanda-tanda
vital: Tekanan darah 120/80 mmHg,Denyut nadi
25
23
80x/mnt,Suhu tubuh 36.8°C,pernafasan:28x/mnt,Pemeriksaan
4. Memberitahu ibu bahwa gangguan siklus haid yang ibu alami merupakan hal
normal untuk akseptor KB suntik 3 bulan, ibu tidak perlu merasa cemas dan khawatir
5.Memberitahu ibu jika ada keluahan yang menggangu aktivitas atau kenyaman ibu,
sebaiknya ibu datang ke petugas kesehatan Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia
melakukannya.
6. Menanyakan Kembali pada ibu apakah masih ada yang ibu keluhkan tentang KB
suntik .Ibu tidak ada keluhan lain dan ibu mengerti dan paham penjelasan dan ibu
tidak cemas lagi
Pengkaji
Lilis Suprihatiningsih
26
3.3 KUNJUNGAN KE 3
FORMAT DOKUMENTASI
Waktu Pengkajian :
Identitas
Nama Ibu:Ny.D
Nama Ayah :Tn.A
Umur :24 th
Umur :30 th
Agama
:Islam Agama :Islam
Suku
:Sunda Suku :Sunda
Pendidikan:SLTP
Pendidikan :SLTP
Pekerjaan:IRT Pekerjaan :Buruh
Alamat
:Kp.Cadasari RT.01/02 Alamat :Kp.Cadasari RT.01/02
2. Keluhan utama
3.Riwayat Reproduksi
26
·Riwayat Menstruasi
Ibu mendapatkan haid pertama atau menarche pada usia 13 tahun, siklus haid ibu
teratur, lamanya sekitar 5-7 hari, ibu
27
26
tidak pernah mengalami nyeri yang hebat saat haid (Disminorhea), ibu
mempunyai 1 anak dan tidak pernah mengalami keguguran.
-ke (gr)
4.Riwayat ginekologi
Ibu tidak pernah mengalami penyakit kelamin, tumor dan sistem reproduksi.
5. Riwayat kesehatan
Tidak ada riwayat penyakit menular, tidak ada riwayat penyakit menurun.
7.Riwayat KB
Ibu menikah 1 kali, lama perkawinan 3 tahun. Ibu belum ada rencana untuk hamil
lagi, ibu dan suaminya bersama dalam mengambil keputusan untuk berKB, ibu
berkeyakinan bahwa tidak ada larangan dalam agama untuk berKB, ibu
menjalankan shalat 5 waktu sehari.
28
9. Diet/makan
Makan
:3x/hari
e.Frekuensi
:nasi dan lauk pauk
f.Jenis
Minum
g. Frekuensi :8x/hari
h.Jenis :air putih,susu,teh
i. Keluhan :Tidak ada
10.Pola Eliminasi
BAB
:1x sehari BAK:1 x sehari
Konsistensi:Lembek
Konsistensi:lembek
Warna
:kekuningan Warna:Jernih
11.Aktifitas sehari-hari
Seksualitas
:1 x dalam seminggu
Mandi
:2 kali sehari
Sikat gigi
:2 kali sehari
Keramas
:3 hari sekali
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran
:Compos mentis
28
2. Pemeriksaan Umum
Denyut nadi
:80 kali/menit
29
28
Suhu tubuh
:36,8 ℃
3. Pemeriksaan Antropometri
Berat badan
:59 kg
LILA :24 cm
:25,2 kg/㎡
IMT
4. Pemeriksaan Fisik
Wajah:Oval
jugularis
Abdomen
:Tidak ada luka bekas operasi
Anogenitalia
: Tidak dilakukan
C.Analisis Data
D.Penatalaksanaan
28
1. Memakai APD, untuk menerapkan protokol kesehatan Evaluasi:ibu memahami dan mau
menerapkan protoko kesehatan.
3. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan pada ibu bahwa Keadaan umum baik, Tanda-tanda
vital: Tekanan darah 120/80 mmHg,Denyut nadi
30
28
80x/mnt,Suhu tubuh 36.8°C,pernafasan:28x/mnt,Pemeriksaan
4. Memberitahu ibu bahwa gangguan siklus haid yang ibu alami merupakan hal normal untuk
akseptor KB suntik 3 bulan, ibu tidak perlu merasa cemas dan khawatir, ibu mengerti dengan
apa yang dijelaskan.
5. Memberitahu ibu jika ada keluahan yang menggangu aktivitas atau kenyaman ibu,
sebaiknya ibu datang ke petugas kesehatan Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia
melakukannya.
6. Menanyakan Kembali pada ibu apakah masih ada yang ibu keluhkan tentang KB
suntik .Ibu tidak ada keluhan lain
Evaluasi : ibu mengerti dan paham penjelasan dan ibu tidak cemas lagi
7. Melakukan dokumentasi
Pengkaji
Lilis Suprihatiningsih
31
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Kunjungan ke 1
Pada kunjungan pertama hasil pengkajian data awal tanggal 23 Juni 2022
didapatkan data bahwa ibu dengan keluhan haid tidak teratur semenjak ibu menjadi
akseptor KB suntik DMPA 3 bulan. Ibu menjadi akseptor KB suntik DMPA sudah lebih
dari 2 tahun. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan diperoleh data yaitu tanda-tanda
vital ibu dalam batas normal, berat badan ibu yaitu 56 kg, pemeriksaan fisik dalam
batasnormal dan ibu mengalami spotting
Menjelaskan kepada ibu efek samping apa saja yang bisa timbul dari pemakaian
suntikan DMPA dan ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan. Hal yang
dialaminya merupakan hal yang biasa terjadi dan tidak perlu dicemaskan, menganjurkan
kepada ibu untuk menjaga pola makan, menganjurkan kepada ibu agar datang ke
tempat pelayanan kesehatan terdekat apabila ada masalah atau gangguan kesehatan
sehubungan dengan alat kontrasepsinya.
Menurut teori, kontrasepsi hormonal DMPA atau kontrasepsi suntik 3 bulan mengandung
150 mg progesteron yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik secara IM dibokong ibu,
pada akseptor KB Suntik DMPA sering ditemukan gangguan haid salah satunya Spotting (bercak-
bercak perdarahan)16. Hormon progesterone yang ada didalam Kontrasepsi suntik 3 bulan
terhadap endometrium menyebabkan sekretorik, hal inilah yang menyebabkan terjadinya spotting
32
bulan. Semakin lama akseptor menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan maka
tidak akan mengalami spotting lagi tetapi akan cenderung tidak akan mengalami
haid7.
Efek samping dari penggunaan KB suntik 3 bulan yaitu ketidak seimbangan hormon
progesteron dan estrogen yang notabene digunakan untuk bahan alat KB hormonal. Ada dua teori
yang membahas tentang cara estrogen dan progesteron menyebabkan kanker payudara. Yang
pertama, risiko mutasi sel saat pembelahan meningkat karena proliferasi sel oleh peningkatan
estrogen dan progesteron juga meningkat. Teori yang kedua,estrogen dan progesteron
4.2 Kunjungan ke 2
Kunjungan kedua yaitu pada tanggal 30 Juni 2022 mengkaji keadaan klien Ny “D” TTV dalam
batas normal dan ibu mengatakan gangguan mentruasi sudah berkurang. berat badan yaitu 56 kg,
keluhan spoting berkurang. Melakukan konseling tentang efek samping apa saja yang bisa timbul
dari pemakaian suntikan DMPA dan ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
Berdasarkan data yang ditemukan dari hasil pengkajian, yaitu Ny“D”mengalami spotting,
maka perlu diantisipasi terjadinya Drop Out (DO). DO atau putus pemakaian merupakan suatu
kondisi dimana peserta KB tidak melanjutkan penggunaan kontrasepsi. Kasus DO tidak termasuk
yang ganti cara. Menurut SDKI angka DO cukup tinggi yaitu 20,7% dimana sebagian besar
penyebabnya adalah karena ingin hamil lagi, mengalami efek samping, ingin metode yang lebih
efektif, dan kurangnya akses. Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, maka petugas kesehatan
dapat meningkatkan kualitas konselingnya agar klien tidak DO. Apabila konseling yang diberikan
berkualitas maka seharusnya tidak terjadi DO bagi klien yang mengalami efek samping karena
semua obat kontrasepsi pasti ada efeksamping yang tidak membahayakan kesehatan klien.20
33
4.3 Kunjungan ke 3
Kunjungan ketiga yaitu pada tanggal 7 Juni 2022,diperoleh data bahwa Ny“D” sudah
tidak mengalami spoting. Hasil pemeriksaan TTV dalam batas normal dan berat badan
Ny“D” yaitu 56 kg dan hal ini menunjukkan bahwa berat badan ibu masih sama pada
kunjungan sebelumnya. Berdasarkan data yang diperoleh diatas yaitu keluhan Ny “D”
sudah teratasi.
Menjelaskan kepada ibu agar datang kapan saja ke tempat pelayanan kesehatan
terdekat apabila ada masalah atau gangguan kesehatan sehubungan dengan
kontrasepsinya; mengingatkan kembali kepada ibu bahwa jadwal suntikan ulangnya,
memastikan bahwa ibu akan datang untuk suntikan ulangnya dan tetap ingin menjadi
akseptor KB suntik DMPA. ibu mengerti dan ingin tetap menjadi akseptor KB suntikan
DMPA.
34
BAB V
PENUTUP
Setelah mempelajari teori, konsep dan prinsip-prinsip asuhan pada akseptor KB suntik dan
pengalaman lansung di lahan praktek studi kasus Ny “D” 24 Tahun akseptor KB suntik DMPA dengan
5.1 Kesimpulan
1. Kunjungan ke 1
Pada kunjungan pertama hasil pengkajian data awal tanggal 23 Juni 2022 didapatkan
data bahwa ibu dengan keluhan haid tidak teratur semenjak ibu menjadi akseptor KB suntik
DMPA 3 bulan. Ibu menjadi akseptor KB suntik DMPA sudah lebih dari 2 tahun. Dari hasil
pemeriksaan yang dilakukan diperoleh data yaitu tanda-tanda vital ibu dalam batas normal,
berat badan ibu yaitu 56 kg, pemeriksaan fisik dalam batasnormal dan ibu mengalami
spotting Menjelaskan kepada ibu efek samping apa saja yang bisa timbul dari
pemakaiansuntikan DMPA dan ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan. Hal yang
dialaminya merupakan hal yang biasa terjadi dan tidak perlu dicemaskan, menganjurkan
kepada ibu untuk menjaga pola makan, menganjurkan kepada ibu agar datang ke tempat
pelayanan kesehatan terdekat apabila ada masalah atau gangguan kesehatan sehubungan
2. Kunjungan ke 2
Melakukan konseling tentang efek samping apa saja yang bisa timbul
35
mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
3.Kunjungan ke 3
Kunjungan ketiga yaitu pada tanggal 7 Juni 2022,diperoleh data bahwa Ny “D” sudah
tidak mengalami spoting. Hasil pemeriksaan TTV dalam batas normal dan berat badan Ny “D”
yaitu 56 kg dan hal ini menunjukkan bahwa berat badan ibu masih sama pada kunjungan
sebelumnya. Berdasarkan data yang diperoleh diatas yaitu keluhan Ny“D” sudah teratasi
5.2 Saran
3. Bagi Mahasiswa
36
DAFTAR PUSTAKA
3. Pusat Data dan Inormasi Kementrian Kesehatan RI. 2020. Situasi dan Analisis
Keluarga Berencana. Jakarta Selatan: BPS.
5. Dinas Kesehatan Provinsi Banten 2020. Profil Kesehatan Provinsi Banten Tahun
2020.Banten :Dinas Kesehatan.
9. Nadirawati (2018) Buku Ajar Asuhan Keperawatan Keluarga. 1st edn. Edited by
Anna. Bandung: PT Refika Aditama.
11.Indah Budiarti, Dina Dwi Nuryani RH. 2017. Determinan Penggunaan Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) pada Akseptor KB. Jurnal Kesehatan.Volume
8:220-4.
12.Arum,Dyah Noviawati Setya, Sujiyatini. 2017. Panduan Lengkap Pelayanan KB
terkini. Yogyakarta: Fitramaya.
37
Dan 43 Keluarga Berencana.
38
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN,DAFTAR TILIK,SOAP DAN
Berikan nilai kinerja di setiap langkah atau kegiatan yang diamati dengan menggunakan skala penilaian sebagai
berikut:
0: Tidak dikerjakan (langkah atau kegiatan seharusnya dilakukan, saat dilakukakan pengamatan atau observasi
tidak dikerjakan).
1: Dilakukan tapi belum sempurna (langkah atau prosedur belum dilakukan secara baik dan benar,
atau dilakukan dalam urutan yang tidak sesuai, atau beberapa langkah tidak dilaksanakan).
2: Dilakukan dengan lengkap (semua langkah atau prosedur dilakukan dengan baik dan benar, serta
urutannya sesuai).
TS : Tidak sesuai (langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan keadaan atau situasinya
Tanggal ujian:
KONSELING
Kasus
Langkah Kegiatan
0 1 2 TS
40
4. Meyakinkan klien bahwa informasi yang
40
7. Menggunakan bahasa tubuh untuk
menunjukkan perhatian
KB,gambar-gambar)
1. Memberi salam
2. Perkenalkan diri
4.
Tanyakan apakah klien puas dengan cara KB
40
yang dipakai dan apakah masih ingin tetap
menggunakannya
Skor total
96
41
40
Nilai batas lulus :85(semua langkah kritis dilaksanakan)
Kesimpulan:LULUS/TID AK LULUS
Nilai: Paraf:
42
Topik
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Penyuluh
:Akseptor KB Suntik 3 bulan
Sasaran
:Mahasiswa Profesi Kebidanan UIMA
Waktu
:Keluarga binaan
:15 menit
Hari/tanggal:
Tempat
:Kp.Cadasari RT.01/02 Desa Cadasari Kec.Cadasari
C. Pokok-Pokok Penyuluhan
42
4. Efek Samping dan Penatalaksanaannya KB suntik 3 bulan.
43
42
D. Kegiatan Penyuluhan
Tahap
Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan sasaran
Kegiatan
Menyapa Membalas
Mendengarkan
bulan.
Mendengarkan
Menyebutkan Manfaat dan
Mendengarkan
Keterbatasan KB suntik 3 bulan.
Bertanya
kontraindikasi, kondisi-kondisi
KB suntik 3 bulan.
Penatalaksanaannya KB suntik 3
bulan.
Menyebutkan Tanda-Tanda
bertanya
Menjawab pertanyaan
44
Memberikan evaluasi berupa Mendengarkan dan
Menutup penyuluhan
E. Metode
1.Ceramah
2.Tanya jawab
44
F. Media
1.Power point
2.Lembar Balik
G.Evaluasi
Jenis :Lisan
Soal:
H.Materi Penyuluhan
1.Pengertian
2.Jenis
3. Mekanisme Kerja
a.Menekan ovulasi
45
c.Membuat endometrium menjadi kurang baik/layak untuk implantasi dari
ovum yang sudah dibuahi
45
45
4. Manfaat
a. Manfaat Kontraseptif
1) Sangat efektif (0.3 kehamilan per 100 wanita selama tahun pertama
penggunaan1)
2) Cepat efektif(<24 jam) jika dimulai pada hari ke 7 dari siklus haid
b. Manfaat Nonkontraseptif
5. Keterbatasan
46
f. Pemulihan kesuburan bisa tertunda selama 7-9 bulan (secara rata-rata)
setelah penghentian
46
3) Sedang menyusui (6 minggu atau lebih masa nifas)
4) Pasca aborsi
PICs Tidak dianjurkan kecuali metoda lain tidak tersedia atau tidak dapat diterima jika
seorang wanita:
a. Amenorrhea
47
b. Perdarahan hebat atau tidak teratur
47
47
dialami pada siklus haid normal, atau perdarahan yang terjadi setelah
tidak haid
Etiologi:
1) Perdarahan atau spotting terus berlanjut atau setelah tidak haid, namun kemudian terjadi
perdarahan maka perlu dicari penyebab perdarahan, obati penyebab perdarahan dengan
cara yang sesuai
2) Bisa juga karena penyakit radang panggul atau penyakit akibat hubungan sexual.
3) Bisa juga karena kelainan genekologi dan perdarahannya biasanya bersifat menetap.
4) Kadang-kadang perdarahan ringan atau spotting sering dijumpai pada akseptor progestin
yang sifatnya sementara.
Penatalaksanaan
1) Bila terjadi perdarahan atau spooting berikan informasi atau KIE bahwa perdarahan ringan
sering dijumpai pada akseptor suntik progestin dan hal ini bukanlah masalah serius dan tak
perlu pengobatan. Menjelaskan bahwa spotting bisa hilang 2-3 x suntikan, karena terjadi
penyesuaian hormonal maka spotting sering terjadi. Meyakinkan ibu bahwa hal ini bisa hilang
dengan sendirinya kecuali jika ada gejala lain/kelainan.
2) Bila klien tidak dapat menerima perdarahan tersebut dan ingin melakukan suntikan maka
dapat disarankan 2 pilihan pengobatan:
a) 1 Siklus pil kontrasepsi kombinasi (30-35 ug etinilestrodiol), ibu profen (sampai 800
mg, 2x/hr untuk 5 hari), atau obat sejenis lain. Jelaskan bahwa pemberian pil kontrasepsi
kombinasi dapat terjadi perdarahan.
48
10. Tanda-Tanda Peringatan.
c. Perdarahan hebat
e. Migraine (vaskuler), sakit kepala yang berat dan terus berulang atau
pandangan yang kabur
49
LINK VIDIO:
https://youtu.be/zpToVh6451
50
50