Anda di halaman 1dari 17

“Perubahan Fisiologi Masa Nifas”

Disusun oleh Kelompok 2:

Alvia Sagita (002 SYEBID 20)


Daeng Ririn Afriani (005 SYEBID 20)
Devi Permatasari (006 SYEBID 20)
Yayun Fitriani (023 SYEBID 20)
Rija Destiani (026 SYEBID 20)
Zulrifatul Wasi’in (027 SYEBID 20)
Dahliani (031 SYEBID 20)
Pengertian
• Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih
kembali,mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat
kandungan kembali sepeti pra-hamil.
A. Perubahan Sistem Reproduksi
1. Involusi
Involusi atau pengerutan uterus merupakan suatu proses dimana uterus kembali
ke kondisi sebelum hamil dengan berat sekitar 60 gram. Proses ini dimulai segera
setelah plasenta lahir akibat kontraksi otot-otot polos uterus. Pada saat ini besar
uterus kira-kira dengan besar uterus sewaktu usia kehamilan 16 Minggu dengan
berat 1000 gram.
 Proses involusi uterus adalah sebagai berikut:
a. Autolysis
Autolysis merupakan proses penghancuran diri sendiri yang terjadi di dalam
otot uterine.
b. Atrofi jaringan
Jaringan yang berpoliferasi dengan adanya estrogen
dalam jumlah besar, kemudian mengalami
atrofi sebagai reaksi terhadap penghentian produksi estrogen
Yang menyertai pelepasan plasenta.
Lanjutan...
c. Efek oksitoksin. (Kontraksi)
Intentitas kontraksi uterus meningkat secara bermakna segera setelah bayi lahir,
diduga terjadi sebagai respon terhadap penurunan volume intrauterin yang sangat besar.
 Bagian bekas impantasi plasenta
a. Bekas implantasi plasenta segera setelah plasenta lahir seluas 12×5cm,
permukaan kasar, dimana pembuluh darah besar bermuara.
b. Pada pembuluh darah terjadi pembentukan prombosis disamping membuluh darah
tertutup karena kontraksi otot rahim .
c. Bekas luka implantasi dengan cepat mengecil, pada Minggu ke-2 sebesar 6-8 cm
dan pada akhir masa nifas sebesar 2 cm.
d. Lapisan endometrium dilepaskan dalam bentuk jaringan nekrosis
bersama dengan lokia.
e. Luka bekas implantasi plasenta akan sembuh karena
pertumbuhan endometrium yang berasal dari tepi luka dan
lapisan basalis endometrium.
f. Luka sembuh sempurna pada 6-8 Minggu Postpartum.
Lanjutan...
 Perubahan-perubahan Normal Pada Uterus Selama Postpartum
Lanjutan...
2. Lochea
Lochea adalah esksasi cairan rahim selama masa nifas, lochea mengandung
darah dan sisa jaringan desidua yang nekrotik dari dalam uterus.
 Proses keluarnya darah nifas atau lochea terdiri dari 4 tahapan:
a.Lochea Rubra /merah (kruenta)
Lochea ini muncul pada hari 1 sampai hari ke-4 masa Postpartum.
b. Lochea sanguinolenta.
Cairan yang keluar berwarna merah kecoklatan dan lendir.
c. Lochea Sarosa.
Lochea ini berwarna kuning kecoklatan Karena mengandung
serum, leukosit dan robeka/laserasi plasenta.
d. Lochea Alba/putih.
Mengandung loukosit, sel desidua, sel apitel, selaput
lendir serviks dan serabut jaringan yang mati.
Lanjutan...
3. Cerviks
Serviks mengalami infolusi bersama-sama dengan uterus, warna serfiks
sendiri merah kehitam-hitaman karena penuh pembuluh darah . Bentuknya seperti
corong karena disebabkan oleh korpus uteri yang mengadakan kontraksi,
sedangkan serfiks tidak berkontraksi sehingga pada pembatasan antara korpus uteri
dan serviks berbentuk cincin.

4. Vulva dan vagina


Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar
selama proses persalinan dan Akan kembali secara bertahap dalam 6-8
Minggu Postpartum.
B. Perubahan Sistem Pencernaan
• Biasanya ibu mengalami obstipasi setelah melahirkan anak. Hal ini
disebabkan pada waktu melahirkan alat pencernaan mendapat tekanan
yang menyebabkan colon menjadi kosong, pengeluaran cairan yang
berlebihan pada waktu persalinan (dehidrasi), kurang makan, haemorroid
laserasi jalan lahir.
C. Perubahan Sistem Perkemihan
• Hendaknya buang air kecil dapat dilakukan sendiri secepatnya. Kadang-
kadang puerperium mengalami sulit buang air kecil, karena sfingter uretra
ditekan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi muskulus, sphingter ani
selama persalinan, juga oleh adanya edema kandung kemih yang terjadi
selama persalinan.
D. Perubahan Sistem Musculokeletal
• Ligamen, fasia dan diafragma pelvis Yang meregang pada waktu
persalinan, setelah bayi lahir, secara berangsur-angsur menjadi piut dan
pulih kembali sehingga tidak jarang uterus jatuh ke belakang dan menjadi
retrofleksi, karena ligamen ronundum menjadi kendor.Stabilisasi secara
sempurna terjadi pada 6-8 Minggu setelah persalinan.Sebagai akibat
putusnya serat-serat elastik kulit dan distensi yang berlangsung lama akibat
besarnya uterus pada sata hamil, dinding abdomen masih lunak dan kendur
untuk sementara waktu.Pemulihan dibantu dengan latihan.
E. Perubahan Sistem Endokrin
1. Hormon plasenta
Selama periode pasca partum terjadi perubahan hormon yang lebih besar. Pengeluaran
plasenta menyebabkan penurunan signifikan hormon-hormon yang diproduksi oleh plasenta.
Hormon plasenta menurun dengan cepat setelah persalinan.
2. Hormon pituitary
Prolaktin darah meningkat dengan cepat, pada wanita tidak menyusui menurun dalam waktu 2
Minggu. FSH dan LH meningkat pada fase konsentrasi folikuler pada Minggu ke-3 , dan LH
tetap rendah sampai ovulasi terjadi.
3. Hormon oksitosin
Oksitosin dikeluarkan dari kelenjar bawah otak bagian belakang (posterior), Bekerja terhadap
otot dan jaringan payudara.Selama tahap ketiga persalinan, oksitosin menyebabkan pemisahan
plasenta.Kemudian seterusnya
bertindak atas otot yang menahan kontraksi, mengurangi tempat
plasenta dan mencegah pendarahan. Pada wanita yang memilih
menyusui bayinya, isapan sang bayi merangsang keluarnya
oksitoksin lagi dan ini membantu uterus kembali ke bentuk
normal dan pengeluaran air susu.
Lanjutan...
4. Hipotalamik Pituitary Ovarium
Untuk wanita yang menyusui dan tidak menyusui akan mempengaruh
lamanya ia mendapatkan menstruasi. Seringkali menstruasi pertama itu
bersifat anovulasi yang dikarenakan rendahnya kadar estrogen dan
progesteron.
F. Perubahan Tanda-tanda Vital Nadi, Suhu,
Pernapasan, dan Tekanan Darah
• Frekuensi nadi ibu secar fisiologis pada kisaran 60-80 kali permenit.Perubahan nadi
yang menunjukkan frekuensi bradikardi (<60 kali permenit) atau takhikardi (>100
kali permenit) menunjukkan adanya tanda shock atau perdarahan.Frekuensi dan
intensitas nadi merupakan tanda vital yang sensitif terhadap adanya perubahan
keadaan umum ibu. Perubahan suhu secara fisiologis terjadi pada masa segera
setelah persalinan, yaitu terdapat sedikit kenaikan suhu tubuh pada kisaran 0,2-
0,5°C, dikarenakan aktivitas metabolisme yang meningkat saat persalinan, dan
kebutuhan kalori yang meningkat saat persalinan. Perubahan suhu tubuh berada
pada kisaran 36,5°C-37,5°C.
• Setelah kelahiran bayi, harus dilakukan pengukuran tekanan darah. Jika ibu tidak
memiliki riwayat morbiditas terkait hipertensi, superimposed
hipertensiserta preeklampsi/eklampsi, maka biasanya tekanan
darah akan kembali pada kisaran normal dalam waktu 24 jam
setelah persalinan.
G. Perubahan Sistem Kardiovasuler
• Perubahan volume darah bergantung pada beberapa faktor, misalnya kehilangan
darah selama melahirkan dan mobilisasi, serta pengeluaran cairan ekstravaskular
(edema fisiologis).
• Tiga perubahan fisiologi sistem kardiovaskuler pascapartum yang terjadi pada
wanita antara lain sebagai berikut.
1. Hilangnya sirkulasi uteroplasenta yang mengurangi ukuran pembuluh darah
maternal 10-15%.
2. Hilangnya fungsi endokrin placenta yang menghilangkan stimulus vasodilatasi.
3. Terjadinya mobilisasi air ekstravaskular yang disimpan selama wanita hamil.
H. Perubahan Hematologi
• Pada akhir kehamilan, kadar fibrinogen dan plasma serta faktor-faktor pembekuan
darah meningkat. Pada hari pertama postpartum, kadar fibrinogen dan plasma akan
sedikit menurun tetapi darah lebih mengental dengan peningkatan viskositas, dan
juga terjadi peningkatan faktor pembekuan darah serta terjadi leukositosis dimana
jumlah sel darah putih dapat mencapai 15.000 selama persalinan akan tetap tinggi
dalam beberapa hari pertama dari masa postpartum. penurunan volume dan
peningkatan sel darah merah pada kehamilan diasosiasikan dengan peningkatan
hematokrit dan hemoglobin pada hari ke-3 sampai 7 postpartum dan akan kembali
normal dalam 4 sampai 5 minggu postpartum. Selama kehamilan, secara fisiologi
terjadipeningkatan kapasitas pembuluh darah digunakan untuk menampung aliran
darah yang meningkat, yang diperlukan oleh placenta dan pembuluh
darah uteri. Pada sebagian besar ibu, volume darah hampir
kembali pada keadaan semula sebelum hamil 1 minggu
postpartum.
I. Perubahan Sistem Abdominis
• Ligamentum latum dan rotundum memerlukan waktu yang cukup lama
untuk pulih dari peregangan dan pelonggaran yang terjadi selama
kehamilan.Sebagai akibat dari ruptur serat elastik pada kulit dan distensi
lama pada uterus karena kehamilan, maka dinding abdomen tetap lunak
dan flaksid.Beberapa minggu dibutuhkan oleh struktur-struktur tersebut
untuk kembali menjadi normal.Pemulihan dibantu oleh latihan.
Sekian...
WASSALAMU’ALAIKUM WR,,WB,,

Anda mungkin juga menyukai