KOMPLIKASINYA
Perubahan penting pada masa nifas/ puerperium
ialah involutio uteri dan laktasi
INVOLUTIO UTERI
Involutio korpus uteri
Tinggi fundus uteri berturut-turut sebagai
berikut:
a. Segera setelah plasenta lahir fundus uteri
setinggi pertengahan antara simfisis dan
umbilikus atau sedikit lebih tinggi
b. Setelah 2 hari uterus mengecil sehingga dalam
2 minggu uterus tidak teraba diatas simfisis
c. Setelah 5 – 6 minggu uterus menjadi sebesar
uterus pada waktu tidak hamil.
Involutio uteri terjadi karena sel-sel menjadi
kecil, sitoplasma yang berlebihan dibuang
dengan proses autolisis.
Kolostrum
Sejak hamil muda, dari papilla mammae keluar
cairan sedikit jernih dan lekat, yang bercampur
dengan substansi kuning disebut kolostrum
yang lebih banyak mengandung protein
terutama globulin dan mineral tetapi sedikit
lemak dan gula.
Arti kolostrum bagi bayi :
1. Kolostrum bukan makanan, tetapi hanya
bersifat laksansia
2. Dalam kolostrum terdapat :
a. Ig A : antibodi terhadap E. Coli
b. Faktor daya tahan : komplemen, makrofag,
limfosit T dan B, laktoferrin, lisozim.
4. Galaktokinese
Keluarnya air susu
Keadaan yang melarang ibu menyusui :
1. Mastitis purulenta
2. Penyakit ibu yang dapat menular ke bayinya
3. Keadaan ibu yang kurang baik
4. Bayi dalam keadaan intoksikasi
5. Bayi prematur atau sakit keras
KLINIK NIFAS
Suhu badan
Diawasi terutama minggu pertama nifas
Mammae bengkak hari ke 3-4 masa nifas
dapat menyebabkan demam ( demam susu ),
namun biasanya tidak pernah lebih dari 24
jam.Kenaikan suhu dapat juga merupakan
tanda infeksi.
His pengiring
Uterus cenderung tetap kontraksi tonik ( PG )
dan berirama (MP ), yang dapat menimbulkan
nyeri. Nyeri ini disebut his pengiring.Terutama
timbul saat menyusui bayinya yang diduga
akibat rangsangan oksitosin.
Macam-macam :
1. Lokhia rubra
Cairan kemerahan selama beberapa hari.Lebih dari
2
minggu disebabkan sisa plasenta, subinvolusi
tempat
plasenta atau keduanya
2.Lokhia serosa
Cairan berwarna lebih pucat dan terjadi setelah 3-4
hari.
3.Lokhia alba
Cairan berwarna putih kekuningan/putih karena
bercampur leukosit, terjadi setelah 10 hari
Diuresis
Terjadi antara hari 2 – 5
Sebab-sebab :
1. Hiperestrogenemia selama kehamilan
2. Tekanan venous pada bagian bawah badan
3. Hipervolemia mengalami mobilisasi
Darah
Selama dan setelah persalinan jumlah leukosit
kadang sampai mencapai 30.000 per cc
Satu minggu setelah persalinan volume darah
kembali mendekati keadaan waktu tidak
hamil.
Faktor koagulasi tetap tinggi sampai minggu
pertama nifas, sehingga LED tetap tinggi awal
nifas
Berat badan
Berat badan ibu berkurang karena evakuasi uterus
dan hilangnya cairan, terutama karena diuresis
PERAWATAN NIFAS
Pengawasan kontraksi uterus
Dilakukan dengan palpasi
1. Jika kontraksi kurang baik, uterus dimassage.
Supaya menjadi kuat, diberi suntikan pitosin.
2. Jika perdarahan, kontraksi baik. Perdarahan
dapat disebabkan luka jalan lahir.
3. Jika fundus uteri bertambah tinggi, perdarahan
tidak tampak, mungkin timbunan darah dalam
kavum uteri
4. Kontraksi baik, pengawasan dilakukan sampai
1
jam post partum
5. Jika perdarahan karena plasenta tak lengkap,
kavum uteri dieksplorasi dan sisa plasenta
dikeluarkan
Perawatan Vulva
Genitalia eksterna disiram dengan air steril dan
ditutup kain haid. Tujuan :
1. Mengabsorbsi lokhia
2. Menghalangi ibu memegang vulva
3. Mencegah kontaminasi dari luar ke dalam dan
dari dalam keluar
Keluhan Post Partum
Selama beberapa hari setelah melahirkan
dapat mengeluh disebabkan his pengiring,
episiotomi dan perlukaan, pembengkakan
mammae dsb.
Gurita
Pemakaian gurita tidak mempengaruhi
involusi dan boleh dipakai jika :
1. Perut sangat longgar dan menggantung
2. Tekanan intraabdominal sangat menurun
3. Ibu merasa lebih enak memakai gurita
Mobilisasi cepat
Pada keadaan normal ibu boleh bangun dari
tempat tidur dalam 24 jam pertama setelah
melahirkan.
Keuntungan mobilisasi cepat :
1. Ibu akan merasa lebih sehat dan kuat
2. Faal usus dan vesika urinaria cepat menjadi
lebih baik
3. Mengajar ibu memelihara bayinya
4. Mengurangi terjadinya trombosis dan
emboli
paru
5. Menghemat biaya perawatan
Diet
Jika dalam 2 jam tidak ada komplikasi yang
memungkinkan perlunya narkose umum,
maka ibu boleh diberi makan dan minum.
Menstruasi
Jika ibu tidak menyusui, menstruasi biasanya
timbul kembali dalam 6 - 8 minggu setelah
melahirkan.Pada yang menyusui timbul
kembali antara bulan ke 2 - 18
Pengawasan ulang
Pada keadaan normal dan tidak ada
komplikasi pada masa nifas, ibu hendaknya
memeriksakan diri kembali dalam 3 minggu
setelah melahirkan.
Diperiksa keadaan umum, tekanan darah,
keadaan dinding perut dan mammae,
pemeriksaan urine serta pemeriksaan dalam.
INFEKSI NIFAS
Semua peradangan yang disebabkan oleh
masuknya kuman-kuman ke dalam alat-alat
genital pada waktu persalinan dan nifas.
Selama persalinan
Membatasi sebanyak mungkin masuknya kuman
kedalam jalan lahir, menjaga persalinan tidak berlarut-
larut, menyelesaikan persalinan dengan sedikit trauma
dan mencegah perdarahan banyak
Selama nifas
Pada hari-hari pertama postpartum luka dijaga
agar tidak dimasuki kuman dari luar.
Pengunjung pada hari-hari pertama dibatasi.
Penderita dengan infeksi nifas jangan dirawat
bersama dengan wanita nifas yang sehat.
Pengobatan
Antibiotika memegang peranan sangat penting
dalam pengobatan nifas.
Kelainan Mammae
Bendungan air susu
Terjadi bila bayi belum menyusu dengan baik
dan kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan
dengan sempurna.
Mammae terasa panas, keras dan nyeri, suhu
badan tidak naik, puting susu bisa datar dan
pengeluaran susu juga terhalang.
Dapat diberikan analgetika, mamae disokong
dengan kutang, dan pijatan ringan dapat
dilakukan sebelum menyusui untuk
mengeluarkan susu.
Mastitis
adalah infeksi dan peradangan pada mammae.
Rasa panas dingin disertai kenaikan suhu, lesu
dan tidak nafsu makan.
Mammae membesar, nyeri dan merah pada
suatu tempat kulit, bengkak dan nyeri.
Penyebab biasanya Staphylococcus aureus.
Pencegahan
Perawatan puting susu penting untuk
mencegah mastitis.
Yang memberi pertolongan kepada ibu
menyusui harus bebas infeksi.
Bila ada luka/ retak pada putting sebaiknya
jangan menyusui sampai luka sembuh.
Pengobatan
Pemberian susu dihentikan
dan diberi antibiotika.
Galactocele
Jarang sekali, sebagai akibat sumbatan saluran
oleh air susu yang membeku.
Air susu terkumpul pada suatu bagian
mammae dan menyebabkan tumor kistik.
Seringkali dengan tekanan ketat pada mammae
tumor dapat dihilangkan
Kelainan puting susu
1. Puting susu bundar dan menonjol
keluar permukaan mammae.puting
mencekung sukar bagi bayi untuk
menyusu.Air susu dikeluarkan dengan
pijatan atau pompa susu.
2. Luka puting susu
Penghentian laktasi
Apabila bayi lahir mati, bayi yang sudah
menyusui meninggal, ibu oleh salah satu
sebab tidak dapat atau tidak mau menyusui.
Dapat diberikan preparat estrogen, untuk
mengurangi keluhan.
Pemberian estrogen dapat menyebabkan
perdarahan uterus setelah obat dihentikan dan
memberi predisposisi terjadinya thrombo
embolisme.
Kelainan uterus
Subinvolusi
Mengecilnya uterus setelah partus dari 1000gr
menjadi 40- 60 gram dalam 6 minggu disebut
involusi uterus
Terganggunya proses involusi uterus disebut
subinvolusi uterus
Dapat disebabkan ketinggalan sisa plasenta
dalam uterus, endometritis, myoma uteri dsb.
Diterapi dengan ergometrine. Pada sisa
plasenta perlu juga dilakukan kerokan.
Perdarahan nifas sekunder
Bila terjadi 24 jam atau lebih sesudah
persalinan.
Dapat timbul minggu kedua nifas.
Dapat disebabkan subinvolusi, kelainan
kongenital uterus, inversio uteri, myoma uteri
submucosum, dan penghentian pemberian
estrogen.
Terapi dapat diberikan 0,5mg ergometrine
dapat diulang dalam 4 jam atau kurang.
Kelainan-kelainan nifas
Thrombosis dan embolisme
Trombosis dapat disebabkan 3 hal :
1. Perubahan susunan darah
2. Perubahan laju peredaran darah
3. Perlukaan lapisan intima
darah