PEDOMAN

USG OBSTETRI GINEKOLOGI POGI

KOLEGIUM OBSTETRI GINEKOLOGI INDONESIA

PERKUMPULAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI INDONESIA

2017
 AGENDA
• PENDAHULUAN
• TUJUAN
• RENSTRA POGI
• PEDOMAN USG OBSTETRI
• PESAN DIBAWA PULANG
• KEPUSTAKAAN
 PENDAHULUAN
• Sekitar 350.000 ibu meninggal karena
komplikasi kehamilan dan persalinan (Hogan MC et al,
2010)  dapat dicegah  USG memperbaiki &
1

mempercepat diagnosis dan tatalaksana1

• AKI Indonesia (2012) : 359/100.000 kelahiran
• Pelatihan USG Berbasis Kompetensi  kualitas
SDM  mampu laksana di negara sedang
berkembang
 PENDAHULUAN
• Pelatihan USG disesuaikan dengan kondisi di
Indonesia:
• SDM
• Peralatan
• Pasien
• Selalu mengalami perbaikan (revisi)
• Edukasi pasien  indikasi, akurasi, waktu
pemeriksaan dan keterbatasan  interpretasi hasil
• Hari ini kita MEMULAI YANG BARU :
Profisien dalam USG OBSGIN Dasar
 TUJUAN
• UMUM
– Mampu memahami panduan pemeriksaan USG
OBGIN di Indonesia
• KHUSUS, mampu :
– Memahami Renstra PB POGI
– Memahami pentingnya jenjang kompetensi
– Melakukan pemeriksaan sesuai kompetensi yang
telah dicapainya dan juga sesuai Panduan POGI
 RENSTRA POGI
POKJA USG PB POGI (2012 – 2015)

KETUA : HERMAN KRISTANTO

SEKRETARIS: JUDI JANUADI ENDJUN
ANGGOTA : UDIN SABARUDIN (HKFM)
ANDI DARMA PUTRA (HOGI)
KANADI SOEMAPRADJA (HIFERI)
FERNANDI MOEGNI (HUGI)
 POKJA USG 2016 - 2018
• KETUA Kolegium OBGIN
– Herman Kristanto Indonesia
• SEKRETARIS
– Adrianes Bachnas
• HKFM
– Agus Sulistyono SERTIFIKAT
• HOGI KOMPETENSI
– Andi Darma Putera
• HUGI
– Fernandi Moegni
• HIFERI
– Kanadi Soemapradja
 RENSTRA POGI
POKJA USG PB POGI
•MENYUSUN LEVELING ULTRASONOGRAFI OBSTETRI GINEKOLOGI
•MELAKUKAN PELATIHAN ‘COMPETENCE-BASED’ ULTRASOUND
•SOSIALISASI KEMAJUAN/PERKEMBANGAN ULTRASONOGRAFI
OBSTETRI- GINEKOLOGI MELALUI SEMINAR, SIMPOSIUM, dll
•PENGKAJIAN TERHADAP ISU-ISU ULTRASONOGRAFI OBSTETRI-
GINEKOLOGI
•PENGKAJIAN TERHADAP KOMPETENSI ‘ALUMNI’ KURSUS USG LUAR
NEGERI
•ANTISIPASI TERHADAP AFTA (MEA : 2016)
 RENSTRA POGI
• Tersusun leveling kompetensi USG :
– Dasar (basic)
– Madia (intermediate)
– Lanjut (advance)
• Pelatihan untuk masing-masing level : CBT
• Sosialisasi dan evaluasi kegiatan (2015 : uji
OSCE)
• Penilaian khusus dan pelatihan bagi dokter asing
 proses adaptasi  disamakan
 RENSTRA POGI

LEVELING ULTRASONOGRAFI OBS-GIN

LEVEL DASAR (BASIC) : SKRINING – DIAGNOSIS

LEVEL MADYA (INTERMEDIATE) : SKRINING – DIAGNOSIS

LEVEL LANJUT (ADVANCE) : DIAGNOSIS - INTERVENSI

JENJANG RUJUKAN USG
PPDS OBGIN FK.. SPOG POGI CABANG
± 1500 orang ± 3300 orang

KOLEGIUM POKJA USG

OBGIN POGI

PELATIHAN USG DASAR OBGIN BERBASIS KOMPETENSI

dalam waktu 3 hari

SERTIFIKAT KESERTAAN

SERTIFIKAT KOMPETENSI

BUKULOG USG : 50 PASIEN USG MADYA

 LULUS UJI MCQ DAN OSCE


SERTIFIKAT KESERTAAN


KOLEGIUM


SERTIFIKAT KOMPETENSI


PELATIHAN USG TINGKAT MADYA
 KURIKULUM ISUOG (2014)
• TEORI • PRAKTIK
– Prinsip fisika dasar – Keterampilan umum
– Dasar-dasar diagnostik – USG Obstetri : Tr. 1, 2, dan
USG 3
– USG Obstetri : Tr 1, 2, dan – USG Ginekologi
3
– USG Ginekologi
• UJIAN
– Sertifikasi
• PRAKTIK : – Bukulog USG
 ISUOG CERTIFICATION
(2014)
• It is difficult to define the optimal time needed for learning
how to perform an ultrasound scan safely or the minimum
number of examination required before a trainee is able to
perform ultrasonography without supervision, as this may vary
greatly according to the predisposition of the individual.
• However, the ISUOG education committee thinks that the
recommended numbers below can serve as a general indication
to enable the certification of a trainee in ultrasound:
• A minimum of 100 hours of supervised scanning, to include:
– A minimum of 100 obstetric scans covering a wide spectrum of
obstetric conditions
– A minimum of 100 gynecological examination, some of which
involving early pregnancy complications
 PANDUAN POGI

Dilakukan 3 kali selama kehamilan :

• Trimester I (8-12 minggu)
• Trimester II (18-22 minggu)
• Trimester III (28-32 minggu)

Pemeriksaan lain dilakukan hanya jika

ada indikasi medis
 PANDUAN POGI
Trimester I (8-12 minggu)
• Memastikan kehamilan
intrauterin
• Menentukan umur kehamilan
• Mendeteksi aktifitas kardiak
• Mendeteksi kehamilan ganda
• Mendeteksi kelainan
perkembangan embrional
 Yolk Sac

http://image.slidesharecdn.com/chapter23-pregnancygrowthanddevelopment-110728075954-phpapp02/95/chapter-23-pregnancy-growth-and-development-25-728.jpg?cb=1311840178
 Crown–rump length (CRL) measurement
technique in a fetus with CRL 60 mm
(12 + 3 weeks). Note neutral position of neck.

ISUOG, UOG, 2013: 41:102-113

 PANDUAN POGI
Trimester II (18-22 minggu)
• Memastikan kehamilan tunggal atau ganda
• Memastikan viabilitas janin
• Menilai parameter pertumbuhan (biometri)
• Mendeteksi kelainan janin
• Menilai cairan ketuban
• Menilai struktur dan letak plasenta
 PANDUAN POGI
Struktur janin yang
minimal harus dinilai :
Kepala dan leher :
• Serebelum
• Pleksus koroidalis
• Sisterna magna
• Ventrikel lateralis
• Falks serebri
• Kavum septum pelusidum
 PANDUAN POGI
Struktur janin yang minimal harus
dinilai :
Thoraks :
• Pemeriksaan jantung dasar (4 chambers view)
• Outflow tracts (bila memungkinkan)
• M-mode : frekuensi dan keteraturannya
 PANDUAN POGI
Struktur janin yang
minimal harus
dinilai :
Abdomen :
• Gaster : ada/tidak,
situs dan ukuran
• Ginjal
• Vesica urinaria
• Umbilicus : insersi dan
jumlah pembuluh darah
 PANDUAN POGI

Struktur janin yang minimal harus

dinilai :
• Kolumna vertebralis
• Ekstremitas superior dan inferior
• Gender : diperiksa hanya pada kehamilan
ganda
 PANDUAN POGI
Trimester III (28-32 minggu)
• Memastikan kehamilan tunggal
atau ganda
• Memastikan viabilitas janin
• Menilai parameter pertumbuhan
(biometri)
• Menentukan presentasi dan posisi
janin
• Mendeteksi kelainan janin (late
onset)
• Menilai cairan ketuban : satu
kantong terdalam
• Menilai struktur, derajat maturasi
dan letak plasenta
 PANDUAN POGI
Spesifikasi peralatan
• Real time ultrasound
• Probe transabdominal (3-5 MHz) dan transvaginal
(5-10 MHz)
• Setting:
• MI < 1, TI < 1 (Tib dan Tis), jumlah fokus dua buah, kecual
ekhokardiografi janin satu buah, power < 100%,
• Biometri standar: BPD, HC, AC, FL, EFW (Hadlock 1984)
• Pengukuran dalam milimeter, tiga bidang, volume
• Body-mark OBGIN
 Peralatan Utama
• Monitor
• CPU
• Transduser (probe)
• Printer
• Jeli (ultrasound jelly)
• Kondom
• Kertas tissue besar

Philips HD-11, OBGIN RSPAD

 PANDUAN POGI
Keamanan
• Prinsip ALARA (as low as reasonable achievable
principle) dan ASAP
• Tidak diperkenankan melakukan pemeriksaan
tanpa indikasi yang jelas

Dokumentasi
• Selektif (pilih gambar USG yang terbaik)
• Memenuhi syarat (ada body-mark, letak fokus,
keterangan singkat, dll)
 Keamanan pemeriksaan USG
Thermal Index (TI)

Thermal index (TI) adalah energi yang dihasilkan oleh gelombang

suara yang dapat memicu peningkatan suhu sebesar 1°C.
 DeVore’s Practice Philosophy
• Prefers the bladder to be empty
• A drape is placed on the patient. This maintains
patient dignity
• A large screen television monitor is mounted on the
wall
• Pre-heated ultrasound gel
• Prior to each ultrasound examination, the technique
used to examine is explained to the patient so that
she is aware of what will be ocuring
 DeVore’s Practice Philosophy
• The examination is conducted for as long as
necessary to acquire all of the necessary
information to render a diagnosis
• If during the examination, evaluation of ultrasound is
inadequate, the patient is invited to return at a future
date to complete the examination
• At the conclusion, a computerized report is
generated for the referring physician
• All questions are answered before the patient leaves
the office
‘If your brain do
not think
... your eyes do
not see’
 MODUL BARU PPDS OBGIN
• Ada ujian OSCE + penambahan materi ajar
(patologi OBGIN, kemajuan terkini, ginekologi akut,
uroginekologi, endokrinologi fertilitas)

• Portfolio dan Bukulog USG tetap harus

dibuat : minimal 50 pasien  berlatih hingga
profisien  syarat mengikuti USG Madya

• Selamat mengikuti pelatihan (3 hari)

 PESAN DIBAWA PULANG
• Setiap PPDS OBSGIN & SpOG Indonesia
yang melakukan pemeriksaan USG  harus
memiliki sertifikat kompetensi diterbitkan
oleh Kolegium OBGIN
• KOMPETEN  PORTFOLIO &
BUKULOG minimal 50 pasien 
PROFISIEN  USG TINGKAT MADYA
• Sertifikat Kompetensi berkaitan dengan
aspek medikolegal
TERIMA KASIH