Keguguran Berulang
Wiryawan Permadi
Divisi Endokrinologi Reproduksi & Fertilitas Departemen /KSM Obstetri dan Ginekologi, FK
Unpad/ RSUP Dr Hasan Sadikin
Bandung, 2021
O u t li n e
◎ Faktor Risiko
Keguguran berulang, dua kali atau lebih berturut-turut pada usia kehamilan
kurang dari 24 minggu dan/atau berat janin kurang dari 500 gram.
1. Usia
Guideline. RPL. ESHRE . 2018 < 30 thn 30-34 thn 35-39 thn > 40 thn
Recurrent Early Pregnancy Loss. Speroff’s Clinical gynecologic endocrinology and infertility.Edisi 9th.2019
Faktor Risiko
⦿ Genetik
⦿ Anatomi
⦿ Immunologi
⦿
Thrombophilia
⦿ Endokrin
⦿ Infeksi
⦿ Unexplained Ford HB, Schust DJ. Recurrent Pregnancy Loss: Etiology, Diagnosis, and Therapy: Rev
Obstet Gynecol. 2009;2(2):76-83.
Recurrent Early Pregnancy Loss. Speroff’s Clinical gynecologic
endocrinology and infertility.Edisi 9th.2019
Peran Endometrium dalam Keguguran Berulang
Idiopatik
• Respon Desidua Suboptimal
‒ Biomarker respon desidua yang telah digunakan hingga kini adalah prolactin (PRL) dan IGFBP-1
‒ Salker et al (2010) menemukan level PRL jauh lebih rendah pada endometrium wanita dengan riwayat keguguran
berulang.
‒ “Embryo selection and superfertility hypothesis” : respon desidua yang suboptimal juga telah diperkirakan dapat
memperpanjang waktu periode implantasi, sehingga lebih banyak embrio yang secara genetik tidak akan hidup
dapat berimplantasi. Hipotesis ini hingga kini masih diujikan.
• Faktor Imunologis pada Endometrium
‒ Toth (2019) menemukan bahwa sel CD45+CD3−CD56+CD16+pNK lebih banyak diekspresikan pada serum wanita
dengan riwayat keguguran berulang primer idiopatik dibandingkan dengan wanita keguguran berulang sekunder,
meskipun tidak ada perbedaan bermakna pada jumlah CD56+ uNK pada kelompok keguguran berulang primer
idiopatik serta keguguran berulang sekunder. Terdapat juga korelasi positif antara sel CD56+ uNK dan
CD45+CD3−CD56+CD16+ pNK pada wanita dengan riwayat keguguran berulang primer ideiopatik (r = 0.393, n
= 102, p < 0.001; percentages: r = 0.331, n = 102, p < 0.001).
‒ Chen (2017) pada kohort 215 wanita di tiga senter penelitian di Tiongkok menemukan bahwa median CD56+ uNK
pada sampel biopsy endometrium wanita dengan keguguran berulang lebih tinggi dibandingkan kelompok wanita
fertile (RPL : median 3.2%, range 0.6 – 8.8%, control 2.5%, range 0.9% - 5.3%).
Faktor Risiko RPL - Autoimun
• Faktor-faktor risiko autoimun berikut meningkatkan
terjadinya recurrent pregnancy loss (RPL):
‒ Antinuclear antibodies
‒ Antiphospholipid syndrome
‒ Thyroid antibodies
• Keberadaan dari antibodi-antibody di atas, baik secara
mandiri maupun bersamaan meningkatkan risiko
terjadinya RPL
Faktor risiko RPL - Alloimunitas
• Risiko abortus 20 %
• lebih tinggi (trimester 2&3)
Meroni, P. L. Pathogenesis of antiphospholipid syndrome: understanding the antibodies. Nature Reviews Rheumatology,2011. 7(6), 330–339
• Ditemukan pada 5-20% wanita
dengan keguguran berulang.
Sindroma
Antifosfolipid • APS menginduksi perkembangan
(APS) Obstetrik plasenta abnormal. Antibodi
/ Obs-APS antifosfolipid dapat mengurangi
proliferasi dan invasi trofoblas
ekstravillous, dan meningkatkan
produksi substansi angiogenik
(sFlt-1, sEng).
Antiphospholipid Syndrom (APS)
Patofisiologi APS
Abrahams VM, Chamley LW, Salmon JE. Arthritis and Rheumatology. 2017. p. 1710–21.
Kriteria Diagnosis
• Tiga atau lebih keguguran berulang idiopatik sebelum
usia kehamilan 10 minggu, dengan tanpa adanya
kelainan anatomi maternal atau hormonal dan
kelainan kromosom paternal dan maternal.
• Pemeriksaan imunologis relevan:
‒ Lupus anticoagulant
‒ Antibodi antikardiolipin (ACA, IgG, IgM)
‒ Antibodi β2GPI
Cara Diagnosis APS
Agregasi
platelet
Thrombosis Keguguran
Subseptate
Arcuate
Unicornuate
Uterus Didelphys
Bicornuate
Temuan Abnormalitas Uterina pada Keguguran Berulang
12%
10%
10%
8%
6%
4,5%
4%
3%
2%
0%
Abnormalitas kongenital (Subseptate, bikornuate, Myoma submukosa Polip
unikornuat, didelfis, arkuat)
Mekanisme
Trisomi Ganda
Monosomi Autosom
Triploidi
Trisomi Trisomi Ganda Triploidi Tetraploidy Monosomi Kromosom X
Maternal : kegagalan Terjadi pada 1-2% Sering ditemui pada mola Jarang berkembang lewat 15-20% dari seluruh
rekombinasi kromosom keguguran hidatidosa, baik lengkap 2-3 minggu. keguguran karena
homolog saat meiosis I (diploid diandrik / 46XX kelainan genetik,
dan II akibat penuaan usia androgenetik) – atau meskipun dapat lahir
sel. parsial (triploid, hidup dengan kecacatan.
69XXY/69XXX)
Hampir seluruh trisomy Terkait dengan usia orang Janin triploid diandrik Disebabkan oleh
16 berasal dari ibu; 90% tua; rerata usia ibu pada biasanya memiliki kegagalan sitokinesis.
dari trisomy 13 dan 21 kasus trisomy ganda kantung kehamilan yang
berasal dari ibu dan adalah 39.7 ± 3.4 tidak proporsional;
terkait dengan kegagalan (maternal); 43.4 ± 8.7 degenerasi hydrops fokal
saat meiosis I (paternal) dari vilus plasenta, serta
hyperplasia trofoblas.
PAI-1
Vaskularisasi uterus
Hiperinsulinemia KEGUGURAN
DIABETES
> 6.4 %
47 mmol
NORM AL
< 5.7 %
42 mmol
Fertil Steril.July.2019
Ta k e H o m e
Message