Anda di halaman 1dari 8

Nama

:Milidiati

Kelas

:8 4

NIM

:15616135

Kategori Obat Yang Aman Untuk Wanita Hamil Dan Menyusui


Tidak semua obat aman digunakan oleh ibu hamil, lihat Ibu Hamil harus Lebih Mengenali
Obatnya. Lalu, obat apa saja sih yang masih diperkenankan untuk digunakan pada ibu hamil.
Mari kita liat daftarnya.
No
1

Kategori
Analgetik

Pilihan Obat dan Keterangan


Parasetamol (B) (dapat digunakan dengan dosis normal pada semua
umur kehamilan, untuk indikasi analgetik antipiretik)
Aspirin
dapat digunakan, namun untuk trimester ketiga harus dihindari.Untuk
antiinflamasi,NSAIDs seperti ibuprofen dan diklofenak dapat
digunakan pada 2 trimester awal.Selektif COX-2 Inhibitor tidak
direkomendasikan karena data yang masih kurang.

Gout

Probenecid (B)(drug of choice)


Ibuprofen (C)(antinyeri untuk serangan gout, dengan beberapa
batasan)Menjadi golongan D ketika usia kehamilan lebih dari 30
minggu

Antialergi

Loratadine (B)(first choice) H1-blocker generasi pertama dilaporkan


dapat menyebabkan neonatal respiratory depressionCetirizine (B)
(second choice)

Asma

Salbutamol (C), Metaproterenol (C), dan Terbutaline (B)kerja


pendek(Agonis B2-adrenergik kerja pendek Direkomendasikan dalam
sediaan inhalasi
Beclomethasone (B) atau Budesonid (B)(Inhalasi kortikosteroid)
Oral Beclomethasone atau Budesonid masuk kategori C

Ekspektoran dan
Mukolitik

N-asetilsistein (B), Ambroksol (C), dan Bromheksin (A)(first choice)


Mukolitik yang mengandung iodine dikontraindikasikan
terutama setelah trimester pertama (dapat menekan fungsi tiroid ).

Gastritis

Antasida dan sukralfat (B)(dapat digunakan pada semua trimester)


Ranitidin (B)(diberikan ketika antasida atau sukralfat tidak
menunjukkan perbaikan gejala) Ranitidin lebih dipilih daripada

simetidin (B) sehubungan antiandrogenic dari simetidin.Omeprazol (C)


Pilihan utama untuk reflux esophagitis
7
8
9

Konstipasi
Antidiare
Antikolesterol

Lactulose (B)
Loperamid (C)
Cholestyramine (C) dan Colestipol (B)(hanya digunakan jika indikasi
kuat untuk diberikan) HMG CoA reduktase tidak boleh diberikan (X)

10

Antibiotik

Penisilin (B)(antibiotik pilihan untuk wanita hamil) Dapat diberikan


pada dosis biasa Cephalosporin (B)(dipilih golongan yang lebih lam)
Beta lactam lain
Hanya jika penisilin atau cephalosproin tidak
efektif Eritromisin (B)merupakan pilihan utama untuk golongan
macrolide Spiramisin (C)(pilihan untuk toksoplasma pada trimester
pertama)

11

Tuberkulosis

Isoniazid (C) dan Pyridoxin Tes fungsi hati setiap bulan Rifampisin
(C) Ethambutol (C)(Kombinasi ethambutol dengan isoniazid dan
Rifampisin merupakan first Pirazinamid (C) digunakan jika first

Obat Aman Bumil dan Menyusui


Obat apa saja yang aman untuk ibu hamil dan menyusui
Obat obatan untuk ibu hamil di bedakan menjadi 5 kategori :
No
1
2

Golongan
Golongan A
Golongan B

Keterangan
obat obat yang tidak mempengaruhi janin
tidak ada bukti kuat yang menunjukkan efek yang berbahaya terhadap
janin pada manusia, tetapi ditemukan indikasi efek samping pada hewan

Golongan C

Golongan D

Golongan X

obat yang sudah terbukti memiliki efek samping pada janin. Diberikan
jika manfaat lebih besar daripada efek ke janin.
ada bukti yang menunjukkan efek samping terhadap janin, hanya boleh
digunakan untuk kondisi darurat ketika obat lain tidak bisa digunakan
obat yang berbahaya bagi janin, mutlak tidak boleh untuk ibu hamil

Diantara kelima kategori diatas yang boleh digunakan pada ibu hamil adalah kategori A dan B

Contoh obat golongan A dan B :


Golongan A

Golongan B

Acyclovir
Asetazolamid
Antasida

Loratadin

Digoxin

Fenil propanolamin

Metildopa

Pseudoefedrin

Parasetamol

Trimetoprim

Codein

Ciprofloxacin

Dimenhidrinat Difenhidramin Metoklopramid

Allopurinol

Prednison Dexametason Amoxicillin

Domperidon

Nistatin

Spironolakton

Mikonazol, dll

Prazosin
Clonidin
Cimetidin, dll

KATEGORI OBAT PADA IBU MENYUSUI

Banyak ibu menyusui yang khawatir saat harus mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Kekhawatiran itu berdasarkan pada fakta bahwa ASI terlibat dalam ekskresi (pengeluaran)
beberapa obat.
Obat atau bahan kimia yang dikosumsi ibu dapat mencapai ASI melalui mekanisme difusi
pasif dan diduga akibat ikatan obat dengan protein atau dengan permukaan globul lemak ASI.
Target terapi secara farmakologis adalah efektif mengurangi atau bahkan menghilangkan keluhan
ibu menyusui, dan bayi tidak mendapat efek negatif dari terapi tersebut. Sehingga seorang ibu
yang sedang menyusui jika hendak meminum obat harus berhati-hati dan harus benar-benar
diperhatikan.
Berikut adalah kategori obat bagi ibu menyusui:
L1 : safest ( paling aman )
L2 : safer ( aman )
L3 : moderately safe ( cukup aman )
L4 : possibly safe ( mungkin berbahaya )
L5 : contraindicated ( kontraindikasi )

GOLONGAN
NAMA
OBAT
DAGANG
Acetaminofen Paracetamol,
Tempra,
Panadol,
Sanmol,
Pamol, Dumin,
Dll
Asam Valproat Depakane

KEGUNAAN
OBAT
Analgesik,
Antipyretic

KATEGORI

PENGARUH TERHADAP ASI

L1

Aman, karena sekresi obat melalui


ASI sedikit. Perbandingan antara
kadar obat dalam plasma dan ASI
0,76.

Anticovulsant

L2

Allopurinol

Allopurinol

L2

Alprazolam

Ralozam,

Menurunkan
Asam Urat
Serum
Anti

Jumlah asam valproat yang


dikonsumsi ibu yang kemudian
ditransfer lewat ASI rendah
sehingga aman digunakan, tetapi
bayinya harus dimonitoring fungsi
hepar dan perubahan pada
trombosit.
Aman, tidak ada efek yang serius
pada bayi setelah pengobatan
selama 6 minggu.
Kurang aman, karena bisa

L3

Benzodiazepin

Kecemasan

Albendazole

Albendazole

Antihelminik

L3

Acetazolamid

Asetazolam,
Diamox

Diuretik

L2

Acyclovir

Anti Virus

L2

ACE Inhibitor

Acyclovir,
Zovirax
Kaptopril

Antihipertensi

L2

Amitriptilin

Amitriptilin

Trisiklik
Antidepresan

L2

Amlodipin

Amlodipin

L3

Diclofenac

Cataflam

Antihipertensi
ve CCB
Nsid

Dexamethason
e

Dexamethason
e

Anti Inflamasi
Steroid

L3

Dextomethorp
han
Efedrin

Dmp

Antitusive

L1

Anti Asma

L4

L2

menyebabkan gejala withdrawal


pada bayi seperti lebih mudah
menangis dan gangguan pada
tidur. Tetapi dapat diminimalisir
dengan menggunakan dosis
rendah dan pemakaian yang tidak
terlalu sering.
Tidak ada efek pada bayi
walaupun ada sedikit
kandungannya pada ASI.
Aman, kadar obat yang
disekresikan lewat ASI hanya
sebanyak 0,2 0,6 g/L, tetapi
karena mekanisme kerjanya
penghambat enzim carbonic
anhydrase obat ini sering
dianggap dapat menurunkan
volume ASI.
Aman, risiko terjadinya toksisitas
minimal.
Aman, belum ada penelitian yang
menjelaskan efek samping pada
ASI, tapi harus dimonitor risiko
hipotensi.
Amitriptilin dan metabolit
aktifnya disekresikan ke dalam
ASI dalam jumlah kecil.
Belum ada data adanya ekskresi
amlodipin di ASI.
Jumlah ekskresinya di ASI 0,015
mg/kg/hari, jumlah ini terlalu
rendah untuk mempengaruhi bayi.
Kandungan dalam ASI hanya
akan menghasilkan efek klinis
jika menggunakannya dengan
dosis besar dalam jangkan waktu
yang lama.
Tidak ada data yang menunjukkan
ekskresinya di ASI.
Tidak aman, karena dapat
meangsang adrenergik yang

Epinefrin

Adrenalin

Stimulan

L1

Erythromycin

Eritromisin

Antibiotik

L2

Fenitoin

Dilantin

Anticovulsan

L2

Karbamazepin

Carbatrol

Anticovulsant

L2

Ibuprofen

Ibuprofen

Nsid

L1

Irbesartan

Irbesartan

Antihipertensi

L3

Kloramphenik
ol

Chloromycetin

Antibiotic

L4

Klorfeniramin

Ctm

Antihistamin

L3

Lamivudin

Lamivudin

Antivirus

L2

fungsinya sama seperti


amfetamin, dan kemungkinan
besar obat ini disekresikan lewat
ASI.
Aman, walaupun bisa tersekresi
lewat ASI dan dapat
menpengaruhi saluran pencernaan
ibu, tetapi obat ini tidak
mempengaruhi saluran
pencernaan bayi kecuali bayi
prematur.
Tidak adanya korelasi yang positif
antara penggunaan eritromisin
pada ibu menyusui dengan
terjadinya strenosis pilorus
hipertrofi.
Berbagai penelitian menunjukkan
kadar fenitoin yang rendah di
dalam ASI dan tingkat plasma
yang minimal pada ibu menyusui.
Adanya sedikit kadar
karbamazepin yang disekresi
lewat ASI memungkinkan
terjadinya disfungsi hepar.
Kadar ibuprofen yang disekresi
lewat ASI sangat rendah dan
merupakan analgesik yang ideal
untuk ibu menyusui.
Hati-hati pada ibu dengan bayi
prematur.
Konsentrasi di ASI sangat rendah
untuk menghasilkan efek toksik,
tapi bisa menghasilkan sensitisasi
alergi terhadap paparan
berikutnya.
Tidak ada sekresi lewat ASI dan
belum dilaporkan efek
sampingnya.
Ekskresi dalam ASI terlalu rendah
untuk menimbulkan efek
samping.

Metocloprami
de

Primperan

Anti Emetik

L2

Penisilin

Amoxicilin

Antibiotik

L1

Salmeterol

Salmeterol

L2

Siprofloksasin

Siprofloksasin

Long Acting
Beta 2 Agonis
Antibiotik

Streptomycin

Streptoberin

Antibiotik

L3

Sefadroxil

Sefat

Antibiotik

L1

Sefotaxim

Claforan

Antibiotik

L2

L3

Aman, belum ada penelitian yang


menjelaskan efek samping pada
ASI. Bisa meningkatkan produksi
ASI.
Aman, belum ada penelitian yang
menjelaskan efek samping pada
ASI.
Tidak tersedia laporan pada
wanita menyusui.
Jika digunakan pada ibu
menyusui, amati bayi dengan erat
untuk gejala GI seperti diare.
Tidak ada laporan ekskresi
melalui ASI, tapi amati perubahan
flora GI.
Sejumlah kecil diketahui
disekresikan ke dalam ASI.
Tidak ada efek pada bayi dan
laktasi.

Contoh obat obatan yang boleh digunakan selama menyusui :

Parasetamol
Insulin dan epinefrin
Antihistamin : Benadryl & unisom
Multivitamin
Pereda sembelit : Amphogel, Metamucil dan Maalox

Contoh obat obatan yang tidak boleh untuk ibu hamil dan menyusui :

Ergotamin (u/ migren)


Alkohol
Aspirin
Kloramphenicol & Thiamphenicol
Tetrasiklin
Raloxifen

Tips bagi ibu menyusui yang sedang mengkonsumsi obat :


Untuk meminimalkan paparan obat pada bayi melalui ASI, maka perlu diperhatikan waktu yang
tepat untuk menyusui dan minum obat. Sebaiknya, ibu menyusui bayinya sesaat sebelum minum
obat.Menjadi Ibu merupakan anugerah terindah dari seorang wanita
sub4ndriyo / October 25, 2013
Posted on February 7, 2014 by Rifqi Rokhman

Anda mungkin juga menyukai