“Makalah Ini Di Buat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kulah Tarekh Tasyri’”
Disusun oleh
Alib Putra Pratama (2111110001)
Dosen pengampu
FAKULTAS SYARIAH
2022
i
KATA PENGANTAR
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas individu untuk mata kuliah
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan bantuan , doa, saran dan kritik
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap
pendidikan.
Aamiin...
PENULIS
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan ...................................................................................................... 2
G. Qanun ..................................................................................................... 14
A. Kesimpulan .............................................................................................. 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam Islam, oleh karena itu ketika kita membahas mengenai Fiqh dan Syari’at
dalam islam maka tak bisa dipungkiri jika kita juga akan mempelajari serta
memahami tentang Hukum Islam. Sangat banyak kajian ilmu yang harus dibahas
ketika mendalami Hukum Islam, tetapi sebelum kita memasuki lebih dalam
tentunya kita harus mengkaji terlebih dahulu suatu ilmu yang membahas
mengenai sejarah atau latar belakang munculnya suatu hukum islam, ilmu tersebut
B. Rumusan Masalah
perilakunya ?
1
C. Tujuan
4. Agar mahasiswa HKI memiliki dasar yang kuat mengenai hukum islam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Tarekh Tasyri’
Pertama kita akan membahas mengenai Tarekh Tasyri’ kata Tarikh berasal dari
kata “ta’rikh” dengan kata kerja (FI’IL) arrakha yang berarti menentukan waktu
terjadinya sesuatu. Sementara itu kata Tasyri’ adalah bentuk masdhar dari kata
kerja “syarra’a” yang memiliki arti membuat syari’at. Kata ini digunakan oleh
1. Jalan yang lurus. Arti ini bisa kita lihat pada firman Allah SWT:
2. Air mengalir yang bisa digunakan untuk minum. Hal ini merujuk pada
ucapan orang Arab: Syara’at al-libil yang artinya (unta itu tengah pergi
1
DR. Rasyad Husen Khalil , Tarikh Tasyri:sejarah legislasi hukum islam, (Jakarta : AMZAH, 2018),
halaman : 1.
3
Kata Syari’at menurut terminologi Fuqaha’ juga dipakai untuk menjelaskan
tentang hukum hukum yang telah ditetapkan Allah kepada hambanya melalui
Jika berpandangan dari kedua pembahasan di atas maka dapat kita simpulkan
bahwasannya Syari’at merupakan suatu tuntunan ke arah yang lurus bagi seorang
hamba berupa ketetapan hukum yang berasal dari Allah SWT melalui lisan
ص ْينَا ب ِ ٖ ْٓه ِاب ْٰر ِهيْم َ َو ُم ْوسٰ ى َو ِعي ٰ ْْٓسى اَ ْن َّ ي اَ ْو َح ْينَآْ ِا َليْكَ َو َما َو ْ ْٓ صى ب ِ ٖه نُ ْو ًحا َّوا َّل ِذ
ّٰ الد ْي ِن َما َوِ َ۞ ش ََرعَ َل ُك ْم مِن
ي ِا َل ْي ِه َم ْن ۤ
ْ ْٓ ي ِا َل ْي ِه َم ْن يَّشَا ُء َوي َ ْه ِد ّٰ َ الديْنَ َو َْل تَتَف ََّر ُق ْوا فِ ْي ِۗ ِه َكب َُر عَ َلى ْال ُم ْش ِر ِكيْنَ َما ت َ ْدعُ ْو ُه ْم ِا َل ْي ِۗ ِه
ْ ْٓ ِ ّللَا ُ ي َ ْجتَب ِ اَقِ ْي ُموا
ِۗب
ُ يُّنِ ْي
13. diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu
(Muhammad) dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa
yaitu tegakkanlah agama (keimanan dan ketakwaan) dan janganlah kamu
berpecah belah di dalamnya. Sangat berat bagi orang-orang musyrik (untuk
mengikuti) agama yang kamu serukan kepada mereka. Allah memilih orang yang
Dia kehendaki kepada agama tauhid dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya
bagi orang yang kembali (kepada-Nya).( Q.S. Asy Syura(42):13 )2
2
DR. Rasyad Husen Khalil , Tarikh Tasyri:sejarah legislasi hukum islam, (Jakarta : AMZAH, 2018),
halaman : 2.
4
b. Ilmu Tarekh Tasyri’
Tasyri’, oleh karenanya DR. Rasyad Hasan Khalil berkesimpulan bahwa ilmu
tarekh tasyri’ merupakan “ilmu yang membahas tentang kondisi Fiqh islam pada
tafri’(penjabaran)”.3
Menyimak dari definisi di atas maka Ilmu Tarekh Tasyri’ merupakan suatu
Jadi Perbedaan antara Tarekh Tasyri’ dengan Ilmu Tarekh Tasyri’ adalah pada
fokus kajian cabang keilmuan tersebut. Jika Tarekh Tasyri’ merupakan suatu
Syari’at islam, maka Ilmu Tarekh Tasyri’ adalah sebuah cabang ilmu perluasan
dari Tarekh Tasyri’ yang membahas tetang kondisi Fiqh pada zaman Rasulullah
SAW dan seterusnya dengan cara menentukan tahap demi tahap perkembangan
3
DR. Rasyad Husen Khalil , Tarikh Tasyri:sejarah legislasi hukum islam, (Jakarta : AMZAH, 2018),
halaman : 3&4.
5
B. Objek Tarekh Tasyri’ Islami
Setelah Mengetahui devinisi dan pengertian dari tarekh tasyri’ di atas maka
ilmu ini maka kita selanjutnya akan membahas mengenai apa saja objek objek
dari Tarekh Tasyri’ islami. DR. Rasyad Hasan Khalil menyebutkan pada bukunya
yang berkaitan dengan akidah Islam seperti Tauhid kepada Allah, Kerasulan, para
Malaikat, Jin, Hari Akhir, Hari Mahsyar, Pembalasan, Surga dan Neraka. Semua
yaitu setiap yang berkaitan dengan masalah akhlak batin, perasaan jiwa seperti
zuhud, wara’, sabar, bijak, iffah, dermawan, dan lain sebagainya. Semua
seperti shalat, zakat, puasa, dan lain sebagainya. Semuanya dijelaskan secara
4
DR. Rasyad Husen Khalil , Tarikh Tasyri:sejarah legislasi hukum islam, (Jakarta : AMZAH, 2018),
halaman : 4.
6
Itulah tadi ketiga Objek Tarekh Tasyri’ Islami, dari pemahaman di atas kita
dapat mengetahui bahwasannya cakupan Tarekh Tasyri’ ini sangat lengkap yaitu
mencakup Ilmu Ketauhidan, Akhlak dan Tasawuf, serta tentunya Fiqh Islam.
Dari makna atau arti dari Syari’at secara umum pada halaman sebelumnya
maka Syari’at seperti itu bisa berupa syari’at samawi dan juga hukum
konvensional(wadh’i).
Nah oleh karena itu sekarang saatnya kita mengupas tentang apa sih itu hukum
sama sama kita simak makalah ini. Yang pertama yaitu hukum Samawi, menurut
buku yang dikarang oleh DR. Rasyad Hasan Khalil hukum Samawi adalah
“kompilasi perintah dan larangan yang mengatur kehidupan manusia di dunia dan
akhirat, syari’at ini diturunkan dari tangan Rasulnya untuk umat”. Sedangkan
berupa perintah dan larangan yang ditetapkan para pemimpin dalam satu umat
tertentu untuk mengatur hubungan antar sesama individu yang ada” 5. Inilah
5
DR. Rasyad Husen Khalil , Tarikh Tasyri:sejarah legislasi hukum islam, (Jakarta : AMZAH, 2018),
halaman : 18.
7
Dari pengertian di atas terlihat jelas perbedaan diantara keduanya yaitu, antara
lain:
1. Hukum Samawi berasal dari Allah SWT yang maha kuasa, maha pengasih
dan maha penyayang dan dibawa oleh Rasulullah SAW maka oleh karea itu taka
ada lagi keraguan atasnya karena Allah tahu betul apa apa saja yang dibutuhkan
yang penuh dengan keterbatasan dan kekurangan, oleh karena itu hukum ini
sangat bergantung pada faktor kecakapan, lingkungan, zaman, dan adat kebiasaan.
Oleh karena itu hukum ini banyak yang gagal mewujudkan kemaslahatan.
2. Karena syariat Islam mengatur hubungan antara Allah dan hamba Nya atas
dasar agama yang berlandaskan kepada pamrih ukhrawi dan perhitungan terhadap
amal-amal Zahir dan batin. Adapun undang undang konvensional tidak memiliki
semua itu, tidak ada perhitungan dan pamrih kecuali yang tampak saja dan
berhubungan dengan orang lain. Jadi, tidak ada filter yang terkait dengan hati dan
nurani.
3. Syariat langit memerintahkan yang baik dan mencegah yang mungkar. Adapun
6
DR. Rasyad Husen Khalil , Tarikh Tasyri:sejarah legislasi hukum islam, (Jakarta : AMZAH, 2018),
halaman :18
8
Oleh karena itu, balasannya hanya bersifat duniawi yang dilaksanakan oleh para
penguasa. Sedangkan syariat samawi, taat dan patuh dinilai sebagai ibadah,
manfaat manusia. Sedangkan syariat langit tidak seperti itu karena Allah Maha
7
Mengetahui dengan semua kebaikan walaupun manusia tidak mengetahuinya.
Hukum perundang undangan dalam islam sudah sangat lengkap, hal ini tak
dapat dipungkiri karena landasan hukum islam adalah Firman Allah SWT dan
Hadist Rasulullah SAW, selain itu hukum perundang undangan dalam islam ini
juga mengatur segala jenis hubungan dalam setiap aspek karena pembahasannya
sangat luas, dari hubungan antara manusia sampai hubungan dengan benda mati
Segala asas dan prinsip prinsip dasar ini dapat disimpulkan dalam beberapa
7
DR. Rasyad Husen Khalil , Tarikh Tasyri:sejarah legislasi hukum islam, (Jakarta : AMZAH, 2018),
halaman :19
9
Yang dapat kita ketahui dari pembahasan kali ini yaitu cara islam menetapkan
Misalnya jika sebuah hukum menjelaskan tentang satu kemaslahtan yang tetap,
tidak berubah maka ia termasuk hukum yang tetap dan wajib diamalkan dalam
Namun, jika hukum menjelaskan tentang maslahat yang sudah tetap tetapi bisa
berubah sejalan dengan perubahan zaman dan waktu maka syariat akan
menetapkan suatu aturan atau kaidah dasar sehingga syariat bisa sesuai dengan
perubahan dan perkembangan manusia. Hal ini dapat saling berkait sebab
kebiasaan adalah bukti dari sebuah keperluan dan bisa melahirkan sebuah
kemaslahatan.
Yang menjadikan syari’at islam ini istimewah salah satunya ialah memiliki
corak yang generalistik, datang untuk semua manusia agar menyatukan urusan
Dari sini dapat sama sama kita pahami bahwa suatu keadilan sosial dalam
islam merupakan dasar penting dari tegaknya syari’at. Hal ini dipertegas dengan
8
DR. Rasyad Husen Khalil , Tarikh Tasyri:sejarah legislasi hukum islam, (Jakarta : AMZAH, 2018),
halaman :22
9
Ibid.hal 25
10
ئ ذِى ْالقُ ْر ٰبى َويَ ْنهٰ ى َع ِن ْالفَ ْحش َۤاءِ َو ْال ُم ْنك َِر َو ْال َب ْغي ِ يَ ِعظُكُ ْم لَعَلَّكُ ْم
ِ ان َواِ ْيت َۤا
ِ س ِ ْ ّللَا يَأ ْ ُم ُر بِ ْالعَدْ ِل َو
َ اْل ْح َ ّٰ ۞ ا َِّن
َتَذَ َّك ُر ْون
90. Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji,
kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu
dapat mengambil pelajaran. (QS. An Nahl:90)
aturan yang umum dan sempurna, setiap hukum yang disyariatkan Allah tegak di
yang tidak mungkin kita akan tetap konsisten dalam ketaatan ketika ia masih ada.
Maka oleh karena itu syari’at datang masih dalam batas kemampuan seorang
hamba, dan ini tidak bertentangan dengan tabiat serta persepsi manusia, sebab
kepada seorang mukallaf dan hal ini dapat dilihat dalam banyak kejadian yang
Contohnya yaitu Allah membolehkan musafir untuk berbuka puasa pada bulan
Ramadhan dan menggantinya setelah sampai, serta kepada orang yang sedang
10
DR. Rasyad Husen Khalil , Tarikh Tasyri:sejarah legislasi hukum islam, (Jakarta : AMZAH, 2018),
halaman :28
11
سا ا َِّْل ُو ْسع َ َها
ً ّللَا ُ نَ ْف
ّٰ ِفُ َْل يُكَل
286. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya.”(QS. Al Baqarah:286)
Jadi yang mesti harus kita sadari bahwa semua ibadah yang Allah wajibkan
kepada kita itu sangatlah sedikit dan mudah dilaksanakan, serta hal hal yang ia
haramkan pun juga terbatas dan telah dijelaskan dengan nash. Hal ini yang
harusnya semakin memperkuat keimanan kita kepada Allah serta semakin ridha
Secara garis besar, dilihat dari sisi manfaat dan kegunaan, mempelajari Tarikh
Tasyri dapat berkontribusi dalam beberapa hal, yaitu: Mengetahui latar belakang
pembentukan Hukum islam itu penting agar kita tidak keliru dalam memahami
hukum tersebut, selain itu mempelajari perkembangan fikih atau fatwa berarti
Mempelajari sejarah hukum Islam juga dapat melahirkan sikap toleran, dan
karena kajian Tarikh Tasyri juga berkembang mencakup pemikiran, gagasan, dan
11
Al- Qaththan, Manna’ Khalil, Tarikh tasyri' : sejarah legislasi hukum islam, (Jawa Timur : Ummul Qura, 2018), abstrak
12
F. Kebutuhan Masyarakat Terhadap Aturan yang Mengatur Perilakunya
Manusia makhluk yang Allah ciptakan dengan adanya akal dan hawa nafsu, hal
ini yang kerap kali menjadi bentrokkan di dalam diri seorang manusia, apakah dia
dapat melakukan sesuatu dengan akal sehatnya dan menekan hawa nafsunya, atau
ia menngunakan hawa nafsu dan tidak memakai akal sehat dalam perbuatan nya,
jika hal ini terjadi maka bisa dipastikan manusia itu akan saling berebut, saling
meninggikan ego masing masing dan lebih parahnya lagi bisa sampai
menghilangkan nyawa orang lain. Jika kehidupan seperti ini tidak diatur dengan
sebuah peraturan atau undang undang yang adil, serta keadilan tidak ditegakkan
niscaya hal ini dapat menjadi bencana dan malapetaka bagi semua makhluk.
Sebab itulah harus ada satu konsep hukum yang mengatur komunitas insani ini,
konflik, mencegah keserakahan hawa nafsu, serta dapat menunjukkan kunci kunci
kebaikan. 12
Namun berhubung manusia diciptakan dalam keadaan serba terbatas, baik itu
membuat sebuah aturan atau undang undang pastilah apa yang ia buat itu tidaklah
sempurna atau membuat suatu produk peraturan yang sesuai, namun justru serba
12
DR. Rasyad Husen Khalil , Tarikh Tasyri:sejarah legislasi hukum islam, (Jakarta : AMZAH, 2018),
halaman : 12&13
13
Oleh karena itu, menjadi suatu keniscayaan agar yang membuat aturan hidup
manusia adalah yang maha pencipta, yang telah menciptakan manusia, serta dunia
dan isinya, sebab hanya Allah lah yang maha tau setiap potensi yang ada seperti
kebaikan, keburukan, nafsu, pikiran, dan reaksi hambanya, karena apa yang baik
dan buruk untuk hambanya ia tau. Maka dari itu Allah menurunkan Firmannya
yang berupa ayat ayat yang berisi syari’at kepada perantar nabi untuk disebarkan
kepada umatnya.
G. Qanun
Pengertian qanun sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikenal dengan
undang, hukum dan kaidah. Adapun pengertian Qanun menurut kamus Bahasa
Arab adalah: undang-undang, kebiasaan atau adat. Jadi dapat disimpulkan bahwa
Oleh karena itu pengertia Qanun tidaklah sama dengan perda, karena isi dari
Qanun haruslah berlandaskan pada asas keislaman atau tidak boleh bertentangan
dengan syari‟at Islam. Tetapi dalam hal hirarki hukum di Indonesia, sesuai
lainnya.13
13
Jaih Mubarok, Sejarah dan Perkembangan Hukum Islam, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2000), Bab qanun
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
tasyri’ adalah suatu ilmu mengenai runtutan sejarah Fiqh dalam islam. Jadi
Perbedaan antara Tarekh Tasyri’ dengan Ilmu Tarekh Tasyri’ adalah pada fokus
kajian cabang keilmuan tersebut. objek dari tarekh tasyri’ yaitu: Al-Ahkam al-
berkaitan dengan amal kebaikan). Hukum Samawi adalah “kompilasi perintah dan
larangan yang mengatur kehidupan manusia di dunia dan akhirat, syari’at ini
merupakan “kompilasi kaidah dan aturan yang lengkap berupa perintah dan
larangan yang ditetapkan para pemimpin dalam satu umat tertentu untuk mengatur
hubungan antar sesama individu yang ada”. Prinsip dasar perundang undangan
sosial, Tidak Memberatkan dan Mengurangi Beban. Urgensi mempelajari ilmu ini
yaitu dapat meningkatkan rasa toleransi dan dapat berpikir cerdas. Manusia
membutuhkan syari’at atau hukum yang mengikatnya agar hidupnya teratur dan
tidak selalu mengedepankan hawa nafsu. Qanun adalah Undang undang yang
15
DAFTAR PUSTAKA
16