Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGERTIAN,RUANG LINGKUP DAN TUJUAN MEMPELAJARI TARIKH


TASYRI’
(Makalah ini diselesaikan untuk tugas mata kuliah Sejarah Pengantar Hukum
Islam)

Dosen Pengampu: Ahmad Syaerozi, SQ. MH

Diselesaikan Oleh
Kelompok 1

Laely Fitriani
Ihwan Ainul Rasyid
Ahmad Ardy

HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH

IAI HAMZANWADI PANCOR

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
tentang PENGERTIAN,RUANG LINGKUP DAN TUJUAN MEMPELAJARI TARIKH TASYRI’

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu, kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang PENGERTIAN,RUANG LINGKUP


DAN TUJUAN MEMPELAJARI TARIKH TASYRI’ dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.

Pancor, 26 maret 2023

Penyusun”
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................1
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................................................3
C. TUJUAN MASALAH..................................................................................................................3
BAB II...................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................4
A. PENGERTIAN TARIKH TASYRI’......................................................................................4
B. RUANG LINGKUP TARIKH TASYRI’...............................................................................5
C. TUJUAN MEMPELAJARI TARIKH TASYRI’..................................................................7
BAB III..................................................................................................................................................8
PENUTUP.............................................................................................................................................8
A. KESIMPULAN........................................................................................................................8
SARAN DAN KRITIK.....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Syari'at Islam selama ini telah berjalan dari masa ke masa. Syariat islam cocok
untuk setiap generasi yang ada dan mampu berdialek dengan realitas kehidupan yang
kompleks. Prinsip–prinsip hukumnya telah mempengaruhi hukum dan perundang-
undangan yang hidup dan berkembang. Lebih dari itu syariat islam juga berfungsi
untuk menjamin keadilan, ketenangan, keharmonisan dan kemaslahatan hidup
manusia dalam berbagai situasi dan kondisi kapan dan dimana saja kehidupan
manusia itu bergulir, bermetamorfosis, berlangsung dan berada.
       Syari'at Islam dalam kenyataannya telah menunjukkan bukti dan dalil kebaikan
serta kemampuannya, bila diberi ruang dan kesempatan untuk berinteraksi dalam
dunia rill. Secara objektif bangsa-bangsa lain yang bergerak dengan aturan-aturan non
muslim, telah menyaksikan keluhuran dan kesempurnaan syari'at Islam. Syari'at Islam
bersifat sangat fleksibel terhadap problematika kehidupan manusia kontemporer
sekalipun, yaitu untuk mengatur masalah-masalah kemanusiaan dan memenuhi segala
kebutuhannya meski adat istiadatnya berbeda beda.
Untuk mengetahui kegunaan mempelajari sejarah hukum Islam, terlebih dahulu
kita mengetahui latar belakang munculnya suatu hukum baik yang didasarkan pada
al-Qur’an dan Sunah maupun tidak. Kalau tidak, maka akan melahirkan pemahaman
hukum yang cenderung ekstrim bahkan mengarah pada merasa benar sendiri. Oleh
karena itu memahami hukum Islam dengan mengetahui latar belakang
pembentukan hukumnya menjadi sangat penting agar tidak salah dalam memahami
hukum Islam itu.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Pengertian Dari Tarikh Tasyri’?
2. Apa saja Ruang Lingkup Dari Tarikh Tasyri’?
3. Apakah Tujuan Mempelajari Tarikh Tasyri’?

C. TUJUAN MASALAH
1. Memahami dan Mengerti Tentang Pengertian Dari Tarikh Tasyri’
2. Memahami dan Mengerti apa saja Ruang Lingkup Dari Tarikh Tasyri
3. Memahami dan Mengerti Tujuan Mempelajari Tarikh Tasri’
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TARIKH TASYRI’


Secara bahasa Tarikh artinya catatan tentang perhitungan tanggal, hari, bulan
dan tahun. Lebih populer dan sederhana diartikan sebagai sejarah atau riwayat.
Menurut Prof. Dr. Abdul Wahhab Khallaf yang dikutip oleh Wajidi Sayadi, tasyri'
adalah pembentukan dan penetapan perundang-undangan yang mengatur hukum
perbuatan orang mukallaf dan hal-hal yang terjadi tentang berbagai keputusan serta
peristiwa yang terjadi dikalangan mereka.
Tarikh al-Tasyri’ menurut Muhammad Ali al-sayis adalah “Ilmu yang
membahas keadaan hukum Islam pada masa kerasulan (Rasulullah SAW masih hidup)
dan sesudahnya dengan periodisasi munculnya hukum serta hal-hal yang berkaitan
dengannya, (membahas) keadaan fuqaha dan mujtahid dalam merumuskan hukum-
hukum tersebut”. Tasyri’ adalah bermakna legislation, enactment of law, artinya
penetapan undang-undang dalam agama Islam.
Pengertian tasyri’ menurut istilah syara’ dan undang-undang adalah
pembuatan/pembentukan undang-undang untuk mengetahui hukum-hukum bagi
perbuatan orang dewasa, dan ketentuan-ketentuan hukum serta peristiwa yang terjadi
dikalangan mereka.
Dengan demikian, pada hakikatnya tarikh tasyri’ tumbuh dan berkembang di
masa Nabi SAW sendiri, karena Nabi SAW mempunyai wewenang untuk
mentasyri’kan hukum dan berakhir dengan wafatnya Nabi SAW. Dan dalam hal ini,
nabi SAW berpegang kepada wahyu.
Secara umum, kaidah-kaidah syari’at itu telah dikokohkan, ditegakkan asasnya
dan disempurnakan pokok-pokoknya pada zaman Nabi SAW. yang menjadi saksinya

adalah firman Allah : ‫يت لكم‬HH‫تي و رض‬HH‫وم أكملت لكم دينكم وأتممت عليكم نعم‬HH‫الي‬
‫اإلسالم دينا‬ Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan
telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama
bagimu2.”  (Al-Maidah:3) Nabi SAW bersabda:    “ Aku tinggalkan untukmu dua
perkara, niscaya kamu tidak akan tersesat selagi kamu berpegang pada keduanya, yaitu
kitab Allah (Al-Qur’an) dan Sunnah nabi-Nya.”     
_____________________________
1
Mohamad Daud Ali, Hukum Islam, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007, hal:
Dari keterangan-keterangan di atas jelaslah bahwa Nabi SAW tidak akan
meninggalkan kehidupan ini kecuali setelah menyempurnakan pembangunan syari’at.
Adapun hukum setelah beliau wafat yang ditetapkan melalui hasil ijtihad para sahabat
dan tabi’in, pada hakikatnya adalah perluasan terhadap kaidah-kaidah universal dan
penyesuaian terhadap peristiwa-peristiwa parsial yang baru muncul, serta merupakan
hasil pengambilan hukum-hukum dari nash yang dipahami mereka (sahabat dan
tabi’in), dan qiyas (analogi) terhadap nash dalam masalah yang tidak terdapat dalam
nash. Jadi, dengan demikian tidak ada sumber tasyri’ yang melebihi Al-Qur’an dan
Sunnah tingkat keuniversalannya, sekalipun sudah lama berlaku.  
Namun demikian banyak para fuqaha yang berbeda cara pandangnya dalam
memahami ruang lingkup dan rentang tarikh tasyri’. Ada beberapa pakar yang
memahami tarikh tasyrik tidak hanya berhenti pada era Rasul, melainkan proses
sejarah penetapan hukum Islam sejak Rasul hingga kini disebut sebagai fenomena
tarikh tasyri’ dalam Islam.

B. RUANG LINGKUP TARIKH TASYRI’


Secara umum ruang lingkup kajian tarikh tasyri’ hanya dibatasi pada keadaan
perundang-undangan Islam/syariatIslam dari zaman-ke zaman dimulai dari zaman
Rasul hingga zaman masa kini yang ditinjau dari sudut pertumbuhan perundang-
undangan Islam. Sedangkan Fiqh adalah rumusan konkret syariat Islam untuk
diterapkan pada suatu kasus tertentu disuatu tempat dan disuatu masa. Keduanya
dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan3.
Sementara itu menurut Kamil Musa dalam al-Madkhal ila Tarikhi al-Tasyri’
al-Islami mengatakan bahwa ruang lingkup tarikh tasyri’ tidak hanya terbatas pada
sejarah pembentukan al-Qur’an dan al-Sunnah, melainkan juga mencakup pemikiran,
gagasan, dan ijtihad para ulama

2
Jalaluddin,AlMahally,Jalaluddin Assuyuthi,Tafsir jalalain, Semarang: Toha Putra 1989,hal.95
3
Cik Hasan Bisri, Pilar-pilar Penelitian Hukum Islam dan Pranata Sosial, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004,
hlm. 38-39
pada kurun waktu tertentu. Secara spesifik ruang lingkup kajian tarikh tasyri’ islami
itu adalah sebagai berikut:
a. Ibadah
Bab ibadah khusus berbicara tentang hubungan manusia dengan Tuhan. Pembentukan
hukumnya bersumber pada nash-nash syariat langsung, oleh karena itu ketetapan
hukum yang berhubungan dengan lapangan ibadah ini bersifat abadi, tidak
memerlukan perubahan dan sesuai dengan segala zaman dan tempat.Hukum tersebut
terkenal dengan hokum yang lima / khomsah 4 ,hokum yang lima ini tidak hanya
berhubungan dengan ibadah saja, tetapi dengan segala aspek perbuatan manusia baik
itu hablum minalloh ataupun hablum minannaas.
b. Hukum Keluarga
Lapangan pembahasan hukum  keluarga adalah lebih luas daripada lapangan
munakahat, karena membahas masalah pernikahan, warisan, wasiat dan wakaf.
c. Muamalat
Bab muamalat berisi tentang hak-hak manusia dalam hubungannya dengan satu sama
lain.
d. Hukum Pidana
Hukum pidana ialah kumpulan aturan yang mengatur cara menjaga keselamatan hak
dan kepentingan masyarakatdari perbuatan-perbuatan yg tidak dibenarkan.
e. Hukum Kenegaraan/Siyasah Syar’iyyah
Siyasah syar’iyyah (politik Islam) ialah politik yang mengatur pemerintahan, teori-
teori yg menimbulkan suatu negara, syarat-syarat berdirinya suatu Negara serta
keawajiban-kewajibannya.
f. Hukum Internasional
Hukum ini ada dua, yaitu pertama hukum perdata internasional ialah kumpulan
aturan-aturan yang menerangkan hukum mana yang berlaku, dari dua hukum atau
lebih, apabila ada dua unsur orang asing dalam suatu persoalan hukum, seperti orang
Indonesia hendak menikah dengan orang Jepang dan perkawinan dilakukan di
Amerika. Kedua hukum publik internasional, lapangan hukum ini mengatur antara
negara Islam dengan negara lain atau antara negara Islam dengan warga negara lain,
bukan dalam lapangan keperdataan.
___________________________________
4
Sajuti Thalibh, Hukum Kekeluargaan Indonesia, Jakarta: UI Press, 1974, hal 16.
C. TUJUAN MEMPELAJARI TARIKH TASYRI’
Fungsi dan signifikansi Tarikh Tasyri adalah bahwa dalam memahami hukum
islam harus mengetahui latar belakang munculnya suatu hukum islam harus
mengetahui latar belakang munculnya suatu hukum baik yang didasarkan pada Al-
Quran maupun yang tidak. Tanpa memahami ini akan melahirkan pemahaman hukum
yang cenderung “ekstrem” bahkan terkadang merasa benar sendiri. Hukum islam baik
dalam arti fiqih, fatwa, atau ketetapan adalah produk pemikiran ulama secara individu
maupun kelompok.
Diantara tujuan mempelajari Tarikh Tasyri’ adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui latar belakang munculnya suatu hukum atau sebab-sebab
ditetapkannya suatu hukum syari’at, dalam hal ini penetapan hukum atas suatu
masalah yang terjadi pada periode Rasulullah saw adalah tidak sama atau
memungkinkan adanya perbedaan dengan periode-periode setelahnya.
2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan hukum dari periode Rasulullah saw
sampai sekarang.
3.  Dalam rangka meningkatkan pengetahuan terhadap hukum Islam.
4.  Agar membangkitkan dan menghidupkan kembali semangat umat islam
dalam mempelajari tarikh tasyri’.
5.  Agar kita mampu memahami perkembangan syari’at Islam.
6.  Agar kita tidak salah dalam memahami hukum Islam tersebut.

Dengan mempelajari tarikh tasyri kita melakukan langkah awal dalam


mengkonstruksi pemikiran ulama klasik dan langkah-langkah ijtihadnya untuk
ditransmisikan sehingga kemashlahatan manusia senantiasa terpelihara5. Diharapkan,
melahirkan sikap toleran dan dapat mewariskan pemikiran ulama klasik dan langkah-
langkah ijtihadnya serta dapat mengembangkan gagasannya terhadap perbedaan
faham atau lebih tepatnya perbedaan tatacara ibadah yang merupakan furu’iah bagi
ummat Islam seharusnya tidaklah menjadikan konflik yang akan mengakibatkan
pecahnya semangat persatuan dan kesatuan umat Islam jika memahami secara
mendalam tentang tarkh tasyri’ ini.
______________________________
5
hawariel-sundawy.blogspot .co.id/2014/03/makalah-tarikh-tasyri’.html
6
fariabel.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-dan-ruang-lingkup-tarikh.html lingkup-
tarikh.html

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Tarikh Tasyri’ secara terminologi berasal dari dua kata yaitu Tarikh yg berarti
sejarah (history) dan Tasyri yaitu penetapan Hukum syar’i. sedangkan secara
estimologi atau istilah adalah ilmu yang membahas tentang keadaan fiqih Islam pada
masa kerasulan (Nabi Muhammad SAW) dan masa-masa sesudahnya, dimana masa-
masa itu dapat menolong dalam pembentukan hukum, dan dapat menjelaskan hukum
yang tiba-tiba datang, baik terdiri dari nasakh, takhsis, dan sebagainya, maupun
membahas tentang keadaan para fuqaha dan mujtahidin serta hasil karya mereka
dalam menyikapi hukum tersebut.
 Ruang lingkup tarikh tasyri meliputi : 1. Ibadah, 2. Hukum Keluarga, 3.
Muamalah,  4. Jinayyat dan hudud, 5. Hukum Kenegaraaan, 6. Hukum Internasional.
Dari berbagai macam ruang lingkup yg begitu luas menjelaskan akan universalitas
dari syari’at islam itu sendiri. Sehingga sangat layak islam menjadi pedoman/panduan
hidup bagi seluruh manusia.
Tujuan mempelajari tarikh tasyri adalah untuk mengetahui latar belakang
terjadinya suatu penetapan hukum. Tidak keliru dalam penetapan hukum syar’i,
menumbuhkan semangat dalam mempelajari ilmu tarikh tasyri dan terpenting ialah
bagaimana kita mengetahui konsturksivisme pemikiran ulama terdahulu dalam
mneyusun dan menetapkan ijtihad. Urgensi dan Kegunaan Mempelajari Tarikh Tasri’,
yaitu: Mengetahui prinsip dan tujuan syari’at Islam, Pemahaman terhadap Islam yang
komprehensif, Sebagai bentuk penghargaan atas jasa para ulama,Menumbuhkan rasa
bangga terhadap syaria’at Islam, Menumbuhkan motivasi dan optimisme untuk
mengembalikan kejayaan Islam, dan Melahirkan sikap toleran terhadap perbedaan
diantara umat Islam.
SARAN DAN KRITIK
Diharapkan kepada seluruh mahasiswa agar dapat memahami tentang Tarikh
tasyri’ dan juga hubungannya dengan syari’ah dan fiqh. Sehingga kita sebagai
mahasiswa dapat mengamalkan peengetahuan kita tentang materi ini dan menjadi
masyarakat muslim yang lebih baik lagi. Karena dengan faham tentang tarikh tasyri’
kita akan tau bagaiman penetapan sebuah syariat dan bagaimana cara pengambilan
dalilnya, sehingga kita akan lebih bisa menghargai perbedaan hukum-hukum syariat
dan tidak akan dengan mudah menganggap orang lain salah.
Dalam makalah ini saya sangat mengharapkan masukan dan kritiknya yang
bersifat membangun, agar saya lebih baik lagi dalam menyusun makalah –makalah
dimasa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
AlMahally,Jalaluddin, Assuyuthi,Jalaluddin,Tafsir jalalain, Semarang: Toha Putra
Khon,Majid ,Abdul. 2013. Ikhtisar Tarikh Tasyri’, Jakarta: AMZAH.
Usman,Mushlih. 1997. Kaidah-kaidah Ushuliyah dan Fiqhiyah. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Fathurrahman, Djamail, Filsafat Hukum Islam, Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 1997.
Hallag, Wael B,  Sejarah Teori Hukum Islam, Pengantar untuk Ushul Fiqh Mazhab
Sunni,  Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001.
Khaliel, Moenawwar,  - TARIKH TASYRI'     Sejarah perkembangan mazhab.htm
Mahjuddin, Ilmu Fiqih, Jember : P.T. GBI Pasuruan, 199.
fariabel.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-dan-ruang-lingkup-tarikh.html
upload,Rabu 3 September 2015 . diakses Sabtu 3 September 2016 pkl. 20.50
hawariel-sundawy.blogspot .co.id/2014/03/makalah-tarikh-tasyri’.html diakses Sabtu
3 September 2016 pkl. 20.15
ilyas-atsary.blogspot.co.id/2015/12/makalah-tarikh-tasyri’-mata-kuliah-.html diakses
4 September 2015 pkl. 20.40

Anda mungkin juga menyukai