Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SYARIAH, FIKIH, DAN HUKUM ISLAM

Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu

Tugas Mata Kuliah Studi Hukum Islam

Oleh:

Adelia Zalfa (11010122001)

Mochammad Hakim Hakiki (11040122161)

M. Ata Zaidan Taufiqi (11020122080)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat memenuhi tugas
kelompok mata kuliah studi hukum islam dengan makalah yang berjudul,
"Syariah, Fikih, dan Hukum Islam" dengan Dr. Malikah, S.Ag, M.Psi sebagai
dosen pengampu.

Kami menyadari dalam penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan tepat waktu. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta kritik yang
membangun untuk menjadikan makalah ini jauh lebih baik dari berbagai pihak.
Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Surabaya, 19 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
A. Latar belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan masalah......................................................................................... 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
A. Pengertian Hukum Islam .............................................................................. 2
B. Pengertian Syariah ....................................................................................... 3
C. Pengertian Fikih ........................................................................................... 4
D. Klasifikasi Hukum Islam.............................................................................. 4
E. Kajian Psikologis dalam bahasan fenomena Poligami ................................ 6
BAB III ................................................................................................................... 7
A. Kesimpulan........................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Islam merupakan agama yang memperhatikan kebermanfaatan
kepada umatnya. Kajian islam sendiri memiliki banyak aspek dengan
topik esensial adalah kajian syariah, fikih dan hukum islam. Syariah
yang bersumber fundamental Quran dan sunnah merupakan kajian
yang qath’i. Fikih yang berasal dari ijtihad ahli hukum sebagai bentuk
pemahaman manusia juga merupakan aspek kajian dalam Islam yang
harus dipelajari oleh setiap muslim.

Keberlangsungan zaman yang modern menjadikan beberapa


hukum mendapat perhatian terbaru, salah satunya adalah fenomena
Poligami yang bahasannya bisa diintegralkan dengan salah satu
disiplin ilmu yang memahami pikiran dan perilaku, yaitu psikologi.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian Hukum Islam?
2. Apa pengertian Syariah dan contohnya?
3. Apa pengertian Fikih dan contohnya?
4. Bagaimana bentuk pengklasifikasian Hukum Islam?
5. Bagaimana kajian psikologis membahas fenomena Poligami?

C. Tujuan
1. Mengetahui definisi dari Hukum Islam
2. Mengetahui definisi Syariah dan contohnya
3. Mengetahui definisi Fikih dan contohnya
4. Mengetahui bentuk klasifikasi dari Hukum Islam
5. Mengetahui fenomena Poligami dengan Pandangan Psikologis

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum Islam


Hukum Islam berarti, peraturan berdasar wahyu dari Allah SWT
dan sunnah Rasul yang mengatur tentang segala tingkah laku mukallaf
(orang yang dapat dibebani kewajiban) yang diakui dan diyakini, serta
bersifat mengikat bagi semua umat muslim.1
Dari pengertian hukum Islam diatas, dapat diketahui bahwasannya
Al-Quran merupakan sumber hukum Islam. Hal ini karena Al-Quran
merupakan kalam Allah SWT, yang mengandung mukjizat dan diturunkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW sebagai utusan-Nya. Dalam
menjelaskan hukum, Al-Qur'an menggunakan beberapa cara dan ibarat
(ungkapan kata) seperti pada Qs. Al-An'am (6) : 151

ِ ّ ‫ۗ◌ ْﻟ َﺤ‬
َ ‫ـﻖ ﺑِﺎ ا ﱠِﻻ ﱣ ُ َﺣ ﱠﺮ َم اﻟﱠﺘِ ْﻲ اﻟﻨﱠ ْﻔ‬
◌ۚ ‫ﺲ ﺗ َ ْﻘﺘُﻠُﻮا َو َﻻ‬
Artinya : dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar". Ini
menunjukkan bahwa, suatu larangan menunjukkan keharusan untuk
meninggalkan perbuatan yang dilarang.
Hukum Islam tidak hanya mengatur hubungan Hukum antara
manusia dan sesamanya, namun juga mengatur hubungan hukum dengan
Tuhan dan alam sekitarnya. Secara umum memang sudah sangat sering
dirumuskan bahwa, tujuan hukum Islam adalah mewujudkan
kemashlahatan hidup manusia di dunia dan akhirat, dengan mengambil
segala hal yang bermanfaat, dan menolak segala hal yang mudarat (yang
tidak berguna bagi hidup dan kehidupan).2

1
Zainuddin Ali, Hukum Islam: Pengantar Ilmu Hukum Islam di Indonesia. (Jakarta: Sinar Grafika,
2022), hlm 3.
2
R. Saija, Iqbal Taufik, Dinamika Hukum Islam Indonesia ( Yogyakarta : Deepublish, 2016), hlm 4.

2
B. Pengertian Syariah
Syariah dalam pengertian etimologi adalah jalan ke tempat mata
air, atau tempat yang dilalui oleh air sungai. Sedangkan dalam pengertian
terminologi merupakan seperangkat norma Ilahi yang mengatur hubungan
manusia dengan sesamanya dalam kehidupan sosial, dengan Allah SWT,
serta dengan makhluk lainnya di alam lingkungan hidupnya.3
Hal ini berarti bahwa Syari'at Islam mencakup segala hukum dunia,
termasuk hukum agama. Sebagai umat muslim, mustahil untuk memahami
Islam tanpa memahami hukumnya. Sehingga wajib diikuti oleh seluruh
umat Islam bedasarkan iman yang berkaitan dengan akhlak, karena
Syari'at ditetapkan oleh Allah SWT. Norma hukum ini dijelaskan atau
dirinci lebih lanjut oleh Nabi SAW. Karena itu, Syari'at terdapat dalam Al-
Qur'an dan Kitab Hadits.4
Adapun beberapa contoh syariah diantaranya seperti, perintah
sholat, perintah puasa, dan kewajiban-kewajiban umat muslim lainnya
yang telah disebut dalam Al-Qur'an. Salah satunya perintah Haji yang
terdapat pada Qs. Ali Imran (3) : 97

‫ﻲ َﻋ ِﻦ ْاﻟﻌٰ ﻠَ ِﻤﯿْﻦ‬
‫ﺳﺒِﯿ ًْﻼ ۗ◌ َو َﻣ ْﻦ َﻛ َﻔ َﺮ ﻓَ ِﺎ ﱠن ﱣ َ َﻏﻨِ ﱞ‬
َ ‫ع اِﻟَ ْﯿ ِﮫ‬ ِ ‫ۗ◌ َو ِ ﱣ ِ َﻋﻠَﻰ اﻟﻨﱠﺎ ِس ِﺣ ﱡﺞ ْاﻟﺒَ ْﯿ‬
َ َ ‫ﺖ َﻣ ِﻦ ا ْﺳﺘ‬
َ ‫ﻄﺎ‬
Artinya :kewajiban manusia terhadap Allah adalah (di antara)Dan
melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang
mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barang siapa mengingkari
(kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya (tidak
memerlukan sesuatu) dari seluruh alam."

3
Zainuddin Ali, Hukum Islam: Pengantar Ilmu Hukum Islam di Indonesia. (Jakarta: Sinar Grafika,
2022), hlm 3.
4
Nurhayati, "Memahami Konsep Syariah, Fikih, Hukum dan Ushul Fikih", Jurnal Hukum Ekonomi
Syariah, Vol. 2 No. 2, (Juli-Desember, 2018), 126-128.

3
C. Pengertian Fikih
Secara etimologis (Bahasa) fikih berasal dari bahasa arab al-fiqh
berarti paham atau pengetahuan tentang sesuatu.5 Fikih juga bisa dimaknai
“mengetahui sesuatu dan memahaminya dengan baik”. 6 Sedangkan jika
dihubungkan dengan keilmuan, ilmu fikih merupakan ilmu yang bertugas
menentukan dan menguraikan norma dan hukum dasar yang terdapat
dalam al-Quran dan segala ketentuan yang terdapat dalam Sunnah nabi
yang sudah tertulis dalam kitab-kitab hadis.
Secara terminologis (istilah) definisi fikih menurut para
fuqoha’(ahli fikih) adalah ilmu yang menerangkan segala hukum agama
yang berhubungan dengan perbuatan para mukallaf yang digali dari dalil-
dalil yang jelas (terperinci). 7 Ilmu fikih merupakan sebuah usaha untuk
memahami hukum-hukum yang terdapat di dalam al-Quran dan juga
sunnah Nabi Muhammad SAW.
Menurut Abu Hanifah ruang lingkup fikih sangat umum dan luas,
mencakup semua syariat islam seperti amaliyah, Aqidah, adab,
muamallah, dsb. Segala hal yang berkaitan dengan syariat, amal , maupun
ijtihad merupakan bagian dari fikih. Sehingga contoh dari fikih itu sendiri
seperti sholat, puasa, tata cara sholat, dan hubungan baik dengan manusia.
D. Klasifikasi Hukum Islam
Al-Quran merupakan petunjuk bagi umat islam, dan secara garis
besar mengandung dasar-dasar tentang akidah, akhlak, dan syariah untuk
keberlangsungan kehidupan diseluruh makhluk di muka bumi. Rasulullah
SAW menjabarkan tentang isi al-Quran sebagai kalamullah. Sepanjang
hidupnya setiap terdapat kasus atau permasalahan Rasulullah pasti
merujuk kepada nash al-Quran serta penjelasan dan interpretasi yang
kemudian dikenal dengan Sunnah.

5
Nurhayati Nurhayati, “Memahami Konsep Syariah, Fikih, Hukum Dan Ushul Fikih,” Jurnal Hukum
Ekonomi Syariah 2, no. 2 (2018): 124–134.
6
Arif Shaifudin, “Fiqih Dalam Perspektif Filsafat Ilmu: Hakikat Dan Objek Ilmu Fiqih,” AL-MANHAJ:
Jurnal Hukum dan Pranata Sosial Islam 1, no. 2 (2019): 197–206.
7
Shaifudin, “Fiqih Dalam Perspektif Filsafat Ilmu: Hakikat Dan Objek Ilmu Fiqih.”

4
Namun, seiring dengan berkembangnya zaman, kehidupan
masyarakat juga berkembang seiring dengan perkembangan Islam
keseluruh dunia. Sehingga kontak antara bangsa Arab dan bangsa-bangsa
lain tidak bisa terhindarkan, akibatnya timbul permasalahan atau kasus
baru yang harus segera dicari solusi dan alternative untuk menjawabnya.
Dan disinilah urgensitas ijtihad untuk mencari kebenaran pada nash al-
Quran dan Sunnah sebagai sumber pedoman dan panduan hukum bagi
seluruh makhluk di alam semesta.

Para ulama berijtihad memahami garis hukum yang bersumber dari


al-Quran dan hadist, ijma, dan qiyas dan disusun secara sistematis dalam
bentuk buku teks yang merupakan bangunan pengetahuan dari berbagai
8
madzhab. Para ulama mengkategorikan hukum perbuatan manusia
(mukallaf) menjadi lima kategori, yaitu:

1) Wajib atau Fardhu


Segala sesuatu yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan bila
ditinggalkan akan mendapat dosa.
2) Sunnah atau Mandhub atau mushtahab
Segala susuatu yang bila dikerjakan mendapat pahala dan apabila
tidak dikerjakan tidak berimplikasi dosa.
3) Muba’ dan Ibaha
Perbuatan yang mendatangkan pahala bila dilakukan dan tidak
berdosa apabila dilakukan atau dikerjakan.
4) Makruh atau Karaha’
Sesuatu yang apabila ditinggalkan mendapat pahala dan tidak
berdosa pula jika meninggalkanya.
5) Haram
Segala sesuatu yang berdosa apabial dilakukan dan berpahala jika
meninggalkanya.

8
MA Dr. Hafsah, ‘Buku Pembelajaran FIQH Edisi Revisi.Pdf’, 2016.

5
E. Kajian Psikologis dalam bahasan fenomena Poligami
Poligami diibaratkan oleh Qasim Amin sebagai pola yang alamiah
di dunia hewan, tetapi tidak alamiah di dunia manusia. Tentunya hal itu
didasarkan bahwa manusia memiliki emosi yang jika tidak dapat terkelola
dengan baik akan menimbulkan beberapa problem psikologis. Qasim
Amin meyakini bahwa semakin tinggi tingkat peradaban manusia, maka
semakin berkurang jumlah kasus poligami.
Bahasan poligami tentunya terfokuskan pada dampak yang terjadi
pada istri yang dimadu dan anak-anak mereka. Menurut Fatimatuzzahro
dan Fifi Nofiaturrahmah dalam penelitian mereka yang mengutip buku
karangan Musdah Mulia memaparkan alasan poligami berdampak buruk
pada istri, yaitu yang pertama menjelaskan sakit hati karena pada
umumnya wanita tidak menerima suaminya membagi cinta dengan wanita
lain, yang kedua dijelaskan bahwa saat suami memutuskan poligami,
wanita cenderung merasa inferior akibat dari ketidakmampuannya menjadi
istri yang cukup untuh suaminya. Kedua alasan ini semakin lama dibiarkan
tanpa adanya regulasi emosi dan ditambah tekanan eksternal dapat
menyebabkan berbagai problem psikologis 9 . Dalam penelitian lain
dijelaskan bahwa dampak poligami juga terjadi pada anak-anak mereka.
Menurut penelitian tersebut anak-anak yang orangtuanya poligami
cenderung menunjukkan beberapa perilaku yang tidak sesuai dengan
indikator perkembangan anak seusianya. Mereka memiliki nilai sosialisasi
yang rendah, sering mengeluarkan kata-kata kasar, tidak mampu
meregulasi amarahnya dengan baik, sering berkelahi, dan sering
mengganggu teman. Peneliti yang melakukan penelitian tersebut meyakini
bahwa perbuatan-perbuatan mereka terbentuk dari keseharian dan pola
asuh yang diterapkan oleh orang tua mereka di rumah10.

9
Fatimatuzzahro and Fifi Nofiaturrahmah, ‘Poligami Dalam Hukum Islam Kontemporer:
Memahami Poligami Dengan Pendekatan Interkonektif’, Islamic Review, III (2014), 367–86.
10
Tinsi Novita, Nurlaili, and Riskan Syahbudin, ‘Dampak Poligami Terhadap Perkembangan Jiwa
Anak Di Seluma Selatan’, Al Fitrah, 5 (2021), 1–9.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kajian islam memiliki lingkup yang luas. Kajian syariah, fikih, dan
hukum islam merupakan kajian yang essensial yang harus dipelajari oleh
setiap umat islam. Syariah memiliki pengertian seperangkat norma Ilahi
yang mengatur hubungan manusia dengan sesamanya dalam kehidupan
sosial, dengan Allah SWT, serta dengan makhluk lainnya di alam
lingkungan hidupnya. Fikih memiliki pengertian tersendiri dimana Fikih
diartikan sebagai ilmu yang menerangkan segala hukum agama yang
berhubungan dengan perbuatan para mukallaf yang digali dari dalil-dalil
yang jelas (terperinci).

Kajian hukum islam memiliki lima klasifikasi, setiap klasifikasi


memiliki definisi dan konsekuensi tersendiri, klasifikasi tersebut antara
lain wajib, sunnah, mubah, makruh, dan haram. Beberapa hukum kajian
islam menjadi topik yang menyajikan data dan hasil yang mengesankan,
contohnya terdapat fenomena poligami modern yang di zaman sekarang
menjadi perhatian penuh karena poligami tidak hanya dinilai hanya dengan
ajaran tekstual melainkan pada kajian yang lain, contohnya psikologi.

7
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zainuddin. (2022). Hukum Islam : Pengantar Hukum Islam di Indonesia.


Jakarta: Sinar Grafika.

Saija, R & Taufik, Iqbal. (2016). Dinamika Hukum Islam Indonesia. Yogyakarta :
Deepublish.

Dr. Hafsah, MA, ‘Buku Pembelajaran FIQH Edisi Revisi.Pdf’, 2016


Nurhayati, Nurhayati, ‘Memahami Konsep Syariah, Fikih, Hukum Dan Ushul
Fikih’, Jurnal Hukum Ekonomi Syariah, 2.2 (2018), 124–34
<https://doi.org/10.26618/j-hes.v2i2.1620>
Shaifudin, Arif, ‘Fiqih Dalam Perspektif Filsafat Ilmu: Hakikat Dan Objek Ilmu
Fiqih’, AL-MANHAJ: Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial Islam, 1.2
(2019), 197–206 <https://doi.org/10.37680/almanhaj.v1i2.170>
Fatimatuzzahro, and Fifi Nofiaturrahmah, ‘Poligami Dalam Hukum Islam
Kontemporer: Memahami Poligami Dengan Pendekatan Interkonektif’,
Islamic Review, III (2014), 367–86
Novita, Tinsi, Nurlaili, and Riskan Syahbudin, ‘Dampak Poligami Terhadap
Perkembangan Jiwa Anak Di Seluma Selatan’, Al Fitrah, 5 (2021), 1–9

Anda mungkin juga menyukai