Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ILMIAH

PENGANTAR STUDI ISLAM


Kelompok 7 (Tujuh)
KELAS 1C

“ SYARI’AH DAN IBADAH”

Dosen Pengampu :
MARYADI, S.HI, M.S.I
NIDN 1210108001

Di susun oleh :
Aminun Naufal
M. Raysudin Arif
Zumrul Wafidiin

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
SULTAN SYARIF HASYIM SIAK SRI INDRAPURA RIAU
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur Allah SWT, Tuhan semesta alam yang tidak pernah berhenti dalam
melimpahkan nikmat-Nya kepada seluruh umat manusia berupa nikmat iman, nikmat Islam,
dan nikmat rohani dan jasmani, sehingga penulis masih memiliki kesempatan dalam
menyusun makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada baginda besar Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam beserta keluarganya, kerabat dan seluruh umatnya
yang dimana membawa kita dari zaman jahiliah menuju zaman yang terang benderang
dipenuhi dengan banyak kebaikan, semoga umat islam dapat selalu meneladani apa yang
telah beliau ajarkan.
Alhamdulilah berkat izin Allah Subhanahu wa Ta'ala, peneliti dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Dengan pokok pembahasan “Syariah
Dan Ibadah”, Penulis menyadari bahwa sanya penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat
penulis harapkan guna melengkapi atau memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini
berguna dalam memperdalam ilmu pengetahuan kita semua.

Siak, 11 September 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG....................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................1
C. TUJUAN MASALAH....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Pengertian Syariah Islam Dalam Kehidupan..................................................................3
B. Ruang Lingkup Syariah...................................................................................................3
C. Sumber-sumber Syariah..................................................................................................4
D. Klasifikasi dan Pelaksanaan Syariah...............................................................................5
E. Pengertian dan Hakikat Ibadah.......................................................................................5
F. Dasar-Dasar Ibadah dan Fungsi Ibadah..........................................................................7
G. Ruang Lingkup dan Syarat diterimanya Ibadah..............................................................8
H. Keutamaan Ibadah...........................................................................................................8
BAB III PENUTUP..................................................................................................................10
A. Kesimpulan...................................................................................................................10
B. Saran..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kehidupan manusia di dunia merupakan anugerah dari Allah swt dengan
segala pemberiannya, manusia dapat mengecap segala kenikmatan yang bisa
dirasakan oleh dirinya tetapi dengan anugerah tersebut kadangkala manusia lupa akan
Dzat Allah swt yang telah memberikannya. Sebab itu, manusia harus mendapatkan
suatu bimbingan sehingga di dalam kehidupannya dapat berbuat sesuai bimbingan
Allah swt atau memanfaatkan anugerah Allah SWT. Hidup yang dibimbing oleh
syari’ah akan melahirkan kesadaran untuk berperilaku yang sesuai dengan tuntuan
Allah swt dan Rasul Nya, salah satu cara untuk mencapai tuntunan tersebut adalah
dengan beribadah.
Syariah islam ialah tata cara pengaluran tentang perilaku hidup manusia untuk
mencapai keridhaan Allah SWT. Ibadah merupakan suatu perkara yang perlu adanya
perhatian terhadapnya, karena ibadah itu tidak bisa dimain-mainkan apalagi
disalahgunakan. Dalam islam ibadah harus berpedoman pada apa yang telah Allah
perintahkan dan apa yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammmad SAW kepada umat
islam, yang dilandaskan pada kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad
berupa kitab suci Al-Qur’an dan segala perbuatan, perkataan, dan ketetapan nabi atau
dengan kata lain disebut dengan hadits nabi Sebagai rasa syukur terhadap Allah swt,
hendaknya kita sadar diri untuk beribadah kepada sang Pencipta Langit dan Bumi
beserta isinya sesuai syari’at Nya. Dalam ibadah, kita harus memperhatikan jenis-jenis
ibadah yang kita lakukan. Apakah ibadah tersebut termasuk dalam ibadah wajib,
sunnah, mubah, dan makruh.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian dan Ruang Lingkup syariah islam
2. Apa pengertian pengertian ibadah dan hakikatnya?
3. Apa saja dasar – dasar ibadah dan fungsi dari ibadah?
4. Apa saja ruang lingkup ibadah dan apa syarat diterimanya ibadah?
5. Apa saja keutamaan ibadah?

C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui Pengertian dan Ruang Lingkup syariah islam

1
2. Untuk mengetahui pengertian ibadah dan hakikatnya
3. Untuk mengetahui dasar – dasar ibadah dan fungsi dari ibadah
4. Untuk mengetahui ruang lingkup ibadah dan apa syarat diterimanya ibadah
5. Untuk mengetahui keutamaan ibadah

2
BAB II
PEMBAHASAN

Syariah adalah ketentuan-ketentuan agama yang merupakan pegangan bagi manusia di


dalam hidupnya untuk meningkatkan kwalitas hidupnya dalam rangka mencapai kebahagiaan
dunia dan akhirat.
Syariah Islam adalah tata cara pengaturan tentang perilaku hidup manusia untuk
mencapai keridhoan Allah SWT yang dirumuskan dalam Al-Qur’an, yaitu Surat Asy-Syura
ayat 13 yang Artinya : “Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama yang telah
diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah kamu wahyukan kepadamu dan apa yang
telah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu : Tegakkanlah agama dan
janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama
yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang
dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-
Nya).” (Quran surat Asy-Syura ayat 13).

A. Pengertian Syariah Islam Dalam Kehidupan


Ketentuan-ketentuan sebagaimana dirumuskan dalam syariah, wajib dipatuhi. Orang
Islam yakin bahwa ketentuan Allah SWT yang terdapat dalam syariah itu adalah
ketentuanm Allah SWT yang bersifat universal, oleh karena itu merupakan hukum bagi
setiap komponen dalam satu sistem. Hal ini berarti bahwa setiap ketentuan yang
ditinggalkannya atau dilanggar bukan saja akan merusak lingkungannya tetapi juga akan
menghilangkan fungsi parameter dalam komponen atau fungsi komponen dalam sistem.

B. Ruang Lingkup Syariah


Ruang lingkup syariah lain mencakup peraturan-peraturan sebagai berikut :
Ibadah, yaitu peraturan-peraturan yang mengatur hubungan langsung dengan Allah
SWT (ritual), yang terdiri dari Rukun Islam : mengucapkan syahadat, mengerjakan
shalat, zakat, puasa dan haji.
Ibadah lainnya yang berhubungan dengan rumun Islam :
a. Badani (bersifat fisik) : bersuci meliputi wudlu, mandi, tayamum, pengaturan
menghilangkan najis, peraturan air, istinja, adzan, qomat, I’tikaf, do’a, sholawat,
umroh, tasbih, istighfar, khitan, pengurusan mayit, dan lain-lain.
b. Mali (bersifat harta) : qurban, aqiqah, alhadyu, sidqah, wakaf, fidyah, hibbah, dan
lain-lain.

3
Muamalah, yaitu peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan yang
lainnya dalam hal tukar-menukar harta (jual beli dan yang searti), diantaranya : dagang,
pinjam-meminjam, sewa-menyewa, kerja sama dagang, simpanan, penemuan,
pengupahan, rampasan perang, utang-piutang, pungutan, warisan, wasiat, nafkah, titipan,
jizah, pesanan, dan lain-lain.
Munakahat, yaitu peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan orang
lain dalam hubungan berkeluarga (nikah, dan yang berhubungan dengannya),
diantaranya : perkawinan, perceraian, pengaturan nafkah, penyusunan, memelihara anak,
pergaulan suami istri, mas kawin, berkabung dari suami yang wafat, meminang, khulu’,
li’am dzilar, ilam walimah, wasiyat, dan lain-lain.
Jinayat, yaitu peraturan yang menyangkut pidana, diantaranya : qishsash, diyat,
kifarat, pembunuhan, zinah, minuman keras, murtad, khianat dalam perjuangan,
kesaksian dan lain-lain.
Siyasa, yaitu yang menyangkut masalah-masalah kemasyarakatan (politik),
diantaranya : ukhuwa (persaudaraan) musyawarah (persamaan), ‘adalah (keadilan),
ta’awun (tolong menolong), tasamu (toleransi), takafulul ijtimah (tanggung jawab sosial),
zi’amah (kepemimpinan) pemerintahan dan lain-lain.
Akhlak, yaitu yang mengatur sikap hidup pribadi, diantaranya : syukur, sabar,
tawadlu, (rendah hati), pemaaf, tawakal, istiqomah (konsekwen), syaja’ah (berani), birrul
walidain (berbuat baik pada ayah ibu), dan lain-lain.

C. Sumber-sumber Syariah
1. Al-Qur’an,
Al-Qur’an adalah kumpulan wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang dihimpun dalam sebuah kita suci yang menjadi pegangan bagi
manusia. Yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dan merupakan Undang-
Undang yang sebagian besar berisi hukum-hukum pokok.
2. Al-Hadist (As-Sunnah)
Al-Hadist (As-Sunnah), sumber hukum kedua yang memberikan penjelasan
dan rincian terhadap hukum-hukum Al-Qur’an yang bersifat umum. Sunnah adalah
sumber hukum islam (pedoman hidup kaum muslimin yang kedua setelah Al-
Qur’an).

4
3. Ra’yu (Ijtihad)
Ra’yu (Ijtihad), upaya para ahli mengkaji Al-Qur’an dan As-Sunnah untuk
menetapkan hukum yang belum ditetapkan secara pasti dalam Al-Qur’an dan As-
Sunnah.

D. Klasifikasi dan Pelaksanaan Syariah


Syariah adalah ketentuan, ketentuan Allah SWT yang mengatur dilaksanakannya atau
tidak dilaksanakannya suatu perbuatan seseorang baik yang menyangkut ibadah dalam
arti kata khusus atau ibadah dalam arti luas.
Klasifikasi sebagai berikut:
1. Kelompok Wajib (ijab)
2. Kelompok haram
3. Kelompok sunnat
4. Kelompok makru
5. Kelompok yang diizinkan (ibadah)
Bagi seseorang muslim melaksanakan syariah dalam kehidupan sehari-hari,
sebenarnya tidak hanya melaksanakan agama dalam arti khusus tapi melaksanakan
agama yang bersifat universal. Pelaksanaan syariah didalam islam ini sangat
berhubungan dengan kondisi, sebagai contoh orang yang tidak mampu untuk
melaksanakan sesuatu kewajiban secara normal maka dia pasti melaksanakannya dengan
cara lain.

E. Pengertian dan Hakikat Ibadah


A. Pengertian Ibadah
Ibadah secara etimologi berasal dari kata bahasa arab yaitu abida-ya`budu-`abdan-
`ibadatan, yang berarti taat, tunduk, patuh,dan merendahkan diri. Kesemua pengertian
itu mempunyai makna yang berdekatan. Seseorang yang tunduk, patuh dan
merendahkan diri dihadapan yang disembah disebut “abid” (yang beribadah).
Kemudian pengertian ibadah secara terminologi atau secara istilah adalah sebagai
berikut :
a. Menurut ulama tauhid dan hadis ibadah yaitu:
“Mengesakan dan mengagungkan Allah sepenuhnya serta menghinakan diri dan
menundukkan jiwa kepada-Nya”Selanjutnya mereka mengatakan bahwa ibadah itu
sama dengan tauhid. Ikrimah salah seorang ahli hadits mengatakan bahwa segala
lafadz ibadah dalam Al-Qur’an diartikan dengan tauhid.

5
b. Para ahli di bidang akhlak mendefinisikan ibadah sebagai berikut:
“Mengerjakan segala bentuk ketaatan badaniyah dan melaksanakan segala bentuk
syari’at (hukum)“Akhlak” dan segala tugas hidup (kewajiban-kewajiban) yang
diwajibkan atas pribadi, baik yang berhubungan dengan diri sendiri, keluarga
maupun masyarakat, termasuk kedalam pengertian ibadah
c. Menurut ahli fikih ibadah adalah:
“Segala bentuk ketaatan yang dikerjakan untuk mencapai keridhaan Allah SWT
dan mengharapkan pahala-Nya di akhirat.”
Jadi dari pengertian, Ibadah adalah semua yang mencakup segala perbuatan yang
disukai dan diridhai oleh Allah SWT, baik berupa perkataan maupun perbuatan,
baik terang-terangan maupun tersembunyi dalam rangka mengagungkan Allah
SWT dan mengharapkan pahala-Nya.”
B. Hakikat Ibadah
Tujuan diciptakannya manusia di muka bumi ini yaitu untuk beribadah kepada
Allah SWT. Ibadah dalam pengertian yang komprehensif menurut Syaikh Al-Islam
Ibnu Taimiyah adalah sebuah nama yang mencakup segala sesuatu yang dicintai dan
diridhai oleh Allah SWT berupa perkataan atau perbuatan baik amalan batin ataupun
yang dhahir (nyata).
Adapun hakikat ibadah yaitu:
1. Ibadah adalah tujuan hidup kita, seperti yang terdapat dalam surat adz-dzariat ayat
56, yang menunjukkan bahwa tugas kita sebagai manusia adalah untuk beribadah
kepada allah.
2. Hakikat ibadah itu adalah melaksanakan apa yang Allah cintai dan ridhai dengan
penuh ketundukan dan perendahan diri kepada Allah.
3. Ibadah akan terwujud dengan cara melaksanakan perintah Allah dan
meninggalkan larangan-Nya.
4. Hakikat ibadah sebagai cinta.
5. Jihad di jalan Allah (berusaha sekuat tenaga untuk meraih segala sesuatu yang
dicintai Allah).
6. Takut, maksudnya tidak merasakan sedikitpun ketakutan kepada segala bentuk
dan jenis makhluk melebihi ketakutannya kepada Allah SWT.

6
F. Dasar-Dasar Ibadah dan Fungsi Ibadah
a. Dasar-dasar ibadah
Ibadah harus dibangun atas tiga dasar. Pertama, cinta kepada Allah dan Rasul-
Nya dengan mendahulukan kehendak, perintah, dan menjauhi larangan-Nya.
Rasulullah saw. Bersabda,
“Ada tiga hal yang apabila terdapat dalam seseorang niscaya ia akan mendapatkan
manisnya iman, yaitu bahwa Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada yang lain;
bahwa ia tidak mencintai seseorang melainkan semata karena Allah; dan bahwa ia
membenci kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya, sebagaimana
ia membenci untuk dilemparkan ke dalam neraka.” (HR Bukhari dan Muslim, dari
Anas bin Malik).
b. Fungsi ibadah
Ada tiga aspek fungsi ibadah dalam Islam.
1. Mewujudkan hubungan antara hamba dengan Tuhannya.
Orang yang beriman dirinya akan selalu merasa diawasi oleh Allah. Ia akan selalu
berupaya menyesuaikan segala perilakunya dengan ketentuan Allah SWT. Dengan
sikap itu seseorang muslim tidak akan melupakan kewajibannya untuk beribadah,
bertaubat, serta menyandarkan segala kebutuhannya pada pertolongan Allah SWT.
Demikianlah ikrar seorang muslim seperti tertera dalam Al-Qur’an surat Al-
Fatihah ayat 5“Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah
Kami meminta pertolongan.”Atas landasan itulah manusia akan terbebas dari
penghambaan terhadap manusia, harta benda dan hawa nafsu.
2. Mendidik mental dan menjadikan manusia ingat akan kewajibannya
Dengan sikap ini, setiap manusia tidak akan lupa bahwa dia adalah anggota
masyarakat yang mempunyai hak dan kewajiban untuk menerima dan memberi
nasihat. Oleh karena itu, banyak ayat Al-Qur'an ketika berbicara tentang fungsi
ibadah menyebutkan juga dampaknya terhadap kehidupan pribadi dan masyarakat.
3. Melatih diri untuk berdisiplin
Adalah suatu kenyataan bahwa segala bentuk ibadah menuntut kita untuk
berdisiplin. Kenyataan itu dapat dilihat dengan jelas dalam pelaksanaan sholat,
mulai dari wudhu, ketentuan waktunya, berdiri, ruku, sujud dan aturan-aturan
lainnya,

7
G. Ruang Lingkup dan Syarat diterimanya Ibadah
a. Ruang Lingkup Ibadah
1. Ibadah Secara Umum (ghairu mahdhah)
Ibadah umum atau ghairu mahdhah adalah segala amalan yang diizinkan oleh
Allah, misalnya; belajar, dzikir, dakwah, tolong menolong dan lain sebagainya.
Jadi, ibadah secara umum ini termasuk fardhu kifayah dan sebagian yang hukum
asalnya mubah. Ibadah umum sangat luas yang mencakupi atau merangkumi
seluruh pekara yang berkaitan kehidupan manusia. Akan tetapi jika bertemu
adanya nash yang mengharamkannya, misalnya ada dalil yang melarang mengucap
dzikir dengan lisan di dalam tandan atau WC, maka ia haram mengucapkannya
selama berada di dalamnya. Selain itu selama dalil umum yang memayungi
keharusan ibadah sunah tersebut dan tidak ada pula dalil pengharaman bentuk dan
cara pelaksanaannya, maka dibenarkan untuk mengamalkannya.
2. Ibadah Secara Khusus (mahdhah)
Ibadah khusus atau mahdhah adalah ibadah yang apa saja yang telah
ditetapkan Allah akan tingkat, tata cara dan perincian-perinciannya. Jenis ibadah
yang termasuk mahdhah misalnya adalah Thaharah, Shalat, Puasa, Zakat dan Haji.
Jadi, jenis dari ibadah ini keberadaannya harus berdasarkan sumber-sumber hukum
Islam (Al-Qur’an dan Hadits), bukan berasal atau ditetapkan oleh akal logika
melainnya berasal dari wahyu Allah SWT. Dan hamba (semua manusia) wajib
meyakini bahwa apa yang diperintahkan Allah kepadanya, semata-mata untuk
kepentingan dan kebahagiaan hamba, bukan untuk Allah SWT.

b. Syarat diterimanya Ibadah


1. Ikhlas karena Allah semata, bebas dari syirik besar dan kecil
2. Ittiba’, sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
3. Meninggalkan riya, artinya beribadah bukan karena malu kepada manusia dan
supaya dilihat oleh orang lain.
4. Bermuraqabah, artinya yakin bahwa Allah itu melihat dan selalu ada disamping
kita sehingga kita bersikap sopan kepada-Ny.

H. Keutamaan Ibadah
Ibadah di dalam syari’at Islam merupakan tujuan akhir yang dicintai dan diridhai-
Nya. Karenanyalah Allah menciptakan manusia, mengutus para Rasul dan menurunkan

8
Kitab-Kitab suci-Nya. Orang yang melaksanakannya dipuji dan yang enggan
melaksanakannya dicela. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

ِ ‫ال َربُّ ُك ُم ا ْدعُونِي َأ ْستَ ِجبْ لَ ُك ْم ۚ ِإ َّن الَّ ِذينَ يَ ْستَ ْكبِرُونَ ع َْن ِعبَا َدتِي َسيَ ْد ُخلُونَ َجهَنَّ َم د‬
َ‫َاخ ِرين‬ َ َ‫َوق‬
“Dan Rabb-mu berfirman, ‘Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan
bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau beribadah kepada-Ku
akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” [Al-Mu’min: 60]
Di antara keutamaan ibadah adalah
a) Ibadah mensucikan jiwa dan membersihkannya, dan mengangkatnya ke derajat
tertinggi menuju kesempurnaan manusiawi.
b) Manusia sangat membutuhkan ibadah melebihi segala-galanya, bahkan sangat darurat
membutuhkannya. Karena manusia secara tabi’at adalah lemah, fakir (butuh) kepada
Allah
c) Tidak ada yang dapat menenteramkan dan mendamaikan serta menjadikan seseorang
merasakan kenikmatan hakiki yang ia lakukan kecuali ibadah kepada Allah semata
d) Ibadah dapat meringankan seseorang untuk melakukan berbagai kebajikan dan
meninggalkan kemunkaran.
e) Seorang hamba dengan ibadahnya kepada Rabb-nya dapat membebaskan dirinya dari
belenggu penghambaan kepada makhluk, ketergantungan, harap dan rasa cemas
kepada mereka
f) Bahwasanya ibadah merupakan sebab utama untuk meraih keridhaan Allah.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Syariah Islam memberikan tuntunan hidup khususnya pada umat Islam dan
umumnya pada seluruh umat manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Muamalah dalam syariah Islam bersifat fleksibel tidak kaku. Dengan demikian
Syariah Islam dapat terus menerus memberikan dasar spiritual bagi umat Islam dalam
menyongsong setiap perubahan yang terjadi di masyarakat dalam semua aspek
kehidupan.
Ibadah segala perbuatan yang disukai dan diridhai oleh Allah SWT, baik berupa
perkataan maupun perbuatan, baik terang-terangan maupun tersembunyi dalam rangka
mengagungkan Allah SWT dan mengharapkan pahala-Nya, mensucikan jiwa,
mewujudkan hubungan antara hamba dengan Tuhannya, mendidik mental, dan
menjadikan manusia yang disiplin dan bertanggung jawab.

B. Saran
Sebagai manusia hendaknya kita tidak melupakan hakikat dari penciptaan kita,
yaitu untuk beribadah kepada Allah swt sesuai dengan Al Qur’an dan Hadits baik
dalam ibadah mahdah (khusus) maupun dalam ibadah ghoiru mahdah (umum) dengan
niat semata-mata ikhlas untuk mencapai ridha Allah

10
DAFTAR PUSTAKA

Dasar – Dasar Agama Islam, Prof. Dr. Zakiah Haradjat Dkk, 1999, Jakarta. Fiqh Islam, H.
Sulaiman Rasjid, 1976, Attahiriyah, Bandung.
Pendidikan Agama Islam, Drs. Nandang L. Hakim, 1988, Ganeca Exac, Bandung. Syarifudin,
Amir, Garis-Garis Besar Fiqih, (Jakarta: Kencana, 2003), Cetakan Ke-2.

11

Anda mungkin juga menyukai