Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Pendidikan
Agama Islam. Makalah ini tentang “SYARI’AH ”. Manusia yang hidup dalam bimbingan
syariah akan melahirkan suatu kesadaran untuk berprilaku yang sesuai dengan tuntutan dan
tuntunan Allah dan Rasulnya, serta akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi diri penulis maupun
bagi para pembaca pada umumnya. Demi tercapainya peningkatan kualitas Pendidikan
Agama Islam di Indonesia.

26, Oktober, 2022


 
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar  Belakang

            Syariah islam ialah tata cara pengaluran tentang perilaku hidup manusia untuk
mencapai keridhaan Allah SWT. Seperti yang dirumuskan dalam Al-Qur’an surat Asy-Syara
ayat 13 yang artinya: “Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah
diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah kamu wahyukan kepadamu dan apa yang
telah kami wasiatan kepada Ibrahim Musa dan Isa”.
            Kehidupan manusia di dunia merupakan anugerah dari Allah SWT. Dengan segala
pemberian-Nya manusia dapat mengecap segala kenikmatan yang bisa dirasakan oleh
dirinya. Tapi dengan anugerah tersebut kadangkala manusia lupa akan dzat Allah SWT yang
telah memberikannya. Untuk hal tersebut manusia harus mendapatkan suatu bimbingan
sehingga di dalam kehidupannya dapat berbuat sesuai dengan bimbingan Allah SWT. Hidup
yang dibimbing syariah akan melahirkan kesadaran untuk berprilaku yang sesuai dengan
tuntutan dan tuntunan Allah dan Rasulnya yang tergambar dalam hukum Allah yang
Normatif dan Deskriptif (Quraniyah dan Kauniyah).
            Sebagian dari syariat terdapat aturan tentang ibadah, baik ibadah khusus maupun
ibadah umum. Sumber syariat adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah, sedangkan hal-hal yang
belum diatur secara pasti di dalam kedua sumber tersebut digunakan ra’yu (Ijtihad). Syariat
dapat dilaksanakan apabila pada diri seseorang telah tertanam Aqidah atau keimanan.
Semoga dengan bimbingan syariah hidup kita akan selamat dunia dan akhirat.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:

a.    Apa itu Syariah islam ?


b. Bagaimana Ruang Lingkup syariah islam ?
b.    Apa itu Syariah dan fikih serta keabadian syariat islam?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk memenuhi penilaian tugas mata kuliah pendidikan Agama islam


2. Untuk mengetahui syariah islam
3. Untuk mengetahui ruang lingkup syariah islam
4. Agar memahami syariah islam dalam kehidupan
5. Untuk mengetahui sumber – sumber syariah islam
BAB II
PEMBAHASAN

 A. Pengertian Syariah islam

          Syariah adalah ketentuan-ketentuan agama yang merupakan pegangan bagi manusia di


dalam hidupnya untuk meningkatkan kwalitas hidupnya dalam rangka mencapai kebahagiaan
dunia dan akhirat. Syariah Islam adalah tata cara pengaturan tentang perilaku hidup manusia
untuk mencapai keridhoan Allah SWT yang dirumuskan dalam Al-Qur’an, yaitu :

1. Surat Asy-Syura ayat 13

Artinya : Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama yang telah diwasiatkan-
Nya kepada Nuh dan apa yang telah kamu wahyukan kepadamu dan apa yang telah kami
wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu : Tegakkanlah agama dan janganlah kamu
berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru
mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan
memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya) (Quran surat Asy-
Syura ayat 13).

B. Pengertian Syariah Islam Dalam Kehidupan

            Ketentuan-ketentuan sebagaimana dirumuskan dalam syariah, wajib dipatuhi. Orang


Islam yakin bahwa ketentuan Allah SWT yang terdapat dalam syariah itu adalah ketentuanm
Allah SWT yang bersifat universal, oleh karena itu merupakan hukum bagi setiap komponen
dalam satu sistem. Hal ini berarti bahwa setiap ketentuan yang ditinggalkannya atau
dilanggar bukan saja akan merusak lingkungannya tetapi juga akan menghilangkan fungsi
parameter dalam komponen atau fungsi komponen dalam sistem.
Sebagai contoh, seseorang menyalahi janji, berdusta, zina, mencuri, korupsi, dan lain-
lain. Dalam syariah Islam ada istilah rukshoh (keringanan) apabila seseorang tidak dapat
melaksanakan kewajibannya secara normal, maka ia boleh melaksanakannya dengan cara lain
sesuai dengan kekuatan, kemungkinan, dan kondisi, seperti sholat sambil duduk.
C. Ruang Lingkup Syariah
Ruang lingkup syariah lain mencakup peraturan-peraturan sebagai berikut :

         Ibadah, yaitu peraturan-peraturan yang mengatur hubungan langsung dengan Allah SWT
(ritual), yang terdiri dari rukun Islam : mengucapkan syahadat, mengerjakan shalat,
zakat, puasa, dan haji.

         Ibadah lainnya yang berhubungan dengan rukun Islam antara lain :


a. Badani (bersifat fisik) :
bersuci meliputi wudlu, mandi, tayamum, pengaturan menghilangkan najis, peraturan
air,istinja,adzan, qomat, I’tikaf, doa , sholawat, umroh, tasbih, istighfar, khitan,
pengurusan mayit dan lain lain
b. Mali (bersifat harta)   : qurban, aqiqah, alhadyu, sidqah, wakaf, fidyah, hibbah, dan
lain-lain.
          Muamalah, yaitu peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan yang lainnya
dalam hal tukar-menukar harta (jual beli dan yang searti), diantaranya : dagang, pinjam-
meminjam, sewa-menyewa, kerja sama dagang, simpanan, penemuan, pengupahan,
rampasan perang, utang-piutang, pungutan, warisan, wasiat, nafkah, titipan, jizah,
pesanan, dan lain-lain.
 Munakahat, yaitu peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan orang lain
dalam hubungan berkeluarga (nikah, dan yang berhubungan dengannya), diantaranya :
perkawinan, perceraian, pengaturan nafkah, penyusunan, memelihara anak, pergaulan
suami istri, mas kawin, berkabung dari suami yang wafat, meminang, khulu’, li’am
dzilar, ilam walimah, wasiyat, dan lain-lain.
 Jinayat, yaitu peraturan yang menyangkut pidana, diantaranya : qishsash, diyat, kifarat,
pembunuhan, zinah, minuman keras, murtad, khianat dalam perjuangan, kesaksian dan
lain-lain.
 Siyasa, yaitu yang menyangkut masalah-masalah kemasyarakatan (politik), diantaranya
: ukhuwa (persaudaraan) musyawarah (persamaan), ‘adalah (keadilan), ta’awun (tolong
menolong), tasamu (toleransi), takafulul ijtimah (tanggung jawab sosial), zi’amah
(kepemimpinan) pemerintahan dan lain-lain.
 Akhlak, yaitu yang mengatur sikap hidup pribadi, diantaranya : syukur, sabar, tawadlu,
(rendah hati), pemaaf, tawakal, istiqomah (konsekwen), syaja’ah (berani), birrul
walidain (berbuat baik pada ayah ibu), dan lain-lain.
 Peraturan-peraturan lainnya seperti : makanan, minuman, sembelihan, berburu, nazar,
pemberantasan kemiskinan, pemeliharaan anak yatim, mesjid, da’wah, perang, dan
lain-lain.

D.    Sumber-sumber Syariah

1. Al-Qur’an
              Al-Qur’an adalah kumpulan wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang dihimpun dalam sebuah kita suci yang menjadi pegangan bagi
manusia.  Yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dan merupakan Undang-Undang
yang sebagian besar berisi hukum-hukum pokok

2. Al-Hadist (As-Sunnah)

 Al-Hadist (As-Sunnah), sumber hukum kedua yang memberikan penjelasan dan


rincian terhadap hukum-hukum Al-Qur’an yang bersifat umum. Sunnah adalah sumber
hukum islam (pedoman  hidup kaum muslimin yang kedua setelah Al-Qur’an).

3. Ra’yu (Ijtihad)
              Ra’yu (Ijtihad), upaya para ahli mengkaji Al-Qur’an dan As-Sunnah untuk
menetapkan hukum yang belum ditetapkan secara pasti dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.

D. Klasifikasi dan Pelaksanaan Syariah


Syariah adalah ketentuan, ketentuan Allah SWT yang mengatur dilaksanakannya atau
tidak dilaksanakannya suatu perbuatan seseorang baik yang menyangkut ibadah dalam arti
kata khusus atau ibadah dalam arti luas.
A, Klasifikasi sebagai berikut:
1.    Yang termasuk wajib (ijab)
2.    Kelompok haram
3.    Kelompok sunnat
4.    Kelompok makruh
5.    Kelompok yang diizinkan (ibadah)

b.    Pelaksanaan Syariah

Pengklasifikasian  Syariah  di jelaskan sebagai berikut :


         Wajib (Ijab), yaitu suatu ketentuan yang menurut pelaksanaannya, apabila dikerjakan
mendapat pahala, dan apabila ditinggalkan mendapat dosa
         Haram, yaitu suatu ketentuan apabila ditinggalkan mendapat pahala dan apabila
dikerjakan mendapat dosa. Contohnya : zinah, mencuri, membunuh, minum-minuman keras,
durhaka pada orang tua, dan lain-lain.
         Sunnah (Mustahab), yaitu suatu ketentuan apabila dikerjakan mendapat pahala dan
apabila ditinggalkan tidak berdosa.
         Makruh (Karahah), yaitu suatu ketentuan yang menganjurkan untuk ditinggalkannya
suatu perbuatan; apabila ditinggalkan mendapat pahala dan apabila dikerjakan tidak berdosa.
Contohnya : merokok, makan bau-bauan, dan lain-lain.

Bagi seseorang muslim melaksanakan syariah dalam kehidupan sehari-hari, sebenarnya


tidak hanya melaksanakan agama dalam arti khusus tapi melaksanakan agama yang bersifat
universal.Pelaksanaan syariah didalam islam ini sangat berhubungan dengan kondisi, sebagai
contoh orang yang tidak mampu untuk melaksanakan sesuatu kewajiban secara normal maka
dia pasti melaksanakannya dengan cara lain.

E. Ibadah Sebagai Bagian Dari Syariah

            Syariah mengatur hidup manusia sebagai hamba Allah yang harus taat, tunduk, dan
patuh kepada Allah. Ketaatan, ketundukkan, dan kepatuhan kepada Allah dibuktikan dalam
bentuk pelaksanaan ibadah yang tata caranya diatur sedemikian rupa oleh Syariah Islam.
Esensi ibadah adalah penghambaan diri secara total kepada Allah sebagai pengakuan akan
kelemahan dan keterbatasan manusia di hadapan kemahakuasaan Allah. Dengan demikian
salah satu bagian dari syariah adalah ibadah.
Secara umum Ibadah berarti mencakup semua perilaku dalam semua aspek kehidupan
yang sesuai dengan ketentuan Allah SWT. Ibadah dalam pengertian inilah yang dimaksud
dengan tugas hidup manusia. Sebagaimana dalam Firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Adz-
Dzariyah ayat 56 yang berbunyi :
Artinya : “Dan aki tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku” (Adz-Dzariyat : 56).  
 Secara khusus Ibadah berarti perilaku manusia yang dilakukan atas perintah Allah
SWT dan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, seperti shalat, dzikir, puasa, dan
lain-lain.  Landasan dasar pelaksanaan syariah adalah aqidah (keimanan). Dengan aqidah
yang kuat maka syariah dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan ketentuan Allah SWT.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

            Syariah Islam memberikan tuntunan hidup khususnya pada umat Islam dan
umumnya pada seluruh umat manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Muamalah dalam syariah Islam bersifat fleksibel tidak kaku. Dengan demikian Syariah
Islam dapat terus menerus memberikan dasar spiritual bagi umat Islam dalam menyongsong
setiap perubahan yang terjadi di masyarakat dalam semua aspek kehidupan.
            Syariah Islam dalam muamalah senantiasa mendorong penyebaran manfaat bagi
semua pihak, menghindari saling merugikan, mencegah perselisihan dan kesewenangan dari
pihak yang kuat atas pihak-pihak yang lemah. Dengan dikembangkannya muamalah
berdasarkan syariah Islam akan lahir masyarakat marhamah, yaitu masyarakat yang penuh
rahmat.
Syariah adalah  tata cara pengaturan tentang perilaku hidup manusia untuk mencapai
keridhaan Allah SWT.Ruang lingkup yaitu mencakup : ibadah, muamalah, murakahat,
jinayat, siyasah  akhlak, peraturan-peraturan  lainnya.

B. Saran
 Demikianlah makalah ini kami buat, tentunya masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya memabngun bagi
para pembacanya seabgai keempurnaan makalah ini. Dan semoga makalah ini bisa menjadi
acuan untuk meningkatkan makalah-makalah selanjutnya dan bermanfaat bagi para
pembaca dan terkhusus buat kami. Amin.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. Dasar-dasar Pendidikan (Bumi Aksara, Jakarta, 2008).


Dasar – Dasar Agama Islam, Prof. Dr. Zakiah Haradjat Dkk, 1999, Jakarta.
 Fiqh Islam, H. Sulaiman Rasjid, 1976, Attahiriyah, Bandung.
Pendidikan Agama Islam, Drs. Nandang L. Hakim, 1988, Ganeca Exac, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai