PENGUJIAN HIPOTESIS
Disusun Oleh :
AHMAD SAIFULLAH
18021014032
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkatrahmat dan kemurahannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
yangberjudul “Penguji Hipotesis”,walaupun masih jauh dari kesempurnaan. Dengan
tersusunnya makalah ini diharapkan dapat membantu teman-teman dalamrangka pemahaman
yang lebih seksama dari materi yang disajikan.Dalam materi ini disajikan secara ringkas hal-
hal yang perlu diketahui yangberkaitan dengan materi pengujian hipotesis. Kami sangat
menyadari bahwa apa yangdisajikan ini masih jauh dari kesempurnaan, walaupun kami yakin
bahwa materi ini akansangat bermaanfaat bagi teman-teman guna membantu kelancaran dan
kemudahan dalammemahami materi yang disajikan. Kami senantiasa akan berupaya
memperbaiki makalah inisehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
diharapkan penulis gunapenyempurnaan makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagisemua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan Makalah...............................................................................................1
C. Rumusan Masalah............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengujian Hipotesis.......................................................................................2
B. Kegunaan Pengujian Hipotesis........................................................................................2
C. Konsep hipotesis.............................................................................................................4
D. Prosedur Pengujian Hipotesis........................................................................................10
E. Jenis-Jenis Pengujian Hipotesis.....................................................................................25
F. Uji Chi-Square...............................................................................................................35
BAB III KESIMPULAN
A. Kesimpulan……………………………………………………………………… …37
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................38
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai banyak hal yang dapat
kitadeskripsikan dalam bentuk data. Informasi data yang diperoleh tentunya harus diolah
terlebihdahulu menjadi sebuah data yang mudah dibaca dan dianalisa. Statistika adalah
ilmu yangmempelajari cara-cara pengolahan data.Untuk memperoleh data-data tersebut,
diperlukan adanya suatu penelitian. Penelitianini didapatkan melalui berbagai cara, dan
juga berbagai langka-langkah pengujian dari parapengumpul data. Sebelum melakukan
penelitian, kita akan menduga-duga terlebih dahuluterhadap apa yang kita ingin teliti.
Pernyataan dugaan atau pernyataan sementara kita iniyang disebut hipotesis. Banyak
sekali macam-macam konsep hipotesis ini, salah satunya jenishipotesis. Terkadang dalam
penelitian pun banyak sekali permasalahan-permasalahan danjuga kesalahan dalam
melakukan penelitian. Seluruh yang akan dibahas dalam melakukanhipotesis penelitian
akan dibahas dalam makalah ini beserta permasalah-permasalahan yangterjadi.
B. Tujuan Penulisan Makalah
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk :
1. Mengetahui konsep hipotesis dan pengujiannya
2. Mengetahui macam-macam permasalahan dan hipotesis penelitian
3. Dapat membedakan arti hipotesis (nol dan alternatif)
4. Mengetahui jenis-jenis pengujian hipotesis
5. Dapat menerapkan rumus-rumus dan langkah-langkah dalam pengujian hipotesis
6. Mengetahui teknik dalam pengujian hipotesis
C. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian uji hipotesis?
2. Apa kegunaan pengujian hipotesis?
3. Apa macam-macam pengujian hipotesis?
4. Apa jenis kesalahan dan penentuan taraf nyata pada pengujian hipotesis?
5. Bagaimana langkah-langkah dalam pengujian hipotesis?
6. Bagaimana cara teknik pengujian hipotesis?
BAB II
PEMBAHASAN
H1 : θ > θ0
H1 : θ < θ0
H1 : θ ≠ θ0
Apabila hipotesis nol (H0) diterima (benar) maka hipotesis alternatif (Ha) ditolak.
Demikianpula sebaliknya, jika hipotesis alternatif (H a) diterima (benar) maka
hipotesis nol (H0) ditolak.
2. Menentukan Taraf Nyata (α)
Taraf nyata adalah besarnya batas toleransi dalam menerima kesalahan hasil
hipotesisterhadap nilai parameter populasinya. Semakin tinggi taraf nyata yang
digunakan, semakintinggi pula penolakan hipotesis nol atau hipotesis yang diuji,
padahal hipotesis nol benar.
Besaran yang sering digunakan untuk menentukan taraf nyata dinyatakan
dalam %,yaitu: 1% (0,01), 5% (0,05), 10% (0,1), sehingga secara umum taraf
nyata dituliskansebagai α 0,01, α 0,05, α 0,1. Besarnya nilai α bergantung pada
keberanian pembuatkeputusan yang dalam hal ini berapa besarnya kesalahan
(yang menyebabkan resiko) yangakan ditolerir. Besarnya kesalahan tersebut
disebut sebagai daerah kritis pengujian (criticalregion of a test) atau daerah
penolakan ( region of rejection).
Nilai α yang dipakai sebagai taraf nyata digunakan untuk menentukan nilai
distribusiyang digunakan pada pengujian, misalnya distribusi normal (Z),
distribusi t, dan distribusi X².Nilai itu sudah disediakan dalam bentuk tabel disebut
nilai kritis.
3. Menentukan Kriteria Pengujian
Kriteria Pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam menerima atau
menolakhipotesis nol (H0) dengan cara membandingkan nilai a tabel distribusinya
(nilai kritis) dengannilai uji statistiknya, sesuai dengan bentuk pengujiannya.
Yang dimaksud dengan bentukpengujian adalah sisi atau arah pengujian.
a. Penerimaan H0 terjadi jika nilai uji statistiknya lebih kecil atau lebih besar
daripadanilai positif atau negatif dari a tabel. Atau nilai uji statistik berada di
luar nilai kritis.
b. Penolakan H0 terjadi jika nilai uji statistiknya lebih besar atau lebih kecil
daripada nilai positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik berada di
luar nilai kritis.
Dalam bentuk gambar, kriteria pengujian seperti gambar di bawah ini :
e) Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho(sesuai
dengankriteria pengujiannya).
(1) Jika H0diterima maka H1 di tolak
(2) Jika H0 di tolak maka H1 di terima
Contoh Soal :
Suatu pabrik susu merek Good Milk melakukan pengecekan terhadap produk
mereka,apakah rata-rata berat bersih satu kaleng susu bubuk yang diproduksi dan
dipasarkan masihtetap 400 gram atau sudah lebih kecil dari itu. Dari data sebelumnya
diketahui bahwasimpangan baku bersih per kaleng sama dengan 125 gram. Dari
sample 50 kaleng yangditeliti, diperoleh rata-rata berat bersih 375 gram. Dapatkah
diterima bahwa berat bersih rataratayang dipasarkan tetap 400 gram? Ujilah dengan
taraf nyata 5 % !
Penyelesaian :
Diketahui :
n = 50, X = 375, σ = 125, µo = 400
Jawab :
a. Formulasi hipotesisnya :
H0: µ = 400
H1: µ < 400
b. Taraf nyata dan nilai tabelnya :
a = 5% = 0,05
Z0,05= -1,64 (pengujian sisi kiri)
c. Kriteria pengujian:
e. Kesimpulan
Karena Zo= -1,41 = - Z0,05= - 1,64 maka Hoditerima. Jadi, berat bersih rata-rata
susububuk merek GOOD MILK per kaleng yang dipasarkan sama dengan 400
gram
2) Sampel Kecil (n = 30)
Untuk pengujian hipotesis satu rata-rata dengan sampel kecil (n = 30), uji
statistiknyamenggunakan distribusi t. Prosedur pengujian hipotesisnya
adalah sebagai berikut.
a) Formulasi hipotesis
(1) H0 : µ = µo
H1 : µ>µo
(2) H0 : µ = µo
H1 : µ<µo
(3) H0 : µ = µo
H1: µ ≠ µo
b) Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai t- tabel
Menentukan nilai α sesuai soal, kemudian menentukan derajat bebas,
yaitu db =n – 1, lalu menentukan nilai ta;n-1atau ta/2;n-1ditentukan dari
tabel.
c) Kriteria Pengujian
(1) Untuk H0 : µ = µo dan H1 : µ>µo
H0 diterima jika to ≤ - tα
H0 ditolak jika to > -tα
(2) Untuk H0 µ = µo dan H1 µ<µo
H0 diterima jika to ≥ - tα
H0 ditolak to < - tα
(4) Untuk H0 µ = µo dan H1 µ ≠ µo
H0 diterima jika tα/2 ≤ to ≤ - tα/2
H0 ditolak jika to >tα/2 atau to < - tα/2
d) Uji Statistik
(1) Simpangan baku populasi ( σ ) diketahui :
e) Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho(sesuai dengan
criteria pengujiannya).
(1) Jika H0diterima maka H1ditolak
(2) Jika H0ditolak maka H1diterima
Contoh soal :
Sebuah sampel terdiri atas 15 kaleng susu, memiliki isi berat kotor seperti yang
diberikan berikut ini.
( Isi berat kotor dalam kg/kaleng)
1,21 1,21 1,23 1,20 1,21
1,24 1,22 1,24 1,21 1,19
1,19 1,18 1,19 1,23 1,18
Jika digunakan taraf nyata 1%, dapatkah kita menyakini bahwa populasi cat dalam kaleng
rata-rata memiliki berat kotor 1,2 kg/kaleng ? (dengan alternatif tidak sama dengan). Berikan
evaluasi anda !
Penyelesaian :
Diketahui :
n = 15, a= 1%, µo= 1,2
Jawab:
∑X = 18,13
∑X2= 21,9189
X = 18,13 / 15
= 1,208
a. Formulasi hipotesisnya :
Ho: µ = 1,2
H1: µ ≠ 1,2
b. Taraf nyata dan nilai tabelnya :
a = 1% = 0,01
ta/2= 0,005 dengan db = 15-1 = 14
t0,005;14= 2,977
c. Kriteria pengujian :
e. Kesimpulan
Karena –t0,005;14= -2,977 = to= 1,52 = t0,005;14= - 2,977 maka Hoditerima.
Jadi,populasi susu dalam kaleng secara rata-rata berisi berat kotor 1,2 kg/kaleng.
b. Pengujian Hipotesis Beda Dua Rata-Rata
1) Sampel besar ( n > 30 )
Untuk pengujian hipotesis beda dua rata-rata dengan sampel besar (n > 30),
ujistatistiknya menggunakan distribusi Z. Prosedur pengujian hipotesisnya
adalahsebagai berikut.
a) Formulasi hipotesis
(1) Ho: µ = µo
H1: µ > µo
(2) Ho: µ = µo
H1: µ < µo
(3) Ho: µ = µo
H1: µ ≠ µo
b) Penentuan nilai a (taraf nyata) dan nilai Z tabel (Za)
Mengambil nilai a sesuai soal, kemudian nilai Zaatau Za/2ditentukan dari tabel.
c) Kriteria Pengujian
(1) Untuk Ho: µ1= µ2 dan H1 : µ1> µ2
Hoditerima jika Zo ≤ Zα
Hoditolak jika Zo> Zα
(2) Untuk Ho: µ1= µ2 dan H1 : µ1< µ2
Hoditerima jika Zo ≥ - Zα
Hoditolak jika Zo< - Zα
(3) Untuk Ho: µ1= µ2 dan H1 : µ1≠ µ2
Ho diterima jika - Zα/2 ≤ Zo ≤ Zα/2
Ho ditolak jika Zo > Zα/2 atau Zo < - Zα/2
d) Uji Statistik
(1). Simpangan baku populasi ( s ) diketahui :
e) Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho(sesuai dengan criteria
pengujiannya).
a) Jika H0diterima maka H1ditolak
b) Jika H0ditolak maka H1diterima
Contoh Soal:
Seseorang berpendapat bahwa rata-rata jam kerja buruh di daerah A dan B
samadengan alternatif A lebih besar dari pada B. Untuk itu, diambil sample di kedua
daerah,13masing-masing 100 dan 70 dengan rata-
rata dan simpangan baku 38 dan 9 jam per mingguserta 35 dan 7 jam per minggu. Ujilah
pendapat tersebut dengan taraf nyata 5% ! UntukVarians/simpangan baku kedua populasi
sama besar !
Penyelesaian :
Diketahui :
n1= 100 X1 = 38 s1 = 9
n2= 70 X2 = 35 s2 = 7
Jawab:
a. Formulasi hipotesisnya :
Ho: µ1 = µ2
H1: µ1 > µ2
b. Taraf nyata dan nilai tabelnya :
a = 5% = 0,05
Z0,05= 1,64 (pengujian sisi kanan)
c. Kriteria pengujian :
d.Uji Statistik
e. Kesimpulan
Karena Zo= 2,44 > Z0,05= 1,64 maka Hoditolak. Jadi, rata-rata jam kerja buruh
didaerah A dan daerah B adalah tidak sama
2). Sampel kecil ( n = 30 )
Untuk pengujian hipotesis beda dua rata-rata dengan sampel kecil (n = 30), uji
statistiknya menggunakan distribusi t. Prosedur pengujian hipotesisnya adalah sebagai
berikut.
a) Formulasi hipotesis
(1) Ho : µ1=µ2
H1:µ1 > µ2
(2) Ho : µ1 = µ2
H1 : µ1 < µ2
(3) Ho : µ1=µ2
H1 : µ1≠µ2
b) Penentuan nilai a (taraf nyata) dan nilai t tabel (ta)Mengambil nilai a sesuai soal,
kemudian nilai taatau ta/2ditentukan dari tabel.
c) Kriteria Pengujian
(1) Untuk Ho : µ1=µ2 dan H1:µ1 > µ2
Ho diterima jika to ≤ tα
Ho ditolak jika to > tα
(2) Untuk Ho : µ1=µ2 dan H1:µ1 < µ2
Ho diterima jika to ≥ tα
Ho ditolak jika Zo < - tα
Db = n1 + n2 - 2
(2) Untuk Pengamatan berpasangan
Keterangan :
d = rata-rata dari nilai d
sd= simpangan baku dari nilai d
n = banyaknya pasangan
db = n-1
e) Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho (sesuai dengan criteria
pengujiannya).
a) Jika H0 diterima maka H1ditolak
b) Jika H0 ditolak maka H1 diterima
Contoh Soal :
Sebuah perusahan mengadakan pelatihan teknik pemasaran. Sampel sebanyak 12
orang dengan metode biasa dan 10 orang dengan terprogram. Pada akhir pelatihan diberikan
evaluasi dengan materi yang sama. Kelas pertama mencapai nilai rata-rata 75 dengan
simpangan baku 4,5. Ujilah hipotesis kedua metode pelatihan, dengan alternative keduanya
16 tidak sama! Gunakan taraf nyata 10%! Asumsikan kedua populasi menghampiri distribusi
normal dengan varians yang sama!
Penyelesaian :
Diketahui :
n1 = 12 X1 = 80 s1 = 4
n2 = 10 X2 = 75 s2 = 4,5
Jawab:
a. Formulasi hipotesisnya :
Ho : µ1 = µ2
H1 : µ1 ≠ µ2
b. Taraf nyata dan nilai tabelnya :
a = 10% = 0,10
tα/2 = 0,05
db = 12 + 10 – 2 = 20
t 0,05;20 = 1,725
c. Kriteria pengujian :
e. Kesimpulan
Karena t0 = 2,76 > t0,05;20 = 1,725 maka Ho ditolak. Jadi, kedua metode yang
digunakan dalam pelatihan tidak sama hasilnya.
Contoh Soal:
Untuk mengetahui apakah keanggotaan dalam organisasi mahasiswa memiliki akibat
baik atau buruk terhadap prestasi akademik seseorang, diadakan penelitian mengenai mutu
rata-rata prestasi akademik. Berikut ini data selama periode 5 tahun.
Setiap n observasi (subyek atau obyek) pada percobaan di tabel dipilih secara acak
dari populasi yang memiliki N observasi, dan dicatat sebagai salah satu dari k
kategori yang mutual exclusive. Ci adalah sel/kategori ke-i dan Oi adalah
frekuensi observasi ke-i. Jumlah total observasi pada setiap sel disebut dengan n.
Asumsi yang diterapkan pada uji hipotesa ini adalah:
1) Data berskala nominal/kategorik
2) Data terdiri dari n observasi independen yang dipilih secara acak dari populasi
3) Frekuensi diharapkan (fe) pada setiap sel tabel harus ≥ 5
Contoh Soal
Seorang pustakawan bermaksud mengetahui kemungkinan seseorang meminjam buku
(bukan hanya membaca) pada jam buka perpustakaan (Senin sampai Sabtu). Pada hari
Minggu perpustakaan tutup. Untuk itu ia mencatat jumlah buku yang dipinjam selama 1
minggu dan diperoleh data sebagai berikut: Senin = 20 buku, Selasa = 14, Rabu = 18, Kamis
= 17, Jumat = 22, dan Sabtu = 29. Diasumsikan setiap orang hanya boleh meminjam
maksimal 1 buku selama 1 minggu. Apakah terdapat perbedaan jumlah buku yang dipinjam
tiap hari dalam seminggu?
Pembahasan Soal :
Bila oi adalah frekuensi observasi populasi pada sel ke-i dan εi adalah frekuensi
ekspektasi populasi pada sel ke-i, maka pada O i adalah frekuensi observasi sampel pada sel
ke-i dan E i adalah frekuensi ekspektasi sampel pada sel ke-i, sehingga hipotesa dirumuskan
sebagai berikut: H0: o𝑖 = εi (tidak terdapat perbedaan jumlah buku yang dipinjam tiap hari
dalam seminggu) Hα: o𝑖 ≠ εi (terdapat perbedaan jumlah buku yang dipinjam tiap hari dalam
seminggu).
Baris dan Kolom pada tabel kontinjensi dapat mewakili “kategori” dari data
yang yang dipelajari sebagai representasi dari kelompok, sehingga tabel ini dapat
dipakai pada berbagai contoh persoalan sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara dua
perlakuan/intervensi. Contohnya kejadian hipertensi pada dua kelompok2
“Sesudah Senam” dan “Sebelum Senam”, maka kelompok “Sesudah Senam”
dapat diwakilkan dengan Baris dan kelompok “Sebelum Senam” diwakilkan
dengan Kolom (lihat tabel 3). Pada tabel tersebut, jumlah observasi kejadian
“hipertensi” pada kelompok “Sesudah Senam” dan kelompok “Sebelum
Senam” adalah 10, jumlah observasi kejadian “tidak hipertensi” pada
kelompok “Sesudah Senam” dan kelompok “Sebelum Senam” adalah 42, dan
seterusnya.
Perhitungan untuk mengetahui nilai statistik chi-square (χ2) mirip dengan contoh soal
uji chi-square satu sampel goodness of fit di atas, yaitu dengan menggunakan table
perhitungan sebagai berikut:
Kemudian hasil χ2 hitung (18,18) dibandingkan dengan nilai χ 2 tabel dengan
derajat kebebasan df = ( - 1)( - 1) = (2 - 1)(2 - 1) = 1 dan nilai α =0,05 yaitu 3,84.
Karena hasil χ2 hitung (18,18) lebih besar dibanding hasil χ 2 tabel (3,84) maka
hipotesa nol ditolak, atau terdapat hubungan antara paparan kebisingan dengan
perilaku altruistik.
Contoh Soal Uji Independensi
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara dimensi
kepribadian introvert-extrovert dengan memilih jurusan Kesehatan Masyarakat pada
mahasiswa yang mendaftar perguruan tinggi. Sebanyak 200 calon mahasiswa dipilih secara
acak untuk ikut dalam studi ini. Seluruh subyek menjalani tes kepribadian yang hasilnya akan
dikategorisasikan menjadi dua yaitu introvert atau extrovert. Setiap subyek kemudian
ditanyakan jurusan perkuliahan yang dipilih apakah “Kesmas” dan “Non Kesmas”. Hasil
pengumpulan data disajikan pada tabel 2x2 berikut:
Pembahasan soal :
Soal di atas merupakan contoh aplikasi Uji Independensi dengan ChiSquare, karena
alasan sebagai berikut:
1. Pada kasus ini desain studi terdiri dari satu sampel yang dikategorikan ke dalam dua
dimensi;
2. Sampel yang terdiri dari 200 subyek dikategorikan ke dalam dua dimensi yang terdiri
dari dua kategori yang mutually exclusive yaitu
a) introvert dan extrovert;
b) Kesmas dan Non-Kesmas
Sebagai variabel dependen pada soal di atas adalah pemilihan jurusan yang
terdiri dari dua ketegori yaitu “Kesmas” dan “Non-Kesmas”, sedangkan sebagai
variabel independen adalah jenis kepribadian yaitu “introvert” dan “extrovert”.
Uji hipotesa yang akan dievaluasi adalah “apakah antara pemilihan jurusan
dengan kepribadian calon mahasiswa saling independen?” atau “Apakah terdapat
hubungan antara pemilihan jurusan kuliah dengan jenis kepribadian?”, dan
dirumuskan sebagai berikut:
H0: oij = εij (tidak terdapat hubungan antara kepribadian dengan pemilihan
jurusan kuliah)
Hα: oij ≠ εij (tidak terdapat hubungan antara kepribadian dengan pemilihan
jurusan kuliah)
Karena pada kasus ini, antara contoh soal uji homogenitas dan soal uji
independensi sama-sama menggunakan tabel 2x2 dengan jumlah frekuensi selnya
yang sama pula, maka perhitungan nilai chi-square sama dengan contoh soal
homogenitas di atas, dengan kesimpulan terdapat hubungan antara kepribadian
dengan pemilihan jurusan kuliah pada calon mahasiswa.
Cara Cepat Menghitung Nilai Chi-square ( χ2) pada tabel 2x2
Cara cepat menghitung nilai statistik chi-square adalah dengan menggunakan
notasi a,b,c,d untuk melambangkan jumlah frekuensi observasi pada masing-
masing sel, sehingga tabel kontinjensi 2x2 sebagai berikut:
Nilai statistik chi-square ( χ2) dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Sesuai dengan contoh soal di atas, maka perhitungan nilai statistik chisquare (χ2 )
menggunakan cara cepat dengan rumus di atas adalah:
F. Kesalahan dalam Pengujian Hipotesis
Dalam menaksir paramater populasi berdasarkan data sampel, kemungkinan akan
terdapat dua kesalahan, yaitu :
1. Kesalahan Tipe I adalah kesalahan dalam menolak hipotesis Ho yang benar
(seharusnya diterima). Dalam hal ini tingkat kesalahan.
2. Kesalahan Tipe II adalah kesalahan dalam menerima hipotesis yang salah
(seharusnya ditolak).
Berikut dapat dilihat tabel hubungan antara keputusan menolak atau menerima
Ho :
Tabel 1. Hubungan Antara Keputusan Menolak dan Menerima Hipotesis
BAB III
KESIMPULAN
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo berarti Lemah atau kurang atau di
bawah , Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti. Sehingga
dapat diartikan sebagai Pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan
atau dugaan yang sifatnya masih sementara. Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang
dilakukan dengan tujuan memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis itu. Dalam
pengujian hipotesis, keputusan yang di buat mengandung ketidakpastian, artinya keputusan
bisa benar atau salah, sehingga menimbulkan risiko.
A. Prosedur Pengujian hipotesis
1. Langkah 1 : Menentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatifnya
(Hα).
2. Langkah 2 : Memilih suatu taraf nyata (α) dan menentukan nilai table.
3. Langkah 3 : Membuat kriteria pengujian berupa penerimaan dan penolakan H0.
4. Langkah 4 : Melakukan uji statistic
5. Langkah 5 : Membuat kesimpulannya dalam hal penerimaan dan penolakan H0
B. Jenis-Jenis Pengujian Hipotesis
1. Berdasarkan Jenis Parameternya
a. Pengujian hipotesis tentang rata-rata
b. Pengujian hipotesis tentang proporsi
c. Pengujian hipotesis tentang varians
2. Berdasarkan Jumlah Sampelnya
a. Pengujian hipotesis sampel besar (n > 30).
b. Pengujian hipotesis sampel kecil (n = 30).
3. Berdasarkan Jenis Distribusinya
a. Pengujian hipotesis dengan distribusi Z
b. Pengujian hipotesis dengan distribusi t (t-student)
c. Pengujian hipotesis dengan distribusi χ2 ( kai kuadrat)
d. Pengujian hipotesis dengan distribusi F (F-ratio)
4. Berdasarkan Arah atau Bentuk Formulasi Hipotesisnya
a. Pengujian hipotesis dua pihak (two tail test)
b. Pengujian hipotesis pihak kiri atau sisi kiri
c. Pengujian hipotesis pihak kanan atau sisi kanan
DAFTAR PUSTAKA
Purnomo, AS dan Husaini Usman. 2006. Pengantar Statistika Edisi Kedua. Bandung
Alfabeta
Dajan, Anto, 1986. “Pengantar Metode Statistik Jilid II”. Jakarta : LP3ES .
Furqon. 1999. Statistika Terapan Untuk Penelitian. AFABETA:Bandung
Iqbal, M Hasan. 2002. Pokok-pokok materi statistik 2 (statistik intensif). Jakarta :
Bumi Aksara
Saputro, Budi. 2013. Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri, Jenis-jenis, dan Pengujian Hipotesis.
[online](http://saputro64.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-fungsi-ciri-ciri
jenisjenis_4796.html diakses 20 Maret 2018)
Tapehe, yusuf. 2011. Statistika dan Rancangan Percobaan. Jakarta : EGC.