A B C
Gambar 1. Mikrofilaria Wuchereria bancrofti (A), Brugia malayi (B), dan Brugia
timori (C).(Sumber : Juni Prianto L.A. dkk., 1999)
Aktifitas mikrofilaria lebih banyak terjadi pada malam hari dibandingkan
siang hari. Pada malam hari mikrofilaria dapat ditemukan beredar di dalam
sistem pembuluh darah tepi. Hal ini terjadi karena mikrofilaria memiliki granula-
granula flouresen yang peka terhadap sinar matahari. Bila terdapat sinar
matahari maka mikrofilaria akan bermigrasi ke dalam kapiler-kapiler paru-paru.
Ketika tidak ada sinar matahari, mikrofilaria akan bermigrasi ke dalam sistem
pembuluh darah tepi. Mikrofilaria ini muncul di peredaran darah pada waktu 6
bulan sampai 1 tahun setelah terjadinya infeksi dan dapat bertahan hidup
hingga 5 – 10 tahun.
MENYEBABKAN
LARVA MENYEBABKAN
MIKROFILIA
PENYAKIT FILARISIS
PE
PE
3. Kesimpulan:
Filariasis (penyakit kaki gajah) atau juga dikenal dengan elephantiasis
adalah suatu infeksi sistemik yang disebabkan oleh cacing filaria yang hidup
dalam saluran limfe dan kelenjar limfe manusia yang ditularkan oleh nyamuk.
Penyakit ini bersifat menahun (kronis)
Analisa kasus penyakit filarisis menurut konsep necessary yaitu cukup
dengan satu faktor penyebab berupa larva mikrofilia dapat menyebabkan
penyakit kaki gajah (filarisis). Analisa penyakit Kaki gajah atau penyakit
filariasis menurut konsep sufficient Infeksi biasanya menyerang kaki, namun
juga dapat menyerang bagian lainnya seperti lengan, dada, dan alat kelamin.
Gejala muncul dalam beberapa tahun hingga akhirnya disadari. Edema
(pembengkakan) dengan penebalan kulit dan jaringan di bawahnya adalah
gejala klasik dari penyakit kaki gajah. Hal ini biasanya memengaruhi
ekstremitas (anggota gerak) bawah. Sementara itu, lengan, vulva, payudara
dan skrotum juga dapat terpengaruh. Edema di payudara atau daerah genital
DAFTAR PUSTAKA
Dadang. 2006. Subang Daerah Endemis Filariasis. Diakses dari situs
http://www.subang.go.id. pada tanggal 30 Maret 2008.
https://doktersehat.com/filariasis-kaki-gajah/