Dosen Pengampu :
Isnan Murdiansyah, SE., MSA
Oleh :
1. Diah Dwi Tantri (17520068)
2. Zulzilawati (17520078)
3. Amira (17520089)
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
TAHUN AJARAN 2019/2020
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
KATA PENGANTAR
i
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan hidayah-Nya kepada kami.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya, kami mampu menyelesaikan makalah ini, guna
memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Kuantitatif.
Dalam penyusunan tugas ini, tidak sedikit hambatan yang dihadapi. Namun kami
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan tugas ini berkat bantuan, dorongan serta
bimbingan dari Bapak/Ibu Dosen, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi dapat teratasi.
Makalah Metodologi Penelitian Kuantitatif ini ditulis agar semua kalangan masyarakat dapat
mengetahui informasi tentang Perumusan Hipotesis yang kami sajikan dari berbagai sumber.
Dengan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang.
2. Bapak Isnan Murdiansyah, SE., MSA yang membimbing dalam penulisan makalah ini.
3. Semua pihak yang telah mendukung kami untuk membuat makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran bagi pembaca pada umumnya, khususnya para mahasiswa Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Untuk itu, kepada
Bapak/Ibu Dosen kami meminta masukannya agar makalah kami lebih baik kedepannya.
Kami juga mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAGIAN PENDAHULUAN
ii
Kata Pengantar ii
BAGIAN INTI
Bab I Pendahuluan
Bab II Pembahasan
3.1 Kesimpulan 9
3.2 Saran 9
Daftar Pustaka 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
Berikut tujuan penulisan dalam makalah ini :
1. Untuk menjelaskan pengertian dari hipotesis
2. Untuk menjelaskan syarat-syarat dalam penyusunan hipotesis
3. Untuk menjelaskan bentuk hipotesis.
4. Untuk menjelaskan jenis-jenis hipotesis
5. Untuk menjelaskan teknik penyusunan hipotesis
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Berikut cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui kedudukan dari hipotesis :
1. Menguji apakah ada data yang menunjukkan adanya hubungan antara variabel
penyebab dan variabel akibat
2. Melihat apakah ada data yang menunjukkan bahwa akibat tersebut timbul dari
sebab itu atau timbul dari penyebab yang lain
3. Melihat data yang menunjukkan bahwa tidak ada penyebab lain yang dapat
menimbulkan akibat tersebut
Apabila dari ketiga hal tersebut dapat dibuktikan, maka hipotesis yang dirumuskan
mempunyai kedudukan yang kuat dalam penelitian. Namun tidak semua penelitian
berorientasi pada hipotesis, walaupun hipotesis ini dianggap sebagai elemen penting
sebagai pedoman kerja dalam penelitian. Jenis penelitian seperti survei, eksploratif,
development, dan penelitian kasus biasanya tidak menggunakan hipotesis karena tidak
bertujuan untuk menguji hipotesis tetapi mempelajari tentang gejala-gejala.
Menurut G.E.R Brurrough penelitian berhipotesis penting dilakukan oleh :
1. Penelitian yang menghitung banyaknya sesuatu (magnitude)
2. Penelitian terkait perbedaan (differencies)
3. Penelitian yang menyatakan hubungan (relationship)
5
2. Hipotesis komparatif
Sugiyono (2013: 102) menyatakan bahwa hipotesis komparatif merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah komparatif. Pada rumusan ini variabelnya
sama tetapi populasinya atau sampelnya berbeda, atau keadaan itu terjadi pada
waktu yang berbeda.
Contoh :
Seorang peneliti ingin mengetahui bagaimana sikap loyalitas antara pendukung
club sepak bola Juventus dengan pendukung club sepak bola Real Madrid. Apakah
kedua pendukung memiliki tingkat loyalitas yang sama ataukah berbeda. Maka
peneliti dapat membuat rumusan masalah seperti berikut :
Apakah pendukung club sepak bola Juventus dan Real Madrid memiliki tingkat
loyalitas yang sama?
Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah variabel jamak. Variabel
pertama adalah loyalitas club sepak bola Juventus, sedangkan variabel kedua
adalah loyalitas club sepak bola Real Madrid. Karena rumusan masalah
mempertanyakan perihal perbandingan antara dua variabel, maka hipotesis yang
digunakan adalah hipotesis komparatif. Ada dua pilihan hipotesis yang dapat
dibuat oleh peneliti sesuai dengan dasar teori yang digunakan, yakni :
H0 : Pendukung club Juventus memiliki tingkat loyalitas yang sama dengan
pendukung club Real Madrid
Ha : Pendukung club Juventus memiliki tingkat loyalitas yang tidak sama (berbeda)
dengan pendukung club Real Madrid
3. Hipotesis asosiatif
Sugiyono (2013: 103) menyatakan bahwa hipotesis asosiatif adalah jawaban
sementara terhadap rumusan masalah asosiatif, yaitu menanyakan hubungan antara
dua variabel atau lebih.
Contoh :
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah film berjudul “Joker” memengaruhi pola
pikir seseorang yang memiliki riwayat depresi. Maka peneliti dapat membuat
rumusan masalah seperti berikut :
Apakah film berjudul “Joker” memengaruhi pola pikir seseorang yang memiliki
riwayat depresi?
Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah variabel jamak. Variabel
pertama adalah film berjudul “Joker”, sedangkan variabel kedua adalah pola pikir
6
seseorang yang memiliki riwayat depresi. Karena rumusan masalah
mempertanyakan perihal hubungan antara dua variabel, maka hipotesis yang
digunakan adalah hipotesis asosiatif. Ada dua pilihan hipotesis yang dapat dibuat
oleh peneliti sesuai dengan dasar teori yang digunakan, yakni :
H0 : Film berjudul “Joker” memengaruhi pola pikir seseorang yang memiliki
riwayat depresi
Ha : Film berjudul “Joker” tidak memengaruhi pola pikir seseorang yang memiliki
riwayat depresi
7
3. Merumuskan hipotesis statistik
Hipotesis statistik merupakan hipotesis operasional yang diterjemahkan ke dalam
bentuk angka-angka statistik.
Contoh :
H0 : r = 0
H1 : r ≠ 0
8
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Sebagai pedoman kerja, peneliti menetapkan sebuah hipotesis yang dijadikan arah dalam
menetapkan variabel, mengumpulkan data, mengolah data dan mengambil kesimpulan.
Pada dasarnya, pekerjaan meneliti adalah usaha untuk membuktikan hipotesis. Hipotesis
merupakan jawaban sementara yang harus diuji. Pengujian itu bertujuan untuk
membuktikan apakah hipotesis diterima atau ditolak. Hipotesis berfungsi sebagai
kerangka kerja bagi peneliti, memberi arah kerja, dan mempermudah dalam penyusunan
laporan penelitian. Ada 2 bentuk hipotesis, yaitu hipotesis kerja, yang juga disebut
hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nol (H0) (hipotesis nihil) yang juga disebut
hipotesis statistik. Selain itu, terdapat 3 jenis hipotesis yaitu, hipotesis deskriptif, dan
hipotesis asosiatif. Teknik penyusunan hipotesis dibagi menjadi tga bagian, yaitu
merumuskan hipotesis penelitian, hipotesis operasional dan hipotesis statistik.
3.2 Saran
Kepada pembaca diharapkan untuk terus meningkatkan kompetensi dan wawasan yang
berhubungan dengan penelitian. Hal ini dikarenakan penelitian merupakan cara primer
manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.CV
10