1. Sebutkan teknik pengambilan sampel dan jelaskan!
Jawab : Riduwan (2008:57) menyatakan terdapat dua jenis teknik pengambilan sampling dalam penelitian, yaitu : a. Probability sampling Probability sampling adalah teknik pengambilan sampling untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Berikut yang termasuk probability sampling : 1) Cluster random sampling Teknik ini digunakan apabila ukuran populasinya tidak diketahui dengan pasti, sehingga tidak memungkinkan untuk dibuatkan kerangka samplingnya, dan keberadaannya tersebar secara geografis atau terhimpun dalam klaster-klaster yang berbeda-beda. Apabila klasternya kecil, maka pengambilan sampelnya dapat dilakukan satu tahap (simple cluster sampling). Akan tetapi, jika klasternya besar, maka pengambilan sampel dilakukan dengan beberapa tahap (multistage cluster sampling) 2) Stratified random sampling Teknik sampling ini digunakan apabila populasinya heterogen. Semakin heterogen suatu populasi, maka semakin besar pula perbedaan sifat-sifat antara lapisan tersebut. Untuk dapat menggambarkan secara tepat tentang sifat-sifat populasi yang heterogen, maka populasi yang bersangkutan harus dibagi-bagi kedalam lapisan-lapisan (strata) yang seragam atau homogen, dan dari setiap strata dapat diambil sampel secara random (acak). Singarimbun dan Effendi (1989: 162- 163) menyatakan bahwa untuk dapat menggunakan teknik sampling random strata, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain : a) Memiliki kriteria yang jelas yang akan digunakan sebagai dasar untuk menstratifikasi populasi ke dalam lapisan-lapisan b) Memiliki data pendahuluan dari populasi mengenai kriteria yang dipergunakan untuk menstratifikasi. Jumlah satuan elementer dari setiap strata (ukuran setiap subpopulasi) harus diketahui dengan pasti. Hal ini diperlukan agar peneliti dapat membuat kerangka sampling untuk setiap sub populasi atau strata yang akan dijadikan sumber dalam menentukan sampel atau responden 3) Simple random sampling Sampel acak sederhana adalah sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga setiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Peluang yang dimiliki oleh setiap unit penelitian untuk dipilih sebagai sampel sebesar n/N, yakni ukuran sampel yang dikehendaki dibagi dengan ukuran populasi. Singarimbun dan Effendy (1989) menyatakan bahwa dalam menggunakan teknik ini ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain : a) Harus tersedia kerangka sampling atau memungkinkan untuk dibuatkan kerangka samplingnya (dalam kerangka sampling tidak boleh ada unsur sampel yang dihitung dua kali atau lebih) b) Sifat populasinya harus homogen, jika tidak, kemungkinan akan terjadi bias c) Ukuran populasinya tidak tak terbatas, artinya harus pasti berapa ukuran populasinya d) Keadaan populasinya tidak terlalu tersebar secara geografis Teknis pelaksanaannya dapat dilakukan dua cara, yaitu dengan : a) Mengundi unsur-unsur penelitian atau satuan-satuan elementer dalam populasi b) Menggunakan Tabel Angka Random 4) Teknik sampling random sistematik (systematic random sampling) Teknik sampling random sistematik digunakan apabila ukuran populasinya sangat besar, hingga tidak memungkinkan dilakukan pemilihan sampel dengan cara pengundian. Persyaratan yang harus dipenuhi agar teknik sampling ini dapat digunakan sama dengan persyaratan untuk sampel random sederhana, yakni tersedianya kerangka sampling (ukuran populasinya diketahui dengan pasti) dan populasinya mempunyai pola beraturan yang memungkinkan untuk diberikan nomor urut serta bersifat homogen. Cara penggunaan teknik sampling random sistematik ini mirip dengan cara sampling random sederhana. Bedanya, pada teknik sampling sistematik perandoman atau pengundian hanya dilakukan satu kali, yakni ketika menentukan unsur pertama dari sampling yang akan diambil. Penentuan unsur sampling selanjutnya ditempuh dengan cara memanfaatkan interval sampel. b. Non probability sampling Non probability sampling merupakan teknik sampling yang tidak memberikan kesempatan (peluang) pada setiap anggota populasi untuk dijadikan anggota sampel. Teknik non probability sampling terdiri atas : 1) Sampel aksidental (accidental sampling) Sampling aksidental ialah teknik penentuan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristik (ciri-ciri), maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel (responden) 2) Sampel kuota (quota sampling) Teknik sampling kuota merupakan teknik sampling yang sejenis dengan teknik sampling strata. Perbedaannya terletak pada pengambilan sampel dari setiap strata tidak menggunakan cara-cara random, tetapi menggunakan cara-cara kemudahan (convenience). Caranya, yaitu menentukan ukuran sampel dari masing-masing strata, kemudian sejumlah orang yang berasal dari strata tersebut sesuai dengan ukuran sampel yang telah ditetukan 3) Sampel purposif (purposeful sampling) Teknik ini disebut juga judgemental sampling atau sampel pertimbangan bertujuan. Dasar penetuan sampelnya adalah tujuan penelitian. Sampel ini digunakan jika peneliti ingin memperoleh data tentang fenomena atau masalah yang diteliti memerlukan sumber data yang memilki kualifikasi spesifik atau kriteria khusus berdasarkan penilaian dan tingkat signifikansi tertentu. 4) Snowball sampling Snowball sampling ialah teknik sampling yang semula berjumlah kecil kemudian anggota sampel (responden) mengajak para sahabatnya untuk dijadikan sampel dan seterusnya sehingga jumlah sampel semakin membengkak jumlahnya (seperti bola salju yang sedang menggelinding semakin jauh semakin besar)
2. Mengapa dalam penelitian kuantitatif perlu pengambilan sampel dan jelaskan!
Jawab : Pengambilan sampel pada penelitian kuantitatif perlu dilakukan karena : a. Mmenghasilkan analisis dan data yang lebih akurat dan mendalam b. Menghemat waktu penelitian c. Menghemat biaya operasional penelitian d. Ruang lingkup penelitian lebih luas e. Hasil penelitian akan lebih fokus
3. Buatlah sebuah contoh populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif!
Jawab : Populasi dan sampel disusun berdasarkan penelitian kuantitatif yang dilakukan penulis, yaitu “Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Prediksi Kebangkrutan (Metode Grover) pada Sektor Perbankan Syariah” Populasi : Laporan keuangan perbankan syariah Sampel : Laporan keuangan perbankan syariah pada tahun 2015-2018