Anda di halaman 1dari 4

Nama : Zulzilawati

NIM : 17520078
Kelas : Metpen Kuantitatif D

1. Sebutkan teknik pengambilan sampel dan jelaskan!


Jawab :
Riduwan (2008:57) menyatakan terdapat dua jenis teknik pengambilan sampling dalam
penelitian, yaitu :
a. Probability sampling
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampling untuk memberikan peluang
yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Berikut
yang termasuk probability sampling :
1) Cluster random sampling
Teknik ini digunakan apabila ukuran populasinya tidak diketahui dengan pasti,
sehingga tidak memungkinkan untuk dibuatkan kerangka samplingnya, dan
keberadaannya tersebar secara geografis atau terhimpun dalam klaster-klaster yang
berbeda-beda. Apabila klasternya kecil, maka pengambilan sampelnya dapat
dilakukan satu tahap (simple cluster sampling). Akan tetapi, jika klasternya besar,
maka pengambilan sampel dilakukan dengan beberapa tahap (multistage cluster
sampling)
2) Stratified random sampling
Teknik sampling ini digunakan apabila populasinya heterogen. Semakin heterogen
suatu populasi, maka semakin besar pula perbedaan sifat-sifat antara
lapisan tersebut. Untuk dapat menggambarkan secara tepat tentang sifat-sifat
populasi yang heterogen, maka populasi yang bersangkutan harus dibagi-bagi
kedalam lapisan-lapisan (strata) yang seragam atau homogen, dan dari setiap strata
dapat diambil sampel secara random (acak). Singarimbun dan Effendi (1989: 162-
163) menyatakan bahwa untuk dapat menggunakan teknik sampling random strata,
ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain :
a) Memiliki kriteria yang jelas yang akan digunakan sebagai dasar untuk
menstratifikasi populasi ke dalam lapisan-lapisan
b) Memiliki data pendahuluan dari populasi mengenai kriteria yang
dipergunakan untuk menstratifikasi. Jumlah satuan elementer dari setiap
strata (ukuran setiap subpopulasi) harus diketahui dengan pasti. Hal ini
diperlukan agar peneliti dapat membuat kerangka sampling untuk setiap sub
populasi atau strata yang akan dijadikan sumber dalam menentukan sampel
atau responden
3) Simple random sampling
Sampel acak sederhana adalah sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa
sehingga setiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai
kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Peluang yang dimiliki oleh
setiap unit penelitian untuk dipilih sebagai sampel sebesar n/N, yakni ukuran
sampel yang dikehendaki dibagi dengan ukuran populasi. Singarimbun dan Effendy
(1989) menyatakan bahwa dalam menggunakan teknik ini ada beberapa syarat yang
harus dipenuhi, antara lain :
a) Harus tersedia kerangka sampling atau memungkinkan untuk dibuatkan
kerangka samplingnya (dalam kerangka sampling tidak boleh ada unsur
sampel yang dihitung dua kali atau lebih)
b) Sifat populasinya harus homogen, jika tidak, kemungkinan akan terjadi bias
c) Ukuran populasinya tidak tak terbatas, artinya harus pasti berapa ukuran
populasinya
d) Keadaan populasinya tidak terlalu tersebar secara geografis
Teknis pelaksanaannya dapat dilakukan dua cara, yaitu dengan :
a) Mengundi unsur-unsur penelitian atau satuan-satuan elementer dalam
populasi
b) Menggunakan Tabel Angka Random
4) Teknik sampling random sistematik (systematic random sampling)
Teknik sampling random sistematik digunakan apabila ukuran populasinya sangat
besar, hingga tidak memungkinkan dilakukan pemilihan sampel dengan cara
pengundian. Persyaratan yang harus dipenuhi agar teknik sampling ini dapat
digunakan sama dengan persyaratan untuk sampel random sederhana, yakni
tersedianya kerangka sampling (ukuran populasinya diketahui dengan pasti) dan
populasinya mempunyai pola beraturan yang memungkinkan untuk diberikan
nomor urut serta bersifat homogen. Cara penggunaan teknik sampling random
sistematik ini mirip dengan cara sampling random sederhana. Bedanya, pada teknik
sampling sistematik perandoman atau pengundian hanya dilakukan satu kali, yakni
ketika menentukan unsur pertama dari sampling yang akan diambil. Penentuan
unsur sampling selanjutnya ditempuh dengan cara memanfaatkan interval sampel.
b. Non probability sampling
Non probability sampling merupakan teknik sampling yang tidak memberikan
kesempatan (peluang) pada setiap anggota populasi untuk dijadikan anggota sampel.
Teknik non probability sampling terdiri atas :
1) Sampel aksidental (accidental sampling)
Sampling aksidental ialah teknik penentuan sampel berdasarkan faktor spontanitas,
artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai
dengan karakteristik (ciri-ciri), maka orang tersebut dapat digunakan sebagai
sampel (responden)
2) Sampel kuota (quota sampling)
Teknik sampling kuota merupakan teknik sampling yang sejenis dengan teknik
sampling strata. Perbedaannya terletak pada pengambilan sampel dari setiap strata
tidak menggunakan cara-cara random, tetapi menggunakan cara-cara kemudahan
(convenience). Caranya, yaitu menentukan ukuran sampel dari masing-masing
strata, kemudian sejumlah orang yang berasal dari strata tersebut sesuai dengan
ukuran sampel yang telah ditetukan
3) Sampel purposif (purposeful sampling)
Teknik ini disebut juga judgemental sampling atau sampel pertimbangan bertujuan.
Dasar penetuan sampelnya adalah tujuan penelitian. Sampel ini digunakan jika
peneliti ingin memperoleh data tentang fenomena atau masalah yang diteliti
memerlukan sumber data yang memilki kualifikasi spesifik atau kriteria khusus
berdasarkan penilaian dan tingkat signifikansi tertentu.
4) Snowball sampling
Snowball sampling ialah teknik sampling yang semula berjumlah kecil kemudian
anggota sampel (responden) mengajak para sahabatnya untuk dijadikan sampel dan
seterusnya sehingga jumlah sampel semakin membengkak jumlahnya (seperti bola
salju yang sedang menggelinding semakin jauh semakin besar)

2. Mengapa dalam penelitian kuantitatif perlu pengambilan sampel dan jelaskan!


Jawab :
Pengambilan sampel pada penelitian kuantitatif perlu dilakukan karena :
a. Mmenghasilkan analisis dan data yang lebih akurat dan mendalam
b. Menghemat waktu penelitian
c. Menghemat biaya operasional penelitian
d. Ruang lingkup penelitian lebih luas
e. Hasil penelitian akan lebih fokus

3. Buatlah sebuah contoh populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif!


Jawab :
Populasi dan sampel disusun berdasarkan penelitian kuantitatif yang dilakukan penulis, yaitu
“Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Prediksi Kebangkrutan (Metode Grover) pada Sektor
Perbankan Syariah”
Populasi : Laporan keuangan perbankan syariah
Sampel : Laporan keuangan perbankan syariah pada tahun 2015-2018

Anda mungkin juga menyukai