Anda di halaman 1dari 2

Nama : Zulzilawati

NIM : 17520078
Kelas : AKL-C

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi, melibatkan isu-isu khusus di dalamnya. Isu-isu khusus
yang dimaksud, antara lain :
1. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas tidak dimasukkan dalam kertas kerja konsolidasi tiga bagian, tetapi disusun
dengan menggunakan informasi yang ada di ketiga laporan yang lain. Jika menggunakan
pendekatan tidak langsung dalam penyusunan laporan arus kas, dengan laba bersih sebagai
titik awal, maka laba bersih konsolidasi harus disesuaikan dengan semua pos yang
mempengaruhi laba bersih konsolidasi dan kas entitas konsolidasi secara berbeda. Laba yang
didapat oleh kepentingan non-pengendali mengurangi jumlah laba ersih yang didapat
perusahaan. Maka dari itu, untuk mendapatkan jumlah kas yang dihasilkan dari aktivitas
operasi, perusahaan harus menambahan kembali laba yang diterima oleh kepentingan non-
pengendali ke dalam laba bersih perusahaan. Pembagian dividen kepada para investor
memerlukan penggunaan kas, maka dari itu pembagian dividen dimasukkan ke dalam
aktivitas pendanaan.
2. Konsolidasi Setelah Akuisisi Interim
Pada saat perusahaan membeli saham biasa perusahaan lain, maka anak perusahaan dianggap
merupakan bagian dari entitas konsolidasi sejak saham tersebut diakuisisi. Apabila anak
perusahaan dibeli selama periode fiskal (bukan pada awal atau akhir periode), maka hasil
operasi anak perusahaan yang dimasukkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi hanya
bagian dari tahun ketika saham anak perusahaan dimiliki oleh induk perusahaan.
Hasil operasi anak perusahaan yang dibeli selama periode fiskal dapat dimasukkan ke dalam
laporan laba rugi konsolidasi dengan menggunakan salah satu dari dua cara berikut :
a. Pendapatan dan beban dari anak perusahaan dimasukkan ke dalam laporan laba rugi
konsolidasi. Metode ini menganggap bahwa anak perusahaan telah diakuisisi sejak
awal periode fiskal dan mengurangi bagian induk perusahaan atas laba sebelum
akuisisi anak perusahaan di bagian paling bawah dari laporan laba rugi konsolidasi
b. Hanya pendapatan dan beban yang diperoleh anak perusahaan setelah tanggal
penggabungan usaha yang dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasi
3. Perhitungan Pajak Konsolidasi
Isu laporan konsolidasi yang berhubungan dengan pajak penghasilan adalah pengaruh pajak
akibat transaksi antarperusahaan. Beban pajak penghasilan diakui dalam laporan laba rugi
konsolidasian pada saat transaksi yang bersangkutan diakui oleh entitas konsolidasi yang
tidak selalu sama dengan saat pelaporannya pada masing-masing perusahaan. Jika
keuntungan atau kerugian antarperusahaan dimasukkan dalam SPT masing-masing
perusahaan pada periode yang berbeda dari periode dilaporkan dalam laporan laba rugi
konsolidasian, maka harus diakui pajak penghasilan tangguhan atas perbedaan temporer
tersebut.
4. Laba per saham konsolidasi
Laba per saham (LPS) konsolidasi umumnya dihitung dengan cara yang sama dengan
perhitungan di perusahaan tunggal. Pembilang dari penghitungan LPS dasar adalah
berdasarkan laba yang tersedia untuk pemegang saham biasa induk perusahaan dan
penyebutnya adalah rata-rata tertimbang saham biasa induk perusahaan yang beredar selama
periode tersebut. LPS dilusian konsolidasi mengasumsikan surat berharga dilusian induk
perusahaan maupun anak perusahaan sudah dikonversi, dan penyesuaian khusus atas laba
bersih konsolidasi diperlukan untuk mencerminkan pengaruh dari konversi yang
diasumsikan terjadi terhadap jumlah laba anak perusahaan yang dimasukkan dalam
pembilang LPS.

Refrensi :
Baker, Richard E. Valdean C. Lembke., dan Thomas E. King. 2005. Advanced Financial
Accounting: Akuntansi Keuangan Lanjutan Buku 1 Edisi 6. Jakarta: Salemba Empat.

Baker, Richard E dkk. 2019. Akuntansi Keuangan Lanjutan Buku 1 Edisi 2. Jakarta: Salemba
Empat.

Anda mungkin juga menyukai