Laporan keuangan konsolidasi yang dibutuhkan meliputi neraca konsolidasi; laporan laba rugi
tanggal konsolidasi; laporan laba ditahan konsolidasi, atau laporan perubahan ekuitas pemegang
saham konsolidasi; dan laporan arus kas konsolidasi.
Tujuan laporan keuangan konsolidasi adalah untuk menyajikan, terutama untuk kepentingan
pemilik dan kreditur perusahaan induk, hasil operasi dan posisi keuangan induk perusahaan dan
semua anak perusahaannya seolah-olah kelompok konsolidasi tersebut merupakan satu kesatuan
ekonomi. . Ada anggapan bahwa laporan keuangan konsolidasi lebih bermakna daripada laporan
keuangan tersendiri dan biasanya diperlukan untuk penyajian yang wajar ketika salah satu entitas
dalam grup yang dikonsolidasikan secara langsung atau tidak langsung memiliki kepentingan
keuangan pengendali di entitas lain. Laporan konsolidasi dimaksudkan terutama untuk investor
induk, bukan untuk pemegang saham nonpengendali dan kreditur anak perusahaan. Entitas anak,
sebagai badan hukum yang terpisah, terus melaporkan hasil operasinya sendiri kepada pemegang
saham nonpengendali.
- Kebijakan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi memberikan banyak informasi yang tidak termasuk dalam
laporan terpisah induk perusahaan, dan biasanya diperlukan untuk penyajian wajar posisi
keuangan dan hasil operasi untuk grup perusahaan afiliasi. Kondisi yang biasa untuk
konsolidasi adalah kepemilikan lebih dari 50 persen saham berhak suara di perusahaan lain. .
Berdasarkan GAAP saat ini [6 ], anak perusahaan dapat dikecualikan dari konsolidasi dalam
beberapa situasi: (1) ketika kontrol tidak berada pada pemilik mayoritas, (2) pembentukan
usaha patungan, (3) akuisisi aset atau kelompok aset yang bukan merupakan bisnis, (4)
kombinasi antara entitas sepengendali, dan (5) kombinasi antara entitas nirlaba atau akuisisi
bisnis nirlaba oleh entitas nirlaba.