Anda di halaman 1dari 18

Aspek Keperilakuan

Pada Perencanaan Laba,


Penganggaran, Pengakumulasian,
dan Pengendalian Biaya

Nabilah Delia Hapsari (01031482225011)

Akuntansi Keperilakuan
01
ASPEK KEPRILAKUAN PADA
PERENCANAAN LABA, DAN
PENGANGGARAN
Hubungan Anggaran Dengan Akuntansi

Anggaran dan akuntansi mempunyai kaitan erat yang dimana akuntansi menyajikan data
historis yang sangat bermanfaat untuk mengadakan estimasi-estimasi yang akan dituangkan
dalam anggaran, yang akan dijadikan pedoman kerja di waktu mendatang. Selain itu
akuntansi juga melakukan pencatatan secara sistematis dan teratur tentang pelaksanaan
anggaran tersebut dari hari ke hari sehingga dapat menyajikan data realisasi pelaksanaan
anggaran secara lengkap. Data realisasi pelaksanaan anggaran inilah yang nantinya akan
dibandingkan dengan data yang tercantum dalam taksiran anggaran itu sendiri untuk
evaluasi kerja perusahaan. Dengan membandingkan data akuntansi dan data anggaran, akan
di dapat nilai sukses atau tidaknya suatu perusahaan. Jadi akuntansi sangat bermanfaat untuk
menunjang fungsi pengawasan kerja dari anggaran.
Pengertian Anggaran
Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan
perusahaan dan dinyatakan dalam unit moneter dan berlaku untuk periode mendatang. Anggaran
menjelaskan kepada orang-orang mengenai apayang diharapkan dari mereka dan kapan hal
tersebut harus dilakukan. Anggaran merupakan alasan mengapa kinerja manajer di pantau secara
kontinyu. Anggaran digunakan sebagai pedoman kerja perusahaan di masa mendatang dimana
data-datadapat di lihat melalui data akuntansi
Perusahaan besar atau kecil sebaiknya membuat anggaran, karena penganggaran itu
penting untuk membuat perencanaan dan untuk mengendalikan kegiatan. Perencanaan melihat ke
masa depan, yaitu menentukan tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran dan
tujuan organisasi. Sedangkan pengendalian melihat ke belakang, yaitu menilai hasil kerja dan
membandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan. Hasil perbandingan ini melahirkan
varians. Varians harus dianalisis dan dicari sebabnya kemudian digunakan untuk memperbaiki
perencanaan, anggaran dan pelaksanaan (pengendalian).
Prosedur Penyusunan Anggaran

Bagian Administrasi Bagian Keuangan


Bagian keuangan mempunyai tugas melakukan
pengontrolan terhadap keuangan perusahaan. Dalam
Bagian administrasi merupakan fungsi yang
menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana yang
memegang peranan yang sangat penting terhadap
dimaksud, bagian keuangan mempunyai tugas dan
tercapainya kelancaran usaha kegiatan, maupun
fungsi sebagai berikut :
aktivitas yang dilakukan oleh
1. Mencatat pemasukan dan pengeluaran uang
perusahaan/organisasi. Dengan demikian, dapat
perusahaan.
dikatakan administrasi juga merupakan urat nadi
2. Membuat laporan keuangan untuk dilaporkan ke
perusahaan dan administrasi juga dapat
pemilik dan ke bagian administrasi pajak.
memperlihatkan fakta dan keterangan yang
3. Melakukan pembayaran gaji karyawan setiap
diperlukan untuk perencanaan secara terperinci
bulannya.
dan keterangan/data yang meliputi catatan yang
4. Membuat buku kas dan buku pengeluaran
akurat, formulir serta laporan yang meliputi tugas
operasional perusahaan.
administrasi.
5. Melakukan pembayaran terhadap biaya operasional
kantor.
Fungsi Perencanaan Laba dan Anggaran
• Perencanaan laba adalah pengembangan dari rencana operasional untuk mencapai sasaran dan tujuan.
Laba sangat penting dalam perencanaan karena rencana yang diharapkan adalah laba yang memuaskan.
Perencanaan laba perusahaan terdiri dari anggaran operasi terperinci dan anggaran laporan keuangan.
Secara fundamental, tiga pendekatan dapat dipilih dalam menata sasaran laba, yaitu :
1. Dalam metode apriori, sasaran laba mendominasi perencanaan. Pada permulaan, manajemen
menentukan spesifikasi suatu tingkat imbal hasil yang diharapkan dan kemudian menuangkan
realisasi dari sasaran tersebut melalui perencanaan.
2. Dalam metode posteriori, sasaran laba merupakan subordinasi dari perencanaan dan dinyatakan
sebagai suatu hasil dari perencanaan.
3. Dalam metode pragmatik, manajemen menggunakan suatu standar laba yang tidak telah diuji dan
disetujui oleh pengalaman.
Jika perusahaan menetapkan tujuan untuk memperoleh pangsa pasar yang lebih besar, meningkatkan laba
dan memperbaiki citra perusahaan di antara pelanggan, maka anggaran perusahaan tersebut seharusnya
membuat komitmen atas sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan ini.
Fungsi Perencanaan Laba dan Anggaran
Anggaran sebaiknya mencerminkan tambahan iklan dan promosi yang diperlukan untuk meningkatkan
penjualan dan memperbaiki citra perusahaan. Berikut ini beberapa fungsi anggaran, yaitu :
2. Anggaran merupakan cetak biru
3. Anggaran bertindak sebagai alat
1. Anggaran merupakan hasil akhir perusahaan untuk bertindak, yang
komunikasi internal yang menghubungkan
dari proses perencanaan perusahaan. mencerminkan prioritas manajemen
beragam departemen atau divisi organisasi
Sebagai hasil negosiasi antaranggota dalam alokasi sumber daya
antara satu dengan yang lainnya dan
organisasi yang dominan, anggaran organisasi. Anggaran menunjukkan
dengan manajemen puncak. Arus informasi
mencerminkan konsensus organisasi bagaimana beragam sub-unit
dari departemen ke departemen berfungsi
mengenai tujuan operasi untuk masa organisasi harus bekerja untuk
untuk mengoordinasikan dan memfasilitasi
depan. mencapai tujuan perusahaan secara
aktivitas organisasi secara keseluruhan.
keseluruhan.

4. Dengan menetapkan tujuan dalam 5. Anggaran berfungsi sebagai alat 6. Anggaran mencoba untuk memengaruhi
kriteria kinerja yang dapat diukur, pengendalian yang memungkinkan dan memotivasi manajer maupun karyawan
anggaran berfungsi sebagai standar manajemen untuk menemukan untuk terus bertindak dengan cara yang
terhadap hasil operasi aktual yang bidang yang menjadi kekuatan atau konsisten dengan operasi yang efektif dan
dapat dibandingkan. Hal ini kelemahan perusahaan. Hal ini efisien serta selaras dengan tujuan
merupakan dasar untuk memungkinkan manajemen untuk organisasi.
mengevaluasi kinerja dari manajer menentukan tindakan korektif yang
pusat biaya dan pusat laba. tepat.
Pandangan Perilaku Terhadap Proses Penyusunan Anggaran

Ada tiga tahapan utama dalam proses


penyusunan anggaran, yaitu : 1.Penetapan
tujuan, 2.Implementasi, dan 3.Pengendalian
dan evaluasi kinerja. Untuk menyusun
anggaran atau rencana laba, terdapat langkah-
langkah tertentu yang perlu diambil, yaitu
Konsekuensi Disfungsional Proses Penyusunan Anggaran
Berbagai fungsi anggaran seperti penetapan tujuan, pengendalian dan mekanisme evaluasi kinerja
dapat memicu berbagai konsekuensi disfungsional, seperti rasa tidak percaya, resistensi, konflik
internal dan efek samping lainnya yang tidak diinginkan.

01 Rasa Tidak Percaya 02 Resistensi


Anggaran merupakan sumber tekanan yang dapat
anggaran menandai dan membawa perubahan, sehingga
menimbulkan rasa tidak percaya diri, rasa permusuhan dan
merupakan ancaman terhadap status quo. Alasan lain dari
mengarah pada kinerja yang menurun. Contoh:
resistensi anggaran adalah bahwa proses anggaran memerlukan
Anggaran mencerinkan variabel kualitatif, seperti
waktu dan perhatian yang besar.
pengetahuan mengenai tenaga kerja, kualitas bahan baku
dan efisiensi mesin secara tidak memadai.

03 Konflik Internal 04 Efek Samping Lain yang Tidak Diinginkan

Konflik internal menciptakan lingkungan kerja yang Anggaran barangkali menghasilkan pengaruh lain yang tidak
kompetitif dan bermusuhan. Konflik dapat menyebabkan diinginkan. Salah satu dari hal ini adalah terbentuknya kelompok
orang berfokus pada kebutuhan departemen sendiri secara informa yang kecil, yang bekerja menentang tujuan
eksklusif daripada kebutuhan organisasi secara total. Situasi dari anggaran.
ini menyebabkan keselarasan tujuan menjadi lebih sulit
untuk dicapai.
Konsep Keperilakuan yang Relevan Dalam Proses Penyusunan Anggaran

• Tahap penetapan tujuan


Tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh tujuan anggota organisasi yang dominan, yang secara
kolektif mempunyai pengendalian yang mencukupi atas sumberdaya organisasi untuk membuat
komitmen ke arah tertentu atau untuk menahan dari yang lain. Tujuan dipandang sebagai kesepakatan
yang kompleks yang terkadang mencerminkan kebutuhan individual dan tujuan pribadi yang saling
bertentangan dari anggota organisasi yang dominan.
• Keselarasan Tujuan
Masalah utama yang dijumpai dalam tahap penetapan tujuan adalah mencapai tingkat keselarasan
tujuan atau kompatibilitas yang mungkin di antara tujuan organisasi, sub-unit (divisi atau departemen)
dan anggotanya yang berpartisipasi. Keselarasan tujuan atau kompatibilitas akan terjadi ketika
individu memandang bahwa kebutuhan pribadinya dapat dipenuhi dengan mencapai tujuan organisasi.
Jika tujuan organisasi dipandang sebagai alat untuk mencapai tujuan pribadi atau untuk memenuhi
kebutuhan pribadi, maka tujuan organisasi akan memotivasi karyawan untuk menyelesaikan tindakan
yang diinginkan.
Konsep Keperilakuan yang Relevan Dalam Proses Penyusunan Anggaran

• Partisipasi
Partisipasi dalam proses penyusunan anggaran diklaim oleh sebagian besar orang sebagai obat
mujarab untuk memenuhi kebutuhan akan harga diri dan aktualisasi diri dari anggota organisasi.
Partisipasi adalah suatu proses pengambilan keputusan bersama oleh dua bagian atau lebih pihak
dimana keputusan tersebut akan memiliki dampak masa depan terhadap mereka yang membuatnya.
Dengan kata lain, pekerja dan manajer tingkat bawah memiliki suara dalam proses manajemen.
Partisipasi telah menunjukkan dampak positif terhadap sikap karyawan, meningkatkan kuantitas dan
kualitas produksi dan meningkatkan kerjasama di antara manajer.
• Manfaat Partisipasi
Salah satu manfaat partisipasi yang berhasil adalah bahwa partisipan menjadi terlibat secara emosi
dan bukan hanya secara tugas dalam pekerjaan mereka. Partisipasi dapatmeningkatkan moral dan
mendorong inisiatif yang lebih besar pada semua tingkatan manajemen. Partisipasi yang berarti juga
meningkatkan rasa kesatuan kelompok, yang pada gilirannya cenderung untuk meningkatkan
kerjasama antar anggota kelompok dalam penetapan tujuan. Tujuan organisasi yang dibantu
penetapannya oleh orang-orang tersebut, kemudian akan dipandang sebagai tujuan yang selaras
dengan tujuan pribadi mereka.
Tahap Implementasi

Setelah tujuan organisasi ditetapkan, direktur perencanaan


mengonsolidasikannya ke dalam anggaran formal yang komprehensif.
Cetak biru untuk tindakan ini di tingkat perusahaan kemudian disetujui
oleh presiden direktur atau dewan komisaris. Anggaran tersebut kemudian
diimplementasikan melalui komunikasi kepada karyawan kunci dalam
organisasi. Hal ini menginformasikan kepada mereka mengenai harapan
manajemen, alokasi sumberdaya, kuota produksi dan tenggang waktu.
Untuk membuat anggaran bekerja, semua karyawan harus belajar untuk
melihatnya sebagai wahana positif untuk tindakan organisasi dan sebagai
perbaikan dan bukan sebagai beban atau senjata manajemen. Mereka
harus belajar untuk mempertimbangkan anggaran sebagai alat
perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi. Tanpa pemahaman,
bahkan proses penyusunan anggaran yang paling canggih secara teknis
sekalipun dapat menjadi pemborosan bagi dana perusahaan dan gagal
untuk memperbaiki efisiensi operasional.
02
ASPEK KEPRILAKUAN PADA
PENGAKUMULASIAN DAN
PENGENDALIAN BIAYA
Biaya dengan Fungsi Manajemen
 Kategori Biaya
Dalam suatu perusahaan manufaktur, biaya dibagi menjadi dua kategori utama berdasarkan aktivitas fungsionalnya menjadi
biaya manufaktur dan biaya non-manufaktur yang juga sering disebut biaya beroperasi. Biaya manufaktur merupakan seluruh
biaya yang berhubungan dengan aktivitas pabrikasi perusahaan. Biaya manufaktur dibagi lagi menjadi tiga kategori, yaitu
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.
a) Bahan Baku Langsung. Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang menjadi satu bagian integral dari produk
jadi. Contohnya adalah baja yang digunakan untuk membuat rangka mobil dan kayu yang digunaka untuk membuat
furniture.
b) Tenaga Kerja Langsung. Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang dilibatkan secara langsung dalam pembuatan
produk. Contohnya gaji dari pekerja perakitan pada suatu lini perakitan dan gaji dari operator alat-alat mesin pada suatu
pabrik.
c) Biaya Overhead Pabrik. Biaya overhead pabrik didefinisikan sebagai seluruh biaya manufaktur, kecuali bahan baku
langsung dan kerja langsung.
 Pentingnya Menejemen Biaya
Kebanyakan pendapatan penjualan dalam suatu perusahan dihasilkan dengan mengeluarkan biaya. Oleh karena itu, menejemen
biaya adalah penting. Anggaran biaya dan analisis biaya adalah salah satu cara mengendalikan dan mengatur biayan guna
memperbaiki laba bersih. Cara lain untuk memperbaiki laba bersih adalah mengurangi biaya, tanpa memedulikan
konsekuensinya. Tindakan ini mungkin tidaklah bijaksana. Barangkali, cara yang paling baik adalah meninjau setiap biaya
(beban) dan melihat kontribusinya terhadap laba bersih, sementara jika tidak beriklan juga akan menciptakan masalah, maka
sebaiknya dilakukan pemotongan terhadap biaya iklan. Satu dari cara terbaik untuk mengatur biaya adalah memahami bahwa
terdapat banyak jenis biaya. JIka satu biaya dapat dikenali dari jenis biaya yang sadang dipertimbangkan, keputusan yang lebih
baik dapat dibuat.
Sistem Biaya Tradisional vs Biaya
Standar
Tujuan dan Penggunaan Sistem Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya mengidentifikasikan, menguantifikasikan, mengakumulasikan, dan melaporkan berbagai elemen biaya yang
berkaitan dengan produksi barang atau penyerahan jasa. Akuntansi biaya memiliki dua tujuan. Melalui akumulasi biaya untuk
penilaian persediaan dan penentuan laba, akuntansi biaya melayani kebutuhan pengguna eksternal. Dengan menyediakan
manajemen dengan informasi biaya yang tepat waktu dan relevan, akuntansi biaya membantu dalam perencanaan,
pengendalian, dan evaluasi aktivitas operasional harian dan orang yang bertanggung jawab untuk itu. Data biaya juga
memainkan peranan dalam analisis dan penilaian profitabilitas relatif atau tingkat diinginkannya suatu alternatif keputusan.
1. Sistem Biaya Tradisional (Historis)
Istilah tradisional (historis) mengacu pada sistem biaya yang membatasi input pada biaya historis dan mengusahakan
penyerapan penuh atas biaya tetap dan variabel oleh unit produk atau jasa. Sistem biaya tradisional atau historis terutama
fokus pada identifikasi dan akumulasi biaya per unit produk atau jasa. Sistem tersebut digunakan untuk menghitung nilai
persediaan dan data biaya harga pokok penjualan atau jasa yang diberikan untuk pelaporan keuangan eksternal. Sistem biaya
tradisional tidaklah sesuai untuk pengendalian manajemen yang efektif karena akumulasi dta biaya historis semata-mata tanpa
perbandingan dengan sasaran biaya yang telah ditentukan sebelumnya tidaklah sesuai dengan konsep pengendalian
kontemporer.
Salah satu kelemahan utama dari sistem biaya tradisional adalah bahwa persyaratan akuntansi keuangan menuntut agar biaya
per unit produk atau jasa memperhitungkan semua biaya; baik yang dapat ditelusuri ke suatu produk atau jasa maupun yang
terjadi untuk satu periode waktu tertentu atau untuk lebih dari satu objek biaya.
Sistem Biaya Tradisional vs Biaya
Standar
2. Sistem Biaya Standar
• Ruang Lingkup
Sistem biaya standar mencerminkan pencampuran yang potensial efektif dari akuntansi dengan konsep pengendalian dari teori
organisasi modern. Biaya standar adalah sasaran biaya per unit produk atau jasa yang ditentukan sebelumnya secara alamiah,
yang dikembangkan melalui studi teknik dan akuntansi. Aspek pengendalian yang melekat dari perhitungan biaya standar
adalah kapabilitasnya untuk membandingkan, sebagai bagian dari arus data reguler, kinerja aktual dengan standar yang
ditentukan sebelumnya dan untuk menyoroti varians (menguntungkan atau tidak menguntungkan) antara kedua tingkat biaya
tersebut. Untuk menghasilkan manfaat pengendalian yang optimal dan untuk mempertahankan relevansi, biaya standar harus
diperbaharui secar kontinu.
• Kompabilitas dengan Konsep Teori Organisasi Modern
Menurut Edwin Caplain, langkah-langkah pengendalian berikut ini adalah penting dalam mengembangkan kerangka kerja
untuk biaya standar yang sesuai dengan konsep teori organisasi modern:
1)Penetapan tujuan organisasi. 2)Penentuan pusat pertanggungjawaban yang sesuai dengan penugasan fungsi kepada masing-
masing. 3)Pengisian staf dari pusat pertanggungjawaban dengan individu-individu yang mewakili kemampuan, motivasi, dan
pengetahuan yang mencukupi untuk melakukan fungsinya. 4)Penciptaan jalur komunikasi antara pusat pertanggungjawaban
dan unit organisasi lainnya serta, dimana perlu, lingkungan eksternal. 5)Pengembangan prosedur yang memastikan bahwa
informasi yang mencukupi relevan, dan tepat waktu sepanjang jalur komunikasi. 6)Desain dan implementasi mekanisme
pengendalian yang mengukur dan mengevaluasi kinerja dalam hal tujuan organisasi dan memberikan umpan balik mengenai
penyesuaian yang diperlukan dalam tujuan dan atau kinerja.
Aspek Keprilakuan dari Langkah Akuntansi Biaya yang Dipilih
1.Penetapan standar
Elemen yang paling berpengaruh dalam menetukan keberhasilan atau kegagalan sistem biaya adalah standar yang
digunakan sebagai kriteria kinerja . Standar memiliki fungsi ganda yaitu berfungsi sebagai tujuan untuk memotivasi
pengendalian biaya dan sebagai alat evaluasi kinerja.
2.Partisipasi dalam penetapan standar
Dalam salah satu studi empiris mereka, mereka menggunakan teori disonansi kognitif untuk mendapatkan lebih banyak
wawasan mengenai kenapa partisipasi lebih efektif dalam penetapan standar kinerja. Dalam konteks penetapan standar,
teori ini mengimplikasikan bahwa jika manajemen menginginkan komitmen yang pasti terhadap standar maka individu
yang dikendalikan harus memiliki pilihan.
3.Standar yang ketat vs standar yang longgar
Untuk berfungsi sebagai alat motivasi, standar yang digunakan haruslah tidak terlalu ketat dan tidak terlalu longgar.
Standar yang ketat akan lebih sering tidak tercapai daripada dipenuhi. Variasi yang dihasilkan mungkin tidak secara adil
berhubungan dengan kinerja yang buruk dan tidak diidentifikasikan sebagai sesuatu yang disebabkan oleh standar yang
ketat. Standar yang ketat berguna bagi mandor atau manajer saja yang akan termotivasi oleh kebutuhan akan prestasi
yang luar biasa. Sementara itu, standar yang longgar tidak memberikan manfaat motivasional apapun karena standar
begitu mudah dicapai, sehingga mandor dan manajer mengabaikan standar tersebut karena dianggap tidak berarti.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai