Akuntansi Keperilakuan
01
ASPEK KEPRILAKUAN PADA
PERENCANAAN LABA, DAN
PENGANGGARAN
Hubungan Anggaran Dengan Akuntansi
Anggaran dan akuntansi mempunyai kaitan erat yang dimana akuntansi menyajikan data
historis yang sangat bermanfaat untuk mengadakan estimasi-estimasi yang akan dituangkan
dalam anggaran, yang akan dijadikan pedoman kerja di waktu mendatang. Selain itu
akuntansi juga melakukan pencatatan secara sistematis dan teratur tentang pelaksanaan
anggaran tersebut dari hari ke hari sehingga dapat menyajikan data realisasi pelaksanaan
anggaran secara lengkap. Data realisasi pelaksanaan anggaran inilah yang nantinya akan
dibandingkan dengan data yang tercantum dalam taksiran anggaran itu sendiri untuk
evaluasi kerja perusahaan. Dengan membandingkan data akuntansi dan data anggaran, akan
di dapat nilai sukses atau tidaknya suatu perusahaan. Jadi akuntansi sangat bermanfaat untuk
menunjang fungsi pengawasan kerja dari anggaran.
Pengertian Anggaran
Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan
perusahaan dan dinyatakan dalam unit moneter dan berlaku untuk periode mendatang. Anggaran
menjelaskan kepada orang-orang mengenai apayang diharapkan dari mereka dan kapan hal
tersebut harus dilakukan. Anggaran merupakan alasan mengapa kinerja manajer di pantau secara
kontinyu. Anggaran digunakan sebagai pedoman kerja perusahaan di masa mendatang dimana
data-datadapat di lihat melalui data akuntansi
Perusahaan besar atau kecil sebaiknya membuat anggaran, karena penganggaran itu
penting untuk membuat perencanaan dan untuk mengendalikan kegiatan. Perencanaan melihat ke
masa depan, yaitu menentukan tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran dan
tujuan organisasi. Sedangkan pengendalian melihat ke belakang, yaitu menilai hasil kerja dan
membandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan. Hasil perbandingan ini melahirkan
varians. Varians harus dianalisis dan dicari sebabnya kemudian digunakan untuk memperbaiki
perencanaan, anggaran dan pelaksanaan (pengendalian).
Prosedur Penyusunan Anggaran
4. Dengan menetapkan tujuan dalam 5. Anggaran berfungsi sebagai alat 6. Anggaran mencoba untuk memengaruhi
kriteria kinerja yang dapat diukur, pengendalian yang memungkinkan dan memotivasi manajer maupun karyawan
anggaran berfungsi sebagai standar manajemen untuk menemukan untuk terus bertindak dengan cara yang
terhadap hasil operasi aktual yang bidang yang menjadi kekuatan atau konsisten dengan operasi yang efektif dan
dapat dibandingkan. Hal ini kelemahan perusahaan. Hal ini efisien serta selaras dengan tujuan
merupakan dasar untuk memungkinkan manajemen untuk organisasi.
mengevaluasi kinerja dari manajer menentukan tindakan korektif yang
pusat biaya dan pusat laba. tepat.
Pandangan Perilaku Terhadap Proses Penyusunan Anggaran
Konflik internal menciptakan lingkungan kerja yang Anggaran barangkali menghasilkan pengaruh lain yang tidak
kompetitif dan bermusuhan. Konflik dapat menyebabkan diinginkan. Salah satu dari hal ini adalah terbentuknya kelompok
orang berfokus pada kebutuhan departemen sendiri secara informa yang kecil, yang bekerja menentang tujuan
eksklusif daripada kebutuhan organisasi secara total. Situasi dari anggaran.
ini menyebabkan keselarasan tujuan menjadi lebih sulit
untuk dicapai.
Konsep Keperilakuan yang Relevan Dalam Proses Penyusunan Anggaran
• Partisipasi
Partisipasi dalam proses penyusunan anggaran diklaim oleh sebagian besar orang sebagai obat
mujarab untuk memenuhi kebutuhan akan harga diri dan aktualisasi diri dari anggota organisasi.
Partisipasi adalah suatu proses pengambilan keputusan bersama oleh dua bagian atau lebih pihak
dimana keputusan tersebut akan memiliki dampak masa depan terhadap mereka yang membuatnya.
Dengan kata lain, pekerja dan manajer tingkat bawah memiliki suara dalam proses manajemen.
Partisipasi telah menunjukkan dampak positif terhadap sikap karyawan, meningkatkan kuantitas dan
kualitas produksi dan meningkatkan kerjasama di antara manajer.
• Manfaat Partisipasi
Salah satu manfaat partisipasi yang berhasil adalah bahwa partisipan menjadi terlibat secara emosi
dan bukan hanya secara tugas dalam pekerjaan mereka. Partisipasi dapatmeningkatkan moral dan
mendorong inisiatif yang lebih besar pada semua tingkatan manajemen. Partisipasi yang berarti juga
meningkatkan rasa kesatuan kelompok, yang pada gilirannya cenderung untuk meningkatkan
kerjasama antar anggota kelompok dalam penetapan tujuan. Tujuan organisasi yang dibantu
penetapannya oleh orang-orang tersebut, kemudian akan dipandang sebagai tujuan yang selaras
dengan tujuan pribadi mereka.
Tahap Implementasi