2. Dilema Bisnis
Perusahaan Tuan Jakpar memproduksi persediaan pencatatan elektronik yang
dijual di seluruh Indenesia. Penjualan perusahaan telah meningkat selama 10 tahun ini.
Sementara itu, laba perusahaan telah berubah dari menjanjikan (promising) ke buruk
(marginal poor). Pada Maret 2008, manajemen puncak menyewa Bimo sebagai direktur
perencaraan laba dan menunjuknya bertanggung jawab terhadap penerapan perencanaan
laba terpadu dan sistem penganggaran. Bimo mulai bekerja dengan satu tahun anggaran
dari tiga tahun perencanaan laba yang kemudian ditambahkan. Bimo melengkapi otonomi
perusahaan dengan pendekatan dan teknik penganggaran.
Posisi baru telah diciptakan karena perusahaan pada laporan laba rugi untuk
kuartal pertama tahun 2008 menjukkan kerugian. Tuan Bala seorang pengontrol dan
Tuan Jakpar, direktur pernsahaan, menyetujui penganggaran informal yang diadopsi akhir
tahun tidak bekerja dan beberapa situasi keuangan membutuhkan perhatian penuh atas
pengalaman perencanaan eksekautif.
Pada tahun 2005, laba sebenarnya sudah mulai menurun. Penurunan berlanjut
sampai tahun 2006. Untuk memperbaiki kecenderunga yang tidak menguntungkan
tersebut, Bala menghilangkan struktur sistem penganggaran partisipatif penuh pada tahun
2007. Dia meminta para manajer untuk tunduk pada keputusan departemen pengaggaran.
Kemudian, modifikasi departemen penganggaran beralih ke departemen mana saja.
Sistem penganggaran Bala tidak menyediakan langkah implementasi formal maupun
usaha sistemasi yang harus dilakukan pada setiap periode.
Sistem penganggaran yang dibangun oleh Bala gagal. Laba jatuh lagi pada tahun
2007. Bala melihat hasil ini sebagai kegagalannya untuk mengimplementasikan dan
memantau anggaran secara efektif. Sepanjang talhun 2008, ia sibuk melakukan
pengambilalihan usaha.
3. Pengertian Anggaran
Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi
seluruh kegiatan perusahaan dan dinyatakan dalam unit moneter dan berlaku untuk
periode mendatang. Anggaran menjelaskan kepada orang-orang mengenai apa yang
diharapkan dari mereka dan kapan hal tersebut harus dilakukan. Anggaran merupakan
alasan mengapa kinerja manajer di pantau secara kontinyu. Anggaran digunakan sebagai
pedoman kerja perusahaan di masa mendatang dimana data-data dapat di lihat melalui
data akuntansi.
d) Dengan menetapkan tujuan dalam kriteria kinerja yang dapat diukur, anggaran
berfungsi sebagai standar terhadap hasil operasi aktual dapat dibandingkan. Hal ini,
merupakan dasar untuk mengevaluasi kinerja dari manajer pusat biaya dan laba.
e) Anggaran berfungsi sebagai alat pengendalian yang memungkinkan manajemen
menemukan bidang yang menjadi kelemahan atau kekuatan perusahaan. Jadi, hal ini
memungkinkan manajemen untuk menentukan tindakan apa yang digunakan untuk
mengkoreksi kelemahan dan kekuatan itu dengan tepat.
f) Anggaran mencoba untuk mempengaruhi dan memotivasi baik manajer maupun
karyawan untuk terus bertindak dangan cara yang konsisten dengan operasi yang
efektif dan efisien serta selaras dengan tujuan organisasi.