Anda di halaman 1dari 3

Nama : Novia Wijayanti

NPM : 117040141

Kelas : 3F Akuntansi

MK : Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

BAB XVIII

LAPORAN KEUANGAN YANG DIKONSOLIDASI

( Laporan Rugi-Laba; Laporan Laba Yang Ditahan; Neraca)

Tujuan utama dari penyusunan tiap-tiap jenis laporan keuangan berbeda antara
laporan yang satu dengan laporan (keuangan) yang lain nya. Neraca misalnya, disusun
dengan tujuan utama untuk menyajikan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu saat
(pada tanggal neraca). Sedang laporan laba rugi, disusun dengan tujuan untuk menunjukan
hasil usaha perusahaan selama periode akuntansi tertentu. Dilain pihak tujuan penyusunan
laporan laba yang ditahan, adalah untuk menunjukan hak-hak para pemegang saham terhadap
bagian laba yang didapat oleh perusahaan yang oleh karena pertimbangan-pertimbangan
tertentu, untuk sementara belum/ tidak dibagikan.

Jika neraca yang dikonsolidasi dimaksudkan untuk menyajikan posisi keuangan dari
perusahaan-perusahaan afiliasi sebagai satu kesatuan usaha, maka laporan laba-rugi yang
dikonsolidasi dimaksudkan untuk menyajikan hasil usaha perusahaan-perusahaan afiliasi
sebagai satu kesatuan usaha. Laporan laba-rugi yang dikonsolidasi ini penting sebagaimana
halnya laporan laba-rugi individual, untuk menilai perkembangan dan masa depan
perusahaan-perusahaan afiliasi tersebut khususnya apabila disajikan dalam bentuk
perbandingan dengan periode-periode tahun buku sebelumnya.

Sedang penyusunan laporan laba yang ditahan yang dikonsolidasi tidak sekedar
mengikhtisarkan perubahan hak-hak pemegang saham dari perusahaan-perusahaan afiliasi
selama periode akuntansi. Melainkan lebih dari itu dimaksudkan untuk menunjukan berbagai
pengaruh perubahan tersebut pada masing-masing kelompok pemegang saham. Mengingat
bahwa didalam perusahaan-perusahaan afiliasi ada dua kelompok pemegang saham, yaitu
pemegang saham perusahaan induk sebagai controlling interest dan sebagian kecil pemegang
saham perusahaan anak sebagai minority interest. Oleh karena didalam laporan keuangan
yang dikonsolidasi, perusahaan-perusahaan afiliasi dipandang sebagai satu kesatuan usaha,
maka didalam laporan laba-rugi yang dikonsolidasi semua penghasilan dan biaya-biaya yang
timbul sebagai aibat transaksi antar anggota perusahaan afiliasi harus dieliminasi.

Pada laporan laba yang ditahan yang dikonsolidasi, sebagaimana telah ditemukan
dalam bab-bab sebelumnya, disajikan dalam bentuk gabungan hanya terbatas pada saldo laba
yang belum dibagi atau defisit yang diderita oleh perusahaan-perusahaan afiliasi sejak
terjadinya hubungan afiliasi tersebut. Sedang saldo laba yang belum dibagi dan atau defisit
yang diderita oleh perusahaan anak setelah adanya hubungan afiliasi harus dieliminasi.

Adanya Kontinuitas Di Dalam Laporan Keuangan Yang Dikonsolidasi

Meskipun sasaran yang hendak dicapai dari kegiatan akuntansi pada masing-masing
anggota perusahaan afiliasi bukanlah untuk penyusunan laporan keuangan yang
dikonsoliadasi. Namun demikian harus tetap dipertahankan sifat kontinuitas laporan
keuangan yang dikonsolidasi. Karena laporan keuangan yang dikonsolidasi disusun dengan
bertitik tolak dari laporan-laporan keuangan individual, yang tidak lain adalah hasil akhir dari
proses akuntansi pada masing-masing perusahaan. Adanya kontinutas yang dimaksudkan
ialah bahwa saldo rekening-rekening yang tercantum dalam neraca konsolidasi pada suatu
saat merupakan kelanjutan daripada saldo rekening-rekening yang sama dalam neraca
konsolidasi yang disusun pada akhir periode sebelumnya. Atau dapat diusut kembali melalui
berbagai mutasi yang telah terjadi sebagai akibat transaksi-transaksi (keuangan) dalam
perusahaan afiliasi untuk periode akuntansi yang bersangkutan kesaldo rekening-rekening
yang sama dalam neraca konsolidasi pada akhir periode sebelumnya. Demikian pula pada
laporan laba yang ditahan yang dikonsolidasi, saldo laba yang ditahan untuk masing-masing
kelompok pemegang saham pada akhir periode akuntansi, terdiri dari saldo laba yang ditahan
pada akhir periode (akuntansi) sebelumnya, ditambah dengan bagian laba untuk (masing-
masing kelompok pemegang saham) yang diperoleh dikurangi dengan jumlah deviden yang
dibagikan (kepada masing-masing kelompok pemegang saham) dalam periode akuntansi
yang bersangkutan.

Dalam bab ini akan diberikan ilustrasi tentang cara-cara penyusunan masing-masing
laporan keuangan yang dikonsolidasi itu menurut mentode pencatatan terhadap investasi
saham-saham pada perusahaan anak. Meskipun penyusunan laporan keuangan yang
dikonsolidasi dapat dilakukan dengan bertitik tolak dari laporan keuangan individual
perusahaan afiliasi. Namun demikian pada contoh yang diberikan ini akan dipakai titik tolak
adalah neraca sisa setelah penyesuaian (adjusted trial balance) dari masing-masing
perusahaan afiliasi.

Dengan demikian dapat lebih diperbandingkan eliminasi terhadap rekening-rekening


nominal (rugi-laba) dan rekening-rekening neraca, didalam satu daftar lajur. Sebagai contoh
apabila neraca konsolidasi disusun atas dasar neraca individual; elliminasi terhadap akibat
transaksi jual-beli-barang-dagangan antar perusahaan afiliasi terbatas hanya sebesar laba
(rugi) bersihnya saja. akan tetapi didalam laporan laba-rugi konsolidasi, eliminasi terhadap
transaksi yang sama tidak cukup hanya sebesar pengaruh bersihnya melainkan harus seluruh
jumlah hasil penjualan disatu pihak dan seluruh harga pembelian dipihak yang lain.
Meskipun banyak hal-hal yang masih memerlukan perhatian dan perlakuan khusus.

Untuk lebih jelasnya berikut ini diberikan contoh yang dimulai dengan:

1. Apabila perusahaan-perusahaan afiliasi adalah perusahaan yang berusaha dibidang


perdagangan.
2. Apabila perusahaan-perusahaan afiliasi adalah perusahaan-perusahaan yang berusaha
dibidang manufaktur.

Laporan keuangan yang dikonsolidasi pada perusahaan-perusahaan dagang.

- Laporan keuangan yang dikonsolidasi pada perusahaan dagang (investasi saham pada
perusahaan anak dicatat dengan metode equity).
- Laporan keuangan yang dikonsolidasi pada perusahaan dagang (investasi saham pada
perusahaan anak dicatat dengan metode harga perolehan).

Anda mungkin juga menyukai