Anda di halaman 1dari 12

PEMERIKSAAN MANAJEMEN

“KONSEP DASAR AUDIT MANAJEMEN”


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pemeriksaan Manajemen oleh
Dosen M. Yudi Mahadianto,SE.,MM

Disusun Oleh :
Lulu Atun Nafisah 117040144
Ghina Safitri 117040145
Rosdyana Safitri 117040168
Kelas: 4 F

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON


Jl. Pemuda No 32 Cirebon 45132 Telp. (0231) 206556

2020
A. Konsep dan Definisi Audit Manajemen
Audit manajemen (management audit) adalah pengevaluasian terhadap
efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan. Audit manajemen dirancang
secara sistematis untuk mengaudit aktivitas, program-program yang
diselenggarakan, atau sebagian dari entitas yang bisa diaudit untuk menilai
dan melaporkan apakah sumber daya dan dana telah digunakan secara efisien,
serta apakah tujuan dari program dan aktivitas yang telah direncanakan dapat
tercapai dan tidak melanggar ketentuan aturan dan kebijakan yang telah
ditetapkan perusahaan. Berbagai jenis audit dilakukan untuk memastikan
bahwa proses operasi di dalam perusahaan telah berjalan sesuai dengan
peraturan dan kebijakan yang berlaku serta pengelolaan terhadap sumber daya
dalam proses tersebut berjalan secara efektif dan efisien.
Dari definisi yang dikumpulkan maka diperoleh beberapa karakteristik
pemeriksaan manajemen yaitu :

a) Memberikan informasi tentang efektifitas, efisiensi dan ekonomisasi


operasional perusahaan kepada manajemen.
b) Penilaian efektivitas, efisiensi dan ekonomisasi didasarkan pada
standar-standar tertentu.
c) Audit diarahkan kepada operasional sebagian atau seluruh struktur
organisasi.
d) Hasil audit manajemen berupa rekomendasi perbaikan kepada
manajemen.
B. Tujuan Audit Manajemen
Tujuan dari audit manajemen adalah:
1. Penilaian atas pengendalian
Berhubungan dengan pengendalian administrasi (administrative
control) pada suatu perusahaan, yang bertujuan untuk menentukan apakah
pengendalian yang ada telah memadai dan terbukti efektif dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.
2. Penilaian atas pelaksanaan
Auditor mengumpulkan informasi untuk menentukan apakah kegiatan
perusahaan telah berjalan secara efektif dan efisien.
3. Memberikan bantuan kepada manajemen 
Dengan jalan memberikan rekomendasi perbaikan yang diperlukan
oleh perusahaan. Dan sebagai seorang auditor untuk membantu manajemen
harus memahami dahulu prinsip-prinsip manajemen yang diterapkan dan
fungsi-fungsi manajemen, yaitu planning, organizing, staffing, leading,
dan controlling.

C. Ruang Lingkup Audit Manajemen


Ruang lingkup audit manajemen meliputi seluruh aspek kegiatan
manajemen. Ruang lingkup ini dapat berupa seluruh kegiatan atau dapat juga
hanya mencakup bagian tertentu dari program/aktivitas yang dilakukan.
Periode audit juga bervariasi, bisa untuk jangka waktu satu minggu, beberapa
bulan, satu tahun bahkan untuk beberapa tahun, sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai. Tujuan atau sasaran dalam audit manajemen adalah kegiatan,
aktivitas, program, dan bidang-bidang dalam perusahaan yang diketahui atau
diidentifikasi masih memerlukan perbaikan/peningkatan, baik dari segi
ekonomis, efisiensi, dan efektivitas.
Ada 3 (tiga) elemen pokok dalam tujuan audit :
1. Kriteria (criteria)
Kriteria merupakan standar (pedoman, norma) bagi setiap
individu/kelompok di dalam perusahaan dalam melakukan aktivitasnya.
2. Penyebab (cause)
Penyebab merupakan tindakan (aktivitas) yang dilakukan oleh setiap
individu/kelompok di dalam perusahaan. Penyebab dapat bersifat positif,
program/aktivitas berjalan dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang
lebih tinggi, atau sebaliknnya bersifat negatif, prgram/aktivitas berjalan
dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang lebih rendah dari standar yang
telah ditetapkan.
3. Akibat (effect)
Akibat merupakan perbandingan antara penyebab dengan kriteria yang
berhubungan dengan penyebab tersebut. Akibat negatif menunjukkan
program/aktivitas berjalan dengan tingkat pencapaian yang lebih rendah
dari kriteria yang ditetapkan. Sedangkan akibat positif menunjukkan bahwa
program/aktivitas telah terselenggara secara bak dengan tingkat pencapaian
yang lebih tinggi dari kriteria yang ditetapkan.

D. Prinsip Dasar Audit Manajemen


Beberapa yang menjadi prinsip dasar dalam audit ialah:
1) Audit dititikberatkan pada objek audit yang mempunyai peluang untuk
diperbaiki
2) Prasyarat penilaian terhadap kegiatan objek audit
3) Pengungkapan dalam laporan tentang adanya temuantemuan yang
bersifat positif
4) Identifikasi individu yang bertanggung jawab terhadap kekurangan-
kekurangan yang terjadi
5) Penentuan tindakan terhadap petugas yang seharusnya
bertanggungjawab
6) Pelanggaran hukum
7) Penyelidikan dan pencegahan kecurangan

E. Perbedaan Audit Manajemen dan Audit Keuangan

AUDIT MANAJEMEN AUDIT KEUANGAN


1. Karakterstik Menemukan penyebab Audit data akuntansi, proses
kelemahan, menganalisis akibat, pencatatan dan laporan
menenttukan perbaikan    akuntansi
program/aktivitas perusahaan.
2. Keluasan Keseluruhan aspek manajemen Cenderung ke aspek data
Audit baik yang bersifat kuantitatif keuangan (finansial)
maupun kualitatif
3. Tujuan Audit Menemukan berbagai kelemahan Mendapatkan keyakinan
dalam operasional perusahaan bahwa laporan keuangan
selanjutnya dilakukan yang disajikan telah sesuai
perbaikan → penghematan, dengan PABU
efisiensi, dan efektivitas (GAAP) →lap. Dapat
pencapaian tujuan perusahaan. digunakan  untuk pemakai
laporan keuangan
4. Ruang Keseluruhan fungsi manajemen Data akuntansi dan proses
Lingkup dan unit terkait, mencapai penyajian laporan yang
seluruh aktivitas/program. disajikan manajemen.
Keluasan audit bergantung pada Keluasan audit bergantung
pengendalian manajemen pada efektivitas
perusahaan. pengendalian internal
perusahaan.
5. Dasar Yuridis Berdasar kepedulian manajemen Keharusan menyampailan
untuk memperbaiki program. laporan keuangan yang telah
diaudit (akuntan publik).
6. Pelaksana Audit Internal maupun Audit independen (Audit
Audit eksternal → objektivitasnya eksternal). →  objektivitas
7. Frekuensi Tidak ada ketentuan → Bersifat reguler, rutin →
Audit kepedulian manajemen mencapai penerbitan LK
efektivitas dan efisien program.

8. Orientasi Audit → perbaikan kinerja masa Audit → Data keuangan


Hasil Audit datang → anticipatory audit yang bersifat
historis→penilaian kinerja
masa lalu
9. Bentuk Komrehensip: kesimpulan audit, Memiliki standar
Laporan kesimpulan baku →Standar Profesional
penting →rekomendasi → Akuntan Publik
belum ada standar (SPAP) → laporan bentuk
baku → laporan tergantung dari pendek yang menyertai
kemampuan auditor laporan keuangan hasil audit
10. Pengguna Pihak internal Pihak ekstern →pemegang
Laporan saham, investor potensial,
kreditor, pemerintah

F. Ekonomisasi, Efisiensi dan Efektifitas


Persaingan bisnis yang semakin ketat akan berdampak terhadap ketatnya
seleksi perusahaan yang bisa tetap bertahan atau memenangkan persaingan.
Terjadinya pergeseran kekuatan pasar dari produsen kepada konsumen,
menyebabkan konsumen memiliki kekuatan untuk menentukan cara
memenuhi kebutuhannya. Perusahaan sebagai penyedia barang dan jasa harus
sadar bahwa sebenarnya penghasilan yang diperoleh merupakan akibat dari
kemampuannya untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan. Ekonomisasi
(kehematan), efisiensi (daya guna), dan efektivitas (hasil guna) merupakan
tiga hal penting yang tidak dapat dipisahkan dan harus dicapai perusahaan
dalam meningkatkan kemampuan bersaingnya.
Ekonomisasi berhubungan dengan bagaimana perusahaan dalam
mendapatkan sumber daya yang akan digunakan dalam setiap aktivitas.
Ekonomisasi merupakan ukuran input yang digunakan dalam berbagai
program proyek yang dikelola. Artinya, jika perusahaan mampu memperoleh
sumber daya yang akan digunakan dalam operasi dengan pengorbanan yang
paling kecil berarti perusahaan mampu memperoleh sumber daya tersebut
dengan cara yang ekonomis. Efisiensi berhubungan dengan bagaimana
perusahaan melakukan operasi, sehingga dicapai optimalisasi penggunaan
sumber daya yang dimiliiki. Efisiensi berhubungan dengan metode kerja
(operasi). Metode kerja yang baik akan dapat memandu proses operasi
berjalan dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki
perusahaan. Efektivitas dapat dipahami sebagai tingkat keberhasilan suatu
perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Menurut Hans Kartikahadi dalam Sukrisno Agoes dan Jan Hoesada
(2009:154), pengertian efektivitas, kehematan (economy), dan efisiensi dapat
diuraikan sebagai berikut:
a. Efektivitas dimaksud bahwa produk akhir suatu kegiatan operasi telah
mencapai tujuannya baik ditinjau dari segi kualitas hasil kerja, kuantitas
hasil kerja, maupun batas waktu yang ditargetkan.
b. Ekonomisasi (economy) berarti cara penggunaan sesuatu barang (hal)
secara berhati-hati dan bijak (prudent) agar diperoleh hasil yang
terbaik.
c. Efisiensi berarti bertindak dengan cara yang dapat meminimalkan kerugian
atau pemborosan sumber daya dalam melaksanakan atau menghasilkan
sesuatu.

CONTOH KASUS

PT. Indojewel bergerak di bidang produksi perhiasan berbahan dasar


mutiara dan emas. Mutiara yang digunakan adalah hasil pembudidayaan
sendiri yang terintegrasi dalam rencana bisnis perusahaan, sedangkan emas
diperoleh dari pasar dalam negeri. Desain produk sudah cukup dikenal di
pasar, merupakan hasil pengembangan dari bagian litbang perusahaan yang
dipimpin oleh tenaga ahli di bidangnya.

Perusahaan memperkerjakan 1.500 karyawan tetap dan sekitar 750 karyawan


kontrak yang diperkerjakan terutama sebagai staf produksi di divisi budidaya
mutiara dan cleaning service di seluruh divisi perusahaan dengan
penghasilan rata-rata sebesar 250% dari UMK yang diterapkan pemerintah.

Perusahaan menerapkan teknologi maju dalam produksi perhiasan dengan


investasi sebesar Rp 1,75 triliun untuk membeli peranti keras dan Rp 500
milyar untuk membeli peranti lunak termasuk sistem informasi yang
mengintegrasikan seluruh divisi ke dalam suatu rangkaian operasi dan sistem
pelaporan.
Tujuan dilakukannya audit adalah untuk :

1. Menurunkan tingkat kegagalan produksi yang disebabkan oleh kurang


terampilnya karyawan dalam mengoperasikan mesin baru
2. Menigkatkan keterampilan karyawan dalam mengoperasikan mesin baru
melalui program pelatihan karyawan

Berdasarkan temuan (bukti) selama audit yang dilakukan, dapat


disimpulkan sebagai berikut :
Kondisi :
1) Program pelatihan karyawan selama tahun 2008 mengandung beberapa
kelemahan diantaranya :
a. Perusahaan tidak memiliki program rencana pelatihan karyawan secara
periodik
b. Tidak memadainya anggara biaya pelatihan karyawan. terbukti besarnya
anggaran karyawan hanya sebesar 0.25% selama satu tahun dari laba
bersih setelah pajak tahun sebelumnya
c. Tidak ada dokumen/catatan yang bisa dipertanggungjawabkan atas
penilaian hasil pelatihan yang telah dilakukan guna kepentingan
evaluasi atas peningkatan kualitas produk yang dihasilkan
d. Terlalu singkatnya waktu pelatihan yang diberikan untuk memahami
materi pelatihan yang diberikan
2) Kurang signifikannya penurunan produk gagal yang bisa kita lihat pada
tahun 2008 menjadi 18% dibandingkan tahun 2007 sebesar 20% .Hal ini
bisa kita lihat dari informasi yang diberikan oleh perusahaan, total biaya
kegagalan produk sebesar Rp 825,25 juta.
3) Buruknya kualitas produk yang dihasilkan sehingga banyak pelanggan
yang melakukan pengembalian produk sebesar 7,5% dari total penjualan

Kriteria :
1) Pengelolaan pelatihan karyawan harus didukung anggaran yang memadai
dan disetujui oleh Direktur Akuntansi dan Keuangan
2) Rencana pelatihan dan pengembangan karyawan harus disusun secara
periodik bersama dengan penyusunan anggaran perusahaan
3) Pelaksanaan progam pelatihan penggunaan mesin harus tuntas
diselesaikan hingga tahap akhir
4) Adanya benchmarking (patokan) atas persentase kegagalan produk selama
proses produksi pada industri yang sama yang lebih berhasil dalam proses
produksi
Penyebab :
1) Tidak memadainya anggaran pengelolaan pelatihan karyawan
ketidaktuntasan program pengelolaan pelatihan karyawan hingga tahap
akhir
2) Ada waktu jeda yang cukup lama dalam proses pengidentifikasian
topik pelatihan apa yang dibutuhkan karena tidak adanya rencana
pelatihan dan pengembangan karyawan yang disusun secara periodik
3) Karyawan tidak mahir dan terampil untuk mengoperasikan mesin di
lapangan sesuai standar manual pelatihan yang di berikan
4) Buruknya pendokumentasian untuk penilaian hasil pelatihan karyawan
5) Banyak kegagalan produk dan pemborosan dalam proses produksi

Akibat :
1) Ketidaktuntasan program pengelolaan pelatihan karyawan hingga tahap
akhir yang mengarah pada ketidaksempurnaan keterampilan dan
kemahiran karyawan dalam mengoperasikan mesin baru
2) Banyanknya produk gagal dalam proses produksi sehingga volume
atau output produksi menjadi lebih kecil yang mengarah pada kenaikan
harga pokok produksi tanpa peningkatan kualitas terhadap produk yang
dihasilkan
3) Tidak ada informasi sebagai umpan balik dalam peningkatkan kualitas
produk yang dihasilkan atas pelatihan keterampilan karyawan
4) Menurunnya volume penjualan akibat besarnya pengembalian produk
oleh pelanggan

Rekomendasi :
1) Perusahaan harus memberikan anggaran yang memadai untuk program
pelatihan karyawan agar program tersebut terlaksana hingga tuntas
sehingga peningkatan keterampilan karyawan atas pengoperasian
mesin baru sesuai dengan yang diharapkan
2) Rencana pelatihan dan pengembangan karyawan harus disusun secara
periodik bersama dengan penyusunan anggaran perusahaan
3) Laporan biaya kualitas harus terdokumentasi sebagai umpan balik atas
peningkatan kualitas dan produk yang dihasilkan supaya terjadi
penurunan yang signifikan atas kegagalan produk dan pengembalian
produk oleh pelanggan

DAFTAR PUSTAKA
http://aka2013feunma.blogspot.com/2016/12/makalah-konsep-dasar-audit-
manajemen.html

https://id.scribd.com/doc/117704170/Contoh-Kasus-Audit-Manajemens

Anda mungkin juga menyukai