Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

JURNAL KUALITATIF DAN KUANTITATIF

Disusun Oleh :

STIP PRINGSEWU
PRINGSEWU
TAHUN 2017
i
Kata Pengantar

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata?ala, karena berkat
rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Catatan Seorang Kuli Panggul.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas dari dosen pembimbing..
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Lampung, Oktober 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................................ i

Kata Pengantar........................................................................................................... ii

Daftar Isi..................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1

A. Pengertian Metode Penelitian................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 2

A. Pengertian Paradigma Penelitian........................................................................... 2

B. Definisi Penelitian Kuantitatif............................................................................... 4

C. Perbedaan metode kualitatif dengan kuantitatif:................................................... 7

D. Perbedaan Paradigma Kuantitatif dan Kualitatif................................................... 8

BAB III PENUTUP.................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 11

iii
BAB I
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Penelitian


Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci
yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti
kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan
sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk
akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang
dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan
mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam
penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Paradigma Penelitian


Melakukan penelitian adalah menelusuri lapangan atau menelaah suatu gejala untuk
menemukan kebenaran. Cara atau langkah kerja yang dilakukan untuk melakukan
penelitian dipengaruhi oleh pandangan terhadap objek atau fenomena/ gejala sebagai
suatu realitas sosial. Cara pandang untuk melihat/ memahami kenyataan dipengaruhi oleh
pemahaman akan filsafat tentang alam semesta ini. Dua pandangan filsafat yang
mendominasi pemahaman terhadap realitas adalah filsafat positivistic dan positifistik.[1]
Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara
pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu
atau teori. Paradigma penelitian juga menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu
masalah, serta kriteria pengujian sebagai landasan untuk menjawab masalah penelitian.
Secara umum, paradigma penelitian diklasifikasikan dalam 2 kelompok yaitu penelitian
kuantitatif dan penelitian kualitatif . Masing-masing paradigma atau pendekatan ini
mempunyai kelebihan dan juga kelemahan, sehingga untuk menentukan pendekatan atau
paradigma yang akan digunakan dalam melakukan penelitian tergantung pada beberapa
hal di antaranya:
1. Jika ingin melakukan suatu penelitian yang lebih rinci yang menekankan pada aspek
detail yang kritis dan menggunakan cara studi kasus, maka pendekatan yang sebaiknya
dipakai adalah paradigma kualitatif. Jika penelitian yang dilakukan untuk mendapat
kesimpulan umum dan hasil penelitian didasarkan pada pengujian secara empiris,
maka sebaiknya digunakan paradigma kuantitatif,
2. Jika penelitian ingin menjawab pertanyaan yang penerapannya luas dengan obyek
penelitian yang banyak, maka paradigma kuantitaif yang lebih tepat, dan jika
penelitian ingin menjawab pertanyaan yang mendalam dan detail khusus untuk satu
obyek penelitian saja, maka pendekatan naturalis lebih baik digunakan.
Paradigma kuantitatif, adalah penyelidikan menjadi masalah sosial atau manusia,
berdasarkan pada pengujian teori yang terdiri dari variabel, yang diukur dengan angka,
dan dianalisa dengan prosedur statistik, dalam rangka untuk menentukan apakah
generalisasi prediktif dari teori terus benar. Paradigma kuantitatif menekankan pada
pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan
analisis data dengan prosedur statistik. Penelitian yang menggunakan pendekatan
2
Metodologi Penelitian Bisnis deduktif yang bertujuan untuk menguji hipotesis
merupakan penelitian yang menggunakan paradigma kuantitatif. Paradigma ini disebut
juga dengan paradigma tradisional (traditional), positivis (positivist), eksperimental
(experimental), atau empiris (empiricist). Jenis penelitian yang termasuk dalam
paradigma penelitian kuantitatif dibedakan berdasarkan tujuan penelitian dan
karakteristik masalah.Paradigma Kualitatif, Desain dari studi penelitian dimulai
dengan pemilihan topik dan paradigma. Paradigma pada dasarnya adalah sebuah
pandangan dunia, seluruh kerangka keyakinan, nilai dan metode di mana penelitian
berlangsung. Ini adalah pandangan dunia di mana peneliti bekerja.
3. Definisi Penelitian Kualitatif,
Mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multi-metode dalam fokus, yang
melibatkan pendekatan, interpretif naturalistik dengan materi subjek. Ini berarti bahwa
peneliti kualitatif mempelajari hal-hal dalam pengaturan alam mereka, mencoba untuk
memahami atau menafsirkan fenomena dalam hal makna orang membawa kepada
mereka. Penelitian kualitatif melibatkan penggunaan dan pengumpulan mempelajari
berbagai kasus bahan studi empiris, pengalaman pribadi, introspektif, wawancara
cerita kehidupan, momen-momen rutin dan problematis pengamatan, sejarah,
interaksional, dan visual teks-yang menggambarkan dan makna dalam kehidupan
individu.
Cresswell mendefinisikan sebagai Penelitian kualitatif adalah proses penyelidikan
pemahaman berdasarkan tradisi metodologis yang berbeda dari penyelidikan yang
mengeksplorasi masalah manusia sosial atau hu. Peneliti membangun suatu gambaran
yang kompleks, holistik, analisis kata, laporan pandangan rinci informan, dan
melakukan penelitiandialam.

Karakteristik Penelitian kualitatif


a. Dilakukan pada kondisi yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen),
langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci.
b. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata
atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka.
c. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses daripada produk atau outcome.
d. Penelitian kuaitatif melakukan analisis data secara induktif
e. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna (data dibalik yang teramati).

3
Cresswell membagi penelitian kualitatif menjadi lima Jenis Penelitian Kualitatif utama
dan mengidentifikasi tantangan utama setiap modus penyelidikan.
a) Biografi
b) Fenomenologi
c) Teori Beralas
d) Etnografi
e) Studi Kasus

B. Definisi Penelitian Kuantitatif


Istilah penelitian kuantitatif mencakup setiap penelitian yang didasarkan atas
perhitungan persentase, rata-rata dan perhitungan statistik lainnya. Dengan kata lain,
penelitian kuantitatif melibatkan diri pada perhitungan atau angka atau kuantitas.
Kemudian penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miler, pada mulanya bersumber pada
pengamatan kualitatif yang dipertentangkan dengan pengamatan kuantitatif. Pengamatan
kuantitatif melibatkan pengukuran tingkatan suatu ciri tertentu. Untuk menemukan
sesuatu dalam pengamatan, pengamat harus mengetahui apa yang menjadi ciri sesuatu itu.
Untuk itu pengamat pengamat mulai mencatat atau menghitung dari satu, dua, tiga dan
seterusnya.
Menurut Cresswell Sebuah studi kuantitatif, konsisten dengan paradigma kuantitatif,
adalah penyelidikan menjadi masalah sosial atau manusia, berdasarkan pada pengujian
teori yang terdiri dari variabel, yang diukur dengan angka, dan dianalisa dengan prosedur
statistik, dalam rangka untuk menentukan apakah generalisasi prediktif dari teori terus
benar. Sebuah studi kualitatif didefinisikan sebagai proses penyelidikan pemahaman
masalah sosial atau manusia, berdasarkan membangun sebuah gambaran yang kompleks,
holistik, dibentuk dengan kata-kata, pelaporan rinci pandangan informan, dan dilakukan di
alam. Berdasarkan beragam istilah maupun makna kualitatif, dalam dunia penelitian
istilah penelitian kualitatif setidak-tidaknya memiliki dua makna, yakni makna dari aspek
filosofi penelitian dan makna dari aspek desain penelitian.
1. Filosofi Penelitian Dari aspek filosofi, penelitian kualitatif dapat dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu:
a. Penelitian kualitatif dalam paradigma kuantitatif (positivisme), Penelitian kualitatif
jenis pertama ini menggunakan paradigma positivisme. Kriteria kebenaran
menggunakan ukuran frekwensi tinggi. Data yang terkumpul bersifat kuantitatif
kemudian dibuat kategorisasi baik dalam bentuk tabel, diagram maupun grafik.
Hasil kategorisasi tersebut kemudian dideskripsikan, ditafsirkan dari berbagai
4
aspek, baik dari segi latar belakang, karakteristik dan sebagainya. Dengan kata lain
data yang bersifat kuantitatif ditafsirkan dan dimaknai lebih lanjut secara kualitatif.
Penelitian di jenjang pendidikan strata satu (S1) istilah penelitian kualitatif lebih
banyak menunjuk pada pengertian jenis pertama ini. Beberapa peneliti menyebut
dengan istilah penelitian deskriptif kualitatif.
b. Penelitian kualitatif dalam paradigma bahasa (dan sastra) menggunakan paradigma
post positisme. Penelitian kualitatif jenis kedua ini berusaha mencari makna, baik
makna di balik kata, kalimat maupun karya sastra. Penelitian kualitatif dalam
paradigma bahasa ini masih dapat dibendakan menjadi:
1) Sosiolinguistik yang berupaya mempelajari teori linguistik atau studi kebahasaan
atau studi perkembangan bahasa.
2) Strukturalisme Linguistik yang berupaya mempelajari struktur dari suatu karya
sasta. Pada awalnya strukturalisme linguist disebut struturalisme otonom atau
struturalisme obyektif karena menganalisis karya sastra hanya dari struktur karya
sastra itu sendiri, tidak dikaitkan dengan sesuatu di luar karya sastra.
Strukturalisme linguist berkembang lebih lanjut menjadi strukturalisme genetik,
strukturalisme dinamik dan strukturalisme semiotic
3) Strukturalisme Genetik. Analisis karya sastra (dan bahasa) dalam strukturalisme
genetik lebih menekankan makna sinkronik dari pada makna lain, seperti makna
ikonik, simbolik, ataupun indeksikal. Oleh karena itu menurut Prof. Noeng
Muhadjir analis struturalisme genetik perlu mencakup tiga unsur kajian, yaitu:
 intrinsik karya sastra itu sendiri,
 latar belakang pengarangnya,
 latar belakang sosial serta latar belakang sejarah masyarakatnya.
4) pengarang, mengakui peran sejarah serta lingkungan sosialnya, meski titik berat
analisis harus tetap pada karya sastra itu sendiri. Analisis karya sastra menurut
struturalisme dinamik mencakup dua hal, yaitu:
 karya sastra itu sendiri yang merupakan tampilan pikiran, pandangan dan
konsep dunia dari pengarang itu sendiri dengan menggunakan bahasa sebagai
tanda-tanda ikonik, simbolik, dan indeksikal dari beragam makna,
 analisis keterkaitan pengarang dengan realitas lingkungannya.
5) Strukturalisme Semiotik. Strukturalisme semiotik adalah struturalisme yang dalam
membuat analisis pemaknaan suatu karya sastra mengacu pada semiologi.
Semiologi atau sepenemiotik adalah ilmu tentang tanda-tanda dalam bahasa dan
karya sastra. Strukturalisme semiotik mengenal dua cara pembacaan, yaitu
5
heuristik dan hermeneutik. Pembacaan heuristik mencoba menelaah mencari
makna dari kata-kata, dari bagian- bagian, seperti Said Mahmud amal shaleh
menurut Al-Qur’an dengan cara mencari kata-kata kunci dalam Al-Qur’an, dan dia
menemukan 13 kata kunci. Berdasarkan 13 kata kunci tersebut dia
mendeskripsikan karakteristik amal shaleh menurut Al-Qur’an. Pembacaan
hermeneutik mencoba menelaah makna dengan melihat keseluruhan karya sastra.
Klasifikasi Penelitian Kuantitatif berdasarkan tujuan, penelitian dapat dibedakan
atas :
 penelitian dasar
 penelitian terapan

Prosedur yang digunakan oleh penelitian dasar dan penelitian terapan secara substansi
tidak berbeda. Keduanya menggunakan metode ilmiah yang berguna membantu peneliti
bisnis untuk mengetahui dan memahami fenomena bisnis. Esensi dari penelitian, apakah
itu penelitian dasar atau terapan, terletak pada metode ilmiah. Secara teknis perbedaan
kedua jenis penelitian tersebut terletak pada tingkat permasalahan (matter of degree)
dari pada substansinya itu sendiri.Beberapa Penelitian Dasar. Penelitian dasar yang
sering disebut sebagai basic research atau pure research dilakukan untuk memperluas
batas-batas ilmu pengetahuan. Penelitian dasar ini tidak ditujukan secara langsung
mendapatkan pemecahan bagi suatu permasalahan khusus. Penelitian dasar dilakukan
untuk memverifikasi teori yang sudah ada atau mengetahui lebih jauh tentang sebuah
konsep. Penelitian dasar dibedakan atas pendekatan yang digunakandalam
pengembangan teoriyaitu:
1. Penelitian deduktif, yaitu penelitian yang bertujuan menguji teori pada keadaan
tertentu.
2. Penelitian induktif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan
(generating)
Teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta. Penelitian terapan berbeda dengan
penelitian dasar, penelitian terapan dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang
permasalahan yang khusus atau untuk membuat keputusan tentang suatu tindakan atau
kebijakan khusus. Penggunaan metode ilmiah dalam penelitian terapan menjamin
objektivitas dalam mengumpulkan fakta dan menguji ide kreatif bagi alternatif strategi
bisnis. Penelitian terapan dibedakan atas:

6
 Penelitian evaluasi, yaitu penelitian yang diharapkan dapat memberi12 masukan atau
mendukung pengambilan keputusan tentang nilai relatif dari dua atau lebih alternatif
tindakan.
 Penelitian dan pengembangan, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan
produk sehingga produk tersebut mempunyai kualitas yang lebihbaik.
 Penelitian tindakan, yaitu penelitian yang dilakukan untuk segera digunakansebagai
dasar tindakan pemecahan masalah.

Klasifikasi penelitian kualitatif


Pendekatan penelitian kualitatif sering disebut dengan naturalistic inquiry (inkuiri
alamiah). Apapun macam, cara atau corak analisis data kualitatif suatu penelitian,
perbuatan awal yang senyatanya dilakukan adalah membaca fenomena. Setiap data
kualitatif mempunyai karakteristiuknya sendiri. Data kualitatif berada secara tersirat di
dalam sumber datanya.

C. Perbedaan metode kualitatif dengan kuantitatif:


Metode Kualitatif Metode Kuantitatif
Desain Desain
– Umum – Spesifik, jelas, terinci
– Fleksibel – Ditentukan secara mantap sejak awal
– Berkembang, tampil dalam proses – Menjadi pegangan langkah demi
penelitian langkah
Tujuan Tujuan
– Memperoleh pemahaman makna : -Menunjukkan hubungan antara variabel
verstehen – Mentest teori
– Mengembangkan teori -Mencari generalisasi yang mempunyai
– Menggambarkan realitas yang komplek nilai prediktif
Teknik Penelitian
Teknik Penelitian
-Eksperimen, survey, observasi
– Observasi, participant observation
berstruktur
– Wawancara terbuka
– Wawancara berstruktur
Instrumen Penelitian Instrumen Penelitian
– Human Instrument – Test, angket, wawancara, skala
– Buku Catatan – Komputer, Kalkulator

7
– Recording
Data
Data
– Kuantitatif
– Deskriptif
– Hasil pengukuran berdasarkan variabel
– Dokumen pribadi, catatan lapangan,
yang dioperasionalkan dengan menggu-
ucapan responden, dokumen, dll
nakan instrumen
Sampel Sampel

D. Perbedaan Paradigma Kuantitatif dan Kualitatif


Paradigma Kuantitatif
1. Realita bersifat obyektif dan berdimensi tunggal. Menilai data lebih obyektif
karena tidak boleh terpengaruh oleh nilai atau kepercayaan peneliti atau orang lain
(value free).
2. Peneliti independen terhadap fakta yang diteliti.
3. Menggunakan struktur teori.
4. Struktur teori digunakan untuk membangun satu atau lebih hipotesis.
5. Paradigma Kualitatif
6. Realita bersifat subyektif dan berdimensi banyak. Menilai data lebih subyektif karena
hasil observasi langsung dilakukan peneliti, dan peneliti sendiri yang menyim-
pulkannya.
7. Peneliti berinteraksi terhadap fakta yang diteliti.
8. Tidak menggunakan struktur teori karena lebih bertujuan menemukan teori bukan
memverifikasi teori, kecuali jika tujuan penelitiannya ingin membuktikan atau
menemukan keterbatasan dari suatu teori.
9. Tidak ada hipotesis, jika ada hipotesis tersebut bersifat implisit tidak eksplisit.

Dalam penelitian kualitatif sebaliknya meneliti pola-pola makna yang muncul dari
data dan ini sering disajikan dalam kata-kata sendiri peserta. Tugas peneliti kualitatif
adalah untuk menemukan pola dalam kata-kata (dan tindakan) dan menyajikan pola-pola
bagi orang lain untuk memeriksa sementara pada saat yang sama tetap sebagai dekat
dengan dunia konstruksi sebagai peserta awalnya mengalaminya. Penelitian kualitatif
adalah untuk menemukan pola-pola yang muncul setelah pengamatan dekat, dokumentasi
yang cermat, dan analisis mendalam tentang topik penelitian. Apa yang dapat ditemukan
oleh penelitian kualitatif tidak menyapu generalisasi tapi temuan kontekstual.

8
9
BAB III
KESIMPULAN

Paradigma kuantitatif adalah penyelidikan menjadi masalah sosial atau manusia,


berdasarkan pada pengujian teori yang terdiri dari variabel, yang diukur dengan angka, dan
dianalisa dengan prosedur statistik, dalam rangka untuk menentukan apakah generalisasi
prediktif dari teori terus benar. Penelitian kualitatif adalah multi-metode dalam fokus, yang
melibatkan pendekatan, interpretif naturalistik dengan materi subjek. Tujuan Penelitian
kuantitatif : Memperoleh pemahaman makna : verstehen, Mengembangkan teori,
Menggambarkan realitas yang komplek. Tujuan Penelitian kualitatif : Menunjukkan
hubungan antara variabel, Mentest teori, Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif

10
DAFTAR PUSTAKA

Brannen, Julia, Memadu Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, 1997. Pustaka Pelajar,
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, 2014. Alfabeta
Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metode Penelitian Kualitatif, 2010. Alfabeta
[1] Prof.Dr.Djam’an Satori,M.A & Dr.Aan Komariah,M.Pd, Metode Penelitian Kualitatif,
Alfabeta, 2010, hlm.12
[2] Prof.Dr.Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif Dan R&D,
Alfabeta,2014,hlm.2

11

Anda mungkin juga menyukai