Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENELOLAAN PENTAS DAN ORGANISASI PERGELARAN

Disusun Oleh :

…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….

SMKN PADANGCERMIN
KEC. PADANGCERMIN KAB. PESAWARAN
2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Alloh Swt atas rahmat, serta rahmatnya ,akhirnya saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dari guru mata pelajaran
senibudaya serta sebagai acuan untuk saya belajar.Dengan adanya makalah ini semoga dapat membantu
menjelaskan beberapa materi tantang seni pertunjukan yang akan dibahas pada makalah yang saya
buat.Sistem pada pola penyajian materi di dalam makalah ini di upayakan mampu menunjang pendekatan
proses belajar mengajar.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.saya akan sangat berlapang dada
dan berbesar hati,apabila ada yang berkenan memberikan kritik serta saran untuk perbaikan
menyempurnakan makalah ini.
Selanjutnya ucapan terimaksaih yang sebesar-besarnya dan sedalam-dalamnya saya haturkan
kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua,khususnya bagi saya selaku penyusun.

Padangcermin, Agustus 2015

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................... ii
a. Latar Belakang masalah..................................................................................................... 1
b. Rumusan masalah.............................................................................................................. 2
c.Tujuan dan manfaat............................................................................................................. 3
1. Tujuan.............................................................................................................................. 3
2. Manfaat............................................................................................................................ 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA...................................................................................................... 4
a. Pengertian Seni Pertunjukan.............................................................................................. 5
b. Pengelolaan Seni Pertunjukan............................................................................................ 5
c. Pengelolaan Pentas............................................................................................................ 6
d. Pelaku Usaha Seni Pertunjukan......................................................................................... 7
e. Organisasi Pergelaran........................................................................................................ 8
f. Hal-hal yang dikelola dalam seni pertunjukan...................................................................... 8
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................................... 9
a. Kesimpulan......................................................................................................................... 15
b. Saran.................................................................................................................................. 15
BAB IV DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Penyusunan makalah ini adalah sebagai syarat pemenuhan tugas Senibudaya.Materi yang dibahas
dalam makalah ini meliputi Seni Pertunjukan.
Dalam pembahasan makalah ini saya akan menjelaskan materi yang akan di bahas secara jelas.

B. Rumusan masalah
Rumusan masalah yang diketahui oleh penyusun berguna untuk mengetahui tentang tema yang akan
dibahas dalam makalah ini.Dalam makalah ini penyusun membahas beberapa yang termasuk dalam seni
pertunjukan antaranya adalah :
 Apa yang dimaksud Seni Pertunjukan ?
 Apa yang dimaksud Pengelolaan Seni Pertunjukan dan siapa saja yang berperan dalam
pengelolaan seni pertunjukan ?
 Apa yang dimaksud Pengelolaan Pentas ?
 Siapa saja Pelaku Usaha Seni Pertunjukan ?
 Organisasi Pergelaran
 Hal-hal yang dikelola dalam seni pertunjukan

C. Tujuan dan manfaat


1. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini antara lain:
a. Dibuat untuk memenuhi tugas harian guru mata pelajaran Senibudaya.
b. Siswa dapat mngetahui pengertian seni pertunjukan.
c. Siswa dapat mnegetahui pengelolaan pentas.
d. Siswa dapat mnegetahui siapa saja pelaku seni pertunjukan.
e. Siswa dapat mengetahui hal-hal apa saja yang dikelola dalam seni pertunjukan.
2. Manfaat
a. Belajar memahami masalah dan mencari solusinya.
b. Menerapkan ilmu pengetahuan yang dipelajarai untuk diimpletasikan di kehidupan sehari-hari.
c. Memahami cara-cara penulisan makalah dengan benar.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Seni Pertunjukan


Dalam bahasa Inggris, seni pertunjukan dikenal dengan istilah perfomance art. Seni pertunjukan
merupakan bentuk seni yang cukup kompleks karena merupakan gabungan antara berbagai bidang seni.
Jika kamu perhatikan, sebuah pertunjukan kesenian seperti teater atau sendratari biasanya terdiri atas seni
musik, dialog, kostum, panggung, pencahayaan, dan seni rias. Seni pertunjukan sangat menonjolkan
manusia sebagai aktor atau aktrisnya. Seni pertunjukan dibagi dua yaitu seni pertunjukan tradisional dan
seni pertunjukan modern atau yang muncul belakangan ini.
Apabila dilihat dari perkembangannya akan terlihat bahwa seni pertunjukan tradisional kalah
berkembang dengan seni pertunjukan modern. Apabila tidak diantisipasi dengan baik, bukan tidak mungkin
seni pertunjukan tradisional tersebut akan hilang.
a. Seni Pertunjukan Tradisional
Di dalam setiap pementasannya, beberapa bentuk kesenian tradisional selalu membawa misi yang
ingin disampaikan kepada penonton. Misi atau pesan itu dapat bersifat sosial, politik, moral dan
sebagainya. Sebenarnya dalam setiap pertunjukan seni tradisional ada beberapa nilai tertentu yang
dikandungnya. Seni pertunjukan tradisional secara umum mempunyai empat fungsi, yaitu fungsi ritual,
fungsi pendidikan sebagai media tuntunan, fungsi atau media penerangan atau kritik sosial dan fungsi
hiburan atau tontonan. Untuk memenuhi fungsi ritual, seni pertunjukan yang ditampilkan biasanya
masih berpijak pada aturan-aturan tradisi. Misalnya sesaji sebelum pementasan wayang, ritual-ritual
bersih desa dengan seni pertunjukan dan sesaji tertentu, pantanganpantangan yang tidak boleh
dilanggar selama pertunjukan dan lainlain. Sebagai media pendidikan, pertunjukan tradisional
mentransformasikan nilai-nilai budaya yang ada dalam seni pertunjukan tradisional tersebut. Oleh
karena itu, seorang seniman betul-betul dituntut untuk dapat berperan semaksimal mungkin atas peran
yang dibawakannya. Seni pertunjukan tradisional (wayang kulit, wayang orang, ketoprak) sebenarnya
sudah mengandung media pendidikan pada hakikat seni pertunjukan itu sendiri, dalam perwatakan
tokoh-tokohnya dan juga dalam ceritanya. Misalnya pertentangan yang baik dan yang buruk akan
dimenangkan yang baik, kerukunan Pandawa, nilai-nilai kesetiaan dan lain-lain. Pada masa sekarang
ini seni pertunjukan tradisional cukup efektif pula sebagai media penerangan ataupun kritik sosial, baik
dari pemerintah atau dari rakyat. Misalnya pesan-pesan pembangunan, penyampaian informasi dan
lain-lain. Sebaliknya rakyat dapat mengkritik pimpinan atau pemerintah secara tidak langsung misalnya
lewat adegan goro-goro pada wayang atau dagelan pada ketoprak. Hal ini disebabkan adanya
anggapan mengkritik (lebih-lebih) pimpinan atau atasan adalah “tabu”. Melalui sindiran atau guyonan
dapat diungkap tentang berbagai ketidakberesan yang ada, tanpa menyakiti orang lain. Sebagai media
tontonan seni pertunjukan tradisional harus dapat menghibur penonton, menghilangkan stres dan
menyenangkan hati. Sebagai tontonan atau hiburan seni pertunjukan tradisional ini biasanya tidak ada
kaitannya dengan upacara ritual. Pertunjukan ini diselenggarakan benar-benar hanya untuk hiburan
misalnya tampil pada peringatan kelahiran, resepsi pernikahan dan lain-lain.
b. Seni Pertunjukan Modern
Contoh pertunjukan modern antara lain drama, opera, fragmen, teater, dan film. Seni pertunjukan
modern banyak ditampilkan di media elektronik seperti televisi.

B. PENGELOLAAN SENI PERTUNJUKAN


a. Pengertian Manajemen/Pengelolaan
Secara etimologi, Hasibuan (2007:1) menndefinisikan bahwa manajemen berasal dari kata to
manage yang berarti mengatur (merencanakan). Pada dasarnya, ada dua tujuan utama dalam
memelajari manajemen. Pertama, agar orang atau kelompok dapat bekerja secara efisien. Maksudnya,
mereka dapat bekerja dengan suatu cara atau metode sistematis sehingga segala sumber yang ada
(tenaga, dana, dan peralatan) dapat digunakan lebih baik. Dengan begitu, akan tercapai hasil yang
diharapkan. Dalam arti lain, efisiensi itu terjadi jika pengeluaran lebih kecil dari penghasilan, atau hasil
yang diperoleh lebih besar dari penggunaan sumber yang ada. Kedua, tujuan memelajari manajemen
agar dalam bekerja atau melakukan usaha dapat dicapai ketenangan, kelancaran, dan kelangsungan
usaha itu sendiri. Manajemen Pertunjukan adalah proses merencanakan dan mengambil keputusan,
mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan sumber daya manusia, keuangan, fisik, dan
informasi yang berhubungan dengan pertunjukan agar pertunjukan dapat terlaksana dengan lancar dan
terorganisir. Fungsi dari manajemen pertunjukan:
 Perencanaan
Dalam perencanaan ini yang pertama dilakukan adalah menetapkan sasaran lalu memilih tindakan
yang akan diambil dari berbagai alternatif yang ada.
 Pengorganisasian
Dalam proses ini dilakukan pengalokasian sumber daya, penyusunan jadwal kerja dan koordinasi
antar unit-unit dalam suatu kepanitiaan.
 Pengendalian
Pengendalian di sini berarti membandingkan perencanaan dengan realisasi. Lalu mengambil
tindakan koreksi atas realisasi yang tidak sesuai dengan perencanaan.

b. Fungsi Manajemen/Pengelolaan
Keterlibatan pengelola dalam menjalankan organisasi menentukan pilihannya. Ada organisasi seni
pertunjukan yang pengelolanya terlibat menjalankan manajemennya. Pengelola bertindak sebagai
koreografer, artis, produser, pimpinan produksi, dan secara langsung mencurahkan total waktu untuk
masalah manajemen organisasi yang dipimpinnya. Banyak organisasi seni pertunjukan yang masih
belum memiliki tenaga pengelola secara total. Waktu yang tidak dimiliki untuk mengurusi
penyelenggaraan organisasi seni secara profesional membutuhkan pengelola dan peleksana produksi
dalam jumlah yang terbatas. Ada kecenderungan, organisasi seni pertunjukan yang berorientasi bisnis
maka pengelola terjunlangsung menangani produksi. Organisasi yang berorientasi pada karya seni
pengelola menyediakan waktu paruh untuk penanganan produksi secara langsung.
Secara umum perspektif karakteristik organisasi ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Melalui matrik yang telah dijelaskan pada lembar terdahulu, keterlibatan pengelola ditunjukan melalui
maket gambar Bagan Berdasarkan pengamatan yang telah dipelajari secara mendalam, orientasi
berkarya pada organisasi seni pertunjukan yang bergerak di bidang bisnis dan paruh waktu berbeda
karakteristiknya. Bentik organisasi seni pertunjukan yang menyediakan pengelola dan pengelolaan
ditangani secara mandiri memiliki publik penonton yang berbeda karakteristiknya. Manajemen akan
membantu organisasi seni pertunjukan di dalam mewujudkan harapannya untuk memproduksi karya
secara maksimal. Regulasi ke arah itu diupayakan dengan melalui pemberdayaan berbagai komponen
yang terkait untuk bersinergis dalam membangun jaringan yang tanggam seperti proporsi rumah laba-
laba. Apabila berbagai komponen pendukung yang dirasakan dapat digunakan sebagai stimulus dalam
mempermulus laju dan perkembangan produksi seni pertunjukan sebaiknya dilakukan secara
komprehensif. Di sini faktor keberuntungan, perencanaan produksi, strategi penerapan dan
penggunaan celah yang mendatangkan peluang bisnis besar perlu diterapkan walaupun pada
kapasitas produksi untuk oenyajian karya seni sebagai hobi saja. Dengan demikian diperlukan kerja
keras berbagai komponen yang terlibat dan sekaligus upaya penanganan hambatan harus diminimalisir
secara tepat, sehingga pelaksanaan produksi karya seni menjadi pilihan dan harapan bersama. Di sisi
lain Masalah manajemen sebagai basis dalam pengelolaan suatu organisasi seni pertunjukan memiliki
kompetensi yang sangat krusial dalam menentukan laju dan arah pengembangan dari suatu seni
pertunjukan. Secara umum dalam pengelolaan terasa sangat gampang, namun dalam peleksanaannya
memerlukan penanganan yang sangat rumit, butuh perhatian khsusus serta lebih diutamakan pada
pemngalaman empirik menjadi sumber dalam melaksanakan dan sekaligus menetapkan keberhasilan
produksi karya seni secara proporsional.

c. Proses Sebelum Pementasan


 Pembentukan Kepanitiaan
Agar kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan berjalan dengan lancar, maka dibentuklah suatu
kepanitiaan kegiatan. Panitia adalah sekelompok orang yang ditunjuk atau dipilih untuk
mempertimbangkan dan mengurus hal-hal yang ditugaskan kepadanya. Tujuan apa yang ingin
dicapai dalam kepanitiaan bersifat sementara dan jangka pendek, dalam artian bahwa kepanitiaan
akan berakhir jika kegiatan/tugas selesai.
 Penetuan Tema
Dalam suatu kegiatan sangat diperlukan suatu tema untuk memberi batasan dan memberi arah
pada kegiatan yang akan dilakukan. Dan tema dalam suatu kegiatan dapat diambil dari kejadian
yang ada di lingkungan kita. Misalnya tema tentang Alam ( SAVE THE NATURE GUYS).
 Pembuatan Time Schedule
Dalam suatu kepanitiaan harus membuat susunan jadwal kerja atau yang biasa disebut time
schedule. Time schedule sendiri berfungsi untuk menertibkan kinerja tiap divisi dalam kepanitiaan.
Dengan time schedule diharapkan kinerja panitia sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
 Penunjukan Stage Manajer Dan Pembuatan Run Down
Stage Manager bertugas merumuskan atau menetapkan secara lebih detail pelaksanaan acara
pada hari-H terutama pada konsep penampilan dan pengisi acara, tata panggung dan tata lampu
serta terjun langsung ke lapangan pada hari-H dan turun tangan langsung. Run down adalah detail
susunan acara dalam suatu kegiatan pada hari-H. Dalam run down tercantum secara detail person
yang terlibat dan peralatan yang dibutuhkan dalam setiap penampilan serta keterangan-keterangan
yang diperlukan.
 Pementasan Pra Pentas
Dalam tahap ini dilakukan gladi bersih sebagai persiapan terakhir untuk menuju sebuah
pementasan. Tujuan dari tahap ini adalah sebagai simulasi pada hari-H agar seluruh panitia yang
terlibat siap untuk menghadapi kendala-kendala yang mungkin akan terjadi saat melakukan sebuah
pementasan.Pada tahap ini seluruh panitia diharapkan fokus pada pertunjukan sesuai dengan job
description masing-masing dan berkoordinasi dengan stage manager agar pementasan berjalan
sesuai dengan run down.
 LPJ
Ketika tugas telah selesai dilaksanakan, ketika acara telah berakhir, kerja kepanitiaan belumlah
berakhir. Karena masih harus dilakukan pertanggungjawaban dari kepanitiaan dalam bentuk LPJ.
LPJ dimaksudkan untuk memastikan, apakah planning yang dilakukan pada awal kepanitiaan
berjalan sebagaimana mestinya. Berikut ini merupakan gambaran kepanitiaan dalam sebuah
pertunjukan secara garis besar

d. Manajemen/Pengelolaan Pertunjukan
Manajemen Pertunjukan adalah proses merencanakan dan mengambil keputusan sebuh pementasan
yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan pertunjukan baik itu berupa materi pementasan
sampai padan artistic di atas panggung. Berikut ini merupakan beberapa orang yang sangat berperan
dalam manajemen pertunjukan dan tugasnya.
1. Konsep master: adalah orang yang membuat konsep dari konser, mengatur alur dari sebuah
konser. Konsep master juga berperan dalam memilih repetoar yangingin dinyanyikan mengatur
emosi yang ingin disampaikan kepada seluruh penyanyi dan juga penonton.
2. Team partisi untuk mencari partitur lagu yang ingin dinyanyikan lalulu dibukukan dan ditulis
kembali.
3. Team music
4. Team artistic panggungdan juga lighting
5. Team dokumentasi
6. Team kostum dan make up
7. Team koreografi
8. Publikasi yang mendesain dari produk publikasi

Berikut ini merupakan hal-hal penting dalam manajemen pertunjukan : Sebelum Pementasan;
 Mengukur kemampuan perorangan dan kelompok,
 Mengendalikan obsesi dan emosi dengan mementingkan logika dan nilai rasa,
 Membuat time schedule dan story board pementasana
 Membuat job description yang mantap,
 Konsultasi/sharing dengan orang yang lebih berpengalaman,
 Memperhitungkan segala kebutuhan secara terperinci,
 Membuat inventaris barang dan pihak yang bersinggungan,
 Menyediakan kas (sebatas kemampuan) untuk pendanaan kegiatan, Saat Pementasan;
 Berpedoman konsep yang sudah disiapkan,
 Melakukan koordinasi satu sama lain,
 Memastikan perlengkapan dan peralatan dengan baik,
 Mengecek sirkulasi tiket dan undangan,
 Mengecek ulang kondisi gedung dan mobilisasi penonton,
 Mengantisipasi gangguan teknis dan keamanan yang tidak diinginkan,

Setelah Pementasan;
 Evaluasi pementasan
 Mengecek keadaan panggung dan gedung pertunjukan,
 Mengecek dan menempatkan perlengkapan/peralatan pada posisi semula,
 Mengevaluasi kerja setiap elemen pementasan,
 Melaporkan hasil kegiatan dengan pihak yang berkepentingan.

C. Pengelolaan Pentas
Pengelolaan Pentas adalah suatu kegiatan yang di lakukan oleh pemimpin pentas dengan dibantu oleh
sekelompok orang dalam suatu organisasi pergelaran,yang bertujuan untuk menghasilkan bentuk tontonan
yang baik dan enak dinikmati. Seorang pemimpin pentas harus menguasai materi pertunjukan,mampu
mengendalikan dan mengoordinasikan segenap unsur pentas dengan segala peralatannya,serta dapat
mengerti aspirasi penonton. Selain itu,seorang pemimpin pentas harus dapat membawakan tugasnya
dengan baik dan luwes,tegas, serta tanggap terhadap setiap perkembangan di atas pentas, sehingga tidak
terjadi kekakuan dalam pelaksanaan pementasan.
Pengelola pementasan harus dapat melalui dan mengakhiri prtunjukan tepat pada waktunya. Ketika di
atas pentas sedang berlangsung suatu adegan ,dia harus sudah siap dengan adegan berikutnya.
Namun ,dia juga tidak boleh kehilangan kewaspadaan dalam mengikuti kejadian di atas pentas agar
mampu bertindak cepat dan tepat bila terjadi keadaan darurat.

Pelaku Usaha Seni Pertunjukan


a. Produsen/Senima
Produsen atau Seniman adalah sekelompok orang atau pribadi yang berusaha untuk menciptakan
sebuah karya seni.Seorang seniman harus memiliki misi dalam berkarya.
b. Konsumen/Penikmat
Konsumen atau penikmat adalah sekelompok orang yang memberikan reaksi dan apresiasi
terhadap sebuah pementasan. Sekelompok orang tersebut datang ke sebuah degung untuk
menyaksikan pertunjukan yang sedang berlangsung sehingga mereka disebut penonton.
c. Patron (Donatur)
Sekelompok orang, pribadi, organisasi, yayasan,atau lembaga pemerintah yang memiliki tujuan
untuk mendukung dan menghidupkan kesenian, misalnya untuk pelestarian dan pengembangan
kesenian.
d. Sponsor
Adalah perusahaan atau pribadi yang mendukung kegiatan kesenian, terutama dalam hal finansial
(dana keuangan), dengan ikatan kerja sama saling menguntungkan.
e. Pengelola/Manajer
Adalah lembaga, organisasi, badan usaha atau perorangan yang mengomunikasikan karya-karya
seni pada masyarakat. Ia mengelola karya-karya seni agar dapat dinikmati oleh konsumen.
f. Kritikus Seni/Pengamat Seni
Adalah seseorang yang mengamati proses pembuatan hingga penyajian karya seni dan membuat
ulasan tentang bobot karya yang telah disajikan. seorang kritikus diharapkan dapat menjebatani
seniman dan penonton.

D. Organisai Pergelaran
Adalah system yang digerakkan oleh sekelompok orang yang bertugas mengelola suatu pergelaran.
Secara umum, organisasi pergelaran terbagi menjadi dua, yaitu organisasi pergelaran bidang Produksi dan
organisai pergelaran bidang artistik.
1. Manajemen Pergelaran Bidang produksi
Manajemen Pergelaran Bidang Poduksi Terdiri atas bidang-bidang berikut ini:
a. Produser
Adalah orang yang paling berkuasa ( bertanggung jawab) atas penyelenggaraan suatu pertunjukan
/ pergelaran.
b. Seksi Transportasi
Memiliki peran yang sangat besar dalam sebuah pergelaran karena berfungsi untuk mengangkut
barang-barang kebutuhan pergelaran, termasuk pemain dan semua kru.
c. Seksi Dokumentasi
Sarana dokumentasi di maksudkan untuk mengabadikan semua aktivitas pergelaran, bahkan bisa
digunakan sebagai bahan evaluasi. Bermacam-macam jenis sarana dokumentasi diantaranya
kamera video, kaset tape recorder, dan kamera digital.
d. Seksi Publikasi
Keberhasilan suatu pergelaran juga tergantung dari peran bagian humas yang mempublikasikan
berbagai informasi kepada seksi publikasi atau masyarakat tentang sebuah pergelaran teater.
e. Seksi Konsumsi
Seksi KOnsumsi Juga Merupakan Pendukung yang sangat penting, karena makanan adalah salah
satu hal yang tidak boleh ditinggalkan. Para pemain harus dalam keadaan sehat dan melakukan
aktivitasnya, sehingga harus di tunjang dengan makanan yang bergizi.
f. Petugas Tiket
Suatu Pergelarang sangat terkait dengan adanya tiket pertunjukan. Petugas penjual tiket harus
bersikap ramah untuk menarik simpati para pembeli.
g. Tim Medis
Tim Medis bertugas mengawasi kesehatan para pemain dan bersiaga jika ada pemain yang
mengalami gangguan kesehatan. Hal ini sangat penting karena tidak mungkin pemain akan
melekukan pementasan pentas dalm keadaan sakit.
h. Petugas Khusus
Petugas khusu pada dasarnya sama dengan petugas pelaksana, namun dia memiliki kekhususan
dalam tugasnya yang tidak boleh melakukan pekerjaan lain diluar tugasnya.

2. Manajemen Pergelaran Bidang Artistik Manajemen Pergelaran Bidang Artistik Terdiri atas bidang-
bidang berikut.
a. Sutradara/Pimpinan Artistik
Adalah orang yang menguasai (tanggung jawab) terhadap materi pertunjukan, serta berhak
mengatur dan mengolah materi sajian agar menarik dan enak dinikmati. Dalam menangani sebuah
pementasan sutradara dibantu oleh penta tari (koreografer), penata musik (composer), dan
pimpinan pentas (stage majarer).
 Penata Tari/Koreografer
Adalah orang yang membantu sutradara dalam hal penataan gerak. Dalam menjalankan
tugasnya, koreografer dibantu oleh beberapa pelatih tari.
 Penata musik/Komposer
Adalah orang yang bertugas menata music sebagai pendukung sebuah pergelaran, baik
berupa music, ilustrasi ataupun music irinagn. Baik buruk dan berhasil tidaknya sebuah
pergelaran juga di tentukan oleh music pendukung
 Pimpinan Pentas/Stage Manager
Merupakan penguasa tunggal diatas pentas selama pertunjukan berlangsung. Dalam
menjalankan tugasnya, stage manager dibantu oleh kerabat kerja pentas (stage crew)
diantaranya :
a. Penata panggung (Scenographer)
b. Penata Cahaya (Light designer/Lighting man)
c. Penata Suara (Soun Enginering/ Soun Man)
d. Penanggung Jawab Properti
e. Petugas Pelaksana
f. Penata Rias Dan Busana
Seorang penata risa dan busana harus benar-benar menguasi berbagai macam bentuk
karakter tokoh yang akan dimainkan actor, serta harus mengetahui berbagai alat jenis riasan dan
pepaduan warna make up, sehingga bisa menampilkan watak yang diinginkan. Demikian pula
dalam menata kostum, dia harus paham akan latar belakang tokoh dalam cerita yang ditampilkan.

E. Hal-Hal Yang Dikelola Dalam Seni Pertunjukan


1. Menentukan Ide Pementasan
Ide adalah pokok pikiran pertama yang akan menjadi awal langkah dari semua proses produksi
seni teater. Ide berkaitan erat dengan cerita yang akan ditampilkan dalam sebuah pertunjukan.
Dalam menentukan ide pementasan harus mempertimbangkan nilai-nilai berikut:
 Nilai Filosofi, bhawa pementasan yang dipilih harus memberikan suatu perenungan pikiran
yang luas (katarsis).
 Nilai Artistik, bahwa pementasan yang dipilih harus memiliki nilai seni (keindahan) yang dalam
dan luhur.
 Nilai Etis/Etika, bahwa pementasan itu harus bermanfaat bagi manusia lebih luas dari sekedar
keindahan karya seni tersebut. Nilai etis berarti pula nilai moral (baik dan buruk).
 Nilai Komersial, bahwa pementasan itu harus memancing perhatian masyarakat atau penonton
sehingga akan mendatangkan nilai jual.
2. Menentukan Jenis Produksi
Setelah memperoleh ide pementasan, kemudian di lanjtkan dengan menentukan jenis produksi.
Jenis produksi ada dua yaitu, produksi profit dan produksi nonprofit. Produksi profit adalah jenis
produksi kesenian yang berorientasi pada keuntungan material. Produksi nonprofit adalah jenis
produksi kesenian yang tidak berorientasi pada keuntungan material, tetapi dad keuntungan estetis
(kepuasan batin).
3. Menentukan Tempat Produksi
Tahap ini untuk menentukan tempat pelaksanaannya semua proses produksi, dan lokasi
pertunjukan teater akan di pentaskan. Tempat produksi haruslah strategis, misalnya ditengah
keramaian di pusat kegiatan seni, mudah di jangkau (ada fasilitas transpotasi),keamanan terjamin,
kondisi fisik dan fasilitas sebagai tempat pertunjukan ada dan memadai (representative).
4. Memperkiraan Keadaan Pasar
Untuk memperkirakan pasar/penonton, terlebih dahulu di tinjau motif-motif penonton yang datang
ke gedung petunjukan. Ada 3 motivasi yang menyebabkan masyarakat cenderung jadi penonton
seni pertunjukan.
 Penonton Peminat, yaitu penonton intelektual yang mngapresiasi seni pada umumnya dan seni
teater khususnya. Penonton jenis ini memiliki pengalaman seni teater yang tinggi, misalnya
seniman teater, pengamat teater, kritikus teater, dan mahasiswa teater.
 Penonton Iseng, adalah penonton yang tidak memiliki perhatian khusus pada teater, tetapi
mungkin menyukai seni lain, seperti seni music,karawita dan tari.
 Penonton penasaran, adalah penonton yang menonton karena rasa penasaran ingin
mengetahui apa sebetulnya seni teater, atau karena pelaku pertunjukannya (sutradara, actor,
aktris dll). Setelah mengetahui golongan – golongan penonton, bisa diperkirakan
pasar/penonton yang pantas menikmati pertunjukan sesuai dengan garapan yang akan
disajikan.
5. Memperkirakan Kebutuhan SDM,alat,bahan dan biaya
Kebutuhan sumber daya manusia,alat,bahan dan biaya bergantung pada kebutuhan sesuai dengan
bentuk garapan dan jenis produksi yang dijalankan.Kebutuhan untuk pertunjukan tradisional tentu
berbeda dengan pertunjukan teater kontemporer.Namun secara umum,kebutuhan tersebut bisa
dibagi menjadi 3 kelompok,yaitu kebutuhan administrasi (Kesekretariatan),kebutuhan penyajian
(Proses latihan dan pementasan) dan kebutuhan panggung.
 Kebutuhan administrasi tenaga administrasi dibutuhkan untuk mengelola seni
pertunjukan.Mereka harus memiliki jiwa bisnis,dan kemampuan manajemen administrasi yang
baik.Jumlah sumber daya manusia(SDM) dibagian ini disesuaikan dengan jumlag seksi yang
ada.Secara umum,bagian administrasi mengurusi berbagai kebutuhan peralatan kantor dan
transoportasi,mempekirakan biaya administrasi seperti harga kertas,biaya foto copy,biaya
cetak undangan,dan biaya cetak poster.
 Kebutuhan penyajian
SDM yang diperlukan dibagian penyajiannya diantaranya adalah seorang sutradara yang
handal,pemain (actor atau aktris) yang baik,peralatan untuk latihan,dan juga seorang yang
memperkirakan dan memperhitungkan biaya latihan.
 Kebutuhan pangggung
Untuk menciptakan dan memperoleh desain panggung yang baik,diperlukan teknisi dan
operator (Sound system,lampu set dan dekorasi,dll),sejumlah lampu bebagai jenis,set dekorasi
(bentuk dan cara pembuatannya),alat musik yang akan dipakai,sound system (milik sendiri
atau menyewa),dan jenis panggung (arena atau proscenium).
6. Memperkirakan cara memperoleh biaya dan permodalan Ada 4 jenis modal yang harus dimiliki
dalam kerja produksi seni pertunjukan,yaitu modal manusia (SDM yang andal) modal
keuangan,modal material (sarana dan prasana) dan modal informasi (misalnya jaringan internet),
Ada 4 cara untuk memperoleh uang sebagai modal pembiayaanproduksi seni pertunjukan,yaitu
sebagai berikut.
 Iuran,yaitu mengumpulkan uang dari para anggota dengan jumlah nominal sesuai
kesepakatan.
 Donatur (Patron) yaitu sumbangan modal keuangan yang sifat nya tidak mengikat dan tanpa
pamrih dari seseorang atau instansi pemerintah yang disebut patron.
 Sponsor yaitu sumbangan modal keuangan yang bersifat mengikat dengan adanya hubunngan
kerja yang saling menguntungkan secara bisnis.
 Penjualan tiket,yaitu cara memperoleh biaya produksi (Modal keuangan) secara langsung dari
penonton.
7. Memperkirakan metode dan strategi pemasaran Metode dan strategi pemasaran sebuah produk
sangat erat kaitannya dengan promosi dan publikasi,yakni mengenalkan sebuah produk kepada
konsumen.Konsumen pertujukan teater adalah penonton atau penikmat seni itu sendri.Terdapat
beberapa cara melakukan promosi,yaitu sebagai berikut.
1) Pemasangan iklan atau reklame Secara umum ada 2 jenis iklan yaitu:
 Iklan luar ruangan (Aout Door)
 Iklan dalam ruangan (Indoor)
2) Presss Release,adalah pemberitahuan mengenai sebuah kegiatan atau produk melakui
pres,Koran,majalah,berita radio atau televesi
 Propaganda,adalah pemberitahuan kegiatan kepada masyarakat secara langsun dengan
berkeliling kota menggunakan peralatan sound system.
 Penyebaran undangan (Door to door).Dengan menggunakan undangan,penyampaian
informasi tentang adanya suatu kegiatan dapat langsung diterima para pihak yang
dituju.Undangan biasanya digunakan untuk tamu-tamu khusus.8.Menyusun Organisasi
atau staf produksi .
8. Menyusun Organisasi/Staf Produksi Demi berlangsungnya sebuah pengelolaan usaha produksi
seni teater,diperlukan orang-orang atau sumber daya manusia yang duduk dalam sebuah
organisasi.Tidak semua produksi teater memiliki struktur yang sma,hal ini bergantung pada
macam,ukuran,tujuan produksi.Berikut adalah salah satu contoh bagan struktur organisasi
produksi.
9. Menyusun Kebutuhan Alat Dan Bahan, serta Menyusun RAB (Rencana Anggaran Biaya) Daftar
alat dan bahan yang dibutuhkan dalam sebuah produksi terater harus disusun dengan tepat,mulai
dari kebutuhan produksi yang bersifat administratifmhingga kebutuhan yang bersifat artistik. Selain
kebutuhan alat dan bahan, harus pula disusun Rencana Anggaran Biyaya (RAB) produksi teater.
Hal yang menjadi patokan dalam menyusun RAB produksi teater adalah adanya pemasukan,
pengeluaran, dan perhitungan saldo (rugi-laba).
10. Menyusun Jadwal Kegiatan (Schedule)
Sebelum menyusun jadwal kegiatan, tentukan terlebih dahuluhari dan tanggal kegiatan
pementasan. Setelah tanggal ditentukan, susun jadwal kegiatan setiap seksi sesuai dengan target
kerja masing-masing. Menyusun jadwal dimulai dari hari pertama saat pertemuan/rapat
perencanaan diadakan.
11. Menyusun Proposal
Proposal adalah usulan dari sebuah proyek/kegiatan. Proposal harus disusun secara terprinci dan
baik karena proposal inilah yang akan diusulkan dan diajukan ke pihak donator atau sponsor.
Dengan demikian pihak donator/sponsor akan tertarik dan memahami usulan berikut. Isi proposal
harus jelas dan mudah dipahami. Beberapa hal yang harus tercantum dalam sebuah proposal
adalah sebagai berikut.
 Dasar Pemikiran
Dasar pemikiran berisi uraian singkat tentang kegiatan seni pertunjukan, misalnya pengertian
seni teater. Selain iti, dasar pemikiran juga bisa berisi pemikiran nilai-nilai filosofis atau nilai etis
dari cerita yang akan dipentaskan
 Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan berisi target yang akan dicapai dari kegiatan tersebut, misalnya mencapai iklim
kreatif yang menunjang penciptaan seni teater dikota anda.
 Dasar kegiatan
Dasar kegiatan harus sesuai denagn UUD 1945 dan pancsila, misalnya, pasal 32 UUD
1945tentang kebudayaan yang berbunyi, “pemerintah memajukan kebudayaan nasional
Indonesia.”
 Nama Dan Bentuk Kegiatan
Penjelasan tentang bentuk-bentuk kegiatan yang akan dilakukan dijelaskan dibagian ini. Nama
kegiatan sebisa mungkin dibuat secara unik dan bisa menarik perhatian, terutama untuk
menarik sponsor.
 Tempat dan Waktu Kegiatan
Bagian ini menjelaskan waktu pelaksanaan serta lokaso yang akan digunakan untuk
melaksanakan kegiatan.
 Nama penyelenggara
Bagian ini mencantumkan penyelenggara kegiaytan yang akan dilaksanakan. Penyelenggara
kegiatan bisa terdiri lebih dari satu organisasi atau lembaga. Misalnya satu sekolah bekerja
sama dengan seklah lain.
 Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan ini terdapat penjelasan tentang tujuan kegiatan. Sealaim itu dijelaskan juga
siapa saja pihak-pihak yang menjadi sasaran kegiatan.
 Sumber Dana Kegiatan
Bagian ini terdapat penjelasan sumber-sumber pemasukan yang akan digunakan untuk
pelaksanaan kegiatan.
 Susunan Pengurus
Bagian ini menampilkan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan produksi sebuah
pertunjukan. Susunan pengurus dapat di tampilkan dalam bentuk bagan , daftar, atau hanya
dalam bentuk tulisan biasa.
 Rencana anggaran
Bagian ini memaparkan rencana penggunaan anggran yang akan di lakukan , mulai dari
perencanaan sampai pelaksanaan pertunjukan.
 Sponsorship
Dalam bagian ini terdapat pedoman bagi sponsor dalam kerjasama. Bagian ini berisi batasan-
batasan kontrak krja antara penyelenggara kegiatan dan sponsor.
BAB III
Kesimpulan Dan Saran
A. Kesimpulan
Dalam menjalankan sebuah seni pertunjukan memerlukan langka-langkah yang tepat seperti
mementukan ide Pementasan, Menentukan Jenis Produksi, Menentukan Tempat Produksi, Memperkiraan
Keadaan Pasar, Memperkirakan Kebutuhan SDM,alat,bahan dan biaya, Memperkirakan cara memperoleh
biaya dan permodalan, Memperkirakan metode dan strategi pemasaran, Menyusun Organisasi/Staf
Produksi, Menyusun Kebutuhan Alat Dan Bahan, serta Menyusun RAB (Rencana Anggaran Biaya),
Menyusun Jadwal Kegiatan (Schedule), dan Menyusun Proposal.

B. Saran
Demikian makalah yang saya buat semoga bisa menjadi pembelajaran bagi orang lain dan khususnya
untuk saya sendiri. Apabila ada yang salah dalam pembuatan makalah ini saya mohon maaf karena
seorang manusia terlahir tidak sempurna.

Anda mungkin juga menyukai