● Ahmad munadi
● Arsiah
● Halimah
● Muhammad Rezky
● Nurhayati
● Rasyidah
● Rina
● Shalihah
0
MAN 4 HSU
TAHUN AJARAN 2022/2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga Makalah Pementasan dan Kritik Teater ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita
selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah Seni Budaya yang berjudul Makalah Pementasan dan Kritik
Teater ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi
internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan
makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah ini sehingga
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
makalah ini. Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya.
Kelompok
1
1
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR .................................................................................................ii
DAFTAR
ISI ...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.5 Naskah
Drama ...........................................................................................4
2
2.7 Kritik
Teater ..............................................................................................7
3.2
Saran ...........................................................................................................8
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Penggarapan teater tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Diperlukan
teknik tertentu agar rancangan pementasan teater dapat berjalan lancar. Teknik adalah
cara, strategi, atau metode yang digunakan agar sebuah pekerjaan menjadi lebih
efektif. Beberapa teknik ini saling terkait antara satu dan lainnya sehingga menjadi
suatu kesatuan yang utuh dalam sebuah pentas. Hal ini juga disebabkan seni teater
melibatkan berbagai bentuk seni, seperti seni sastra, seni rupa, seni musik, dan seni
tari. Berikut beberapa teknik pertunjukan teater:
1. Pemain, yaitu alat untuk memeragakan tokoh, tetapi bukan sekadar alat yang
harus tunduk kepada naskah. Pemain digunakan untuk mentransformasikan
naskah di atas panggung yang mampu menghidupkan tokoh dalam naskah lakon
menjadi sosok yang nyata.
2. Naskah lakon, yaitu representasi pergelaran teater dalam bentuk tulisan. Naskah
berisi percakapan tokoh, latar suasana, dan karakter tokoh.
3. Tata artistik, yaitu untuk membuat pergelaran teater lebih hidup. Pertunjukan
teater menjadi tidak utuh tanpa adanya dukungan dari tata artistik. Unsur artistik
meliputi tata panggung, tata busana, tata cahaya, tata rias, tata suara, dan tata
musik yang dapat membantu pementasan menjadi sempurna sebagai pertunjukan.
3
2.4 Latihan dan Pelaksanaan Pergelaran Teater
Pelaksanaan pergelaran teater perlu melalui beberapa tahap agar bisa
berjalan dengan baik. Beberapa tahapan yang perlu dilalui sebagai berikut:
● Latihan Inti (Pemantapan)
Pada tahap ini, biasanya para aktor melakukan berbagai latihan dasar.
Sutradara pergelaran teater mengembangkannya dengan melengkapi pendukung-
pendukung latihan yang akan digunakan dalam pergelaran teater.
● Geladi Bersih
● Pergelaran
● Evaluasi
4
harus benar-benar dipahami oleh sutradara dan seluruh pemain sehingga
pementasannya terlihat sempurna.
Beberapa hal yang termuat dalam naskah drama sebagai berikut:
1) Sebaiknya mempelajari karakter yang akan dibawakannya.
2) Konflik dan penyelesaian, hal yang menjadikan cerita drama menjadi lebih
menarik. Drama tanpa adanya konflik akan menimbulkan cerita yang datar.
Konflik dalam cerita harus di pahami supaya setiap toko bisa menjiwai jalan
cerita.
3) Latar cerita, berisi tentang gambaran tempat kejadian, peristiwa, dan waktu
kejadian dalam cerita.
4) Pesan lakon, pergelaran drama bisa dikatakan baik apabila mempunyai pesan
yang ingin disampaikan kepada penonton. Pesan dalam drama bisa disampaikan
secara implisit atau eksplisit.
2.6 Pergelaran Teater
Pementasan teater merupakan puncak dari persiapan teater. Pelaksanaan
pementasan teater sebaiknya sesuai dengan persiapan yang sudah dilakukan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pergelaran teater sebagai berikut:
a) Menentukan sutradara dan Naskah.
Pementasan teater tidak akan terlaksana tanpa adanya sutradara dan naskah.
Sutradara merupakan orang yang mengarahkan karakter pemain sesuai alur cerita.
Naskah yang akan dipentaskan juga perlu dipentaskan. Anda dapat membuat
naskah teater dengan mengambil ide dari cerita rakyat atau dongeng yang
berkembang di wilayah tempat tinggal anda atau dari daerah lain di Indonesia.
b) Menentukan Lakon
Lakon merupakan jalan cerita yang akan dimainkan di atas panggung. Lakon
yang dipilih bisa berasal dari naskah karya orang lain atau membuat naskah
sendiri.
c) Memilih Pemain
Ujung tombak dalam pergelaran teater adalah para pemainnya. Hal ini karena
pemain lah yang menjadi pusat perhatian penonton saat di atas panggung. Dalam
5
sebuah sanggar, sutradara sudah mengetahui karakter pemain-pemain
nya(anggota) dan sutradara harus jeli memilih sesuai kualifikasi yang diinginkan.
d) Menentukan Bentuk dan Gaya Pementasan
Bentuk dan gaya pementasan merupakan gambaran keseluruhan pementasan
teater. Pemilihan bentuk dan gaya pementasan bisa memengaruhi kualitas
pergelaran teater. Bentuk dan gaya yang dipilih secara sembarangan akan
memengaruhi kualitas penampilan. Simbol dan Nilai Estetis Teater
Sebagai salah satu karya seni, pementasan teater juga mengandung simbol-simbol
dan nilai estetis. Simbol dalam teater ditampilkan lewat gerak-gerik, kostum,
benda-benda properti panggung, ataupun musik latar drama. Setiap simbol bisa
memiliki lebih dari satu makna.
Berikut beberapa simbol dalam pementasan teater:
1) Benda
a) Pedang; kejujuran, pengabdian, penjagaan diri, kekuatan, dan kekuasaan.
b) Jubah: misteri, keanehan, kekuasaan, dan perjalanan.
c) Kunci: hukum, pembatasan, keamanan, kekuatan, kepribadian,
kesempatan, kebebasan, penemuan, niat, dan intrik.
d) Lilin: penerangan, kesendirian, ketenangan, pengorbanan, kebijaksanaan,
dan waktu.
e) Api: sinar/cahaya, kehangatan, perusakan, pembersihan, kekekalan,
harapan, nafsu, magis, dan takhayul.
2) Musik
a) Daerah daerah tempat asal musik tersebut.
b) Rohani kejiwaan, keyakinan, dan keteguhan.
c) Keras : kebisingan, kekerasan, dan masa muda.
d) Lembut ketenangan, kedamaian, dan pedesaan.
Pertunjukan teater tidak bisa dilepaskan dari nilai estetis atau nilai
keindahan.Berikut hal-hal yang bisa dilihat tentang nilai estetis dalam seni teater.
⮚ Gerak fisiknya.
6
⮚ Irama musiknya.
⮚ Cara penyajiannya.
⮚ Bentuk penyajiannya.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Seni teater adalah suatu karya pertunjukan atau pementasan suatu cerita
yang dilakukan oleh para aktor. Suatu pentas teater dapat dilaksanakan tentunya
setelah melalui sebuah proses, yaitu persiapan, pementasan, dan setelah pementasan.
Proses tersebut harus dilakukan dengan baik untuk menghasilkan suatu pementasan
yang baik.Pementasan teater berkaitan dengan naskah drama, simbol dan nilai estetis,
serta kritik teater. Naskah drama dipersiapkan sebelum pergelaran
dilakukan.Penonton teater dapat membuat kritik setelah menonton suatu pementasan
teater. Meski demikian, harus didasari pengetahuan mengenai naskah drama,
pementasan teater, serta simbol dan nilai estetis yang ada di dalamnya. Hal-hal
tersebut dapat dijadikan dasar seseorang membuat suatu kritik teater.
3.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu
penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus
menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.
8
DAFTAR PUSTAKA
Sedyawati, Edi dkk. (1983). Seni dalam Masyarakat Indonesia. Jakarta: Gramedia.