Anda di halaman 1dari 16

TUGAS SENIBUDAYA

MAKALAH TENTANG PERMENTASAN SENI TEATER

disusun oleh : Alika Maharani R. (09)


KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi
maha penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat & hidayah nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang PERMENTASAN
SENI TEATER.
Makalah ini telah kamu susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai sumber sehingga dapat
memperlancar perbuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu, dengan segala kekurangan dalam
makalah ini kami menerima saran dan kritik agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap makalah tentang PERMENTASAN SENI
TEATER dapat memberikan manfaat maupun inspirasi.

Banyuwangi, 11 Desember 2023

PENULIS
DAFTAR ISI

Halaman judul……………………………………………………………………… i
Katapengantar..................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
A.LatarBelakang...............……………………………………………………….1
B.RumusanMasalah.......................………………………………………....1
C.Tujuan......................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pergelaran Seni
teater…………………………………………........5
B. Unsur-unsur pergelaran teater…………………………………………..7
C. Tahapan pergelaran teater…………………………………………..7
D. Menerapkan prinsip kerja sama dalam
Berteater.………………………………………………………………………10

BAB III PENUTUPAN


A. Kesimpulan………………………………………………………………………14
B. Saran.………………………………………………………………………14
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kreativitas adalah kegiatan mencipta. Kreativitas teater
adalah suatu metode atau cara untuk mengoptimalkan
kemampuan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam
pembelajaran seni teater pada penguasaan dan pengolahan; tubuh,
suara, sukma dan pikir yang dimiliki murid dengan totalitas, penuh
kesadaran, dan tanggung jawab atas tugas pergelaran teater yang
diembannya. Sehingga diperoleh manfaat ganda, berupa : kebugaran,
kecerdasan, kebersamaan, kedisiplinan dan terjadi peningkatan
kualitas dalam melatih tanggung jawab melalui kreativitas pergelaran
teater.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud pergelaran seni teater ?
2. Apa saja Unsur-Unsur Pergelaran Teater ?
3. Bagaimanakah Tahapan Pergelaran Teater ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian pergelaran seni teater
2. Untuk mengetahui Unsur-Unsur Pergelaran Teater
3. Untuk mengetahui Tahapan Pergelaran Teater
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pergelaran Seni Teater
Pergelaran teater secara umum bisa diartikan suatu
proses komunikasi antara karya seni dengan penontonnya
melalui sebuah sistem pengelolaan yang disebut manajemen
seni pertunjukan. Manajemen yang dimaksud di sini meliputi
manajemen non artistik dan manajemen artistik. Manajemen
non artistik telah disinggung di atas dengan mengutip
pendapat N.Riantiarno salah satu tokoh teater Indonesia.

Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat


disimpulkan bahwa manajemen non artistik merupakan
sebuah proses produksi teater yang tidak berkaitan secara
langsung dengan kualitas pertunjukkan teater namun
mendukung pertunjukkan teater. Manajemen non artistik
dipimpin oleh seorang produser yang mendelegasikan tugas
kepada bawahannya. Sementara manajemen artistik meliputi
proses kegiatan yang berkaitan langsung dengan kualitas
karya teater. Manajemen artistik dipimpin langsung oleh
seorang sutradara

Berikut ini adalah struktur sederhana manajemen


pertunjukkan teater :
Fungsi manajemen pertunjukkan ini adalah agar kualitas
pertunjukkan teater meningkat mutunya.

Sebuah pergelaran teater merupakan kerja kolektif bukan


kerja individu yang membutuhkan kerjasama antara pihak
manajemen artistik dan non artistik.
Tanpa adanya kerjasama ini maka kualitas dan kelancaran
pertunjukkan teater akan terganggu bahkan bisa berakibat
fatal.
Proses pergelaran sebenarnya memakan waktu yang panjang,
apalagi jika pergelaran tersebut memiliki durasi yang lama.
Dimulai dengan proses perencanaan dalam memilih dan
menentukan lakon pertunjukkan, pembentukan panitia,
proses persiapan dengan latihan yang cukup panjang,
pembuatan tata pentas, persiapan tiket, dan lain sebagainya.
Sebelum membahas lebih dalam mengenai pergelaran teater
maka disini akan diuraikan secara singkat mengenai unsur-
unsur pementasan teater terlebih dahulu.

B. Unsur-Unsur Pergelaran Teater

Unsur-unsur terpenting dalam pergelaran teater


setidaknya ada beberapa antara lain:
1. Panitia Pergelaran
Panitia pergelaran merupakan sekelompok orang
yang membentuk sebuah organisasi dengan tujuan
tertentu dalam hal ini adalah pementasan teater

2.Materi Pergelaran Teater


Berkaitan dengan karya seni teater seperti misalnya
lakon teater yang dituangkan ke dalam naskah teater.
Naskah tersebut diwujudkan dalam bentuk pergelaran
teater itu sendiri

3.Penonton
Penonton adalah orang-orang yang sengaja datang
untuk menyaksikan tontonan. Secara umum penonton
pergelaran teater dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
a. Penonton Awam
Adalah penonton yang kurang dibekali dengan
pengetahuan dan pengalaman seni teater
b. Penonton Tanggap
adalah penonton yang dibekali dengan
pengetahuan dan pengalaman seni teater namun
tidak ditindaklanjuti dengan ulasan terhadap
pertunjukkan
c. Penonton Kritis
Adalah penonton yang memiliki keimuan dan
pengalaman seni teater dan ditindak lanjuti dengan
memberikan ulasan serta komentarnya kemudian
dipublikasikan di media
C. Tahapan Pergelaran Teater

Ada 3 tahapan utama dalam melakukan pergelaran teater


yaitu tahap perencanaan, tahap persiapan dan tahap
pergelaran teater. Dibawah ini akan disajikan diagram alur
langkah-langkah pergelaran teater.
Tahap Perencanaan meliputi :
1. Melakukan pertemuan dengan komite, kepala sekolah
dan guru seni budaya
2. Membentuk kepanitiaan inti seperti menentukan
Produser dan Sutradara
3. Menentukan lakon dengan syarat tertentu misalnya
sederhana, menarik, dan bernilai moral
4. Menyusun kepanitiaan baik dari manajemen artistik
maupun non artistik
5. Menyusun jadwal produksi

Tahap Persiapan meliputi :


1. Menyiapkan materi seperti menentukan tema, judul,
bentuk, sinopsis dan analisis naskah
2. Menyiapkan sarana dan prasarana seperti menyiapkan
gedung, tata cahaya, tata rias dan busana, tata musik,
properti
3. Menyiapkan Publikasi, seperti kegiatan
menginformasikan pementasan melalui poster, pamflet,
spanduk atau banner
4. Menyiapkan penonton sebagai apresiator

Tahap Pementasan meliputi :


1. Pelaksanaan kerja kepanitiaan dibawah tanggung jawab
produser
2. Pelaksanaan pergelaran teater dibawah pengendalian
dan pengaturan sutradara
3. Menyiapkan Publikasi, seperti kegiatan
menginformasikan pementasan melalui poster, pamflet,
spanduk atau banner
4. Menyiapkan penonton sebagai apresiator

Tahap Pementasan meliputi :


1. Pelaksanaan kerja kepanitiaan dibawah tanggung jawab
produser
2. Pelaksanaan pergelaran teater dibawah pengendalian
dan pengaturan sutradara

D. Menerapkan Prinsip Kerja Sama Dalam Berteater.


Mementaskan sebuah naskah merupakan suatu proses
yang cukup panjang. Didalamnya terlibat banyak orang
dengan beragam keahlian. Melalui kerja sama maka
sebuah pementasan dapat terwujud sesuai dengan
harapan. Unsur-unsur yang terlibat dalam pementasan
naskah drama adalah sebagai berikut.
1. Sutradara

Sutradara merupakan penanggung jawab proses


transformasi naskah lakon ke bentuk
pemanggungan. Sutradara adalah pimpinan utama
kerja kolektif sebuah teater. Baik buruknya
pementasan teater sangat ditentukan oleh kerja
sutradara. Sutradara dituntut mempunyai
pengetahuan yang luas agar mampu mengarahkan
pemain untuk mencapai kreativitas maksimal dan
dapat mengatasi kendala teknis yang timbul dalam
proses penciptaan.

2. Pengurus Produksi
Hal-hal yang harus disusun dalam mengelola staf
produksi adalah sebagai berikut.
a) Pimpinan produksi: bertugas sebagai
pemimpin serta penanggung jawab semua aspek
yang berkaitan dengan produksi.
B) Sekretaris produksi: bertugas mempersiapkan
administrasi, seperti surat menyurat, pembuatan
proposal serta daftar dan nama serta jumlah
pemain termasuk penyusunan jadwal latihan.
c) Bendahara: bertugas dalam urusan keuangan.
d) Seksi dana usaha: bertugas untuk mencari
sponsor dan sumber dana.
e) Seksi publikasi: bertugas dalam
memublikasikan pementasan teater.
f) Seksi dokumentasi: bertugas untuk merekam
kegiatan yang berhubungan dengan pementasan.
g) Seksi konsumsi: bertugas sebagai penyedia
makanan atau minuman.
h) Seksi keamanan: bertugas untuk mengamankan
jalannya pertunjukan.
i) Seksi acara: bertugas untuk mengatur jalannya
acara pertunjukan.
J) Seksi koordinasi: bertugas untuk mengkoordinasi
seksi serta pemain baik saat latihan maupun dalam
pementasan.

3. Pemain Pemain merupakan tulang punggung


pementasan. Pemainlah yang secara langsung
tampil saat pementasan dan berhadapan dengan
penonton. Untuk mentransformasikan naskah di
atas panggung dibutuhkan pemain yang mampu
menghidupkan tokoh dalam naskah lakon menjadi
sosok yang nyata. Pemain mempunyai wewenang
membuat refleksi dari naskah melalui dirinya. Agar
bisa merefleksikan tokoh menjadi sesuatu yang
hidup, pemain dituntut menguasai aspek aspek
pemeranan yang dilatihkan secara khusus, yaitu
jasmani (tubuh/fisik), rohani (jiwa/emosi), dan
intelektual.

4. Tim Artistik
Tim artistik dalam pementasan teater adalah orang-
orang yang bertanggung jawab dalam mengurus
panggung atau pentas, dekorasi, tata lampu, tata
suara, kostum, dan tata rias. Tata artistik
merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan dari
teater. Pertunjukan teater menjadi tidak utuh tanpa
adanya tata artistik yang mendukungannya. Unsur
artistik disini meliputi:

a) Tata panggung: pengaturan pemandangan di


panggung selama pementasan berlangsung.
B) Tata cahaya atau lampu: pengaturan
pencahayaan di daerah sekitar panggung yang
fungsinya untuk menghidupkan permainan dan
suasana lakon yang dibawakan sehingga
menimbulkan suasana istimewa.
c) Tata musik: pengaturan musik yang mengiringi
pementasan teater yang berguna untuk berguna
untuk memberi penekanan pada suasana
permainan dan mengiringi pergantian babak dan
adegan.
d) Tata suara: pengaturan keluaran suara yang
dihasilkan dari berbagai macam sumber bunyi. Tata
suara diperlukan untuk menghasilkan harmoni.
e) Tata rias dan busana: pengaturan rias dan busana
yang dikenakan pemain. Fungsinya untuk
menonjolkan watak peran yang dimainkan. Dengan
itu, bentuk fisik pemain bisa terlihat jelas oleh
penonton.
BAB III PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Teater merupakan salah satu bentuk pagelaran yang
banyak digemari oleh masyarakat luas. Teater dapat dibagi
menjadi dua bentuk yaitu teater tradisional dan teater
modern. Ada juga teater yang sudah dimodifikasi sesuai
dengan kebutuhan pagelaran atau pun teater tradisional
yang dimodifikasi gaya penyajiannya sehingga lebih
menarik minat pengunjung. Pagelaran teater secara umum,
adalah Proses komunikasi atau peristiwa interaksi antara
karya seni dengan penontonnya yang dibangun oleh suatu
sistem pengelolaan, yakni manajemen seni pertunjukan.
Manajemen seni pertunjukan dapat dipahami sebagai
serangkai nan tindakan yang dilakukan seorang pengelola
seni (pimpinan produksi) dalam memberdayakan sumber-
sumber (potensi) yang ada berdasarkan fungsi-fungsi
manajemen (POAC) secara efektif dan efisien guna
mencapai tujuan seni.
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat semoga bermanfaat
bagi orang yang membacanya dan menambah wawasan
bagi orang yang membaca makalah ini. Dan penulis mohon
maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan
kalimat yang tidak jelas.
Sekian penutup dari kami semoga berkenan di hati dan
kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Anda mungkin juga menyukai