Disusun Oleh :
ANITA ROSDIANA
FITRI YANI
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Sesuai dengan tujuannya, maka DP3 harus dibuat seobyektif dan seteliti
mungkin berdasarkan data yang tersedia.Untuk itu, maka setiap pejabat yang
berwenang membuat DP3, berkewajiban membuat dan memelihara catatan
mengenai PNS yang berada dalam lingkungannya masing-masing.
Hasil dari penilaian prestasi kerja yang terdokumentasi ini yang
paling banyak digunakan ialah untuk kebutuhan rewards financial, promosi,
mutasi dan demosi, serta untuk pelatihan, perencanaan SDM seperti proyeksi
jumlah dan mutu karyawan yang dibutuhkan.
Atas dasar penilaian yang dilaksanakan secara akurat dan
ditindaklanjuti dengan berbagai bentuk pengembangan pegawai yang tepat
maka apa yang menjadi tujuan yang ingin dicapai atas diadakannya penilaian
tersebut yaitu untuk bisa teciptanya kesempurnaan Aparatur Negara yang
memiliki tingkat kompetensi yang tinggi dalam bidang tugasnya masing-
masing dan disertai dengan adanya moral dan prilaku pegawai yang
mencerminkan sikapnya sebagai Abdi Negara dan Abdi Masyarakat, maka
akan bisa terwujudkan.
Namun untuk lebih menjamin daya guna dan hasil guna yang sebesar-
besarnya dalam pelaksanaan Peraturan Disiplin PNS, maka Pejabat Pembina
Kepegawaian Pusat dan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah dapat
mendelegasikan sebagian wewenang penjatuhan hukuman disiplin lepada
pejabat lain di lingkungan masing-masing, kecuali mengenai hukuman
disiplin berupa pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
sebagai PNS dan pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS yang
berpangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b ke bawah. Pendelegasian
wewenang menjatuhkan hukuman disiplin dilaksanakan dengan surat
keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian yang bersangkutan.
1. Faktor Kepribadian
Faktor yang penting dalam kepribadian seseorang adalah sistem nilai
yang dianut.Sistem nilai dalam hal ini yang berkaitan langsung dengan
disiplin. Nilai-nilai yang menjunjung disiplin yang diajarkan atau
ditanamkan orang tua, guru, dan masyarakat akan digunakan sebagai
kerangka acuan bagi penerapan disiplin di tempat kerja. Sistem nilai
akan terlihat dari sikap seseorang. Sikap diharapkan akan tercermin
dalam perilaku. Perubahan sikap ke dalam perilaku terdapat 3 tingkatan
menurut Kelman (Brigham, 1994) :
1) Disiplin karena kepatuhan
Kepatuhan terhadap aturan-aturan yang didasarkan atas dasar
perasaan takut.Disiplin kerja dalam tingkat ini dilakukan semata
untuk mendapatkan reaksi positif dari pimpinan atau atasan yang
memiliki wewenang. Sebaliknya, jika pengawas tidak ada di tempat
disiplin keja tidak tampak.
2) Disiplin karena identifikasi
Kepatuhan aturan yang didasarkan pada identifikasi adalah adanya
perasaan kekaguman atau penghargaan pada pimpinan. Pemimpin
yang kharismatik adalah figur yang dihonnati, dihargai, dan sebagai
pusat identifikasi.Karyawan yang menunjukkan disiplin terhadap
aturan-aturan organisasi bukan disebabkan karena menghortnati
aturan tersebut tetapi lebih disebabkan keseganan pada atasannya.
Karyawan merasa tidak enak jika tidak mentaati peraturan.
Penghormatan dan penghargaan karyawan pada pemimpin dapat
disebabkan karena kualitas kepribadian yang baik atau mempunyai
kualitas profesional yang tinggi di bidangnya. Jika pusat identifikasi
ini tidak ada, maka disiplin kerja akan menurun, pelanggaran
meningkat frekuensinya.
3) Disiplin karena internalisasi
Disiplin kerja dalam tingkat ini terjadi karena karyawan mempunyai
sistem nilai pribadi yang menjunjung tinggi nilai-nilai
kedisiplinan.Dalam taraf ini, orang dikategorikan telah mempunyai
disiplin diri.
2. Faktor Lingkungan
Disiplin kerja yang tinggi tidak muncul begitu saja tetapi merupakan
suatu proses belajar yang terus-menerus. Proses pembelajaran agar
dapat efektif maka pemimipin yang merupakan agen pengubah perlu
memperhatikan prinsip-prinsip, konsisten, adil bersikap positif, dan
terbuka. Konsisten adalah memperlakukan aturan secara konsisten dari
waktu ke waktu.Sekali aturan yang telah disepakati dilanggar, maka
rusaklah sistem aturan tersebut.Adil dalam hal ini adalah
memperlakukan seluruh pegawai dengan tidak membeda-bedakan.
Selain faktor kepemimpinan, gaji kesejahteraan, dan sistem
penghargaan yang lainnya merupakan faktor yang tidak boleh dilupakan.
Pada awal program pembangunan salah satu upaya meningkatkan citra
pemerintah yang bersih dan berwibawa, adalah meningkatkan gaji dan
kesejahteraan yang kurang keeil bagi pegawai negeri, maka sulit bagi
para pegawai negeri akan memberikan layanan yang baik pada
masyarakat.
2.6. Kerangka Pikir
Penegakan disiplin kerja pegawai pada Kantor Gubernur Sulawesi
Selatan telah lama diberlakukan dengan diterapkan DP3 dan DP3 ini adalah
salah satu faktor untuk mengukur kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) selama
ini menggunakan DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan) yang
didalamnya terdapat 8 (delapan) unsur penilaian, yaitu kejujuran, kesetiaan,
ketaatan, prestasi kerja, tanggung jawab, kerjasama, kepemimpinan dan
prakarsa.DP3 merupakan suatu sistem yang memiliki landasan hukum yang
kuat yaitu berdasarkan pada UU No.8/1974 terakhir dengan UU No. 43/1999
pasal 20, tentang Pokok-pokok Kepegawaian.
METODOLOGI PENELITIAN
5.1 Analisis dan Pembahasan Disiplin dan Kinerja Pegawai Negeri Sipil
pada Kantor Gubernur Sulawesi Selatan
Untuk mengukur tingkat disiplin dan kinerja Pegawai Negeri Sipil pada
Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, maka metode yang digunakan adalah
dengan menyebarkan daftar pertanyaan (kuesioner) kepada 50 orang
responden dengan beberapa indikator pertanyaan dari setiap variabel yang
akan diteliti. Hasil jawaban responden ditabulasi dengan menggunakan skala
likert, dimana setiap pertanyaan diberi tingkat skor tertinggi 5 dan terendah
1.
Bobot Jumlah
F (%)
Jawaban Nilai Skor
(2) (3)
(1) (1x2)
Sangat Setuju 5 20 40% 100
Setuju 4 21 42% 84
Kurang Setuju 3 9 18% 27
Tidak Setuju 2 0 0% 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0
Jumlah 50 100% 211
Sumber : Kuesioner Penelitian, diolah. 2011
Tabel 5.4
Bobot
F (%) Jumlah
Jawaban Nilai
(2) (3) Skor (1x2)
(1)
Sangat Setuju 5 24 48% 120
Setuju 4 21 42% 84
Kurang Setuju 3 5 10% 15
Tidak Setuju 2 0 0% 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0
Jumlah 50 100% 219
Sumber : Kuesioner Penelitian, diolah. 2011
Tabel 5.6
Tabel 5.18
Anova b
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
Total 178.620 49
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil tinjauan terhadap analisis dan pembahasan pengaruh
disiplin kerja terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Gubernur
Sulawesi Selatan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka akan
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada dasarnya, kinerja pegawai telah baik di Kantor Gubernur
Sulawesi Selatan. Diterapkan atau tidaknya sistem disiplin kerja
sebenarnya berpengaruh besar karena pencapaian produktifitas
pegawai sudah sangat memuaskan, akan tetapi semua pesaing
melakukan perbaikan terus-menerus (continues improvement),
sehingga diharapkan pihak manajemen tidak terlena dengan apa yang
ada sekarang, akan tetapi tetap melakukan perbaikan untuk mencegah
terjadinya penurunan kinerja dan produktifitas pegawai.
2. Disiplin kerja pada dasarnya merupakan upaya untuk menyesuaikan
diri dengan aturan organisasi sehingga tujuan organisasi itu tercapai.
Hail itu berarti, terpenuhinya standar ukuran prestasi. Hal ini sesuai
dengan pengertian disiplin kerja yaitu sikap dan perilaku yang berniat
untuk menyesuaikan dengan peraturan organisasi. Disiplin kerja
merupakan sarana untuk mencapai tujuan organisasi.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis mengajukan saran-saran sebagai
berikut :
1. Dengan melihat hasil analisis yang menunjukkan bahwa program
disiplin kerja yang diharapkan pada Kantor Gubernur Sulawesi
Selatan adalah “Memuaskan”. Namun masih perlu diadakan riset lebih
lanjut untuk lebih meningkatkan efektifitas dan efisiensi atas
penerapan disiplin kerja pada Kantor Gubernur Sulawesi Selatan.
2. Kantor Gubernur Sulawesi Selatan perlu meningkatkan pemberlakuan
disiplin kerja dan kompensasi terhadap pegawai sebab hal tersebut
terbukti berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai dan
mampu menumbuhkan persepsi positif pegawai terhadap tempat
mereka bekerja.
Pada penelitian selanjutnya, disarankan untuk meneliti unsur-unsur
disiplin kerja yang lain, serta faktor lain yang dapat meningkatkan
kinerja pegawai baik yang bersifat langsung maupun yang bersifat tak
langsung serta hubungannya dengan produktifitas pegawai
DAFTAR PUSTAKA